eps 19

"Tap tap tap" terdengar langkah kaki menuru ni anak tangga.

bu desi dan pak burhan baru saja turun dari lantai dua menuju ruang tamu yang berada di lantai bawah.

mereka langsung menghampiri dua orang lelaki yang bepenampilan sangat terlihat sopan dan tampan. Pada saat itu fahri dan andi bangkit berdiri dan menyalami kedua orang tua bunga.

"Silah kan duduk nak.." perintah pak burhan dan bu desi bersamaan. sedangkan bunga baru saja selesai membuat dua gelas minumn yang di inginkan oleh kedua pria itu.

bunga melangkah kan kaki nya dengan sebuah nampan yang di pegang nya secara hati hati. takut dua gelas minuman itu tiba tiba bergoyang lalu bakalan tumpah berantakan. lebih baik dia membawa nya dengan ekstra hati hati. gak mau hal hal yang akan membuat nya malu terjadi.

bunga meletakan ke dua gelas minuman yang dia buat di hadapan penikmat nya kemudian dia berjalan mundur lalu memutar langkah

menjauhi mereka.

pasal nya dia memang sangat gugup sekali . entah apa yang harus dia lakukan dia pun tidak tahu. lebih baik kembali ke belakang dan menunggu bapak memanggil ku.. pikir nya.

sementara itu di ruang tamu..

"Ayo silah kan di minum nak.." bu desi mempersilah kan kedua pria yang ada di hadapan nya untuk menikmati minuman yang sudah terhidang.

"Ii.. iya bu." jawab fahri gugup. dia hanya menundukan kepala nya tak berani memulai pembicaraan di antara mereka.

"Ngomong ngomong nak fahri ini asal nya dari mana?" tanya pak burhan mencoba mencair kan suasana.

"asal saya dari kota x pak." jawab fahri.

"Oooh lumayan jauh ya." kata pak burhan .

"Iya pak. 1 jam lebih.. 2 jam kalo sedang macet. tdi mah alhamdulillah jalanan nya lancar pak jadi cuma 1 jam lebih saja." jawab fahri sambil meremas remas jari jemari nya.

pak burhan dan bu desi hanya manggut manggut .

seketika suasana kembali hening tak ada yang melanjut kan pembicaraan. Bu desi dan pak burhan sengaja tidak bertanya atas tujuan fahri datang ke rumah mereka. mereka ingin tau sampai mana keberanian dan tekad fahri untuk meminang putri bungsu mereka itu.

Sementara itu fahri semakin gugup dan tegang karena di antara mereka tak ada yang memulai berbicara.

beda dengan andi yang terlihat santai memain kan benda pipih milik nya itu.

Bunga mengintip dari belakang. harap harap cemas. sudah sejauh mana obrolan antara fahri dan kedua orang tua nya.

setelah 10 menit berlalu..

fahri yang sudah terlihat gusar akhir nya memilih untuk memulai pembicaraan penting dengan kedua orang tua bunga .

dilihat nya jam di pergelangan tangan nya. waktu sudah menunjukan pukul 16 lebih 45 menit. itu arti nya dia sudah menghabis kan waktu nya selama hampir 30 menit dengan sia sia. mengingat waktu sudah semakin sore dan jadak dri runah bunga menuju rumah nya lumayan jauh. fahri tidak membuang buang waktu nya lagi.

perlahan dia menggeser posisi duduk nya. kemudian dia menarik nafas nya dan membuang nya pelan.

dengan kekuatan dan keyakinan yang sudah dia kumpul kan akhir nya dia berani membuka suaranya.

"Ehm.. pak bu. sebelum nya saya minta maaf atas kedatangan saya kemari. mungkin sedikit mengganggu waktu bapak dan ibu." kata fahri lembut. mencoba mengusir rasa gerogi pada diri nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!