eps 18

Dengan nafas yang tersengal sengal fahri memanggil bunga yang sedang berjalan menuju kamar kedua orang tua nya untuk memberi tau kedatangan fahri.

"Heii hubby... tunggu sebentar." panggilan fahri menghenti kan langkah bunga. dan dia menoleh ke arah fahri seraya berkata.

"Ada apa habibi qolby?" tanya bunga.

fahri pun mendekati bunga dengan sebuah senyuman yang sangat menawan.

kemudian dia menyodor kan seikat bunga yang sangat cantik namun sudah sedikit terlihat layu karena mungkin kepanasan😆

"Ini untuk mu wahai bunga ku" kata fahri mesra. tak sadar ada seseorang yang terlihat tidak nyaman melihat fahri dengan bunga. Andi memanyun kan bibir nya dan menggeleng geleng kan kepala nya. nasib nasib jadi kambing conge dahh gua.. batin andi.

Bunga membulat kan mata nya seraya menutup mulut nya "waaaw" mungkin itu yang keluar dari mulut nya.

dan pada saat itu bunga meraih bunga yang fahri berikan seraya mencium nya lalu berkata.

"terimakasih ya mas. bunga nya sangat cantik." kata bunga.

"Sama seperti mu yang sangat terlihat sempurna di mata ku." kata fahri lembut.

Lagi lagi andi mencoba menutup mata dan telinga nya pura pura tidak melihat dan tidak mendengar apa yang dia saksi kan..

Bunga hanya tersenyum mendengar ucapan fahri .. pipi nya terlihat memerah merona.

"Yasudah mas aku panggil ibu sama bapak dulu ya. mas silah kan duduk dan nikmati camilan seada nya. dan.. oh yaa mas mau kopi teh atau susu? atau mungkin minuman dingin?" tanya bunga kemudian.

"mas pengen kopi buatan kamu." jawab fahri.

"Mmh teman mas?" tanya fahri lagi.

"buat kan saja dia air hangat.. itu sudah cukup.." ledek fahri.

"Ehhh enggak enggak . jangan dengerin kata dia mbak eh teh eh dek duhh apa ya manggil nya." teriak andi sambil menggaruk garuk kepala nya yang tidak gatal.

fahri tertawa geli melihat tingkah sahabat nya itu.

"Panggil nya neng aja mas.. saya biasa di panggil neng." jawab bunga. ( neng dalam bahasa sunda yang arti nya dek. )

"Hehehe iya neng.. eh." andi merasa canggung memanggil bunga dengan sebutan neng.

"Yasudah mas nya mau saya buat kan apa?" tanya bunga lagi.

"minuman dingin aja neng." jawab andi..

sekalian mendingin kan hati aku yang panas melihat kalian.. kata andi dalam hati.

bunga pun melangkah kan kaki nya menuju lantai 2 dimana kamar orang tua nya berada. tak lupa dia menaruh bunga yang di berikan oleh fahri ke dalam kamar nya terlebih dahulu.

"Assalamu'alaikum.. bu pak" bunga mengucap kan salam seraya memanggil ibu dan bapak nya.

"Wa'alaikumslam.." bu desi membuka pintu kamar nya.

"anuu bu, ituu eeeee.." bunga menghentikan ucapan nya . dia sangat gugup sekali.

"Kenapa nak? apa kah fahri sudah sampai?" tanya ibu nya.

"Itu maksud bunga bu. mas fahri baru saja sampai bersama dengan teman nya." jawab bunga.

"Baik lah. kamu buat kan mereka minuman. ibu akan menemui nya bersama dengan bapak." kata ibu nya dan setelah itu dia masuk ke dalam kamar nya untuk memberi tahu suami nya itu.

bunga kembali turun menuju dapur untuk membua kan dua gelas minuman hangat dan dingin untuk kekasih dan sahabat kekasih nya itu .

sesekali tersenyum senyum geli mengingat kata kata dan perlakuan fahri pada nya tadi.

tapi ketika dia ingat akan keputusan nya dengan kedua orang tua nya. senyum nya pun memudar dan seolah dia tidak rela jika fahri harus mendengar keputusan yang mereka ambil..

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!