"Ehm.. pak, bu.. sebelum nya saya minta maaf atas kedatangan saya kemari mungkin mengganggu waktu bapak dan ibu.." kata fahri lembut.
Pak burhan dan bu desi tersenyum.
"Tidak apa apa nak.. kami tidak merasa terganggu dengan kedatangan nak fahri." jawab bu desi.
"Alhamdulillah kalo begitu." fahri merasa lega mendengar ucapan ibu nya bunga.
"Jadi sebenar nya kedatangan saya kemari untuk.." sebelum fahri melanjut kan ucapan nya, andi bangkit berdiri dan berucap..
"Maaf saya potong.. saya keluar sebentar ya pak bu. broo gua keluar dulu ya mau ngudud alias ngerokok.." pamit andi beralasan. sebenarnya dia tidak enak hati jika harus mendengarkan perbincangan penting di antara fahri dan orang tua bunga.
Fahri pun mengangguk tanda mengiyakan. dia juga faham kalo andi memang sengaja menghindar.
Fahri melanjutkan ucapan nya.
"Sebenar nya ada sesuatu yang penting yang ingin saya sampai kan kepada bapak dan ibu." lanjut fahri.
bu desi dan pak burhan tersenyum lalu bertanya.
"sesuatu apa itu nak?" tanya nya pura pura tidak tahu.
"Mohon maaf sebelum nya jika saya terlalu lancang." fahri menghentikan ucapannya sejenak lalu dia menarik nafas nya kemudian membuang nya pelan.
"Kedatangan saya kemari ingin meminta izin pada bapak dan ibu untuk meminang bunga." Lanjut fahri dengan keyakinan yang penuh.
Bu desi dan pak burhan tersenyum lalu mereka saling bertatapan. seolah memberi kode.
"Alhamdulillah bapak terima dan hargai niat baik nak fahri." jawab pak burhan lembut.
"Atas dasar apa nak fahri ingin meminang putri bapak?" pertanyaan pak burhan membuat fahri bingung untuk menjawab. jangan sampai dia salah menjawab pikir nya.
fahri terdiam sejenak sambil memikir kan jawaban apa yang ingin kedua orang tua bunga dengar dari nya.
Setelah fahri menemukan jawaban yang tepat dengan lantang dia menjawab.
"Atas dasar kecintaan saya terhadap putri bapak. Saya di berikan anugerah rasa cinta dan sayang saya pada putri bapak. dan semua itu saya lakukan karena Allah." Jawab fahri percaya diri.
Tanpa mereka sadari sepasang mata sedang memandang ke arah mereka dan mendengar kan obrolan mereka.
Mutiara bening pun keluar dari mata perempuan cantik yang sedang di landa dilema.
Bunga mengusap air mata nya kasar. ketika fahri mengatakan itu bunga tak sanggup menahan air matanya. dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan kekasih nya nanti saat kedua orang tua nya memberikan keputusan yang sangat menyakit kan bagi kedua insan yang sama sama menyimpan rasa cinta dan sayang.
"MasyaAllah.. bapak kagum mendengar nya nak." kata pak burhan.
"Memang nya nak fahri sudah punya apa ? sampai berani ingin meminang anak bapak?" tanya pak burhan kemudian.
fahri kembali terdiam dan kembali mencari jawaban yang tepat.
"Alhamdulillah saya selalu punya Allah. dan insyaAllah saya di anugerahi rasa cinta dan sayang terhadap putri bapak. saya akan menerima kekurangan dan kelebihan putri bapak. melindungi nya. menjaga nya.. insyaAllah sampai ke syurga nya Allah .." Jawab fahri panjang lebar.
jujur pak burhan dan bu desi sangat kagum mendengar setiap jawaban yang di lontarkan oleh fahri.
namun walau pun begitu, mereka tetap dengan keputusan yang sudah mereka ambil.
Sedangkan bunga, lagi lagi dia mengusap air mata nya.
Tak sanggup lagi mendengar ucapan kekasih nya itu.
dalam hati nya berteriak..
maaf kan aku, bukan maksud aku menyakiti mu . jujur aku juga tidak ingin seperti ini..
Sambil terisak bunga menutup mulut nya. jilbab berwarna hitam yang dia kenakan sudah basah dengan air mata yang mengalir deras di pipi nya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments