"kak Anta?"ucap Alleta."kak Anta ngapain kesini?"tanya Alleta aneh melihat seorang Antariksa menghampirinya.
Antariksa masih terdiam tanpa mengeluarkan suara.
"kak Anta mau minta maaf ya sama gue? Gue udah ma- "
"gue kesini bukan mau minta maaf sama lo"ucapannya datar.
"terus maksud Lo kesini tuh mau apa?"tanya Alleta.
"lo ngerti ga sih dengan lo ngomong kaya gitu ke semua orang itu bisa ngebahayain diri lo sendiri tau ga, gue baru liat cewek **** kaya lo tau ga"ucap Antariksa dengan nada yang lumayan tinggi.
Alleta menatapnya heran sambil menurunkan alisnya."maksudnya? ko Lo tiba tiba ngomong kaya gitu"
"lo gausah peduliin gue atau merasa kasian sama gue, gue ga perlu lo kasianin"katanya lalu pergi meninggalkan Alleta sendiri di UKS.
Alleta membuang nafasnya dengan pelan, dia memang harus ekstra bersabar menghadapi Antariksa yang sikapnya sulit di tebak.
Dia berjalan menuju kelas sendiri, melihat kelasnya yang kini sedang di isi oleh bu Fatma wali kelas mereka yang sedang mengumumkan sesuatu.
"permisi,"ucap Alleta di balik pintu.
Bu Fatma menoleh."oh Alleta silahkan masuk"Alleta mengangguk lalu masuk.
"kamu sudah baikan Alleta?"tanya bu Fatma lembut.
"sudah bu"Alleta tersenyum.
"lo pasti maksain kan?"bisik Maurin setelah Alleta sampai di bangkunya.
Alleta menggelengkan kepalanya."lo udah tau belum yang lempar bola ke lo itu siapa?"tanya Maurin masih berbisik.
Alleta menggelengkan kepalanya lagi."nanti pas istirahat kedua liat"
Alleta mengangguk pelan dengan wajahnya yang masih lemas.
Sebenarnya sebelum istirahat kedua mereka sudah di bolehkan untuk keluar kelas karena setelah ujian yang mendapat nilai lebih dari kkm sudah bebas, itulah yang di rasakan Alleta, Adel dan Maurin saat ini .
"dia kelas 11, angkatan kak Antariksa"ucap Maurin.
"oh ya?"tanya Alleta.
Maurin mengangguk.
"Lo tau orangnya?"tanya Alleta lagi.
"tau dong, apasih ya ga di tauin sama seorang Maurin"
Alleta tersenyum.
Entah mengapa berita yang di sampaikan Maurin itu selalu yang terbaru dan selalu yang Alleta dan Adel baru dengar.
"gini ya, yang jadi pertanyaannya itu lo dapet semua info itu dari mana sih? Bener bener ya lo lambe Maurin"kata Adel.
Maurin tersenyum jahil."rahasia, kalo kalian tau kan nanti kalian gabisa jadi pendengar setia gosipan gue lagi"ucap nya centil.
"sebenernya yang lempar bola ke Lo itu temen seklub nya kak Kenta, pas saat itu dia bener bener marahin cowok itu, ya mungkin karena kak Kenta itu ketua tim Basket jadinya berani negur dan yang lain pada diem"kata Maurin jelas.
"gue curiga dia suka sama lo"kata Adel sambil melirik ke Alleta
"apasih ga mungkin lah, yang dilakuin sama kak Kenta itu hal wajar dan bukan karena gue yang kenanya, kalo Lo kaya gue juga dia bakalan kaya gitu ko"Alleta merespon malas.
"tapi bener deh yang di bilang Adel itu gue setujy Al soalnya waktu marah marah dia bilang gini 'gue sama lo itu ga pernah latihan buat ngenain bola ke kepala orang, apalagi orangnya itu Alleta. Yang lo lakuin itu ngebahayain orang tau ga gimana kalo dia lebih parah dari itu hah?' gitu katanya, so sweet kan marahin dia demi lo"tambahnya.
"Maurinnn yaampun udah gue bilang dia itu marah karena orang itu salah, ga mungkin gara gara gue, kesemua dia pasti gitu"Alleta menyangkal .
"ihhh kesel deh gue sama lo, hese pisan dibejaan"kata Maurin kesal.
"ya elo sih ga jelas, jelas jelas kak Kenta gitu karen orang itu salah"
"Lo keras kepala banget sumpah"Maurin kesal.
"bae we"balas Alleta sambil pergi mencari makanan.
"******,"Adel ikut berdiri."loba ngomong sih"lalu berjalan mengikuti Alleta.
Maurin menyusul dengan ekspresi kesalnya .
"Alleta,"panggil seseorang dari belakang Alleta.
Alleta menoleh, lalu dia tersenyum ke orang itu ."ada yang mau ngomong sama lo?"ucapnya.
"ngomong sama gue? Ngomong apaan dan siapa?"tanya Alleta bingung.
Lalu munculah seorang lelaki di belakang Kenta bertubuh tinggi yang sebelumnya Alleta ga pernah tau siapa dia.
"ini orangnya,"ucap Kenta.
Alleta menatap wajah cowok itu, dia mencoba mengingat siapa tau memang kenal tetapi dia tidak ingat.
"siapa ya?"
Kenta tersenyum. "gausah coba inget inget lo ga kenal dia ko"katanya masih tertawa.
"kirain orang yang gue kenal."kata Alleta tersenyum dikit.
"buruan ngomong jangan jadi cowok brengsek lo berani nya di belakang"kata Kenta.
Cowok itu ragu ragu."sorry ya di kantin tadi,"ucapnya.
Alleta kembali bingung tapi kemudian teringat ucapan Maurin yang bilang bahwa yang lempar bolanya adalah teman Kenta."lo yang lempar bola ke gue?!"
Cowok itu mengangguk , terlihat dari wajahnya dia sangat menyesal."emang gue punya salah apa sih sama lo?"Alleta bicara santai layaknya ke teman sebaya.
"ga ada sih"jawabnya.
"ya terus kenapa bola nya bisa sampe ke kepala gue? sakit tau dan gue gampang pingsan"kata Alleta menjelaskan.
"soalnya gue emosi karena lo belain Antariksa tadi jadi tangan gue refleks lempar bola ke arah lo"
Alleta menatap sinis."untung gue ga kenapa napa"kata Alleta."lain kali kak- "dia melihat nama di seragam cowok itu sebentar ."kak Fero tuh tahan emosi dong masa sama cewek lo berani lempar bola sih, lo jomblo ya? Kalo jawabannya iya ini adalah alesannya"lanjutnya.
Kenta tertawa kecil."lo harus minta maaf juga sama kak Antariksa"menyebut nama Antariksa membuatnya teringat oleh kata kata Antariksa di UKS tadi."eh gausah deh dia kan ga pernah peduli sama orang"
"sekali lagi sorry ya gue nyesel udah lakuin itu ke lo"Fero kini tersenyum dikit.
"udah gue maafin, tapi tolong lo jangan ulang ke cewek lain kak, harus bisa jaga emosi"pinta Alleta.
Fero mengangguk .
"yaudah Lo ke kelas sekarang, inget apa yang di bilang dia jangan Lo ulang"kata Kenta.
Fero kemudian berlalu.
"gue minta maaf ya Alleta"kata Kenta tiba tiba.
"ko kak Kenta sih yang minta maaf ke gue? kan lo ga salah kak"kata Alleta.
"gue merasa bersalah aja di tambah itu bola basket, gue jadi keinget dulu waktu pertama kali ketemu Lo gue malah kasih kesan yang jelek banget kenalin bola yang sama ke kepala lo"kata Kenta.
"udah 2x nih kalo 3x gue dapet apa ya?"Alleta becanda.
"gue pastiin ga bakalan sampe 3x"Kenta tersenyum.
Alleta ikut tersenyum.
"oh iya kak Kenta makasih ya kata Maurin tadi Lo marahin dia karena gue"
Kenta mengangguk."gue saking khawatirnya makannya gue marahin dia"
Alleta menatap aneh Kenta."jangan salah paham gue gitu karena gue ngerasa udah Deket aja sama Lo makannya khawatir"
"emangnya gue ngeliatin muka yang salah paham ya?"
Kenta mengangguk.
"Lo yang salah paham"ucap Alleta tertawa kecil.
Kenta tertawa."yaudah deh gue ke kelas lagi ya temen temen lagi ngomongin soal remed nih, semoga Lo makin baikan ya"ucap Kenta sambil menepuk pekan lengan Alleta.
Alleta mengangguk lalu melambaikan tangannya sebentar ke arah Kenta yang akan pergi dari situ.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Sakura
ayo cepet jadian geregetan gw kagak jadi mulu
2021-02-16
5
Re
Aletanya terlalu lebay..
2021-02-12
1
✰͜͡v᭄pit_hiats
tinggalkeun we lalaki kitu patut mh.. naha ting.. ke ge karasaeun..🙄🙄🙄🙄
2021-01-25
2