Pagi ini cuaca sedang tidak bersahabat, awan hitam menutupi langit yang cerah, seolah menandakan air akan tumpah.
Inka sudah lengkap dengan busana kerjanya, berdiri didepan pintu rumah.
"Ayo bareng papa!" Ucap Raka yang memegang bahu Inka dari belakang.
"Engga usah pa, Inka sudah pesan ojek online."
"Ya sudah kalau begitu, papa duluan." Raka berjalan memegang pelipisnya. ia tak menyangka hubungan dengan sang putri tak pernah bisa kembali seperti dulu. Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Raka menyesal karena terlalu keras pada Inka, membuatnya semakin jauh.
Tiiin.. Inka menghampiri ojek online yang sudah ada di depan gerbang rumahnya.
"Mba Inka ya?" sapa si tukang ojek.
"Iya pak."
Di perjalanan, nampak air dari langit mulai turun membasahi bumi. "wah pak sudah mulai hujan nih," ucap Inka yang masih duduk di motor ojek online sambil menunggu lampu hijau menyala.
Sementara di samping motor yang Inka tumpangi, ada seorang pria didalam mobil yang tengah memperhatikan Inka sejak lampu jalan itu berwarna merah.
"Wah hujannya makin deres pak, sudah berhenti saja disini." Kata Inka dipertengahan jalan.
Inka dan tukang ojek online itupun menepi untuk berteduh disebuah halte. Tiba-tiba seorang pria keluar dari mobilnya menggunakan payung menghampiri Inka yang tengah sibuk memainkan ponselnya.
"Inka," sapa pria itu yang tak lain adalah Vino.
"Eh hai." Inka menjawab menengadahkan kepalanya.
"Ayo aku antar!"
"Tidak, terima kasih."
"Ayolah In, aku ingin mengantarmu."
Inka melihat jam dilengannya, sudah hampir terlambat. "Baiklah."
Vino memayungi dan membukakan pintu mobilnya untuk Inka. Di dalam mobil hening, kemudian Vino memulai percakapan "In, aku minta maaf."
"Untuk?" Inka menolehkan wajahnya ke arah Vino
"Untuk semua kesalahan yang aku perbuat padamu."
"Oh itu, sudahlah.. semua sudah berlalu." Pandangan Inka tetap lurus kedepan, berbeda dengan Vino yang sesekali menoleh ke arah Inka sambil tetap fokus menyetir.
"Sudah sampai," ucap Vino memberhentikan mobilnya didepan kantor Inka.
"Terima kasih." Inka menampilkan senyum manisnya, kemudian membuka pintu mobil itu untuk keluar, namun ternyata Vino menguncinya.
"Vin?" ucap Inka dengan nada rendah, meminta Vino tidak mengunci mobilnya.
Tiba-tiba Vino menggenggam tangan Inka dan memeluknya sambil berkata "aku merindukanmu."
"Vin, jangan seperti ini." Inka mencoba mendorong tubuh Vino.
"Aku mencintaimu, aku mohon kembalilah padaku." suara Vino begitu lirih terdengar di telinga Inka.
"Kamu yang meninggalkanku Vin."
"Iya benar, aku menyesal dan sangat menyesal. Sekarang aku memintamu untuk kembali." Vino mengendurkan pelukannya.
Inka tertawa tipis "enak banget ya kamu, dengan mudahnya meninggalkan aku, terus minta balik lagi? maaf Vin, aku paling benci penghianatan, kamu tau itu." Inka menepiskan pandangannya kesembarang arah.
"Aku minta maaf, terserah kamu mau hukum aku dengan cara apapun, aku terima In, asalkan kamu kembali padaku." Inka dan Vino saling bertatapan.
"Ku mohon." Telapak tangan Vino sudah menyatu didepan dadanya sambil merunduk dihadapan Inka.
Inka menjawab dengan gelengan "bagaimana dengan Adhis? bagaimana perasaannya Vin? kamu ga bisa mempermainkan kami." Suara Inka sudah semakin meninggi.
Vino meneteskan airmatanya, sungguh ini pemandangan langka. Baru kali ini Inka melihat Vino frustasi, biasanya dalam keadaan apapun Vino selalu terlihat tenang.
"Mungkin ini semua takdir Vin, sudah jalannya seperti ini dan kamu harus menerima." Ucap Inka menenangkan hati Vino.
"Mamaku tidak menyukai Adhis, beliau selalu menanyakanmu. Terlebih saat ini, mama tengah sakit."
"Mama sakit apa?"
"Lambung kronis, saat ini sedang dirawat di RS XY, apa kamu ingin menjenguknya?"
Inka mengangguk "aku mau, kalau begitu jemput aku sepulang kerja."
"Baik, terima kasih In." Wajah Vino langsung berseri dan mengecup punggung tangan Inka.
Inka keluar dari mobil Vino dan Vino langsung membuka kaca mobilnya dengan tersenyum "sore, aku jemput lagi ya."
Inka mengangguk dan berkata, "iya, hati-hati," sambil melambaikan tangannya.
Diseberang sana sudah ada Mario yang duduk di mobil sambil menikmati adegan didepan matanya.
'berani ya kamu In, berhubungan dengan lelaki lain dibelakangku,' gumam Mario.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Gung Dy
bc lg /Proud/
2024-09-25
0
Suharnani
tuh kan laki"egois
2024-06-07
0
Tina Anton
lah bisa2 salah sangka
2024-02-20
0