MEMINTA MAAF

Steven yang berlari menuju uks dengan menggendong Ratu, wajahnya nampak cemas dengan kondisi gadis itu, dia benar benar tidak menyangka hal ini bisa membuat Ratu sampai pingsan begini.

Sesampainya di uks, Steven segera membaringkan Ratu dan mengoleskan minyak angin di bawah hidung Ratu agar dia cepat siuman.

Tak lama kemudian Ratu bangun dari pingsannya perlahan, dia menatap ke arah sekiling ruangan.

"Aku ada di mana," ucap Ratu.

"Kau ada di Uks," jawab Steven yang baru masuk ruangan.

"Ka...kaaa...ka Steven aa...aaa..aaku," ucap Ratu yang terpotong oleh Steven.

"Aku akan memaafkanmu dengan satu syarat," ucap Steven.

"Apa? aku akan melakukannya," ucap Ratu sambil beranjak duduk.

"Apa kau yakin?," tanya Steven.

"Aku yakin ka," jawab Ratu mantap.

"Kau harus berpura pura menjadi kekasihku sampai aku mendapatkan kekasih yang sebenarnya," ucap Steven.

"Hah?, itu konyol sekali ka, aku tidak bisa melakukannya, bisa bisa hidupku akan hancur, mungkin sekarang saja saat aku kembali ke kelas mereka akan memukulku," jawab Ratu menunduk.

"Siapa yang berani melakukan itu padamu? aku akan memenjarakannya," ucap Steven.

"Siapa lagi kalo bukan fans panatikmu itu ka," jawab Ratu malas.

"Kau akan aman dan aku akan menjaminnya, aku akan melindungimu Ratu," ucap Steven.

"*K*alau aku tidak mau melakukannya bagaimana?," tanya Ratu.

"Aku akan membuat hidupmu semakin sengsara dan dibully tanpa ada yang membelamu, ya setidaknya kalau kau menyetujui perjanjian ini akan ada aku yang membela dan melindungimu," jawab Steven.

"Hmm, benar juga ucapannya, sekarang aku sudah tidak ada pilihan lain, menyetujui atau tidak itu akan sama saja," gumam Ratu.

"Baik aku akan menyetujuinya," ucap Ratu yang membuat Steven bahagia.

Tanpa sadar saking bahagianya Steven memeluk Ratu.

"Terimakasih kau telah menyelamatkanku," ucap Steven yang memeluk Ratu.

"Maaf ka apa kau bisa melepaskanku," ucap Ratu yang menyadarkan Steven.

Steven segera melepaskan pelukannya dan mengantar Ratu kembali ke kelas, sebelum itu Steven membisikan sesuatu di telinga Ratu.

"Pulang sekolah nanti aku akan mengantarmu pulang, dan mengenalkanmu pada keluargaku," itulah yang dibisikkan Steven pada Ratu.

Sementara Ratu hanya menganggukkan kepala dan berjalan masuk kedalam kelas yang sekarang bak seperti neraka baginya.

Semua mata menatap tajam pada Ratu, mereka seakan akan ingin menerkam Ratu saat itu juga, Seli yang menyadari Ratu dalam bahaya segera menghampiri sahabatnya itu.

"Ratu apa kau baik baik saja?," tanya Seli cemas sambil meraba kepala dan pundak Ratu.

"Aku baik baik saja Sel, kamu tidak perlu mencemaskanku," jawab Ratu santai kemudian duduk di bangkunya.

Semua orang apalagi kaum perempuan membicarakan Ratu tidak ada habis habisnya, bahkan ucapan mereka itu sangat pedas, bagaikan cabai yang baru dipetik dari pohonnya.

"Dibayar berapa tuh buat jadi mainannya aktor ternama," ucap salah satu teman sekelas Ratu.

"iya dasar wanita gak tau diri," saut teman yang lain.

