sepulang sekolah ratu seperti biasa menunggu steven selesai diparkiran, sampai 2 menit kemudian steven datang dan menghampiri ratu, kemudian mereka masuk mobil, diperjalanan tidak ada pembicaraan sedikitpun. karena bosan juga penasaran ratu mencoba untuk membuka obrolan.
ka stev, bukannya kaka aktor ternama ya, tapi apa gak sibuk, belakangan ini ratu liat kaka cuman ngajar kelas seni aja (ucap ratu)
aku berhenti jadi aktor tu, makanya ayah nyuruh aku ngajar di kelas seni dan akan mengurusi semua bisnis ayah (ucap steven dengan raut wajah sedih)
eumm maaf ya ka, aku jadi nanya gitu (ucap ratu karena merasa tidak enak hati)
steven hanya tersenyum dengan menatap ke arah ratu dan fokus kembali mengemudi.
tapi tiba tiba mobil mewah steven mogok.
ka mobilnya ko berhenti kenapa? (tanya ratu)
aduhhh, pake lupa isi bensin lagi, mana disini sepi arrrgggggg (teriak steven sambil memukul stir mobilnya)
sudah lah ka, tak apa (ucap ratu menenangkan)
lalu steven terlihat menghubungi seseorang untuk membelikan bensin dan membawanya ke tempat mereka sekarang.
aku sudah menyuruh tukang bengkel bawain bensin ke sini, kamu tunggu dulu ya (ucap steven)
ratupun tersenyum dan mengangguk, akhirnya tak lama kemudian tukang bengkel suruhan steven datang dan segera mengisi bensin, merekapun melanjutkan perjalanan menuju rumah ratu, sesampainya di rumah steven langsung pamit karena ada beberapa urusan, setelah mobil milik steven tak terlihat lagi ratu langsung masuk ke dalam rumah dan terlihat bi ani sedang membersihkan meja depan dengan wajah yang sedih dengan perasaan iba ratu menghampiri bi ina.
bi, ada apa? (tanya ratu sambil memegang tangan bi ina)
tidak apa apa non (ucap bi ina sambil berlalu meninggalkan ratu)
ratu benar benar heran dengan sikap bi ina siang ini, tidak seperti biasanya, kan bi ina dan bi ica selalu menyambut kedatangan ratu dengan senyum yang mengembang tapi sekarang jutru mereka tak menyambut ratu dan bi ina tampak sedih, namun ratu tak begitu memikirkannya mungkin mereka sedang ada masalah dan ratu segera bergegas ke kamarnya, saat ratu hendak menaiki tangga terdengar ada suara orang bertepuk tangan dari belakang dan ratu langsung membalikan badannya, benar saja yang bertepuk tangan dengan wajah sinis menatap tajam ke arah ratu adalah tante diva dan astrid anaknya.
ouhhh bagus ya enak enakkan pulang bareng steven (ucap astrid lantang)
ratu tetap tak menghiraukan mereka dan kembali berjalan, namun rambut ratu dijambak tiba tiba oleh tante diva dengan sangat keras.
awww, lepaskan tante lepaskan...sakit... (jerit ratu kesakitan)
heyyyy, anak manja mulai sekarang nyonya di rumah ini saya dan anak kesayanganku astrid paham, kamu disini hanya babu menggantikan bi ica yang sudah saya pecat (bentak tante diva dengan mengencangkan jambakkannya dan menatap tajam wajah ratu)
ratu segera melawan tante diva dan mendorongnya hingga tante diva jatuh ke lantai, ratu langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya, tak terasa air mata yang dia bendung dari tadi sekarang sudah jatuh tak beraturan di pipinya yang mulus, perasaan ratu sungguh campur aduk, dia tidak menyangka tante diva yang awalnya baik sekarang berubah menjadi monster setelah sudah mendapatkan apa yang dia inginkan.
