eps 11

"Oh rupanya putri kecil kita sudah berani mengundang seorang pria untuk datang ke rumah ini, pak" ejek bu desi sambil mengedipkan mata nya kepada pak burhan.

Bunga pun tersentak kaget mendengar ucapan ibu nya. lalu dia buru buru menyangkal ucapan ibu nya itu. pasal nya dia tidak terima dengan ucapan ibu nya. karena memang bukan dia yang mengundang fahri untuk datang ke rumah nya. melainkan fahri sendiri yang ingin menemui kedua orang tua nya.

"Ehhh bukan begitu bu. maksud bunga dia yang akan datang ke sini menemui bapak dan ibu. dan tanpa bunga undang kok. dia yang meminta bunga untuk pulang karena ada yang ingin dia bicarakan pada ibu bapak dan juga bunga." jelas bunga sambil memainkan jari jari nya.

Pak burhan dan bu desi semakin mengembangkan senyuman nya. gemas mendengar ucapan putri bungsu nya itu. Pasal nya bunga memang sangat masih muda. lagi pula kakak nya juga belum menikah. mana mungkin kakak nya akan mengizinkan bunga untuk melangkahi nya.

"Oh begitu ya. jadi kamu sudah punya kekasih nak?" tanya bapak nya lagi.

"Yaa gitu deh pak." jawab bunga malu malu. pipi nya yang putih terlihat memerah.

"Lalu maksud nya kekasih mu akan segera melamar mu nak?" tanya bapak nya lagi.

"Mmm.. dia sih bilang nya begitu pak. hehehe.." jawab bunga sambil tersenyum kecut.

Bapak dan ibu nya tertawa melihat tingkah putri nya itu.

Sedangkan bunga semakin menundukan kepala nya. merasa malu dan salah tingkah. apalagi melihat kedua orang tua nya yang menertawakan nya.

"Memang nya bunga sudah ingin menikah?" tanya bapak nya lagi.

Bunga diam seribu bahasa tak berani menjawab pertanyaan bapak ny itu.

pasal nya dia sendiri pun bingung dengan keputusan yang akan dia ambil. kenapa dia tidak berfikir dulu. malah langsung memberikan lampu hijau kepada kekasih nya itu. padahal dia juga tau bahwa umur nya memang masih sangat muda. bahkan kakak nya pun yang sedang kuliah di cairo belum menikah. dan mondok nya pun baru mau menginjak 3 tahun. kenapa aku seceroboh ini.. batin nya.

Bunga masih terdiam dan kedua orang tua nya pun masih menahan lisan nya untuk berbicara.

5 menit berlalu tak ada yang berbicara karena tiba tiba suasana menjadi tegang bagi bunga.

Akhir nya bu desi mencoba mencairkan suasana dengan memberikan pertanyaan kepada bunga.

"Nak.. dengarkan ibu." kata bu desi seraya mengusap puncak kepala putri satu satu nya itu.

"Apa kamu sudah memikirkan ini sebelum nya? apa kamu sudah menanyakan ini pada diri mu sendiri? apa kamu sudah memantapkan hati mu itu?" sambung bu desi panjang lebar.

bunga masih terdiam dan tak berani mengangkat wajah nya. memang yang dikatakan ibu nya sangat benar. bahkan dia terlalu buru buru membuat keputusan ini. ada sedikit penyesalan di hati nya. karena terburu buru dan tidak memikirkan nya terlebih dahulu. nafsu sudah merasuki diri nya.

Sekarang apa yang harus dia katakan . apa yang harus dia lakukan. sedangkan fahri sudah yakin dengan niat baik nya untuk mempersunting bunga. Bunga tak bisa berkata apa apa hanya air mata penyesalan yang mewakili perasaan nya saat ini. Mata nya mulai meneteskan mutiara bening dan segera dia usap dengan ujung jilbab nya.

Bu desi yang melihat itu langsung menarik bunga ke dalam pelukan nya. Dia bisa merasakan apa yang saat ini putri nya rasakan.

Di usap usap nya lah punggung putri ny itu. bunga yang mendapat kan perlakuan lembut dari ibu nya semakin menumpahkan air mata nya.

Beberapa menit berlalu, bunga masih dalam pelukan ibu nya. sementara isak tangis nya mulai tak terdengar lagi. dan air mata nya pun sudah tak mengalir lagi. Bunga mulai merenggang kan pelukan nya. dia harus memberi kepastian dan jangan sampai fahri kecewa atas sikap nya nanti. tidak mungkin dong dia meminta fahri untuk membatalkan niat nya yang akan datang ke rumah bunga.

Untuk itu dia harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan kedua orang tua nya.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***