My Ice Antariksa
Perempuan berambut ikal bewarna coklat, beriris mata hazel itu membiarkan rambutnya terurai panjang saat ia berlari cukup kencang di wilayah sekolah barunya yang cukup luas ini. Sambil mencoba membuka jaket tipis nya yang sebelumnya ia pakai karena jika akan masuk ke dalam sekolah semua murid harus membuka jaket yang mereka pakai, Karena ia merupakan siswi baru di sekolah ini jadi dia sangat sangat menuruti peraturan.
Brukkkk ....
Tas nya yang baru ia pakai hari ini, juga jaketnya yang baru ia cuci kemarin sekarang kotor karena dia terjatuh. Ia melihat lengan kanannya yang luka dan juga kotor. Dia menatap seorang pria yang berdiri di hadapannya siapa lagi kalo bukan orang yang sudah membuatnya terjatuh seperti ini.
"Lo galiat ya kalo jalan ?"tanya cewek itu dengan sedikit emosi.
Lelaki itu masih terdiam tanpa melihat ke arahnya.
"Lo udah ga liat budeg lagi,"tambahnya."cepet bantuin gue berdiri"katanya sambil menyodorkan tangannya.
Lelaki itu memakai kembali earphone yang sebelumnya ia pakai lalu berjalan menjauh dari nya. Cewek itu bengong, bingung sendiri kenapa dia pergi disaat dirinya meminta tolong.
"Gue Ga salah ngomong kan? Gue bilang tolong Bantuin gue kan? Bukan tolong tinggalin gue? ''Tanyanya pada diri sendiri.
Akhirnya dia mengangkat badannya sendiri, lalu mengambil jaketnya yang kotor juga tasnya. Sambil berjalan ia memegangi tangannya yang luka akibat terjatuh tadi. Di telusuri koridor yang cukup sepi hanya ada beberapa orang yang melewat ke situ untuk sampai di kelasnya.
Alleta! Panggil seorang cewek dari salah satu pintu kelas.
''Lo sekolah di sini juga?''tanya Alleta.
''Iya gue disini, gila kita satu sekolah lagi,''kata cewek Itu.
''Emangnya napa lo kalo satu sekolah lagi sama gue ?"tatapannya Songong.
"Kayanya kita sekelas lagi deh,"
"Demi apa lo ?!"
Alleta tidak percaya makannya dia melihat daftar nama di kelas X IPA 3 dan benar saja ALLETA ZAMORA WIJAYA lalu MAURIN ALEXA.
Mereka saling tatap."ish, gue ga ngerti kenapa gue sama lo sekelas lagi,''ucap Alleta lalu masuk ke Kelas meninggalkan Maurin.
Mereka itu bersahabat sejak SD kelas 4. Waktu lulus smp mereka itu pernah janji bakalan pisah sekolah biar bisa ngerasain kangen kangenan sama sahabat gitu tapi pada akhirnya mereka sama sama daftar di sekolah yang sama dan paling parahnya mereka itu sekelas.
Alleta duduk di sebelah sahabatnya yaitu Maurin sambil memegang luka nya yang makin lama makin terasa perih. Maurin yang menyadari itu langsung menginterogasi.''omg Al tangan lo kenapa?''
''Tadi pas gue di jalan gue ketemu cowok gila, dia itu ga liat di tambah budeg,''jawab Alleta dengan nada kesal.
''Maksudnya gimana?''Maurin terlihat kebingungan.
''Jadi pas gue lagi jalan itu, ada cowok yang nabrak gue sampe gue luka kaya gini, tapi setelah itu dia pergi tanpa minta maaf dan tanpa ngucapin sepatah kata pun sama gue, gue baru masuk sekolah ini tapi udah ketemu orang yang kaya gitu,"kata Alleta.
"Lo sama gue beda banget tau ga''
''Maksud lo?''
''Lo ketemu cowok yang kaya gitu, sedangkan gue ketemu cowok super ganteng, Atletis, jutek gitu wajahnya tapi dia ganteng,"jelas Maurin.
"Lo pacarin aja cowok itu,"kata Alleta lalu mengambil buku di tasnya dan mulai membacanya .
...-...
''Gila dong woi gue sesekolah lagi sama lo,''teriak Alleta setelah melihat cowok yang sedang duduk di salah satu meja kantin.
Lelaki itu menoleh, lalu tersenyum sok ganteng yang membuat Alleta jijik liatnya.''emang kenapa? Kan bagus liat cowok ganteng kaya gue,''balasnya sambil Menaik turunkan alisnya.
Alleta duduk di depan lelaki itu sedangkan Maurin di sampingnya, dia itu adalah Malvin teman smp nya dulu, sekelas pula selama dua tahun, dia tidak sahabatan seperti dengan Maurin mereka hanya teman dan sesekali sering bercanda.
''Kenapa tuh Ta?"tanya Malvin lagi lagi kepada lukanya.
"Di tabrak sama pangerannya,"celetuk Maurin.
"Yang namanya pangeran itu Bantuin gue kek sambil sodorin tangannya dan bilang maaf, dia tuh bukan pangeran soalnya pergi gitu aja setelah nabrak gue,"kata Alleta menjelaskan."udah ah jangan ngomongin itu gue jadi kesel kan. gue mau pesen makan dulu. Kalian tunggu-,"ucapnya sambil berjalan menuju salah satu tempat makan.
Saat dia berjalan, ada dua anak cowok dan satu cewek yang sedang duduk di salah satu meja tetapi sebelum dia melewati mereka sudah akan pergi. Pandangan Alleta tertuju oleh satu handphone yang tergeletak di meja.
Dia mengambilnya. Alleta berniat untuk memberikan handphone nya kepada mereka yang tadi duduk di situ ."sorry ini handphone siapa?"tanya Alleta di belakang mereka, sepertinya tidak ada yang mendengar."sorry ini hp siapa ya?"Alleta mengulangi lagi tetapi tetap saja tidak ada yang mendengar.
Karena kesal dia meraih tangan salah satu dari mereka "ma..."
Plakkk...
Suara itu membuat seluruh isi kantin menatap ke arah suara itu. Handphone Alleta yang ia pegang terlempar membentur tembok yang ada di kantin, Handphonenya bisa jatuh karena seseorang yang ia raih tangannya dengan cepat melepaskannya dengan kasar sehingga handphone nya ikut terlempar.
Alleta menatap handphonenya yang tergeletak di lantai dengan tatapan yang tidak percaya, handphonenya yang sudah ia jaga cukup lama agar tidak terjatuh akhirnya terlempar dan yang membuatnya makin kesal adalah itu bukan karena ulahnya tapi karena ulah cowok itu.
Cowok yang membuat handphone Alleta terjatuh menatap sekilas handphone itu dengan tatapan dingin, lalu berbalik dan berjalan kembali.
Satu cewek yang sebelumnya duduk bersama cowok itu menghampiri Alleta."Itu handphone gue,"ucap cewek cantik itu sambil tersenyum hampa karena tidak enak kepada Alleta setelah melihat kejadian ulah sahabatnya itu.
Alleta mengembalikan handphone itu dengan kasar.''Handphone lo kembali dengan utuh sedangkan handphone gue rusak gitu aja''kata Alleta sedikit menekankan suaranya karena kesal.
''Sorry ya, si Anta emang gitu orangnya kalo aja tadi lo ga buat dia marah dia ga bakalan lempar handphone lo,''ucap cewek itu.''Atau ga gini gue bakalan tanggung jawab deh, lo benerin handphone lo terus kalo udah selesai di benerin lo cari gue di kelas 11 ipa 1 nama gue Bianca nanti gue yang bayar.''
''Gue ga butuh itu , gue bisa benerin handphone gue pake duit gue sendiri, dan yang seharusnya minta maaf dan bilang ini bukan elo tapi dia,"Alleta mengeraskan suaranya ke arah Antariksa sambil menunjuk.
Alleta mengejar Antariksa."HEH !!! COWOK YANG GATAU DIRI"teriak Alleta.
Langkah Antariksa terhenti. Dia menghadap kebelakang, Alleta lebih mendekatinya, setelah melihat wajahnya dia teringat sesuatu."Hah? Lo cowok tadi pagi yang buat gue jatuh terus luka kaya gini?"tanya Alleta sambil melihatkan lukanya.
Cowok itu masih menatapnya."Lo berat banget ya bilang maaf sama orang?"tanya Alleta.
''Terus?''jawab nya santai.
''Terus?''Alleta mengerutkan keningnya.''Lo udah buat gue jatuh dan sekarang lo buat handphone gue jatuh,''
"Kalo lo ga gangguin gue duluan, gue ga bakalan kaya gitu!"suaranya sangat dingin sekali, akhirnya Alleta mendengar suara cowok yang menurutnya Gatau diri itu.
Alleta kebingungan.''jelas jelas lo yang buat handphone gue ke lempar.seengganya lo minta maaf kek sama gue''ucap Alleta mulai emosi.
Antariksa memakai kembali earphone nya dan berjalan kembali, tanpa memperdulikan ucapan Alleta tadi.
''Dia adalah Antariksa cowok paling dingin di sekolah, tidak peduli dengan sekitar dan tidak berperi kemanusiaan''-Alleta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Annasya
ga cocok ah visualnya
2022-08-15
1
Ratih Tiyawan
skip visual... 🙏
2022-01-03
1
Luna 🤗🤩
pindah sini dulu bacanya hehe
2021-11-05
2