🍂Jangan pernah menyerah sebelum mencoba, atau kamu akan menyesal karena tak pernah berusaha.🍂
Nadia baru sadar beberapa saat setelah juragan Bondan pergi dari rumahnya. Dia kembali menangis mengingat semuanya. Sinta yang mendengar suara isak tangis Nadia langsung masuk ke dalam kamar. Sedangkan kedua antek yang bertugas menjaga Nadia sudah diganti oleh Juragan Bondan.
"Maafkan aku Nadia." Sinta langsung memeluk sahabatnya. Dia merasa bersalah karena tidak bisa membantu sahabatnya lepas dari bapaknya. Dia sendiri tidak bisa apa-apa jika berhadapan dengan bapaknya.
"Kenapa semua ini terjadi padaku Sin?" Nadia menangis di pelukan sahabatnya.
"Maafkan aku Nad. Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa."
"Bapakku gimana Sin?" Nadia segera teringat bapaknya yang dibawa oleh juragan Bondan sebagai jaminan sampai Nadia menjadi istrinya. Dasar pria tua licik!
"Pak Rahmat baik-baik saja Nad." Nadia lega mendengarnya. Dia yakin jika Sinta juga akan ikut menjaga bapaknya.
"Aku tidak bisa lari sekarang Sin. Mungkin sudah menjadi takdirku harus menikah dengan juragan Bondan."
"Mungkin kamu memang harus jadi istri dari bapak Nad. Tapi kamu harus pastikan masa depan kamu tidak hancur begitu saja." Sinta memegang lengan Nadia. Mencoba meyakinkan semua tidak akan hancur tanpa sisa.
"Maksud kamu?" Sinta menghapus air mata dari pipi Nadia.
"Kamu harus tetap kuliah Nad. Kuliah kamu tidak boleh berhenti setengah jalan. Ingat perjuanganmu."
"Bagaimana caranya?"
Sinta pun membisikkan sesuatu pada Nadia. Jika memang sahabatnya itu harus menjadi ibu tiri untuknya, dan masa depannya mungkin akan hancur di tangan bapaknya, setidaknya untuk pendidikan Nadia hatus diperjuangkan.
Siapa tahu suatu saat sahabatnya itu bisa terlepas dari belenggu bapaknya. Sinta akan berbuat apapun agar sahabatnya itu mendapatkan keadilan walau hanya sedikit.
Selama ini Sinta membiarkan bapaknya melakukan apapun yang merugikan orang lain. Tapi kali ini orang yang akan dirugikan oleh bapaknya adalah sahabatnya.
Bagi Sinta, Nadia bahkan lebih dari sekedar sahabat. Sejak kecil mereka sudah terbiasa bersama. Sinta menyukai keluarga Nadia yang sederhana dan saling mengasihi. berbeda dengan keluarganya yang walaupun hidup bergelimang harta tapi tidak ada kedamaian di dalamnya.
"Apa kamu yakin juragan Bondan akan setuju?."
"Aku yakin. Kamu bilang saja jika itu adalah syarat darimu." jawaban Sinta yang mantap membuat tekad Nadia juga semangat.
"Baiklah aku akan mencobanya"
"Aku menyayangimu Nadia. Kamu adalah saudaraku. Aku tidak mau kamu hancur oleh bapakku. Tapi akau tidak bisa berbuat banyak. Kamu tahu sendiri bapakku seperti apa. Dia kejam." Sinta memegang lengan Nadia. Manatap mata teduh yang penuh dengan penderitaan milik Nadia. Mata yang biasanya terlihat binar kebahagiaan dan keceriaan dalam mata hitam Nadia, kini hanya kesuraman yang dia lihat.
"Kita berdua sama-sama tahu itu dengan baik Sin. Apalagi sekarang bapakku ada dalam sandera juragan Bondan."
"Berusahalah Nad. Aku akan menemanimu saat bicara pada bapakku nanti. Di kampusku juga ada jurusan sesuai jurusanmu." Sinta menghapus airmata yang masih sesekali mengalir dari mata sembab Nadia. "Kita sudah lama bersahabat Nad. Tenang saja. Aku akan menemanimu untuk mengurus kepindahannya dari kampusmu si kota. Aku akan meyakinkan bapak jika kamu tak akan kabur."
"Terima kasih Sin. Kamu memang sahabatku Sin."
"Sekarang, makan dulu." Nadia mengangguk. Sinta menoleh ke arah pintu. "Tarjo tolong ambilkan makanan Nadia." teriak Sinta.
Tak lama kemudian salah satu antek yang bernama Tarjo itu masuk dengan membawa nampan berisi sepiring makanan dan segelas air putih yang tadi sudah disiapkan oleh Sinta
Sinta berdiri dan mengambil alih nampan itu. Kemudian meminta Tarjo untuk meninggalkan mereka berdua. Dengan telaten Sinta menyuapi Nadia.
"Makan lagi Nad biar cepat sembuh." bujuk Sinta saat Nadia menolak makanannya disuapan kelimanya. Ini masih terlalu sedikit.
"Aku sungguh tidak berselera saat ini Sin." Nadia menepis sendok berisi nasi yang disuapkan oleh Sinta.
"Dengarkan aku Nad. Kamu harus semangat. Kamu harus kuat. Kamu harus segera sembuh agar rencana kita bisa berjalan. Oke?" kembali, Sinta memajukan sendok berisi nasi itu pada Nadia. Akhirnya Nadia mau melanjutkan makannya.
Sinta tersenyum saat melihat suapan terakhirnya pada Nadia. Setidaknya Gadis itu mempunyai semangat lagi saat ini. Kini dia hanya berharap jika rencananya sukses dan bapaknya tidak curiga pada niat terselubungnya. Bahkan Nadia tidak sampai berfikir suatu saat dia akan pergi meninggalkan juragan Bondan. Tapi Sinta, yang merupakan anaknya juragan Bondan malah berfikir suatu saat Nadia terbebas dari bapaknya sendiri.
Setelah makanan di piring habis, Sinta memberikan obat yang tadi diberikan oleh dokter Wati. Sinta juga bercerita jika dokter Wati akan bersedia membantu mereka berdua suatu saat nanti. Bahkan Sinta juga sudah berfikir akan meminta Nadia untuk meminum pil penundaan kehamilan jika sahabatnya itu sudah menikah dengan bapaknya. Bapaknya itu benar-benar maniak sx. Dia tak kan membiarkan Nadia lepas. Sahabatnya itu harus dia jaga dengan baik.
"Sekarang istirahat lah dengan benar Nad. Aku yakin nanti sore bapak akan kesini melihat perkembangan keadaanmu."
"Aku takut Sin."
"Mulai sekarang hilangkan rasa takut di hatimu Nad. Mulai sekarang hidupmu tidak akan mudah. Jika kamu terus memupuk rasa takutnya itu, aku takut kamu tidak akan bertahan."
Nadia menatap sahabatnya. Perkataan Sinta memang benar. Mulai sekarang hidupnya tidak akan mudah. Menikah dengan juragan Bondan memang buruk. Tapi yang lebih buruk adalah kehidupannya setelah berada di rumah besar juragan Bondan. Dimana disana ada Desi, ibu dari Sinta yang dia ketahui sebagai wanita yang kejam. Dan juga licik tentu saja.
Dulu, Nadia dan Sinta sering menggunjingkan rumah tangga juragan Bondan dan Desi. Tidak hanya sekali dua kali ada wanita yang datang untuk meminta pertanggungjawaban dari juragan Bondan. Tapi semuanya gagal karena ulah dari Desi. Desi tak akan membiarkan wanita lain masuk ke dalam rumahnya.
Sinta yang sudah lama tinggal disana merasa jika rumahnya sudah seperti sebuah istana kerajaan dimana ada intrik dan konflik yang diciptakan oleh permaisuri dan para selir. Huh! Apakah sekarang Nadia juga akan terjerat hubungan yang begitu rumit?
Jika Nadia memikirkan kekuatan dari Desi. Apakah pernikahan antara diri dirinya dan juragan Bondan akan terlaksana. Tapi, jawaban dari Sinta saat dia menanyakan apa langkah yang diambil oleh ibunya saat mengetahui jika suaminya akan menikahinya tadi membuatnya bergidik.
Dari jawaban yang dia dengar dari Sinta. Bahkan ibunya saja sekarang tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan suaminya menikahi seorang gadis yang bahkan seumuran dengan anak ketiga mereka. Sebenarnya monster seperti apa yang akan menerkam Nadia. Kenapa sulit dikalahkan.
Kini Nadia sadar jika keinginan Juragan Bondan untuk menjadikannya istri sangat besar. Bukanlah main-main. Tapi mengapa harus dia? Bahkan banyak gadis di luar sana yang bersedia dengan suka hati menyerahkan diri pada laki-laki paruh baya itu.
"Jangan terlalu berfikir keras Nad. Mulai sekarang kamu harus belajar menata hatimu. Tegakkan hatimu agar mampu berdiri walau sekuat apapun masalah yang akan menyapamu di kemudian hari. Asahlah otakmu agar setajam pedang yang tak akan kalah oleh serangan yang bisa saja menjatuhkanmu. Ibuku kali ini mungkin tak bisa menghalangi bapak. Tapi aku yakin di otak ibu sudah tertulis banyak rencana yang akan membuatmu terluka setelah pernikahan itu berlangsung." Sinta mengelus rambut sahabatnya. Gadis itu begitu banyak menyimpan beban di kepala nya.
Oh ayolah. Ini bukanlah sebuah istana dimana Nadia sebagai selirnya disini dan dia harus menghadapi trik yang dilakukan permaisuri untuk menjatuhkannya. Ini hanyalah rumah besar seorang rentenir kejam yang suka bermain jalang. Bahkan jika bisa, Nadia akan pergi menjauh sejauh-jauhnya dari sana.
*
*
*
...Terima kasih sudah mampir 😍...
...Jangan lupa tinggalin jejak Ea 🐾...
...Like 👍 VOTE 😇 dan Rate 🌟 lima Oke?😉...
...Salam sayang 😘...
...❤❤❤Queen_OK❤❤❤...
...🌾Kediri Raya🌾...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus Sehat
2023-07-31
0
Dennyanto Suryadi Siregar
sinta sahabat yg is the best
2022-06-22
0
Yunia Afida
nadia semoga ada yang nolong
2021-11-06
0