Ratu hanya bisa tersipu malu karena sedari tadi om Bram dan tante Calsy memuji Ratu terus menerus. Stevenpun terlihat bahagia karena orangtuanya memberikan restu atas hubungannya dengan Ratu dan dia juga bisa segera terbebas dari perjodohan dengan wanita yang mengincar harta keluarganya itu.
Tapi Astrid dan Diva sudah mendapatkan kemenangan karena sebentar lagi akan menikah dengan ayahnya Ratu, dan mengambil seluruh hartanya.
Setelah berbincang cukup lama, dan hari semakin sore Steven dan Ratupun pamit pulang.
"Om, tante Ratu pamit pulang ya, insyaallah lain kali Ratu pasti berkunjung lagi," ucap Ratu kemudian mencium tangan kedua orang tuan Steven.
"Aduh sayang kamu manis sekali, dan sangat menghargai orang yang lebih tua, tate jadi makin kagum aja sama kamu," ucap tante Calsy.
Ratu hanya membalasnya dengan senyuman yang mengembang kemudian berjalan menuju mobil dengan Steven, merekapun berlalu dan melambaikan tangan pada kedua orang tua Steven.
Di dalam mobil selama perjalanan Ratu terus saja tersenyum bahagia, dan Steven memperhatikannya terus.
"Hei kamu kenapa kaya yang bahagia banget," ucap Steven.
"Ya jelas aku bahagia, orang tua kamu baik banget, mengingatkan aku dengan kehidupanku dulu," jawab Ratu yang wajahnya berubah seketika jadi sedih dan murung.
"Loh, loh, lohhh kenapa sekarang jadi sedih, aku minta maaf kalo aku punya salah oke," ucap Steven kemudian menghentikan mobilnya.
"Ka Stev ga salah, aku sedih karena teringat keluargaku yang dulu harmonis namun sekarang sudah berubah dingin, bahkan tidak ada lagi yang peduli padaku selain Seli dan tante Mira, aku bahagia ketika kenal dengan orangtuamu ka, aku seperti menemukan keluarga baru yang sudah lama aku rindukan, kaka beruntung punya keluarga yang masih utuh," ucap Ratu yang mulai meneteskan air matanya.
"Sudah, kenapa jadi melow gini sih, kita lanjut aja ya," jawab Stev dengan mengusap air mata Ratu dengan tisu dan kembali menjalankan mobilnya.
Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di kediaman Ratu, Stev dan Ratu beranjak turun dari mobil, setelah itu Stev berniat ingin berkenalan dengan keluarga Ratu, namun tidak diperbolehkan dan Steven memilih untuk kembali masuk mobil lalu melajukannya dengan kecepatan sedang.
Ratu masuk kedalam rumah dan seperti biasa rumahnya itu sepi seperti tidak ada penghuni, ya memang dirumah sebesar itu hanya dihuni oleh 2 pelayan dan 1 satpam juga Ratu, ayahnya yang lebih sering menginap di kantor dan jarang sekali menemani Ratu di rumah, Ratu tau ayahnya sangat sibuk, dan dia bekerja untuk kehidupan Ratu juga, namun di sisi lain Ratu sama seperti anak lainnya yang menginginkan perhatian dan kasih sayang dari orangtuannya namun setelah kematian ibunya dia tidak pernah merasakan kasih sayang itu lagi, akhirnya Ratu tumbuh menjadi anak yang cupu dan dingin dia hanya fokus belajar, tapi untungnya ada bi Ina dan bi Ica yang bisa merawat Ratu dengan baik sejak kepergian ibunya, setidaknya Ratu punya teman ngobrol dan bertukar pikiran dia juga tidak begitu kesepian karena adanya bi Ica dan bi Ina.
...----------------...
"Non sudah pulang," ucap bi Ina.
"Iya bi," ucap Ratu kemudian duduk di depan meja makan.
"Non Ratu kenapa mukanya sedih," ucap bi Ica kemudian duduk disamping Ratu dan menenangkannya.
"Bi, Ratu rindu bunda, Ratu ingin ikut bunda Karin aja bi, Ratu gak sanggup lagi hidup kesepian hiks........hiks....," ucap Ratu yang seketika tangisnya pecah.
"Sudah non yang sabar ya, kan masih ada bibi dan bi Ina," ucap bi Ica mengelus kepala Ratu lembut dan memeluknya.