"Harusnya dia mikir mana pantes cewe cupu kaya gitu bersanding di samping Steven," jawab perempuan yang lainnya.

"Gak punya muka kali dia guys," jawab yang lain dengan diiringi tawa membully.

Itulah semua bullyan yang dilontarkan para kaum hawa untuk menyindir Ratu.

Ratu hanya bisa menelan salifanya.

Karena sudah tidak tahan lagi dengan semua cibiran itu Ratupun memutuskan untuk pergi ke kantin bersama Seli.

"Sel kita ke kantin yuk, lagi pula guru di pelajaran ini katanya gak bakal masuk sampai pulang sekolah," ucap Ratu, sambil menarik tangan Seli.

"Hmmmm, Ratu pasti sedang kesal, tidak biasanya dia pergi ke kantin disaat jam pelajaran sekalipun guru tidak datang," gumam Seli.

Sesampainya dikantin, suasana disana sepi karena kelas yang lain masih melaksanakan *** sementara Ratu dan Seli memesan minuman dan kembali duduk di bangku pojok kantin.

"Sel ada yang ingin aku bicarakan," ucap Ratu dengan wajah yang sedih.

"Ada apa tu? cepat bicarakan padaku jangan dipendam sendirian," jawab Seli penasaran.

"Tadi saat aku di UKS, aku sudah saling berjanji dan berkomitmen dengan ka Steven bahwa kita akan pacaran," jelas Ratu yang sedikit berbohong pada Seli, karena dia tidak mau Seli tau yang sebenarnya, bukan berarti dia tidak percaya, namun sebaiknya rahasia ini dia simpan berdua dengan Steven.

"Hah? apa maksudmu Ratu, kamu tidak mencintainya kan?," ucap Seli yang kaget.

"Aku memang tidak mencintainya, namun aku tidak bisa menolaknya Sel," jawab Ratu.

"Hmmmm, iya juga sih kalo kamu menolaknya nanti kamu akan dalam bahaya besar, mungkin lebih dari sekarang," jawab Seli yang berusaha menerima.

"Maafkan aku ya Sel," ucap Ratu.

"Tu untuk apa kamu minta maaf padaku, apapun keputusanmu aku akan selalu mendukungmu selama kau bahagia," ucap Seli dengan memegang erat kedua lengan Ratu.

"Terimakasih Sel, kamu memang sahabat terbaikku," ucap Ratu yang meneteskan air matanya.

"Iya Tu kamu jangan nangis gini dong, udah ya aku janji bakal ada di sisi kamu sampai kapanpun," ucap Seli.

Tak lama kemudian pelayan kantin mengantarkan minuman ke meja mereka dan Seli segera meminum minumannya tadi begitupun dengan Ratu.

"Sel ayahku akan menikah minggu depan dengan tante Diva dan setelah itu tante Diva juga Astrid akan tinggal dirumahku dia juga akan bersekolah di sini," ucap Ratu yang membuat Seli tersedak.

"Ohok...ohok....apa Ratu? Astrid, kamu yakin mengijinkan ayahmu untuk menikah dengan tante Diva?," tanya Seli yang mencurigai tante Diva juga Astrid.

"Aku yakin Sel, jika itu membuat ayahku bahagia aku tidak mungkin menghalanginya, ya walaupun sebenarnya aku curiga dengan tante Diva dan Astrid," ucap Ratu.

"Nah itu Ratu, aku juga memiliki firasat buruk kepada mereka, bagaimana kalo mereka hanya mengincar harta ayahmu, aku takut kamu dan ayahmu dalam bahaya nanti, apalagi harus tinggal serumah dengan mereka," jelas Seli dengan wajah serius.

"Kita lihat nanti aja ya Sel, kalo memang semua perkiraan kita benar aku akan tinggal bersamamu saja Sel," ucap Ratu.

"Iya kamu tinggal dirumahku saja ibuku pasti senang, aku juga tidak mau kamu kenapa napa Tu," ucap Seli.

Setelah mereka banyak berbincang waktu pulang sekolahpun tiba.

"Ting...ting...ting...," bunyi bel sekolah.

"Ah sudah waktunya pulang, Sel kamu duluan aja aku mau pulang bareng Steven mulai sekarang," ucap Ratu kemudian bergegas pergi menuju parkiran meninggalkan Seli yang masih bingung.

"Apa dia yakin dengan keputusannya," gumam Seli yang bergegas pergi menuju mobilnya juga.

Seli pulang duluan dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sementara Ratu masih berdiri di samping mobil Steven menunggu aktor ternama itu menghampiri mobilnya.

Beberapa menit kemudian Steven datang dan menyapa Ratu.

"Hai Ratu sayang, kamu sudah lama menunungguku?," ucap Steven berlaga baik di depan siswa lain.

"Pantas saja dia jadi aktor ternama, pencitraannya luar biasa," gumam Ratu.

Sementara Ratu tidak menjawab sapaan ataupun pertanyaan dari Steven tadi.

"Kamu marah ya sayang, kalo gitu yuk masuk kita segera pulang," tambah Steven yang membukakan pintu untuk Ratu.

Semua mata di parkiran menatap tajam mereka makin iri dan benci pada Ratu, apalagi melihat sikap Ratu yang cuek dengan Steven, sepertinya mereka semakin gemas dan ingin segera menjambak rambut kepang Ratu.

Episodes
1 PENGENALAN TOKOH
2 SEKOLAH
3 MEMINTA MAAF
4 BERTEMU ORANG TUA STEVEN
5 PERUBAHAN RATU
6 KEPERGIAN TANTE MIRA DAN SELI
7 BERSAMA STEVEN
8 PERNIKAHAN AYAH
9 AWAL PENDERITAAN RATU
10 KEJAHATAN DIVA DAN ASTRID
11 KEPERGIAN AYAH
12 PEMAKAMAN
13 KESEDIHAN RATU
14 KESEDIHAN RATU
15 DIPERMALUKAN ASTRID
16 KEDATANGAN ZIDAN
17 MENCUCI PAKAIAN
18 LESU
19 BISA MENGIKUTI UJIAN
20 MASALAH BARU
21 PEKERJAAN BARU
22 MELULUHKAN HATI NENEK
23 DIKEDIAMAN ZIDAN
24 PEMAKAMAN BI INA
25 SEPULANG DARI PEMAKAMAN
26 MALAM YANG MENGHARUKAN
27 PERTENGKARAN DIVA DAN ASTRID
28 BERTEMU STEVEN
29 DI RUMAH SAKIT
30 BERANGKAT SEKOLAH
31 DI SEKOLAH BERTEMU ASTRID
32 SELESAI UJIAN
33 BERSAMA OMA
34 KABAR BURUK
35 DIANTAR ZIDAN
36 MENDAPATKAN TEMPAT TINGGAL
37 PERLAKUAN MANIS DIVA
38 SARAPAN BERDUA
39 KEJAHILAN STEVEN
40 DI RESTORAN
41 BERTEMU RANDI
42 MENCARI PEKERJAAN
43 BERTEMU RANDI LAGI
44 KE RUMAH RANDI
45 HUKUMAN DARI RANDI
46 PURA PURA PINGSAN
47 MEMPERTEMUKAN IBU DAN RATU
48 PULANG DIANTAR RANDI
49 KE KANTOR ATMAJA GROP
50 MAKANAN KESUKAAN MAMAH DIVA
51 BERSAMA OMA
52 KE UNIVERSITAS
53 MENDAPATKAN BEASISWA
54 KE PERUSAHAAN ATMAJA
55 PERUSAHAAN RANDI ATMAJA
56 KHAWATIR
57 VISUAL
58 PERHATIAN RANDI
59 OLAHRAGA PAGI
60 HARI KE DUA BEKERJA
61 SIANG YANG MENYEBALKAN
62 HARI PERTAMA MASUK UNIVERSITAS
63 MASA MPLU PERTAMA
64 KENA HUKUMAN
65 DIGANDENG ALDI
66 BERLARI
67 KEPERGOK
68 MENGOBATI LUKA
69 ANEH
70 TERCYDUK
71 KE TAMAN
72 CURHAT
73 DITA PENOLONG
74 MENGUMPULKAN TANDA TANGAN
75 DONI
76 KETAHUAN
77 PENGUMPULAN
78 HADIAH MENGEJUTKAN
79 MEMAKSA RATU
80 MENGELABUI DONI
81 MEMPERHATIKAN RATU
82 MEMBELA RATU
83 DIHUKUM RANDI
84 MAMAH DIVA SAKIT
85 ALASAN STEVEN MENINGGALKAN RATU
86 PULANG DARI RUMAH SAKIT
87 MENGERJAKAN TUGAS
88 TERLAMBAT KE KANTOR
89 KEHABISAN KESABARAN
90 DITA YANG MASUK GENG THE HITS
91 DIBULLY ASTRID
92 MENGUNDURKAN DIRI
93 KEJUTAN DARI MAMAH DIVA
94 JUALAN DI KAMPUS
95 MENCARI RATU
96 MENEMUI TUAN RANDI
97 KONTRAK KERJA BARU
98 BERTEMU STEVEN DI PERPUSTAKAAN
99 ULAH ASTRID LAGI
100 HARI PERTAMA MENJADI ASISTEN PRIBADI TUAN RANDI
101 KEPOLOSAN RATU
102 PERATURAN DARI SEKRETARIS HAN
103 KENA HUKUMAN
104 SEKRETARIS HAN YANG HAMPIR KENA MARAH
105 MEMPERKENALKAN RATU
106 MENGERJAKAN TUGAS
107 KETIDURAN DI KAMPUS
108 MENYETUJUI UNTUK MENEMUI OMA RIKA
109 DIBERIKAN HIGH HILS
110 BERGABDENGAN DENGAN TUAN RANDI
111 MAKAN SIANG BERSAMA SEKRETARIS HAN
112 TUAN RANDI YANG PELUPA
113 CANGGUNG
114 RATU DAN TUAN RANDI
115 ZIDAN
116 BERSAMA ZIDAN
117 MAKAN MALAM BERSAMA
118 PRASANGKA
119 AMARAH YANG MENGGEBU
120 MENOLAK KEBAIKAN TUAN RANDI
121 BERTENGKAR DENGAN SEKRETARIS HAN
122 SEKRETARIS DIAH LAGI
123 MEMINTA MAAF PADA SEKRETARIS HAN
124 MEMPEREBUTKAN JAS
125 BERTENGKAR DENGAN IBU TUAN RANDI
126 DI PERKEBUNAN TEH
127 BERPERASANGKA
128 MAMAH DIVA YANG BARU SADAR
129 DI BELIKAN PAKAIAN OLEH OMA RIKA
130 DI CAFE DENGAN ZIDAN
131 ANCAMAN ASTRID
132 KELICIKAN ASTRID
133 KETAKUTAN
134 MASALALU YANG TERUNGKAP
135 DIGENDONG TUAN RANDI
136 BEBERAPA BULAN KEMUDIAN
137 KE TOKO BUNGA
138 TERNYATA DIA
139 RATU DAN MALA
140 BERPAPASAN
141 KERJA KERAS ZIDAN
142 BONUS VISUAL
143 KABAR DARI OMA
144 DI MALL
145 DIPERTEMUKAN
146 MENGELUARKAN AMARAH
147 TENTANG RANDI
148 KEDATANGAN IBU GRASELA
149 KERUSUHAN IBU GRASELA
150 Draft
151 MENEMUI RATU
152 TAWARAN RANDI
153 MENERIMA TAWARANNYA
154 Hari Pertama
155 Bertemu Steven dan Astrid
156 Ungkapan Zidan
157 Kedekatan dengan Zidan
158 Di Rumah Randi
159 Gengsi
160 Makan Siang Dengan Zidan
161 Kesal
162 Makan Malam
163 Sekretaris Han yang menyebalkan
164 Amarah Mala
165 Pengakuan Mala
166 Kedatangan Mala
167 Meminta maaf
168 Kepergian Tuan Atmaja
169 Berduka cita
170 Bersama Zidan
171 Bekerja
172 Ancaman Wulan
173 Dipecat Lagi
174 Bertemu Nyonya Wulan
175 Membujuk
176 Mencari Pekerjaan
177 Menjelaskan
178 Bersama Oma
179 Menolong Steven
180 Steven Sadar
181 Mendengar Berita
182 Di rumah Sakit
183 Diketahui Randi
184 Ke esokannya
185 Salah Tingkah
186 Memotong Rem Mobil
187 Janji Dengan Randi
188 Persaingan yang Ketat
189 Memalukan
190 Siuman
191 Kesadaran
192 Masalah Panggilan
193 Jawaban Ratu
194 Marah Besar
195 Mencaritahu
196 Panggilan Video
197 Sibuk
198 Memberikan Kesempatan
199 Memaafkan
200 Kecanggungan
201 Bercerita pada Mala
202 Makan Malam
203 Wisuda Mala
204 Taman Hiburan
205 Cemas
206 Sekretaris Han/Presdir Han
207 Perintah Han
208 Tersedak
209 Dihukum Han
210 Mala dan Han
211 Kekesalan Mala
212 Curhat
213 Takut
214 Tidur Bersama
215 Kecemasan Ratu
216 Pura pura pingsan
217 Terlambat
218 Sikap Zidan
219 Berbicara Dengan Zidan
220 Pergi
221 Tidak enak hati
222 Keberangkatan
223 Menyusul Zidan
224 Kepergian Zidan
225 Di Bandara
226 Mengulang kembali
227 Perasaan Mala
228 Kabar dari Han
229 Randi dan nyonya Wulan
230 Seli dan Zidan
231 Menahan Zidan
232 Makan siang
233 Terburu buru
234 Kepulangan tuan Randi
235 Di bantu kak Steven
236 Bertengkar
237 Bersama tuan Randi
238 Terluka
239 Di perjalanan
240 Di rumah sakit
241 Sama sama lesu
242 Mala yang kesal
243 Kedatangan tuan Randi di kantor
244 Tidak Fokus
245 Makan Malam berdua
Episodes

