sedang apa cewek culun itu malah terus diam mematung di sana, merusak pemandangan saja (gumam zidan yang mulai menutup laptop di meja kemudia beralih menatap ratu)
heii....ada apa kau diam disitu hah?
apa kau sedang memperhatikan wajah tampanku ini (ucap zidan so ke pd an)
cuihhhhh...pede sekali kau, kalo bukan karena kebaikanmu itu, aku tak sudi menemui manusia sesombong dan se pede dirimu (gumam tasya menahan kesal)
eummm begini tuan zidan yang dermawan, saya hanya ingin berterimakasih atas kebaikanmu yang sudah melunasi biaya sekolah saya sampai lulus (ucap ratu sambil menunduk)
ohhhh..jadi kau sudah tau, cepatlah kemari dan duduk di depanku (ucap zidan ketus)
tanpa bertanya lagi ratu langsung menurut dan duduk di kursi menghadap zidan yang tengah tersenyum licik menatapnya.
kau tau aku memberimu uang itu karena ada yang aku inginkan darimu (ucap zidan sinis)
yaa ampun apa yang dia inginkan dariku, ahhhh aku bisa terjebak olehnya bagaimana ini (gumam ratu)
kenapa kau diam, kau tau apa yang aku inginkan darimu? (ucap zidan lagi)
tidak tuan (ucap ratu)
baiklah..aku ingin kau menjadi asisten pribadiku untuk membayar semua uang yang sudah kau pakai itu. apa kau mengerti (ucap zidan)
mengerti tuan (jawab ratu lesu)
dia tidak ada pilihan lain selain menuruti semua kemauan zidan karena uangnyapun sudah digunakan dan kalo mengembalikannya dengan apa diapun sedang sulit saat ini.
ya sudah untuk apa kau masih disini, cepat pergi mengotori kursi tamuku saja (ucap zidan ketus)
dengan perasaan geram ratu keluar dan mengepalkan tangannya untuk menahan amarah karena zidan sudah mengatainya mengotori kursi tamu miliknya itu.
ummmmm...menyebalkan sekali manusia angkuh itu, padahal jelas jelas tadi dia sendiri yang menyuruhku duduk di bangku itu, memangnya dia pikir aku ini sampah apa bisa mengotori kursi yang tidak seberapa bagus itu (gumam ratu sambil berjalan dan uring uringan sendiri menuju kelasnya karena ujian mata pelajaran ke 2 akan segera dimulai)
ratu terus saja uring uringan dan sesekali merutuki zidan yang berlaku seenaknya pada ratu, dia terus berjalan dengan perasaan kesal menuju kelasnya sampai sesampainya di dalam kelas tak beberapa lama guru pengawas memasuki ruangan dan memulai ujian pelajaran ke 2 untuk hari ini, ratu berusaha menetralkan rasa kesalnya terhadap sikap zidan tadi dengan menarik nafas dalam dan membuangnya pelan sampai beberapa kali dan emosinya sudah membaik, kini dia sudah mulai bisa fokus kembali mengerjakan ujian, nampak ratu begitu serius mengerjakan setiap soal di dalam lembar jawaban dan setelah menyelesaikannya selama beberapa menit saja ratu kembali memeriksanya kembali takut ada yang terlewat atau jawaban yang kurang tepat, setelah dirasanya cukup, ratu langsung bergegas ke depan dan mengumpulkan jawabannya di meja pengawas, barulah dia langsung keluar ruangan dan pergi ke parkiran menuju mobil astrid.
disana ratu hanya berdiri sambio menyenderkan tubuhnya di mobil mewah berwarna merah miliknya itu yang kini justru di akui oleh astrid dan ratu hanya sebagai supirnya, ratu nampak berwajah masam sambil menunggu kedatangan ratu yang sangat lambat, mungkin karena dia kesulitan mengiji jawaban setiap soal ujian ke 2 itu.
