Tarian Yang Indah

Happy Reading.

***

Normal pov.

Tibalah waktu yang dinanti-nanti banyak orang kecuali kedua orang yang notabene pemeran utamanya.

"Miu, apakah ini tak berlebihan?" Tanya Jia sambil bersusah payah keluar dari kamar ganti. Hanfu merah dengan benang emas terpasang ditubuhnya. Jia tak membenci warna merah hanya saja berat hanfu yang harus Jia kenakan itu.

"Nyonya hari ini kau akan jadi selir kaisar bukan jadi selir rakyat biasa" Jelas Miu sedikit terhibur dengan tingkah laku Jia pagi ini.

"Baiklah. Miu bagaimana menurutmu Xiao Ying itu?" Tanya Jia sambil mendudukan diri untuk dirias Miu.

"Menurut hamba Nyonya, dia tak lain adalah seorang anak yang kesepian dan ingin kebebasan. Hamba juga pernah mendengar bahwa Nona kedua Ying terlahir dari seorang Selir rendah dan semasa kecilnya dia selalu dikucilkan dan keluarganya selalu mengatur semua tentangnya" Jelas Miu, Tangannya mulai memasang hiasan rambut.

"Aku juga merasakan hal sama. Apakah Xiao bisa menjadi sekutu kita?" Tanya Jia, dia selalu menanyakan saran kepada Miu karena Miu memiliki insting yang tajam.

"Menjadikan Nona Xiao sekutu, saya rasa tak masalah juga. Mengingat dia juga membenci kakaknya otomatis secara tidak langsung dia bisa menjadi sekutu kita ditambah kejadian kemarin" Miu menjelaskan apa yang dia rasakan. Akhirnya hiasan terakhir berhasil ia pasangkan, kini Nyonyanya sudah siap.

"Terima kasih Miu" Ucap Jia, yang memandang pantulan dirinya di cermin dengan mata berbinar.

Tak lama seorang kasim memberitahu kepada Jia untuk segera menuju kediaman Permaisuri. Yap, pengangkatannya akan dilaksanakan di kediaman Permaisuri.

"Ayo Miu!" Ucap Jia, dia menerima uluran tangan Miu.

Saat mereka keluar gerbang kediamannya, mereka berpapasan dengan Liu Li.

"Adik kau sunguh cantik" Puji Liu, dia sangat terkesima melihat adiknya.

"Terima kasih kakak" Balas Jia sambil tersenyum manis.

"Ayo kita segera menuju tempat tujuan" Ajak Liu sambil mengandeng tangan Jia, mereka tak boleh terlambat karena Permaisuri sangat tidak menyukai keterlambatan.

***

Kini aula di kediaman Permaisuri sudah dihias sedemikian rupa, beberapa selir sudah tiba, seperti selir Meng, Hua dan kakaknya sendiri.

"Kakak Jia" Panggil Xiao dibelakang.

Sontak kedua kakak adik Li menoleh ke arah sumber suara.

"Xiao? kau kah itu?" Tanya Jia tak percaya.

Kini seorang gadis cantik berdiri dihadapan mereka, dengan warna Hanfu yang sama dengan Jia.

"Adik Li kau sangat cantik hari ini?" Puji Liu yang ikutan terpesona.

"Terima kasih kakak Liu atas pujiannya" Balas Xiao.

Liu segera menuju tempatnya untuk duduk, dia memberikan ruang untuk adiknya mengobrol sebentar dengan Xiao. Awalnya dia juga kaget saat menerima berita dari Wui bahwa adiknya akan bersekutu dengan Xiao Ying.

"Xiao, apa kau baik-baik saja?" Tanya Jia yang melihat raut wajah yang penuh kekhawatiran itu.

"Kak Jia, kau tau rasanya tadi pagi aku hampir bunuh diri andai aku tak mengingat perkataanmu semalam" Ucap Xiao.

"Tersenyumlah, walau hari ini bukan apa yang kau harapkan namun ini hari besarmu" Balas Jia mencoba memperbaiki suasana hati Xiao.

Tak lama Permaisuri tiba dan beberapa selir yang lain sudah datang semua. Upacara pengangkatan akan segera dimulai.

Jia dan Xiao berlutut dihadapan permaisuri. Seorang kasim memberika sebuah gulungan yang diyakini adalah perintah pengangkatan.

"Jia Li, anak kedua dari Jendral Li dengarkan perintah dari Kaisar! Dengan perintah yang diberikan Kaisar padaku maka Jia Li kau diangkat menjadi Selir Ke 6 dengar gelar Selir Li" Ucap keras Permaisuri.

"Xiao Ying, anak Kedua dari Menteri Ying dengarkan peeintah dari Kaisar! Dengan perintah yang diberikan Kaisar padaku maka Xiao Ying kau diangkat menjadi selir ke 7 dengan gelar selir Ying"

Setelah pengangkatan itu para peserta yang hadir beberapa ada yang senang, namun beberapa ada yang kesal dan marah.