Updated 245 Episodes

1
PENGENALAN TOKOH
2
SEKOLAH
3
MEMINTA MAAF
4
BERTEMU ORANG TUA STEVEN
5
PERUBAHAN RATU
6
KEPERGIAN TANTE MIRA DAN SELI
7
BERSAMA STEVEN
8
PERNIKAHAN AYAH
9
AWAL PENDERITAAN RATU
10
KEJAHATAN DIVA DAN ASTRID
11
KEPERGIAN AYAH
12
PEMAKAMAN
13
KESEDIHAN RATU
14
KESEDIHAN RATU
15
DIPERMALUKAN ASTRID
16
KEDATANGAN ZIDAN
17
MENCUCI PAKAIAN
18
LESU
19
BISA MENGIKUTI UJIAN
20
MASALAH BARU
21
PEKERJAAN BARU
22
MELULUHKAN HATI NENEK
23
DIKEDIAMAN ZIDAN
24
PEMAKAMAN BI INA
25
SEPULANG DARI PEMAKAMAN
26
MALAM YANG MENGHARUKAN
27
PERTENGKARAN DIVA DAN ASTRID
28
BERTEMU STEVEN
29
DI RUMAH SAKIT
30
BERANGKAT SEKOLAH
31
DI SEKOLAH BERTEMU ASTRID
32
SELESAI UJIAN
33
BERSAMA OMA
34
KABAR BURUK
35
DIANTAR ZIDAN
36
MENDAPATKAN TEMPAT TINGGAL
37
PERLAKUAN MANIS DIVA
38
SARAPAN BERDUA
39
KEJAHILAN STEVEN
40
DI RESTORAN
41
BERTEMU RANDI
42
MENCARI PEKERJAAN
43
BERTEMU RANDI LAGI
44
KE RUMAH RANDI
45
HUKUMAN DARI RANDI
46
PURA PURA PINGSAN
47
MEMPERTEMUKAN IBU DAN RATU
48
PULANG DIANTAR RANDI
49
KE KANTOR ATMAJA GROP
50
MAKANAN KESUKAAN MAMAH DIVA
51
BERSAMA OMA
52
KE UNIVERSITAS
53
MENDAPATKAN BEASISWA
54
KE PERUSAHAAN ATMAJA
55
PERUSAHAAN RANDI ATMAJA
56
KHAWATIR
57
VISUAL
58
PERHATIAN RANDI
59
OLAHRAGA PAGI
60
HARI KE DUA BEKERJA
61
SIANG YANG MENYEBALKAN
62
HARI PERTAMA MASUK UNIVERSITAS
63
MASA MPLU PERTAMA
64
KENA HUKUMAN
65
DIGANDENG ALDI
66
BERLARI
67
KEPERGOK
68
MENGOBATI LUKA
69
ANEH
70
TERCYDUK
71
KE TAMAN
72
CURHAT
73
DITA PENOLONG
74
MENGUMPULKAN TANDA TANGAN
75
DONI
76
KETAHUAN
77
PENGUMPULAN
78
HADIAH MENGEJUTKAN
79
MEMAKSA RATU
80
MENGELABUI DONI
81
MEMPERHATIKAN RATU
82
MEMBELA RATU
83
DIHUKUM RANDI
84
MAMAH DIVA SAKIT
85
ALASAN STEVEN MENINGGALKAN RATU
86
PULANG DARI RUMAH SAKIT
87
MENGERJAKAN TUGAS
88
TERLAMBAT KE KANTOR
89
KEHABISAN KESABARAN
90
DITA YANG MASUK GENG THE HITS
91
DIBULLY ASTRID
92
MENGUNDURKAN DIRI
93
KEJUTAN DARI MAMAH DIVA
94
JUALAN DI KAMPUS
95
MENCARI RATU
96
MENEMUI TUAN RANDI
97
KONTRAK KERJA BARU
98
BERTEMU STEVEN DI PERPUSTAKAAN
99
ULAH ASTRID LAGI
100
HARI PERTAMA MENJADI ASISTEN PRIBADI TUAN RANDI
101
KEPOLOSAN RATU
102
PERATURAN DARI SEKRETARIS HAN
103
KENA HUKUMAN
104
SEKRETARIS HAN YANG HAMPIR KENA MARAH
105
MEMPERKENALKAN RATU
106
MENGERJAKAN TUGAS
107
KETIDURAN DI KAMPUS
108
MENYETUJUI UNTUK MENEMUI OMA RIKA
109
DIBERIKAN HIGH HILS
110
BERGABDENGAN DENGAN TUAN RANDI
111
MAKAN SIANG BERSAMA SEKRETARIS HAN
112
TUAN RANDI YANG PELUPA
113
CANGGUNG
114
RATU DAN TUAN RANDI
115
ZIDAN
116
BERSAMA ZIDAN
117
MAKAN MALAM BERSAMA
118
PRASANGKA
119
AMARAH YANG MENGGEBU
120
