Setelah dirasanya sudah siap ratu segera beranjak menuruni anak tangga lalu meminta pak supir untuk tidak mengantarnya karena dia mau pergi ke sekolah sendiri dengan naik taxi.
"Pak saya pergi dulu, bapak tidak usah mengantarnya saya mau naik taxi aja," ucap Ratu sambil berjalan keluar gerbang rumahnya.
"Baik non," ucap pak supir.
Ratu berjalan keluar kompleks perumahan mewah, dan menyusuri jalan sambil menghirup udara pagi dan menunggu taxi onlinenya datang.
Tapi di perjalanan tidak sengaja ada sebuah mobil mewah yang berlaju cukup cepat dan memercikkan kubangan ke seragam Ratu, alhasil seragamnya kotor dan basah sedikit, Ratu pun mengomel tak karuan.
"Euhhhhh mobil sialan, keterlaluan lihat saja nanti kalau aku bertemu dengan pemilik mobil itu akan ku marahi dia habis habisan dan meminta pertanggung jawabannya," gerutu Ratu dengan kesal.
Tak lama kemudian taxi online yang dipesannya datang dengan segera Ratu masuk dan supir melajukan nya dengan cepat hingga sampai di sekolah tepat waktu.
Sesampainya disekolah Ratu melihat ada mobil yang tadi menjepret kan kubangan ke baju seragamnya, dengan segera dan perasaan murka Ratu menghampiri mobil itu dan menendang ban mobil sekuat tenaga tanpa Ratu sadari ternyata masih ada pemilik mobil tersebut di dalamnya, saat Ratu terus menendang dan mengerutu sendiri orang dalam mobil keluar dengan menggunakan kaca mata hitam.
"Hey siapa kau beraninya menendang mobil mewahku," ucap pria berkacamata yang tidak lain adalah Steven.
"Hah kau tau tidak bajuku basah dan kotor karenamu," ucap Tasya dengan menunjuk ke wajah pria itu.
"Berani sekali kau menunjukku, apa kau tidak tau siapa aku," ucap Steven.
"Aku tidak tau dan tak ingin tau, paham!," ucap Ratu sinis.
Steven membuka kacamatanya berniat mengagetkan Ratu agar mengenalinya namun, Ratu tetap saja tidak mengenali Steven, tapi siswa lain mulai menghampiri mereka, sementara Ratu justru pergi ke kelasnya begitu saja meninggalkan Steven yang dikerumuni kaum hawa.
Ratu yang merasa aneh hanya bergumam dalam hatinya lalu kembali berjalan.
"Hah, apa seganteng itu ya sampai para siswi mengerubunginya," gumam Ratu.
Setelah sampai di dalam kelas Ratu diajak Seli ke lapangan karena akan ada pengumuman penting dari kepala sekolah.
"Ratu ayo kita kelapangan semua siswa disuruh berkumpul disana," ucap Seli.
"Untuk apa Sel," jawab Ratu malas.
"Katanya ada pengumuman penting dari kepala sekolah," ucap Seli serius.
"Ahhh, baiklah," ucap Ratu.
Merekapun berjalan menuju lapangan dan acara segera dimulai, bapak kepala sekolah berjalan dengan istrinya dan memberikan sambutan kepada para siswa, setelah itu dia mengumumkan sesuatu.
"Selamat pagi anak anak," sapa kepala sekolah.
"Pagi pak," jawab semua siswa serempak.
"Dalam kesempatan kali ini bapak akan memberitahukan bahwa mulai besok di sekolah kita akan ada kelas seni peran, yang akan dibimbing oleh anak semata wayang bapak dan merupakan aktor ternama Steven," ucap bapak kepala sekolah.
Semua siswi bersorak kegirangan dan Steven mulai berdiri di samping bapak kepala sekolah, Ratu yang tadinya cuek dan tidak peduli dengan pengumuman itu sekarang matanya membulat menatap ke arah Steven yang juga menatap Ratu dengan tatapan membunuh.
"Aahhhh sial bagaimana ini, apa dia akan melaporkan sikapku pada kepala sekolah," gumam Ratu ketakutan.
"Haha, sekarang kau taukan siapa aku," gumam Steven tersenyum licik.