"Terimakasih bi, hiks.....hiks....kalo bukan karena bibi entah bagaimana jadinya nasib Ratu hiks....hiks," ucap Ratu sambil terus menangis sesegukan di dalam pelukan bi Ica.
Kemudian Ratu diantar ke kamarnya oleh bi Ica, agar dia bisa menenangkan dirinya.
sesampainya di kamar Ratu langsung menenggelamkan wajahnya dalam selimut, kemudian dia tertidur.
Sementara bi Ina dan bi Ica hanya saling tatap dan menghawatirkan keadaan Ratu, mereka tau betul sejak kepergiaan bundanya dulu, Ratu menjadi anak yang pemurung dia selalu menyendiri dan selalu mengurung diri dikamarnya. Sedangkan ayahnya sendiri tidak pernah memberikan perhatian ataupun menanyakan kabar anaknya beliau hanya sibuk bekerja siang dan malam sampai dia kembali ke rumah membawa wanita calon ibu tiri Ratu.
...****************...
Malam semakin gelap, hanya keheningan yang menemani hari hari Ratu dikediamannya selama ini, Ratu benar benar kesepian, tapi dengan datangnya Steven dalam hidupnya Ratu akan sedikit punya kegiatan walaupun harus menghadapi bully an di sekolah yang tiada henti.
Pagi mulai menyambut Ratu dari tidur panjangnya, setelah bangun dia segera beranjak menuju kamar mandi dan merendam badannya selama beberapa menit barulah dia keluar dari kamar mandi dan segera beraiap menggunakan seragam sma nya, Ratu kali ini diantarkan oleh pak Eko supir pribadinya, karena Ratu sedang sedih dan menurutnya akan lebih aman jika pak Eko yang mengantarnya ke sekolah, di hari ini Ratu tidak lagi berpenampilan culun, kini Ratu berpenampilan selayaknya siswa SMA pada umumnya dengan rambut yang dia ikat tinggi, saat sampai di sekolah Ratu menunggu seli sahabatnya datang di dekat gerbang sekolah dan tak lama mobil selipun datang.
"Hai Sel, kenapa kau lama sekali sih tidak seperti biasanya," ucap Ratu yang kesal menunggu lama.
"Eummm, bukannya kamu yang datang kepagian ya, noh liat parkiran aja masih sepi gini," jawab Seli.
"Hehe, iya," ucap Ratu sambil menunduk malu.
"Eh..eh..ehhh, tunggu deh kaca matamu mana Tu? dan rambut kepangmu kenapa berubah," tanya Seli.
"Nanti aku ceritain di kelas ya," ucap Ratu sambil menarik tangan Seli.
Sesampainya dikelas Ratu segera menceritakan semuanya pada Seli.
"Tu cepet cerita dong aku penasaran," ucap Seli tidak sabaran.
"Iya iya, jadi gini sel sebenarnya aku pura pura culun, dan mataku juga tidak minus, aku hanya ingin melihat orang orang yang tulus berteman denganku, dan aku sudah menemukannya jadi aku sudahi deh," ucap Ratu.
"Siapa orangnyaTu?," tanya Seli.
"Orangnya adalah ka Stev dan kamu Sel," ucap Ratu yang membuat Seli tercengang.
"Apa aku gak salah denger?," ucap Seli yang masih tidak percaya.
"Bener Sel, ka Stev ternyata orang baik, keluarganya juga sangat menyukaiku, sama seperti mu dan ibumu padaku, aku bahagia bisa mendapatkan keluarga baru," ucap Ratu.
"Yaa, syukur deh kalo mereka menerimamu, aku turut bahagia ya Tu, tapi ingat jangan lupakan aku kalo kamu udah sama ka Stev," ucap Seli.
"Iya aku gak mungkin lupain kamu," ucap Ratu.
Sampai beberapa saat kemudian guru masuk kedalam kelas dan memulai pelajaran seperti biasanya, Ratu dan Seli nampak serius dan tekun memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan kelas. Mereka berdua memanglah anak yang rajin Ratu adalah paralel 1 di sma dan Seli paralel 2 di sma, mereka berdua terkenal dengan gadis lugu yang jenius, tapi semenjak Ratu dekat dan dikabarkan menjadi kekasih Steven anak kepala sekolah dan juga aktor ternama siswa disana jadi banyak yang membenci Ratu juga Seli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments