Alleta menyimpan tas sekolahnya di kursi single ruang keluarga yang cukup luas berisikan TV cukup besar menempel di dinding juga media player yang di simpan di lemari bawah TV, karpet bewarna coklat muda berbulu tergeletak rapih di bawah sofa panjang itu.
Harum masakan bundanya itu membuat ia ingin cepat cepat menghampiri meja makan tetapi semangatnya itu kalah dengan rasa mager nya ia tiduran di sofa panjang.
"Ayo makan dulu,"pinta Farah.
"Iya,"jawab Alleta sambil memejamkan matanya tak ada sedikitpun niatnya untuk berpindah dari sofa bewarna krem itu.
"loh kenapa malah merem, Ayo dong sini jangan iya doang"ajak Farah.
"Males bunda sebenerny Alleta cape, jadinya ngantuk makan nanti aja deh"ucap Alleta.
"Bunda makan sendiri dong"kata nya.
"Ada Alden kan"
"Belum pulang dia, katanya main ke rumah temennya dulu"jelas Farah.
Alleta mulai malas berbicara saking ngantuknya."nanti bareng Alden deh,"tak terasa kini Alleta tertidur dengan masih menggunakan seragamnya di sofa ruang keluarga.
Farah sekilas menghadap ke Alleta lalu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
Tak lama dari itu suara motor terdengar dari depan rumah Alleta."bunda Alden pulang membawa sebongkah berlian"kata Alden teriak mengisi seluruh rumah itu.
"Suttt ade kamu lagi tidur di sana"ucap Farah pelan sambil menunjuk ke arah Alleta.
Alden melirik lalu mencoba mendekati Alleta ."abang makan dulu jangan ganggu adenya"pinta Farah.
"Dia udah makan bun?"tanya Alden ke Farah.
"Belum, tadi sih dia bilangnya mau makan bareng sama kamu aja tapi karena bunda liat dia baru aja tidur dan kamu dateng, biar dia makan sendiri aja nanti setelah dia bangun jadi kamu makan duluan."
Alden mendekati lagi Alleta."Al"panggil Alden setelah dia dekat dengan Alleta.
"Abang jangan ganggu adenya dong kasian dia tadi ngeluh ke bunda capek"
Alden tidak mendengar."Al bangun"
Alleta membuka matanya pelan pelan."diem Alden gue baru aja tidur"kata Alleta dengan suaranya yang lemas.
"Setelah makan lo pindah tidur di kamar lu"kata Alden.
"Nanti aja"mata Alleta tertutup kembali.
"Katanya lu mau makan bareng gue, ini gue mau makan lu malah gitu"ucap Alden.
"Aduh Gausah berisik ngantuk gue, lemes kalo ngomong"Alleta membalikan badannya membelakangi Alden.
Alden jadi malas memaksa adiknya untuk makan, dia pergi menjauh dari Alleta dan berjalan menuju meja makan.
Alden mengambil nasi beserta lauknya dan makan bersama dengan Farah."bun handphonenya si Al udah di benerin?"tanya Alden.
"Bunda belum sempet kasihin ke konter habisnya butik bunda lagi penuh banget, nanti deh bunda sempetin ya"ucapnya sambil tersenyum.
"Ada banyak foto mami, papi, dan bang Albar di handphone Alleta bun,"kata Alden yang kini mulai peduli , padahal di awal dia tidak peduli sama sekali soal handphone Alleta yang rusak.
"Bunda tau, tapi bunda pastiin fotonya bakalan ke simpen dan gabakalan ke riset"katanya."kamu keliatan ga peduli sama ade kamu padahal sebenarnya kamu peduli banget kan sama Alleta ?"tanya Farah.
Alden mengangguk tanpa ekspresi."kamu percis kaya papi kamu ke bunda waktu kita masih kecil sampai segede gini"kata Farah.
"Bunda sering berantem sama papi?"tanya Alden.
"Sering, malah aneh kalo bunda sama papi kamu ga berantem"kata Farah tersenyum.
"Bunda sedih waktu papi meninggal?"tanya Alden lagi.
"Sedih, sedih banget. Siapa sih yang ga sedih ngeliat kembarannya meninggal karena kecelakaan"ucap Farah jadi mengingat masa lalu."bunda kalo liat kalian berdua itu suka jadi ngeliat bunda dan papi kamu waktu kecil makannya bunda sayang banget sama kalian"Farah tersenyum.
"Harus sayang ya sama ade kamu kaya papi kamu sayang ke bunda"ucap Farah."kadang untuk merasa bahwa orang itu berarti di hidup kita waktu orang itu udah ga ada"tutur Farah.
