Kesepakatan Aska dan Carla

Aska menarik napas kemudian menghembuskannya, ada kekhawatiran yang dia rasakan saat berdiri didepan kamar yang di duga di tempati oleh Carla. Aska mulai mengulurkan tangannya untuk menekan bel yang menempel disisi kanan pintu tersebut. Satu kali Aska menekan bel yang ada di sana tidak ada jawaban dari dalam, dua kali belum ada respon dan ketiga kalinya barulah pintu itu terbuka.

Aska bernapas lega, kekhawatirannya terhadap Carla tidak terjadi. Gadis yang dia khawatirkan ternyata sedang makan di dalam kamar.

"Kamu lagi," ucap Carla. Dia begitu malas jika harus bertemu dengan Aska, laki-laki yang menurutnya selalu menjadi pengganggu.

"Untuk apa kamu ke sini?" tanya Carla ketus.

"Membawamu pergi dari sini," jawab Aska tanpa ekspresi.

"Hei, aku masih ingin menghabiskan waktuku bersama dengan pacarku. Jadi jangan menggangguku!" seru Carla.

Tanpa memperdulikan ucapan majikannya Aska mendekati Carla. Dia membopong tubuh majikannya dan meletakkannya di atas bahunya.

"Turunkan aku! Aska, cepat turunkan aku!" teriak Carla sambil terus memukuli punggung kekar Aska.

"Hei, turunkan dia!" suruh Aditya.

"Kamu ingin aku melaporkan tindakanmu ini pada Tuan Hadyjaya?!" tanya Aska seraya mengancam. Dia memberikan tatapan tajamnya kepada Aditya.

Aditya mengepalkan tangannya, dia memang takut dengan ancaman yang di lontarkan oleh Aska. Aditya mundur dan memberikan jalan untuk Aska membawa Carla keluar dari kamar hotel tersebut.

"Turunkan aku! Sopir brengsek! Cepat turunkan aku!" Carla terus memukul punggul Aska, namun pukulan itu sama sekali tidak membuat Aska menurunkan tubuhnya dari bahu pria tampan yang menjadi sopirnya itu.

"Kenapa kamu berada satu kamar dengan ******** itu?" tanya Aska.

"Dia adalah pacarku, jadi apa salahnya kami berduaan," jawab Carla seenaknya.

"Apa kamu berniat menyerahkan diri kepada pria brengsek itu?!" tanya Aska dengan menekankan kata Brengsek.

"Kalau iya kenapa? itu bukan urusanmu!"

Aska menghentikan langkahnya, tanpa mengucapkan apapun, pria bertubuh tegap itu melemparkan Carla ke kolam renang yang ada di hotel tersebut.

"Aska! Kau brengsek!" maki Carla.

"Itu untuk membuatmu sadar kalau tindakan yang ingin kamu lakukan tidak hanya akan merugikan dirimu, tapi juga kedua orang tuamu," ucap Aska. Laki-laki tampan tersebut berdiri di dekat kolam renang dengan kedua tangan di depan dada.

Namun wajah Aska berubah panik saat Carla berteriak meminta tolong.

"Tolong!" teriak Carla dengan mengepak-ngepakkan kedua tangannya.

"To-tolong aku! Aku tidak bisa berenang!" kembali Carla berteriak. "To--"

Aska segera melepaskan jas dan juga sepatunya lalu melompat kedalam kolam renang untuk menolong Carla. Dan sesaat setelah dia melakukan itu terdengar gelak tawa seseorang. Dan dia tahu persis siapa pemilik suara tersebut.

"Shit," umpat Aska saat menyadari kalau ternyata Carla sedang mengerjai dirinya dengan berpura-pura tidak bisa berenang.

Carla dengan baju yang basah kuyup beranjak dari kolam renang.

"Bagaimana?" tanya Carla yang merasa puas karena berhasil mengerjai Aska.

"Ternyata kamu pintar juga, tapi sayangnya kamu berubah menjadi orang bodoh saat bersama dengan pria brengsek itu," ejek Aska.

"Kau!!" Carla menunjuk ke arah Aska yang kini juga sudah naik ke atas permukaan kolam renang.

Dengan sorot tajamnya Carla menatap Aska, gadis itu benar-benar membenci pria yang saat ini berdiri dihadapannya.

"Aku tidak tahu kenapa papa begitu mempercayaimu. Jika kamu mengatakan Adit brengsek hanya karena aku sering memberinya bantuan finansial, berarti kamu juga seorang pria brengsek karena telah memanfaatkan kepercayaan yang diberikan oleh papa," Carla membela kekasihnya.

Aska hanya menanggapi ucapan Carla dengan senyuman. "Lalu apa yang ingin kamu lakukan terhadap pria brengsek ini?"

"Aku akan melaporkan perbuatanmu hari ini pada papa," ancam Carla. "Aku yakin saat papa tahu dia akan langsung memecatmu."

"Benarkah? Kalau begitu silahkan saja lapor! Aku justru yakin jika Tuan Hadyjaya tahu kalau putrinya berniat menyerahkan kehormatannya kepada Aditya, seluruh fasilitas yang ada padamu juga akan di cabut."

"Kau ...."

Aska kembali tersenyum.

"Baiklah, aku tidak akan melaporkanmu pada papa soal ini. Tapi aku harap kamu juga tidak mengatakan apapun pada papa soal yang tadi aku katakan padamu."

Aska berpura-pura berpikir. "Tergantung," jawabnya kemudian.

"Apa maksudmu dengan tergantung?"

"Jika kamu bisa bersikap manis di hadapanku dan tidak menemui pria brengsek itu, aku pasti akan menutup mulutku ini rapat-rapat."

Carla tidak bisa berkutik, satu-satunya cara agar Aska tutup mulut adalah dengan menuruti keinginannya.

"Baiklah, untuk sementara aku tidak akan menemui Adit."

"Gadis manis," puji Aska.

"Ayo kita pulang, aku tidak mau menjadi pusat perhatian tamu hotel ini!" ajak Carla yang berjalan mendahului Aska.

Aska mengambil jas dan sepatu yang tadi dia lempar, sebelum akhirnya mengikuti langkah Carla. Keduanya berjalan meninggalkan hotel tersebut.

Terpopuler

Comments

Tri

Tri

aska..u cerdas banget bs buat carla menurut sm u 😀😀

2022-04-04

0

Ririe Handay

Ririe Handay

Carla mau aja ditipu ma pacarmu

2022-03-30

0

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🍁🦂⃟τᷤяᷤιᷫαꪶꫝ𝓐𝔂⃝❥❣️

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🍁🦂⃟τᷤяᷤιᷫαꪶꫝ𝓐𝔂⃝❥❣️

visualnya Aska mantappp 👍👍👍😍 syukaaaaa banget... thanks Thor 😍

2022-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!