"itu kan cewek yang gue liat di mall sama dia"ucap Alleta ke dirinya sendiri.
perempuan tersebut menyimpan kunci mobil di samping salah satu ruangan kemudian melihat ke arah mereka dan menghampiri.
"Hai kak Lyra,"kata Dewa menyapa sambil tersenyum.
"Hei Dewa ada di sini?"tanyanya sambil menghampiri Dewa .
"Iya kak sengaja main kesini, kak Kura baru pulang ya?"tanya Dewa.
"iya nih cape toko bunga alhamdulillah rame terus"jawabnya sambil tersenyum.
Mata Lyra tertuju kepada Alleta yang sedaritadi merasakan canggung karena dia telah mendekat.
"Ini siapa Dewa? Cewek kamu ya?"tanya Lyra ke Dewa.
"oh bukan bukan"Dewa membantah.
Lyra menatap Antariksa."oh atau jangan jangan ini cewek Anta ya ?"tanya Lyra menggoda.
Antariksa menatap malas lalu kembali ke posisi awal.
"Mana mungkin kak Lyra"ucap Dewa tertawa kecil.
Lyra tersenyum."Terus siapa dong? Pengganti Bianca?"
"bukan juga"kata Dewa lagi.
"Temen baru kalian ya? soalnya baru liat mukanya"
"Bukan" "iya" Dewa dan Antariksa mejawab berbarengan tetapi beda jawaban. Antariksa bilang bukan karena Alleta memang bukan temannya. Dan Dewa menjawab iya karena sejak mereka satu ruangan sudah menjadi teman.
"loh loh ko beda beda sih jawabannya?"Lyra bingung.
"dia udah Dewa anggap temen, kalo Anta mungkin musuh"Dewa becanda.
"Kakak ngerti deh Anta gapunya temen cewek selain Bianca"ucap Lyra menggoda Adiknya.
"bentar lagi mungkin si Bianca juga udah bukan temennya lagi"
"Anta sedingin itu ya"ucap Lyra sambil tertawa, diikuti Dewa."oh iya nama kamu siapa?"tanya Lyra ke Alleta.
Alleta tersenyum sedikit."Alleta"
Lyra membalas senyuman Alleta."kenalin aku Lyra kakaknya Anta"
Alleta sedikit kaget mendengarnya dia pikir Lyra itu pacar Antariksa tetapi dia salah paham ternyata kakaknya.
"semoga kita sering ketemu ya, soalnya bosen kalo Anta bawa temen suka cowok semua gabisa di ajak ngobrol tentang cewek"ucapnya.
"iya kak"jawab Alleta sambil tersenyum.
"yaudah kalian ngobrol aja, di tinggal dulu ya"Lyra kembali pergi.
tapi tak lama dari itu Lyra datang kembali sambil Lyra melihat jam."de, bisa kamu tolong kakak?"tanya Lyra ke Antariksa.
Antariksa menoleh."kakak lupa bunga yang buat hiasan di taman belakang ketinggalan di toko, kakak baru inget sekarang"tambahnya.
Antariksa mengangguk kemudian dia segera pergi siap siap.
Antariksa sangat sangat nurut sekali dengan Lyra , menurutnya Lyra itu adalah pengganti ibunya yang sudah tiada sejak dia kecil, dia mempunyai adik perempuan juga tetapi sayang kini adiknya juga sudah tiada.
Handphone alleta bergetar tanda ada yang menelpon."hallo bun?"katanya pelan pelan .
"kamu dimana Al? Ini udah sore loh , bunda tanya ke abang dia gatau kamu kemana"ucap bundanya dari telpon .
"Alleta di rumah temen bun"
"cepet pulang ya gabaik anak cewek pulang mau magrib"
"iya bun Al pulang sekarang"
Dia menutup telponnya lalu menyimpannya lagi di tas, dia ingin berpamitan sekarang.
"kak Dewa, kak Lyra aku izin pulang sekarang ya soalnya bunda udah nyuruh pulang"
"pasti bunda kamu khawatir ya?"tanya Lyra.
Alleta mengangguk.
"gue anter ya"kata Dewa.
"gausah gausah nanti bolak balik dong"kata Alleta.
"gue sekalian pulang aja"ucap Dewa.
"tumben kamu pulang jam segini? Biasanya juga malem "kata Lyra.
Dewa nyengir."masih betah sih, tapi kasian dia, Dewa yang bawa dia kesini masa Dewa biarin dia pulang sendiri kan ga enak,"ucap Dewa.
Lyra melihat ke arah Antariksa yang sudah siap siap untuk pergi."atau ga gini deh kamu bareng aja sama Antariksa dia kan mau pergi tuh biar sekalian"ucap Lyra.
Antariksa yang mendengar itu mengkerutkan keningnya.
"kenapa harus Anta?"Tanya Antariksa.
"karena kamu yang mau pergi,"ucap Lyra, kemudian dia melihat raut wajah Antariksa yang malas." ini kakak yang minta loh, masa kamu ga kasian sama Alleta dia kan cewek"tambah Lyra.
"aku bisa pulang sendiri ko kak"ucap Alleta ke Lyra.
"jangan ini udah sore"ucapnya."Anta anterin Alleta"pinta Lyra lagi.
Antariksa mengangguk lalu pergi menuju garasi, Alleta tidak percaya.
"tuh Anta mau anterin"bisik Dewa.
"beneran kak?"tanya Alleta.
Dewa mengangguk. "buruan sana nanti dia berubah pikiran lagi"
Alleta mengangguk lalu mengangkat badannya."kak Lyra aku pulang dulu ya , kak Dewa duluan"alleta berlari kecil menyusul Antariksa.
Antariksa sudah siap dengan motornya. Alleta agak canggung jika hanya berdua dengan Antariksa.
Motor Alden dan Antariksa itu sama, sama sama tinggi. Biasanya jika dia naik dengan Alden dia pasti memegang pundak Alden sebagai pegangan agar tidak terjatuh, tetapi saat dengan Antariksa dia memegang erat joknya untuk pegangan agar tidak terjatuh.
Alleta mengambil helm yang sudah tersedia di jok motor belakang, mungkin ini untuknya makannya cepat cepat ia pakai, Alleta dan Antariksa di jalan tidak bersuara.
Alleta pun aneh, Antariksa kan tidak tahu rumah dia di mana tetapi Antariksa tidak bertanya sama sekali.
"Kak Anta kenapa ga tanya rumah gue dimana emangnya udah tau rumah gue dimana?"kata Alleta bertanya hati hati.
"gue udah anterin lo dan sekarang gue di suruh tanya alamat lo dimana?!"ucapnya datar.
Alleta mengelus dadanya , dia tau apa yang harus dia lakukan sekarang."rumah gue di komplek Bambu Hijau"katanya.
Antariksa mendadak membawa motornya dengan kencang membuat Alleta meremas roknya karena takut terjatuh.
Sampailah akhirnya di depan rumahnya, saat naik kesusahan saat turun pun Alleta tetap kesusahan, dia mencari posisi agar bisa turun dengan baik tanpa berpegangan tetapi belum menemukan.
Tiba tiba uluran tangan pun tiba tiba muncul."sini,"ucap Antariksa membuat Alleta membulatkan matanya karena tidak percaya .
"gausah ko kak gapapa gue bisa sendiri la- ..."
"helm nya"lanjut Antariksa .
Jlebbbbbb .....
Lagi lagi Alleta membulatkan matanya karena benar benar tidak percaya .
Alleta menggigit bibir bawahnya menahan rasa malu karena sudah kegeeran .
Alleta turun dari motor Antariksa dengan cepat. dia bodo amat mau jatuh kek atau motornya akan goyang goyang karena tidak seimbang.
Alleta melepas helmnya."thanks"
Bukannya dapat balasan dari Antariksa, Antariksa malah langsung berlalu dengan kecepatan tinggi .
"gue ga ngerti kenapa dia benci banget sih sama gue, yang harusnya benci itu gue sama dia"teriak Alleta.
Alden melihat Alleta di balik pagar tertawa kecil.
"kenapa lo?"tanya Alden.
Alleta menoleh lalu berjalan masuk. "gue benci sama lo"ucap Alleta saat melewat ke Alden.
Alden tidak mengerti kenapa tiba tiba seperti itu, tetapi sebenarnya kata kata itu di tujukan kepada Antariksa dan di lampiaskan kepada Alden karena dia sedang ada di situ.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Ratih Tiyawan
udah tau anta ketus , dingin..eh alleta masih nekat aja ikut maen ke rumah anta.. 😖😖😖
2022-01-05
1
Ris Andika Pujiono
baguuuuus
2021-09-29
1
Frily Kartika
aahh Aiden ko gua jadi fokus ke Aiden yaa
2021-08-26
2