"Sekian pengumuman dari bapak, terimakasih atas perhatiannya dan untuk murid yang ingin mendaftarkan diri ke kelas seni peran dipersilahkan untuk mendaftar ke ruang guru langsung pada Steven," ucap kepala sekolah menutup sambutannya.
Semua siswa termasuk Seli dan Ratu beranjak pergi dari lapangan dan masuk kembali kedalam kelas.
Ratu dari tadi hanya diam karena memikirkan nasibnya, sementara Seli yang melihat Ratu diam heran dan bingung.
"Tu kamu kenapa diam aja dari tadi?," tanya Seli.
"Akuuuu.....akuuuu," ucap Ratu gugup.
"Kamu kenapa?," desak Seli.
"Aku sudah memarahi ka Steven," ucap Ratu keceplosan.
Untung saja suaranya tidak terlalu keras jadi siswa yang lain tidak mendengarnya.
"Apa?," ucap Seli kaget.
"Iya Sel sekarang aku tidak tau bagaimana dengan nasibku," ucap Ratu.
"Kamu harus minta maaf Ratu, sebelum nasibmu akan semakin buruk," ucap Seli memberi saran.
"Aku memang ingin meminta maaf padanya Sel, tapi apa dia mau memaafkanku," ucap Ratu sedih.
"Kau tenang saja , istirahat nanti kita pergi menemuinya , aku akan menemanimu Ratu," ucap Seli menenangkan ratu.
"Terimakasih Sel, kamu memang sahabat terbaikku," ucap Ratu sambil memeluk Seli.
"Sudah sekarang kita belajar aja, sambil nunggu guru datang," ucap Seli.
Ratu hanya menganggukkan kepalanya, tapi bukannya guru yang masuk justru malah Steven yang masuk ke kelas itu, sontak membuat para siswi kaget dan mereka merasa senang kecuali Ratu dan Seli yang ketakutan.
"Apa disini ada yang bernama Ratu Salsabila," tanya Steven dengan lantangnya.
Deg jantung Ratu seakan berhenti berdetak tubuhnya membeku, sangat ketakutan dan gugup karena Steven menyebut namanya dengan lengkap dan tepat, Seli hanya bisa diam walaupun dia juga cemas tapi tidak bisa berbuat apa apa.
"Yang merasa namanya Ratu Salsabila segera kedepan," teriak Steven.
Sementara para wanita fans Steven murka dan seketika itu membenci Ratu, inilah awal mula dibully nya Ratu Salsabila.
Dengan wajah yang pucat Ratu berjalan perlahan menghampiri Steven.
"Hu... hu, jalan aja lama dasar si culun," teriak para siswi dikelas yang mengejek Ratu.
Tapi Ratu tak menghiraukan teriakan mereka sekarang yang ada dipikirannya hanya 1, untuk apa Steven memanggilnya, pasti ada sesuatu dibalik ini semua.
"Hai Ratu," ucap Steven menyapa Ratu dengan senyum tampannya seakan dia sudah mengenal Ratu sejak lama.
"Haa...ha..iii ka Steven," jawab Ratu gugup.
Yang membuat semua wanita iri melihat Ratu, mereka sangat mengidolakan Steven tapi malah Ratu si anak culun yang dekat dengan idola mereka.
Steven tiba tiba menggenggam tangan Ratu dan mulai berbicara kebohongan yang membuat semua siswi di sekolah itu membenci Ratu Salsabila.
"Pagi semuanya kenalin ini Ratu Salsabila, orang yang aku cintai, aku titip dia pada kalian ya tolong jaga dia, karena aku sangat mencintainya," ucap Steven panjang.
"Apaaaaaa?," teriak semua siswa dengan tatapan membunuh pada Ratu.
Begitupun dengan Seli yang semakin cemas dengan nasib sahabat karibnya itu, Seli tau ada yang tidak beres dengan Steven.
Ratu yang mendengar ucapan Steven tadi seketika kakinya menjadi lemas tak berdaya hingga tubuhnya terjatuh ke lantai dan Ratu pingsan begitu saja namun dengan cepat Steven menangkap tubuh Ratu sebelum jatuh kelantai dan menggendongnya menuju uks, sementara para siswi terus bergosip tentang Ratu dan mereka terus saja melontarkan kata kata ancaman untuk Ratu, Seli sangat khawatir pada Ratu tapi dia juga bingung harus berbuat apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments