Mengawasi

Carla mendongak menatap wajah Aska, meminta penjelasan maksud ucapan Aska barusan.

"Aku memang memilik perasaan pada Nara, tapi bukan perasaan cinta. Karena perasaan cintaku sudah aku berikan seluruhnya padamu dan tidak ada lagi tempat untuk orang lain di sana," jawab Aska. "Aku hanya menganggap Nara seperti adikku."

"Adik?"

"Iya, adik sepupu calon istriku."

Blush.

Jawaban Aska mampu membuat wajah Carla merona. Meskipun jawaban sederhana, jawaban itu mampu meyakinkan hatinya bahwa Aska memang mencintainya dan hanya mencintai dirinya.

"Terimakasih ya, As. Terimakasih atas cintamu yang begitu besar kepadaku," ucap Carla.

"Jadi apa sekarang kamu sudah bisa bilang kalau kamu juga mencintaiku?" tanya Aska dan di jawab dengan anggukan oleh Carla.

Aska membopong tubuh Carla sambil berteriak dia mengatakan, "Carla, aku mencintaimu, sangat mencintaimu." Suara Aska memecahkan keheningan di sekitar jalan raya dan mendapat perhatian dari para pengguna jalan.

"As, hentikan!" seru Carla yang merasa malu karena menjadi pusat perhatian. "Kita jadi pusat perhatian orang-orang."

"Tidak masalah, biarkan mereka tahu kalau aku sangat mencintaimu," jawab Aska yang tidak perduli dengan tanggapan orang-orang kepadanya. Bagi Aska, berhasil mendapatkan hati gadis yang sudah dia cintai sejak gadis itu berumur 7 tahun adalah sesuatu yang membahagiakannya saat ini. Dia tidak menginginkan apapun saat ini karena mendapatkan hati Carla sama artinya dia mendapatkan segala yang dia inginkan di dunia ini.

Dari kejauhan tampak seseorang mengawasi mereka. Dia mengepalkan tangannya dan merasa tidak senang melihat kebahagiaan yang mereka rasakan, dialah Aditya. Kebetulan malam itu Aditya baru saja selesai mendampingi kepala divisinya meeting dengan client. Dia menghentikan mobilnya saat melihat kerumunan orang-orang di pinggir jalan. Karena penasaran Aditya turun dari mobilnya dan ikut melihat apa yang sedang di perhatikan oleh orang-orang tersebut.

Adit begitu kesal saat tahu yang menjadi pusat perhatian orang-orang itu adalah Carla dan Aska. Bahkan beberapa orang mengatakan iri, ingin di perlakukan seperti Aska memperlakukan Carla, walau tidak sedikit orang yang tidak suka dan menganggap mereka lebay.

"Aku tidak rela kamu bahagia Carla. Apalagi kamu bahagia karena sopir itu," gumam Adit yang semakin menguatkan kepalan tangannya. Dia kembali masuk ke dalam mobilnya saat ada notif pesan dari Devi. Setelah menggerakkan jari-jarinya di atas papan keyboard untuk membalas pesan dari Devi, Aditya kembali menyalakan mesin mobil dan kembali melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

Di tempat yang sama di sisi yang berbeda, seorang laki-laki paruh baya juga sedang melihat ke arah Aska dan Carla. Dia memperhatikan keduanya dengan seksama.

"Apa kamu sudah mendapatkan identitas gadis itu?" tanyanya pada Sang asisten yang duduk di sebelahnya.

"Sudah Tuan," jawab orang di sebelahnya. "Namanya Carla Hadijaya, belum lama ini kedua orang tuanya mengalami kecelakaan dan perusahaannya bangkrut."

"Jadi dia gadis yang membuat Aska rela keluar dari rumah," gumam laki-laki paruh baya itu.

"Tuan Aska juga sudah memasukkan gadis itu ke RA Grup walau sebaga OB," tambah orang itu.

"OB?"

"Iya, karena gadis itu sebelumnya adalah gadis yang liar."

"Sangat menarik, terus awasi mereka!" seru laki-laki paruh baya itu.

"Siap Tuan."

Merekapun meninggalkan tempat itu.

"As, turunkan aku!" pinta Carla.

Aska menuruti keinginan Carla, dia menurunkan tubuh Carla pelan.

"Apa sekarang kita bisa di bilang pasangan kekasih?" tanya Aska.

Carla menggeleng.

"Kenapa? Bukankah kamu bilang kalau kamu memiliki perasaan yang sama terhadapku?"

"Iya, aku memang bilang begitu. Tapi aku tidak mau menjadi kekasihmu, aku mau menjadi istrimu, ibu dari anak-anakmu," tutur Carla.

"Walau aku seorang sopir?" tanya Aska sambil menatap manik indah Carla.

"Apapun pekerjaanmu," jawab Carla sambil membalas tatapan Aska.

Aska begitu bahagia mendengar pernyataan Carla barusan. Dia semakin yakin, kalau usahanya memperjuangkan Carla sangat tepat. Aska kembali menarik Carla ke dalam dekapannya.

"Aku mencintaimu Carla, sangat mencintaimu," ucap Aska berkali-kali.

"Aku juga mencintaimu, As."

Kedua manusia yang sedang di landa cinta tersebut, semakin mengeratkan pelukan mereka.

Terpopuler

Comments

♥️Adnan Amzari♥️

♥️Adnan Amzari♥️

Azka 🥰🥰🥰🥰🥰🥰

2022-07-14

0

Parti Barokah

Parti Barokah

Air tor...airrrr....buat nyiram api dihati aditya....🤣🤣🤣

2022-06-26

0

Ririe Handay

Ririe Handay

ikut peluk dong😊

2022-03-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!