MENOLAK KEBAIKAN TUAN RANDI
121
BERTENGKAR DENGAN SEKRETARIS HAN
122
SEKRETARIS DIAH LAGI
123
MEMINTA MAAF PADA SEKRETARIS HAN
124
MEMPEREBUTKAN JAS
125
BERTENGKAR DENGAN IBU TUAN RANDI
126
DI PERKEBUNAN TEH
127
BERPERASANGKA
128
MAMAH DIVA YANG BARU SADAR
129
DI BELIKAN PAKAIAN OLEH OMA RIKA
130
DI CAFE DENGAN ZIDAN
131
ANCAMAN ASTRID
132
KELICIKAN ASTRID
133
KETAKUTAN
134
MASALALU YANG TERUNGKAP
135
DIGENDONG TUAN RANDI
136
BEBERAPA BULAN KEMUDIAN
137
KE TOKO BUNGA
138
TERNYATA DIA
139
RATU DAN MALA
140
BERPAPASAN
141
KERJA KERAS ZIDAN
142
BONUS VISUAL
143
KABAR DARI OMA
144
DI MALL
145
DIPERTEMUKAN
146
MENGELUARKAN AMARAH
147
TENTANG RANDI
148
KEDATANGAN IBU GRASELA
149
KERUSUHAN IBU GRASELA
150
Draft
151
MENEMUI RATU
152
TAWARAN RANDI
153
MENERIMA TAWARANNYA
154
Hari Pertama
155
Bertemu Steven dan Astrid
156
Ungkapan Zidan
157
Kedekatan dengan Zidan
158
Di Rumah Randi
159
Gengsi
160
Makan Siang Dengan Zidan
161
Kesal
162
Makan Malam
163
Sekretaris Han yang menyebalkan
164
Amarah Mala
165
Pengakuan Mala
166
Kedatangan Mala
167
Meminta maaf
168
Kepergian Tuan Atmaja
169
Berduka cita
170
Bersama Zidan
171
Bekerja
172
Ancaman Wulan
173
Dipecat Lagi
174
Bertemu Nyonya Wulan
175
Membujuk
176
Mencari Pekerjaan
177
Menjelaskan
178
Bersama Oma
179
Menolong Steven
180
Steven Sadar
181
Mendengar Berita
182
Di rumah Sakit
183
Diketahui Randi
184
Ke esokannya
185
Salah Tingkah
186
Memotong Rem Mobil
187
Janji Dengan Randi
188
Persaingan yang Ketat
189
Memalukan
190
Siuman
191
Kesadaran
192
Masalah Panggilan
193
Jawaban Ratu
194
Marah Besar
195
Mencaritahu
196
Panggilan Video
197
Sibuk
198
Memberikan Kesempatan
199
Memaafkan
200
Kecanggungan
201
Bercerita pada Mala
202
Makan Malam
203
Wisuda Mala
204
Taman Hiburan
205
Cemas
206
Sekretaris Han/Presdir Han
207
Perintah Han
208
Tersedak
209
Dihukum Han
210
Mala dan Han
211
Kekesalan Mala
212
Curhat
213
Takut
214
Tidur Bersama
215
Kecemasan Ratu
216
Pura pura pingsan
217
Terlambat
218
Sikap Zidan
219
Berbicara Dengan Zidan
220
Pergi
221
Tidak enak hati
222
Keberangkatan
223
Menyusul Zidan
224
Kepergian Zidan
225
Di Bandara
226
Mengulang kembali
227
Perasaan Mala
228
Kabar dari Han
229
Randi dan nyonya Wulan
230
Seli dan Zidan
231
Menahan Zidan
232
Makan siang
233
Terburu buru
234
Kepulangan tuan Randi
235
Di bantu kak Steven
236
Bertengkar
237
Bersama tuan Randi
238
Terluka
239
Di perjalanan
240
Di rumah sakit
241
Sama sama lesu
242
Mala yang kesal
243
Kedatangan tuan Randi di kantor
244
Tidak Fokus
245
Makan Malam berdua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!