hiks...hiks....kenapa mereka jahat sekali tuhan....andai ayah tau keadaanku....apa ayah akan meninggalkan manusia biadab itu.....aku kecewa pada ayah.....dan ibu apa kau melihatku sekarang....jika iya...hiks...hikss..tolong bawa saja aku bersamamu....mungkin aku tak mampu bertahan di rumah ini bu (ucap ratu sambil tengkurap dan memeluk poto ibunya)
air matanya terus mengalir, hati ratu sudah sangat sakit diperlakukan begitu kejam bahkan seumur hidupnya belum pernah ada orang yang menjambak rambutnya apalagi membentak dia sekeras itu, para pelayan yang ada dirumah itupun tau bagaimana perlakuan diva dan astrid tadi kepada ratu namun mereka terlalu takut dipecat kalau melawan apalagi membantu ratu.
ratu begitu terpukul dia memilih untuk turun menemui bi ina berharap dia bisa sedikit tenang jika bersama bi ina, namun saat ratu baru saja mau masuk ke dapur dia melihat bi ina hendak di tampar oleh astrid, sontak ratu langsung menepis tangan astrid dan membuangnya kasar.
kau boleh menyakitiku, tapi jangan kau sentuh bi ina (ucap ratu dengan mata yang sudah berkaca kaca)
sebenarnya dia tidak berani melawan astrid karena takut akan diadukan pada tante diva namun dia memberanikan diri melawannya karena amarah ini tak dapat ditahan lagi.
hey..hey..hey ratu dengar baik baik jangan pernah coba coba membentakku atau kau akan bernasib sama denga si tua bangka ica (teriak astrid sambil menunjuk nunjuk wajah ratu)
ratu tak melawannya lagi, dia segera berjalan dan menarik tangan bi ina menuju kamarnya disana air mata ratu sudah benar benar tumpah, dia menangis sejadi jadinya dengan memeluk bi ina.
bi maafkan ratu, karena ratu bibi dan bi ica begini (ucap ratu dengan terisak)
non ratu bibi tak apa, justru bibi menghawatirkan enon (ucap bi ina sambil mengelus kepala ratu)
bi apa benar mereka sudah memecat bi ica? (tanya ratu yang mulai tenang dan melepaskan pelukannya)
bi ina hanya mengangguk, dan ratu amat sedih mendengar kebenaran itu.
ratu meminta bi ina untuk kembali ke dapur takut nanti mereka akan semakin marah kalo tau ratu dan bi ina malah menangis di kamar, bi inapun segera beranjak ke dapur walaupun dia ingin sekali menemani ratu saat terpuruk seperti itu.
ayahhh...kau dimana.....aku menderita di sini ayah......(gumam ratu )
dikamar ratu memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di kasur lalu tertidur berharap semua kesedihan ini akan hilang, tidak terasa ratu tidur sangat nyenyak sampai tidak menyadari kini sudah malam dan waktunya makan, ayah ratupun sudah pulang dan disambut oleh astrid juga tante diva mereka terlihat sangat baik di depan ayah ratu dan mengatakan kalo ratu sedang tidur beristirahat di kamar karena sudah bermain dengan steven, ya itulah kebohongan mereka saat ayah ratu menanyakan anak semata wayangnya, dan sialnya ayah ratu percaya saja dengan istrinya itu, tanpa memeriksa keadaan sebenarnya.
mah ini sudah waktunya makan malam, coba panggilkan ratu untuk makan (ujar ayah ratu)
tante diva pun tersenyum dan bergegas pergi ke kamar ratu, dia langsung masuk dan membangunkan ratu dengan kasar sampai ratu terkaget dibuatnya, baru saja ratu bangun ibu tirinya langsung mencengkram wajah ratu sangat keras, dan mengancam ratu untuk tidak mengatakan apapun yang sudah dia lakukan pada ratu dan pelayan di sini.
awas ya, kalau kau berani mengadu pada si tua bangka itu, aku akan memecat bi ina tersayangmu itu paham! (ancam diva)
ratu hanya mengangguk dan bergegas turun sambil menghapus air matanya.
tuhan tolong kuatkan aku dalam situasi ini (gumam ratu)
ratupun duduk di samping astrid berhadapan dengan ayahnya, ayah ratu yang melihat wajah putrinya begitu sembab, sedikit cemas dan bertanya tanya kenapa putri seperti habis menangis dan wajahnya begitu murung tidak seperti biasanya, namun ayah ratu justru tak mencari tau penyebab semua itu dia malah acuh dan berpikir mungkin ratu sedang ada masalah di sekolahnya dan diapun melanjutkan makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments