Tidak terasa sekarang sudah saatnya pulang sekolah dan seperti biasa Ratu akan pulang bersama Steven namun Seli meminta Ratu untuk pulang bersamanya karena ada yang ia dan ibunya ingin bicarakan di rumah sambil makan, akhirnya Ratu menganggukan kepala dan mereka berdua berjalan menghampiri Steven di parkiran untuk meminta izin.
"*H*ai ka, aku hari ini pulang sama Seli ya, kita ada urusan dulu," ucap Ratu.
"*O*h gitu ya padahal aku mau ngajak kamu makan bareng," ucap Stev.
"*M*aaf ya ka, lain waktu aja," ucap Ratu.
"*B*aiklah sayang kalo gitu aku pergi duluan by," ucap Steven dan masuk kedalam mobilnya.
Ratu dan Seli bengong mendengar Steven berkata sayang pada Ratu, mereka berdua benar benar kaget bukan main, tapi Seli bahagia karena ada orang yang bisa menjaga dan menjadi sandaran Ratu selain dirinya.
Merekapun segera pulang menuju rumah Seli, sesampainya disana tante Mira terlihat sudah menyiapkan makanan yang banyak untuk menyambut Ratu.
"*H*ai sayang kalian sudah pulang, ayo duduk kita makan sama sama," ucap tante Mira.
Ratu dan Selipun segera duduk mereka terus saja bercanda namun Ratu merasa ada hal yang mengganjal pada diri Seli.
tiba tiba Seli dan tante Mira berbicara serius.
"*R*atu, aku minta maaf ya," ucap Seli menunduk dan wajahnya seketika berubah jadi sedih.
"*K*enapa kau minta maaf Sel?," tanya Ratu bingung.
"*G*ini Tu, tante dan Seli akan pindah ke Bali karena nenek Seli di sana sudah sakit sakitan dan tante yang harus merawatnya dengan Seli," ucap tante Mira.
"*A*pa Tan?, hiks hiks," jawab Ratu kaget dan mulai menangis.
Ratu sangat sedih sahabat yang selama ini tulus selalu melindungi dia kini akan pergi jauh darinya.
"*T*u kamu jangan sedih ya, kan udah ada ka Steven yang bisa jagain kamu selain aku, aku juga janji walaupun kita jauh komunikasi kita harus tetap lancar," ucap Seli sambil memeluk Ratu.
"*S*eandainya kalian tau kalo ka Stev tidak benar benar mencintaiku, dan seandainya kalian tau aku akan sangat menderita tanpa kalian," gumam Ratu dalam hatinya.
"*T*ante dan Seli jangan khawatir yah, aku bisa menjaga diriku sendiri, kalian baik baik ya disana jangan lupa terus kabari aku," ucap Ratu sambil terus menangis namun berusaha tegar.
"*S*ayang kamu jaga diri baik baik di sini ya kalo kamu ada apa apa segera hubungi tante atau Seli," ucap tante Mira.
"*I*ya tan, tapi tante sama Seli berangkatnya kapan ?," tanya Ratu.
"*Ki*ta berangkat besok pagi Tu," ucap Seli menundukkan kepala.
"*O*h gitu ya, hmmmmm, berarti aku gak bisa antar kamu ke bandara dong," ucap Ratu sedih.
"*U*dah lah gakpapa kita lanjut makan aja," ucap Seli agar mereka tidak berlarut larut dalam kesedihan.
Merekapun melanjutkan makan sampai habis dan Seli segera mengantar Ratu pulang, sesampainya dikediaman Ratu, sebelum mereka berpisah untuk yang terakhir kalinya Seli memeluk Ratu dengan sangat erat.
"*A*ku akan merindukanmu Tu, aku sayang kamu sahabatku," ucap Seli dengan meneteskan air matanya.
"*A*ku juga akan merindukanmu Sel, cepatlah kembali aku akan kesepian tanpamu," ucap Rqtu.
Seketika tangisan mereka pecah, Ratu segera masuk meninggalkan Seli karena dia benar benar tidak bisa menahan kesedihan itu begitu juga dengan Seli dia melajukan mobilnya sambil menangis menuju rumahnya dan bersiap untuk pergi ke Bali besok pagi.
Ratu segera masuk kedalam kamarnya dan duduk di depan meja rias, dia terus menangis dengan tertunduk.
"*T*uhan kenapa kau jauhkan aku dari orang orang yang menyayangiku, sekarang malaikat pelindungku selama ini juga pergi meninggalkanku, aku akan kesepian tanpanya, tuhan kumohon kirimkan seseorang untuk mengisi hari hariku yang sunyi," gumam Ratu sambil terus menangis.
Semalaman Ratu terus menangis dan mengurung diri sampai sampai dia tertidur karena kelelahan menangis, keesokan harinya Ratu masih mengurung diri dan dia memutuskan untuk menutup hidupnya dari semua orang sementara besok adalah hari pernikahan ayahnya dengan tante Diva, Ratu tidak mempedulikan itu toh ayahnya juga hanya memperhatikan Astrid dan calon ibu tirinya bahkan Ratu yang sedang terpuruk dikamarnya dibiarkan begitu saja.
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi bi Ina dan bi Ica nampak khawatir karena Ratu belum juga turun untuk sarapan akhirnya bi Ica memutuskan untuk menemui Ratu ke kamarnya dan saat bi Ica hendak membuka pintu ternyata pintunya dikunci, bi Ica semakin khawatir dengan keadaan Ratu, karena dia tau betul kalo pintu kamar Ratu terkunci artinya dia sedang terpuruk.
"*N*on....non....apa sudah bangun," teriak bi Ica memanggil Ratu.
Dengan perasaan tak karuan Ratu segera berlari dan membuka pintu lalu memeluk bi Ica.
"*B*i Ratu tidak mau sekolah hari ini, Ratu sedih bii hiks....hiks....hikss," ucap Ratu sambil menangis dalam pelukan bi Ica.
"*N*on Ratu kenapa?, yuk kita turun kebawah ceritakan semuanya pada bibi dan bi Ina," ucap bi Ica sambil menenangkan Ratu.
Ratupun menurut dan menuju meja makan bersama bi Ica, bi Ina yang melihat wajah Ratu begitu sembab langsung menghampirinya dan menghapus air mata Ratu dengan tangannya, memang bi Ina dan bi Ica yang merawat Ratu sejak kecil jadi mereka bisa memahami Ratu sepenuhnya.
"*B*ii, kenapa semua orang yang menyayangi Ratu meninggalkan Ratu begitu cepat hik...hiks..," ucap Ratu sambil terus menangis.
"*N*on Ratu yang cantik sudahlah jangan menangis, memangnya siapa yang meninggalkan non Ratu?," tanya bi Ina.
"*S*eli bi, hiks... dia akan pergi ke Bali bersama tante Mira," ucap Ratu yang mulai berhenti menangis.
"*N*on Ratu yang sabar ya, mereka bukan meninggalkan non, tapi mereka memang terpaksa harus pergi lagi pula kan masih ada bibi yang akan merawat dan menjaga non," ucap bi Ina sambil memeluk Ratu.
"*T*erimakasih ya bi, Ratu mohon bi Ica dan bi Ina jangan tinggalin Ratu ya," ucap Ratu membalas pelukan bi Ina.
"*I*ya non," ucap bi Ina dan bi Ica.
Setelah merasa lebih baik Ratu mulai sarapan dan dia pergi ke taman di samping rumah, memang ketika Ratu sedih dia lebih suka menyendiri di taman dengan bermain ayunan ataupun mengurung diri dikamarnya, bi Ica dan bi Ina yang mengintip memperhatikan Ratu terlihat sangat sedih.
"*K*asian non Ratu ya Na, sekarang dia semakin kesepian, aku takut kalo dia akan menjadi lebih murung dari sebelumnya," ucap bi Ica.
"*H*mmmm, kita juga tidak bisa berbuat lebih Ca," ucap bi Ina.
...----------------...
Sementara di sisi lain Steven yang sedang mengajar kelas seni peran tiba tiba dia teringat akan Ratu dan merasa cemas, setelah selesai kelas dia pergi ke kantin tempat Ratu nongkrong dan Seli namun Steven tidak menemukannya, lalu dia mencarinya ke perpustakaan dan tidak menemukannya juga, dengan terpaksa dan perasaan semakin cemas Steven mencari Ratu ke kelasnya dan setelah sampai dia juga kembali tidak menemukan keberadaan Ratu, Steven pun menanyakan Ratu pada salah satu guru yang sudah mengajar di kelas Ratu, dan betapa terkejutnya Steven setelah mengetahui kalo hari ini Ratu tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak jelas alias alpa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments