Happy Reading.
***
Normal Pov.
"Nyonya apa hamba perlu memanggil Tabib?" Tanya Seorang pelayan kepada nyonyanya.
"Tak perlu Yuan, aku hanya butuh istirahat saja" Balas Jia kepada pelayannya.
"Yuan hanya khawatir dengan keadaan nyonya" Balas Yuan yang masih kekeh, sementara Jia sudah menghela nafas gusar.
"Yuan aku bukan pulang dari peperangan" Sangkal Jia.
Walau Jia sendiri masih mempertanyakan apakah dia benar baik-baik saja. Pasalnya setelah pulang dari kediaman Kaisar dengan mata panda dan tubuh lemas yang otomatis membuat pelayannya kalang kabut karena khawatir.
Tapi dengan membantu Kaisar semalam dia bisa mendapatkan Yuan di sisinya.
"Nyonya hamba membawa Sup untuk anda" Ucap Miu yang baru datang dari dapur.
"Terima kasih Miu" Balas Jia, ia segera duduk di meja makan dan memakan sup tersebut.
"Nyonya apakah nyonya benar baik-baik saja?" Tanya Miu, ia memang tak sekhawatir Yuan tapi jiwanya tetap Khawatir, apalagi setelah melihat tanda merah di leher Jia.
"Aku baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa" Balas Jia yang menangkap maksud dari khawatir Miu.
"Kaisar memanggilku untuk berdiskusi semalaman suntuk, karena saat ini kerajaan sedang cukup sulit. Beberapa jalur dagang disabotase oleh para pejabat korup" Jelas Jia.
"Yuan juga mendengar masalah tersebut dari kak Miu, tapi mengapa Yang Mulia memanggil nyonya diam-diam?" Tanya Yuan.
"Banyak kuping dikediaman Kaisar, jika Kaisar memanggilku secara langsung maka mereka akan curiga mengigat aku dulu sempat ikut campur urusan pemerintahan. Tapi lewat tangan Selir ke 7 maka kecurigaan itu bisa tertutupi" Jelas Jia yang sudah menyelesaikan makannya.
"Yuan, Aku menceritakan hal ini padamu karena mungkin Nyonya akan dipanggil lagi oleh kaisar dan pasti nyonya butuh pendapatmu" Ucap Miu.
"Yuan mengerti dan Yuan akan setia pada nyonya, Yuan juga akan berusaha membantu nyoya semampu Yuan" Ucap Riang Yuan, Yuan sangat berterima kasih karena sejak ia masuk istana hanya Jia yang memperlakukannya layaknya manusia.
"Terima kasih Yuan" Balas Jia senang.
"Nyonya tadi pelayan Selir ke 7 mengabari bahwa sebentar lagi Nyonya nya akan datang berkunjung" Lapor Miu sebelum mengembalikan bekas makan Jia.
"Aku mengerti, lalu kakakku?" Tanya Jia.
"Selir Li memberi balasan surat nyonya kemarin dia mengatakan bahwa berhati-hatilah" Jelas Miu. Jia mengerutkan dahinya.
"Apakah Selir ke 2 sudah bertindak?" Tanya Jia.
"Begitulah Nyonya" Jawab Miu sebelum pergi.
"Nyonya, apakah selir ke 7 bisa benar-benar dipercaya?" Tanya Yuan, walau dia sudah mengerti keadaan sekarang. Tapi mau bagaimanapun Xiao tetap adik dari Fung Ying.
"Untuk saat ini kita bisa mempercayainya" Jawab Jia sambil menatap Yuan dari pantulan kaca.
Yuan dengan teliti menyisir dan menata surai hitam Jia, tak heran Yang Mulia menjadikan Jia selir karena kecantikannya.
"Jia, tutupi juga tanda merah di Leherku" Ucap Jia, sebenarnya ia kesal dengan tanda itu. Lagian untuk apa Kaisar memberi tanda itu? untuk memberitahu semua orang bahwa ia habis melayani Kaisar.
"Nyonya, jika anda terus meremas tusuk konde itu maka tusuk konde itu akan patah" Ucap Yuan yang langsung menyadarkan Jia.
Perlahan Jia menormalkan emosinya yang sempat mengebu.
"Nyonya Selir Ke 7 datang" Lapor Miu.
"Biarkan dia masuk" Balas Jia, dia segera beranjak dari meja rias dan duduk di bangku yang disediakan untuk mengobrol.
"Kakak, apakah benar kau menggantikan aku untuk melayani Kaisar? Kenapa kau sampai berkorban seperti ini?" Pekik Xiao ketika melihat Jia.
Seketika perempatan siku tercetak di Dahi Jia, 'Ck dari mana anak ini mendapat berita ini? Padahal aku sudah berusaha merahasiakannya" Guma dalam hati Jia kesal.