Setelah acara pengangkatan itu kini pesta diselenggarakan di kediaman Permaisuri, pesta yang sudah meriah tambah meriah setelah kedatangan Liang. Beberapa selir sibuk memperbaiki riasan mereka sementara Jia dan Xiao masih sibuk mencari posisi nyaman untuk duduk.

Liang mendudukan dirinya di sebelah Permaisuri dan Ibu Suri. Beberapa penari mulai mengerakan tubuh mereka seirama dengan musik.

'Ck, rasanya dari tadi aku seperti diperhatikan' Guma Jia dalam hati, pasalnya dia seperti terbakar oleh tatapan panas seseorang.

Tak lama para penari menyelesaikan tarian mereka, kini dimana para selir menunjukan kehebatan mereka. Tak lupa ajang ini salah satu kegiatan di mana para selir akan berusaha menjatuhkan satu sama lain.

"Yang Mulia hamba ingin memberikan saran! Bagaimana jika pertunjukan selanjutnya dilakukan oleh saudara kami yang baru" Ucap Selir Meng sambil tersenyum licik.

"Saranmu sangat bagus selir Meng, ku rasa aku juga ingin melihat penampilan para selir Baru" Ucap Ibu Suri yang penasaran dengan bakat selir baru. Dia bukan tipe ibu suri jahat namun dia ingin selir dari anaknya adalah para gadis yang berbakat.

Liu dan Fung berfikir keras untuk membela adik mereka. Pasalnya baik Jia dan Xiao, mereka tidak bisa menari, bermain musik, menyair dan keahlian lain yang berhubungan dengan wanita.

'Sialan kau selir Meng akan ku balas kau' Runtuk Jia. Dia segera berjalan menuju hadapan tiga orang tersebut dan berlutut.

"Yang Mulia Kaisar, Permaisuri dan Ibu Suri. Jujur hamba dan adik Ying tak bisa keahlian yang berhubungan dengan wanita" Ucap Jia sambil memberikan jeda guna melihat ekspresi yang lain.

Kakaknya menatap khawatir dan selur Meng menatapnya merendahkan.

"Tapi kami bisa menampilkan seni bela diri dengan iringan musik" Lanjut Jia percaya diri.

Xiao menyusul Jia untuk berlutut juga.

"Benar, kami bisa menampilkan itu. Jika Yang Mulia kaisar, Permaisuri dan Ibu Suri mengizinkan kami untuk menampilkannya" Tambah Xiao.

'Untung dulu aku sempat belajar bela diri dan tadi kakak Jia sudah memberitahuku tentang acara ini' Syukur Xiao dalam hari.

"Menarik, baiklah kami akan memberikan Izin" Ucap Liang. Dia ingin melihat penampilan pedang cantiknya.

Kedua selir itu bergegas ke belakang guna menganti pakaian mereka dengan yang lebih ringan.

Kemudian mereka memasuki ruangan itu kembali. Para hadirin di sana sekilas terpesona dengan penampilan kedua gadis itu.

Seorang kasim memberikan mereka barang yang akan mereka gunakan. Jia menggunakan pedang kayu sementara Xiao menggunakan tombak kayu.

Musik mulai mengiring, Perlahan namun pasti mereka mulai mengerakan tubuh mereka.

Setelah sepakat Jia dan Xiao menampilkan pertarungan satu lawan satu namun dibalut dengan tarian yang indah.

Liu dan Fung perlahan menghembuskan nafas lega melihat adik mereka yang berhasil lolos dari jebakan selir Meng. Sementara selir Meng, selir Feng dan selir Hua terlihat marah, mereka tak menyangka bahwa Jia dan Xiao bisa memukau Kaisar, Permaisuri dan Ibu suri.

Beberapa kali Jia dan Xiao membenturkan senjata mereka dan menimbulkan suara yang berirama dengan musik.

Penampilan mereka ditutup dengan masing-masing dari mereka mendekatkan senjata ke arah leher lawan mereka.

"Tak ku sangka ada yang punya bakat seunik ini. Benar Permaisuri?" Puji Ibu suri memberikan tepuk tangan tiga kali.

"Anda benar Ibu Suri, hamba juga tak menyangka kejutan yang diberikan para selir Baru"

"Terima kasih atas pujiannya Yang Mulia" Ucap Bebarengan Jia dan Xiao yang sudah berlutut.

Setelah mendapatkan kesempatan untuk kembali duduk, mereka langsung bergegas. Masing-masing pelayan memberikan minuman dan mengelap keringan dari nyonya mereka.

Pertunjukan terus berlangsung dengan beberapa penampilan dari selir.

Tibalah dipengujung acara. Liang berdiri dari duduknya dan mulai menatap Xiao.

"Malam ini aku ingin Selir ke 7 melayaniku"

Terpopuler

Comments

Hesti Khoiriyah

Hesti Khoiriyah

semangat Thor

2020-03-25

4

Dessy Aan

Dessy Aan

tanggung amad thor

2020-02-05

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!