Apa kamu mengikutiku?

Hari ini Carla merasa menjadi orang bodoh, karena tidak mengendus penghianatan yang di lakukan oleh Aditya dan Devi. Dia berjongkok di tepi jalan raya dan menelungkupkan kepalanya pada kedua lututnya. Dia menangis, meratapi hidupnya yang terlihat memilukan. Namun tangisnya berhenti saat dia merasa ada orang yang memayunginya.

Carla mendongak dan menatap orang yang memayunginya.

"Kamu ...."

"Kenapa Nona berjongkok disini?" tanya Aska.

Carla bangkit dan berdiri sambil terus menatap orang yang memayunginya.

"As ... dari mana kamu tahu aku di sini?" tanya Carla yang masih tidak percaya kalau orang yang memayunginya adalah Aska.

"Nona, Nona dari mana dan kenapa hujan-hujanan seperti ini?" tanya Aska.

"Aku ...."

"Ayo ikutlah denganku, Nona. Aku tahu Nona tidak ada tempat tinggal!" seru Aska.

Carla tersenyum kecut, hidupnya memang tragis saat ini.

"Aku tidak mau merepotkanmu, As. Aku akan cari tempat tinggal sendiri," tolak Carla, dia tidak mau di kasihani oleh mantan sopirnya tersebut.

"Kemana? Ketempat kekasih yang telah menghianatimu?"

Pertanya Aska sedikit menohok hati Carla, bagaimana pria itu tahu kalau Adit telah berselingkuh.

"Aku ...."

Tanpa menunggu jawaban dari Carla, Aska langsung menarik Carla kedalam pelukannya.

"Menangislah, jika Nona memang ingin menangis! Tapi ingat setelah ini, jangan biarkan air mata Nona keluar hanya karena pria brengsek seperti Adit!"

Carla mengangguk, dia benar-benar menumpahkan air matanya pada bahu kekar Aska.

"Kenapa hidupku jadi seperti ini, As? Pertama orang tuaku kecelakaan dan belum di ketahui keberadaannya. Kedua, perusahaan Papa bangkrut dan aku harus kehilangan kenyamanan yang aku rasakan selama ini. Dan sekarang, sekarang aku tahu kalau kekasihku menghianatiku dengan sahabatku sendiri. Kenapa hidupku jungkir balik seperti ini, As?"

"Mungkin inilah cara Tuhan menunjukkan kasih sayang--Nya padmu. Tuhan menegurmu dengan cara seperti ini, supaya kamu bisa tahu siapa-siapa saja orang yang dengan tulus menyayangimu dan siapa-siapa saja yang hanya memanfaatkan kekayaanmu."

"Terimakasih ya, As," ucap Carla, dia melepaskan dirinya dari pelukan Aska. "Apa kamu mengikutiku?" tanya Carla sambil menatap mata Aska.

"Nona akan masuk angin jika seperti ini, sebaiknya kita segera pergi dari sini!" ajak Aska, tanpa ingin menjawab pertanyaan Carla.

Aska membawa Carla masuk ke dalam sebuah mobil sport warna hitam dengan merk Bugatti Veyron.

Mesin yang dihasilkan Bugatti Veyron Super Sport mencapai 1.200 dengan torsi maksimal 1.500 nm. Dengan kapasitas seperti itu, mobil Sport mewah Bugatti Veyron Super Sport dapat melaju dengan kecepatan hingga 415 km/jam. Ferrari F60 Amerika merupakan mobil Sport termahal sekaligus dapat disebut juga mobil Sport mewah.

"Apa ini mobilmu?" tanya Carla.

"Tentu saja bukan, Nona. Ini mobil bos baruku," jawab Aska.

"Syukurlah kalau kamu sudah mendapatkan pekerjaan baru."

"Iya, Nona. Temanku yang mencarikan pekerjaan untukku," ucap Aska.

Dia mulai menghidupkan mesin mobil dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

Aska menghentikan mobilnya tepat di sebuah rumah kontrakan.

"Ini rumah siapa, As?" tanya Carla bingung.

"Ini kontrakkannya Mbok Mirah. Dia juga sudah menemukan pekerjaan dan tadi Mbok Mirah menyuruhku untuk mencari Nona dan mengajak Nona tinggal bersamanya. Karena Mbok Mirah hidup sebatang kara, dia tidak punya keluarga. Sementara di tempat kerja barunya dia hanya disuruh datang jam 8 pagi sampai jam 4 siang. Mbok Mirah bilang, setidaknya jika Nona di sini, Nona bisa membantu Mbok Mirah mengurusi kontrakkannya," jelas Aska.

Aska turun dari mobilnya, dia membukakan pintu untuk Carla, sama seperti biasanya.

"As, jangan memperlakukan aku seperti ini. Aku bukan anak dari bos--mu lagi. Aku hanya orang biasa yang bahkan tidak memiliki tempat tinggal," ucap Carla di sertai senyum kecutnya.

"Non ...."

"Panggil aku Carla, karena aku bukan lagi anak majikanmu!" tukas Carla.

"Baiklah, Non ... ma--maksudku Carla," Aska menyetujui permintaan Carla.

Aska dan Carla masuk ke rumah kontrakan Mbok Mirah.

"Dimana Mbok Mirah?" tanya Carla saat dia tidak melihat keberadaan Mbok Mirah.

"Non--maksudku Carla, Mbok Mirah ada di tempat kerjanya saat ini," jawab Aska. "Dia akan pulang nanti jam 4 sore."

"Mandilah, aku akan menunggumu di luar!"

"As, tapi bajuku ...."

Carla ingat kalau kopernya tertinggal di apartemen Aditya.

"Sebentar."

Aska pergi meninggalkan Carla sebentar, kemudian dia kembali dengan membawa sebuah papper bag.

"Pakailah ini!" Aska memberikan papper bag di tangannya kepada Carla.

Carla menerima papper bag tersebut dan membukanya, ternyata isinya adalah baju.

"Baju untukku?" tanya Carla lagi.

"Tadi anak majikanku membeli pakaian untuk pacarnya, tapi karena pacarnya menolak dia malah memberikannya padaku. Tadinya aku mau menolak karena aku ini laki-laki, tapi karena tidak enak aku menerimanya. Mungkin baju itu memang rejeki untuk Non--maksudku untukmu Carla," jelas Aska.

"Terimakasih ya As," ucap Carla lagi.

Dia segera masuk ke dalam kamar mandi yang ada di tempat itu. Sekitar 15 menit kemudian, Carla keluar dengan baju pemberian Aska.

"As, kamu belum jawab pertanyaanku tadi. Apa kamu mengikutiku tadi?" tanya Carla dia menatap manik Aska.

"Kenapa kamu mengikutiku?" tanya Carla lagi.

Aska masih bungkam.

Terpopuler

Comments

Tri

Tri

aska mau jawabkah?

2022-04-04

0

Ririe Handay

Ririe Handay

ya karenA🤔

2022-03-30

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

kayaknya Azka ini adalah seorang tuan muda deh

2021-11-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!