"Aku tidak menggantikanmu Adik, tapi kaisar sendiri yang memintanya" Jelas Jia sambil menyeruput teh.
"Kakak, katakan yang sebenarnya!" Desak Xiao.
"Baik, Kemarin kakak menemui Permaisuri dan menceritakan keadaanmu. Lalu Permaisuri menjelaskannya kepada Yang Mulia. Tapi malam kemarin tiba-tiba kakak dijemput oleh suruhannya Yang mulia" Jelas Jia, walaupun wajah Xiao mengatakan bahwa ia tidak puas dengan penjelasan Jia.
"Lagipula dari mana kau mendapatkan berita ini?" Tanya Jia.
"Kakakku yang mengatakannya tadi pagi" Ungkap Xiao yang ikut menyeruput teh buatan Miu.
'Ck, ternyata dia sudah mencium pergerakanku' Ucap Jia dalam Hati.
"Yang kakakmu dengar hanya berita simpang siur" Ucap Jia.
"Oh Ya kakak juga memberikan pewangi ini untuk kita. Aku tak yakin ini aman jadi aku menanyakan dulu kepada kakak sebelum memakainya" Ucap Xiao sambil menbuka kotak yang ia bawa.
Di dalam kotak itu terdapat beberapa pewangi berbentuk kotak. Jia segera mengambil kotak itu dan memeriksa pewangi itu.
'Ini kan!'
"Ck, kakakmu ternyata bertindak cepat. Ini adalah pewangi yang terbuat dari tanaman herbal yang memiliki manfaat seperti pencegah kehamilan. Jika orang biasa yang menghirupnya maka ia akan menyimpulkan bahwa pewangi ini dari bahan bunga lavender" Jelas Jia menutup kembali kotak itu, sementara Xiao meremas hanfunya dengan perasaan marah.
"Ternyata kakakku tetaplah orang yang ku kenal, Licik" Ungkap Xiao marah.
"Dari awal aku sudah menyimpulkan bahwa kakakmu adalah orang yang serakah" Ucap Jia menambahkan.
"Lalu bagaimana dengan kakak Liu?" Tanya Xiao.
"Sementara ini kakakku aman karena aku sudah menempatkan beberapa orang kepercayaanku" Jelas Jia.
"Yuan menurutmu harus kita apakan pewangi ini?" Tanya Jia. Yuan terlihat berfikir sejenak sebelum menjawab.
"Menurut hamba, pewangi ini jangan dibuang tapi Nyonya bisa membuat pewangi yang serupa agar selir Ying sementara waktu tak mengusik Nyonya" Jelas Yuan.
Jia dan Xiao menganguk paham.
"Kalau begitu Yuan bawalah pewangi ini ke Xang'er dan berikan surat ini juga padanya" Titah Jia sambil menyiapkan barangnya.
"Baik Nyonya, hamba akan laksanakan" Ucap Yuan segera menerima perintah itu dan berpamitan pergi.
"Kakak kau punya sekutu yang pintar" Puji Xiao.
"Memang harus, di dalam harem kita harus punya pegangan agar jika terjatuh tidak sampai menyentuh tanah" Balas Jia menyeringai.
Xiao terkekeh melihat Jia yang seperti macan menemukan mangsa.
"Miu aku punya perintah untukmu, temui Wui dan ceritakan kejadian ini agar dia juga segera memeriksa" Ucap Jia yang langsung dilaksanakan Miu.
"Kakak aku tak paham herbal dan sejenisnya tapi apakah itu berbahaya?" Tanya Xiao.
"Jika pemakaian jangka panjang maka akan menyebabkan rahim kering" Jelas Jia.
"Apa?" Pekik Xiao kaget.
"Huft, sepertinya aku harus segara menggunakan kebun di depan" Keluh Jia.
"Kakak aku rasa sebentar lagi kita akan mendapatkan masalah" Ungkap Xiao tiba-tiba, Ia yang terlatih dalam hal melacak langsung tau bahwa masalah sedang berjalan ke sini.
"Kalau begitu mari kita sambut masalah itu dengan meriah" Tantang Jia menyeringai.
"Aku akan ikut adil kak" Balas Xiao tak kalah.
Tak lama seorang kasim datang dan mengabari bahwa rombongan Trio selir akan datang.
"Kali ini aku memuji kakakmu karena bisa sampai membawa para selir itu kemari" Puji Jia.
Xiao membalasnya dengan senyum miring.
"Selir Meng, Selir Feng dan Selir Hua datang"
***
Author rasa perang akan pecah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Kang_Wah_Yoe
👍🆒
2021-10-31
0
senja
pecahnya karna Author, wkwkwk
2020-05-25
0
Bulan
thor .. lanjut
2020-02-15
3