saat ratu ingin membuka pintu mobil tiba tiba seseorang menarik tangannya yang membuat ratu langsung menoleh dan refleks menghempaskan tangannya agar lepas dari cengkraman orang tersebut, dan ternyata orang itu adalah zidan si manusia angkuh.
heh ada apa kau kesini cepat pergi (bentak ratu kesal)
apa pergi katamu, apa kamu lupa hah? mulai sekarang kau harus bekerja sebagai asisten pribadiku dari mulai pulang sekolah sampai sore paham! (ucap zidan tegas)
maaf tuan zidan yang terhormat tapi saya tidak bisa karena nyonya astrid dan diva pasti tidak akan mengijinkan itu, anda tau sendiri bukan saya ini supir pribadi nyonya astrid dan saya hanyalah boneka untuk mereka begitupun untuk anda dan sahabat anda tuan steven (ucap ratu yang tanpa sadar dia meluapkan semua bebannya selama ini, dengan perasaan yang resah dan tak karuan)
zidan yang mendengar semua ucapan tadi, nampak merasa tidak tega dan ada secerca rasa iba akan nasib malang yang menimpa diri ratu saat ini, namun dia juga tidak bisa berbuat apapun belum lagi dia dari awal memang berniat membantu ratu untuk mengerjainya sebagai balasan atas perbuatan ratu saat pertam kali bertemu dengannya, zidan pikir dengan ratu dijadikan asistennya dia bisa mengerjainya dan ratupun bisa sedikit terbebas dari penyiksaan ibu dan kakak tirinya yang kejam itu.
hahaha..kau tenang saja aku yang akan meminta izin pada nyonya kejammu itu (ucap zidan sambil tertawa kecil)
ahhhh terserah dia saja lah, ya setidaknya aku bisa sedikit mendapat kebebasan tidak hanya dikurung di rumah yang bak neraka itu dengan menjadi asisten zidan, lagipun ini juga untuk menebus hutangku padanya jadi setimpal (gumam ratu yang mulai berusaha menerima keadaan yang rumit ini)
tak beberapa lama kemudia astrid berjalan menghampiri zidan juga ratu disamping mobil merah mewahnya.
tanpa basa basi zidan langsung meminta izin pada astrid.
maaf nyonya muda bolehkan supir pribadimu ini mulai sekarang menjadi asistenku mulai pulang sekolah sampai sore (ucap zidan sopan)
tidak bisa, siapa kau seenaknya mempekerjakan wanita ini (jawab astrid dengan angkuhnya dan ketus)
saya penggani tuan steven di sekolah ini untuk sementara waktu, dan saya juga tau bagaimana perlakuan nyonya muda pada kekasih tuan steven ini, bila nyonya tak mengijinkannya bisa saja saya akan mengadukan ini pada tuan steven (ucap zidan)
sontak mendengar jawaban itu astrid berubah menjadi so ramah dan tersenyum pada zidan lalu mengijinkan ratu bersama zidan, jelas astrid akan mengijinkan apapaun itu yang menyangkut steven orang yang sangat dia cintai belum lagi dia takut atas gertakkan sekaligus ancaman dari zidan tadi, lagipun dia takut kalo zidan mengadu pada steven atas perlakuannya pada ratu selama ini, belum lagi se tau astrid ratu itu pacarnya steven, maka dari itu dia memilih untuk mengijinkannya.
oke silahkan saja kau bawa dia, lagipun aku tak membutuhkannya lagi, sana pergi (ucap astrid sambil mendorong tubuh ratu keras)
awwww (rengek ratu kesakitan sambil duduk tersungkur ke tanah tepat di bawah kaki zidan)
zidan yang melihat ratu mengaduh kesakitan refleks berjongkok dan membantu ratu berdiri, nampak lutut ratu lecet dan berdarah, zidan tak tega melihat itu dan langsung saja menggendong ratu menuju mobilnya, dia terus saja menggendong ratu walaupun ratu terus meronta ingin diturunkan, namun zidan tak pernah menghiraukan jeritan dan rengekan ratu itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments