Setelah pertengkaran yang terjadi di rumah sakit, Bhara mengajak Shinta pulang, tapi baru juga turun Tina sudah menunggunya dengan tatapan tak bersahabat.
"Shinta kamu masuk sayang," kata Bhara.
"Baik papi," jawab Shinta langsung masuk ke kamarnya.
bhara melepaskan jasnya dan pak Sam menerima nya, Tina langsung menghadang Bhara yang akan naik ke lantai dua.
"Kenapa kau memblokir sua kartu kredit ku?" tanya Tina geram.
"Kenapa kau tanya? mulai sekarang kau bisa mulai bekerja dan berhenti menghabiskan uangku," jawab Bhara.
Tina maju dan mulai menggoda Bhara, "singkirkan tangan mu dari tubuhku, kau wanita murahan," kata Bhara mendorong Tina.
"Setidaknya kau tak memblokir semua kartu kredit ku," kata Tina.
"Maka besok kau akan mulai bekerja, dan aku tak mau kau hanya menghabiskan uang tanpa mau bekerja," kata Bhara.
"Kau jahat Bhara, kau memanjakan simpanan mu tapi kau membuatku Bekerja!" teriak Tina.
"Asal kau tau dia wanita mandiri, dia memiliki usaha sedang kau sendiri seperti benalu bagiku," kata Bhara meninggalkan Tina yang masih mengumpatnya.
Pak Sam hanya melihat kelakuan dari Tina yang sama sekali tidak tercermin sebagai istri dan ibu yang baik.
Tina menghubungi Opa Roni untuk mengadukan semua perlakuan Bhara padanya.
Mendengar aduan itu Opa Roni sangat marah, sedang Bhara meminta Angga untuk segera menyelesaikan tugasnya.
Sedang di kos kosan tiga gadis sedang duduk melingkar di ruang tv, mereka sedang memikirkan sesuatu.
"Enak e Saiki awak dewe Sido tuku Sego seng ndi (enaknya sekarang kita jadi beli nasi yang mana)?" tanya Riska.
"Iki ae loh ya, aku pengen seng pedes pedes (ini saja ya, aku pingin yang pedas-pedas)," kata Kania.
"Deal berarti Saiki pesen ae lewat ojol ya(setuju berarti sekarang pesan ini lewat ojol ya)," kata Sifa.
Akhirnya ketiga gadis itu memesan nasi penyetetan, butuh 1jam makanan mereka sampai.
Malam itu mereka bertiga terpaksa memesan karena bude Lilik sedang marah karena mereka bertiga yang pulang telat tanpa kabar.
Selesai makan mereka pun sedang menikmati tontonan di tv, ponsel Kania mendapatkan sebuah pesan.
"Sedang apa sayang?" isi pesan itu yang ternyata dari Bhara.
"Sedang nonton tv sama Riska dan Sifa, kalau mas sudah makan?" tanya Kania.
"Sudah dong, oh ya tadi Shinta izin kata nya kalian berempat akan ke Jakarta untuk nonton konser?" tanya Bhara lagi.
"Iya mas, kalau gak salah itu bertepatan dengan mas tugas ke luar negri, boleh ya aku nonton konser itu," mohon Kania.
"Boleh asal kamu jaga diri ya, dan lagi ingat jangan nakal, yaudah mas mau kerja dulu bye sayang peluk cium untukmu, muach..." isi pesan Bhara.
"Muach, selamat malam mas," balas Kania sambil tersenyum.
"Ya Alloh awak mu anget tha?, kok nguya nguyu Dewe Ojo medeni loh ya (Ya Alloh badan mu panas ya?, kok senyum senyum sendiri jangan nakutin ya)," kata Sifa yang tak sengaja melihat Kania membalas pesan Bhara.
"Alah palingan ya ijol ijolan kabar ambek gendak ane Yo kan Kania? (alah paling tukeran pesan dengan gebetan nya benar kan Kania?)," kata Riska.
"Satus gawe awakmu, oh ya arep martabak gak Iki mumpung tak tawamu loh jarang jarang kan, (seratus untuk dirimu, oh ya mau martabak gak ini mumpung aku tawari jarang jarang nih)," kata Kania pada kedua temannya itu.
"Yo arep lah tapi seng spesial ya, Ambi terang bulan e juga mumpung onok seng mbayari, (ya mau lah tapi yang spesial ya, sama martabak manis juga mumpung gratisan)," jawab Sifa.
"oke lah," jawab Kania mulai memesan lewat aplikasi.
Jadilah malam itu mereka bertiga maraton nonton drama sampai tengah malam, apalagi Kania memberikan asupan makanan yang tepat.
Pukul 3 dini hari Bude Lilik keluar dari kamar dan kaget melihat ketiga gadis itu yang tidur di depan tv.
Bude Lilik pun mematikan tv dan mengambil selimut untuk ketiga nya, bude Lilik juga membereskan bekas martabak mereka.
Sedang Tina mencoba naik ke atas untuk masuk ke kamar Bhara, tapi dia terkejut melihat ada dua orang bodyguard di depan pintu kamar.
"Sialan, padahal aku ingin merasakan kehangatan Bhara," gumam Tina memilih untuk kembali turun.
"Kenapa anda melanggar peraturan nyonya," suara datar pak Sam mengejutkan Tina.
Tanpa menjawab Tina memilih masuk ke kamarnya dan tidur, pak Sam sengaja menempatkan pengawal untuk menjaga Bhara.
Tina minum anggur sebelum tidur, sedang Bhara tidur dengan nyenyak karena besok dia harus berangkat ke Paris.
Bhara bahkan sudah menyiapkan tim yang akan menjaga Kania begitu ketat, karena Bhara tak mau wanita yang ia cintai harus terluka akibat ulah papanya.
Bhara bahkan sudah mengalihkan semua harta pribadinya untuk Kania, jadi Tina tak bisa memintanya untuk harta gono-gini.
Sedang Opa Roni kesal karena tak bisa melacak siapa gadis simpanan Bhara, bahkan tak mungkin di bisa menyentuh gadis itu karena perlindungan Bhara yang ketat.
.
.
.
.
.
mohon dukungannya ya dengan cara vote like dan komen 😘😍😘😍 terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Nana
kayaknya iya segitunya papa Roni membela Tina. sebohai apa sih Tina. pengen liat visualnya
2021-11-01
0
Arfan Achmad
knp itu bapak nya
2021-10-20
0
Jumaeda
jsngan2 opa Roni jg suka tiduri mamanya Shinta soalx mati2an banget membela Tina pdhal dia tau klo Tina yg salah yg berselingkuh byk pria, mertua koq ga buka mata liat yg sebenarny
2021-07-14
0