Alden melihat Alleta yang tertidur sekilas kemudian tersenyum.
...-...
Suasana pagi ini di SMA Hanlim Bandung cukup cerah, di temani dengan matahari yang sedang tersenyum memancarkan cahayanya dan juga suara burung burung yang terbang di Green House SMA Hanlim Bandung.
"Alleta!"teriak seseorang di belakang Alleta yang sedang berjalan menuju kelas yang tidak dekat dengan gerbang sekolah.
Alleta menengok."gue lupa mau kasih tau elo"kata Adel.
"Kasih tau apa?"tanya Alleta.
"Kemarin anak anak cewek khususnya kakak kelas banyak yang ngomongin elo"ucapan Adel mengagetkan Alleta.
"Ngomongin gue? Gue salah apa emang?"tanya Alleta.
"Katanya gini 'baru aja kelas 10 udah berani antar jemput sama pacar di depan gerbang sekolah' gitu katanya lo berani beraninya sih dan lo ga cerita kalo lo udah punya cowok."ucap Adel jelas.
Alleta menurunkan bahunya lemas."udah gue bilang kan ke Alden Gausah banyak gaya jadinya salah paham"kata Alleta.
"Ko gue kaya pernah denger namanya ya tapi siapa ya?"Adel berusaha mengingat .
"Kembaran gue itu , jadi kemarin itu ehhh kemarinnya lagi gue minta jemput ke Alden dan di sana banyak banget kakak kelas yang liatin jadi mereka nyangka nya itu cowok gue padahal kan kembaran gue"ucap Alleta.
"Seganteng apa sih Alden itu penasaran banget deh gue gedenya,"kata Adel.
"Kaya apa ya, ohhh ini lo tau Shawn Mendes kan ?"tanya Alleta.
Adel mengangguk kegirangan."dia mirip Shawn Mendes?"
" beda jauh banget deh sama Shawn Mendes sumpah beda JAUH"kata Alleta lalu mempercepat langkahnya.
Adel mencerna setiap kata yang di ucapkan Alleta."ihhhh gue kira mirip,"Adel setengah teriak lalu mengejar Alleta.
Maurin sudah stay di bangkunya sambil memegang Liptint di tangannya dan kaca di tangan lainnya."Alleta ada yang nyari tadi"ucap Maurin masih memakaikan Liptintnya.
"Nyari gue? Siapa?"tanya Alleta.
"Kak Kenta,"singkatnya.
"Ngapain dia nyari gue ya?"tanya Alleta kebingungan sambil menyimpan tasnya.
"Mau ngasihin formulir pendaftaran osis"
"Aduh gue itu ga minat, ribet gue gasuka"kata Alleta.
"yaudah Lo tinggal bilang sama dia , kak gue Gamau"ucap Maurin yang sudah selesai memakan Liptint nya kini bibirnya bewarna Pink segar."bagus ga Al? Kemerahan ga sih? Nanti kaya cabe cabean gitu"tambah Maurin.
"Udah pas"singkat Alleta ."kak Kentanya sekarang kemana?"tanya Alleta .
"Mana saya tau, kan gue lagi pake Liptint"jawab Maurin.
"Ih Ngeselin banget,"Alleta berjalan menuju luar kelas, siapa tahu Alleta bertemu dengan Kenta.
Alleta tidak bertemu dengan Kenta tetapi dia malah bertemu dengan Antariksa yang baru saja berjalan di hadapannya dengan tatapan lurus tanpa menoleh ke arah Alleta.
"Gue masih nunggu permintaan maaf lo"teriak Alleta, Antariksa tak peduli .
"Kasian Antariksa ga peduli"ucap cowok di samping Alleta.
"Seenggaknya dia denger kan yang di Ucapin gue"kata Alleta ke Malvin.
"Nyerah aja deh lo, napa sih"kata Malvin.
Alleta menatap Malvin sinis."Gausah nyampurin urusan gue bisa ga sih"ucap Alleta lalu masuk kelas kembali.
"Al lo cantik"teriak Malvin dari depan kelas membuat Alleta merinding mendengarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
aisya_
itu mau anta minta maaaf apa si all emang caper??? beda tipis kali ya
2021-10-20
1
Lisabrginting
ngk capek apa.ngejar anta mulu.hanya gara mau anta minta maaf sama aleta
2021-10-01
4
Anthiq. C
Novelnya menarik... 👍👍 Salam kenal ya dari Jungkir Balik Dunia Rania. yang suka misteri mampir yuk
2021-09-02
2