kita sama Riska..

Pagi pun datang, Kania terbangun dengan Bhara yang masih memeluknya begitu erat.

Kania memindahkan tangan Bhara dan menuju ke kamar mandi, Kania bersiap untuk kuliah karena hari ini ada kelas pagi.

Saat di walk in closet Kania binggung karena semua baju yang ada adalah merek mahal, tapi Kania terpaksa memakai nya.

Kania sudah siap dengan celana jeans dan juga kaos serta Kardigan lengan panjang, Kania juga menyiapkan baju milik Bhara.

Setelah itu Kania membangun kan Bhara yang masih terlelap, "mas ayo bangun nanti kesimpulan ke kantor," kata Kania sambil menguncang tubuh Bhara.

"Iya sayang, kamu kok udah cantik sih," kata Bhara mengecup bibir Kania.

"Aku ada kelas pagi, oh ya mas siap siap ya aku tunggu di bawah," kata Kania yang merapikan tempat tidur.

Bhara pun mengangguk dan berlalu ke kamar mandi, sedang Kania turun sambil membawa tas ransel kesayangannya.

"Selamat pagi nona, sarapan sudah siap," kata pak Jay.

"Iya pak, oh ya apa asisten Angga sudah datang?" tanya Kania.

"Sudah nona, ada di ruang kerja apa perlu saya panggilkan," kata pak Jay datar.

"Oh panggil untuk sarapan bersama dan aku akan membuatkan kopi untuk mas Bhara dulu," kata Kania.

"Baik nona," jawab pak Jay.

Kini Kania membuatkan kopi untuk Bhara dan asisten Angga, tak lama bhara turun dengan setelan yang di pilihkan oleh Kania.

"Selamat pagi tuan," sapa asisten Angga dan juga pak Jay.

"Selamat pagi, mana Kania apa sudah berangkat?" tanya Bhara.

"Belum mas aku masih nunggu untuk sarapan bersama," saut Kania sambil membawa kopi dan menaruhnya di meja.

"Kenapa kamu yang membuatnya Hem.. ada para maid yang bisa membuatnya," kata Bhara menghampiri Kania dan mencium keningnya.

"Aku tak mau kalau mas minum kopi buatan maid selama ada aku," kata Kania sambil membenarkan dasi Bhara.

Bhara tersenyum melihat Kania yang selalu suka melakukan hal kecil untuk membahagiakan nya, mereka pun sarapan bersama setelah itu pak Ridwan mengantar Kania ke kampus.

Baru turun dari mobil ternyata Riska juga baru datang, Kania tersenyum dan menghampiri Riska.

"Aduh tasnya baru ya non," kata Kania pada Riska.

"Kamu tumben pakek baju merk ini Kania, jangan bilang kamu gak pulang ya semalam," tebak Riska.

"Ya kamu tepat, maklum suamiku lagi manja, oh ya mas nggak ngebolehin kita berempat ngambil praktek kerja di asuransi milik keluarga Jayadi nih, kita berempat di suruh ke Yusman properti," kata Kania sambil berjalan bersama Riska.

"aku juga gak jadi, aku gak mau harus lihat Fefe main dengan sekertaris nya, bisa gila gue," kata Riska.

( Fefe: panggilan sayang dari Riska ke sugar Daddy nya).

"Oke nanti kita tinggal kirim CV ke Perusahaan lewat orang dalem aja hahaha," kata Kania tertawa geli.

"Siapa asisten Angga apa bosnya," ledek Riska.

"Ya si ember lah siapa lagi," kata Kania sedang Riska juga ikut tertawa.

Saat mereka berdua sampai Shinta dan Sifa sudah menatap tajam keduanya yang datang dengan tertawa.

"Ada apa non kok melotot gitu,nanti matanya lepas loh," kata Kania yang duduk di sebelah Shinta.

"Kalian mah kebangetan, masak semalam gak pulang, kalian kemana jawab!" kata Sifa kesal.

"Tenang non, semalam kami main di rumah paman ku di sepanjang Sidoarjo dan baru balik tadi pagi langsung ke kampus," jawab Riska.

"Kok gak ngajak ngajak sih," gerutu Shinta.

"Maaf lah, aku sama Kania pun dadakan kesananya," kata Riska.

"Oke, tapi kalian semua harus ikut aku nonton konser BTS di Jakarta, karena aku dapat tiket gratis dari Opa," kata Shinta.

"Yey... aku bisa lihat RM dari dekat!" teriak Kania senang.

"Eits.. tapi siang nanti kalian harus ikut aku ke rumah sakit untuk menjengguk Queen yang sakit, terutama Kania karena Queen mencari mu dari semalam," kata Shinta.

"Baiklah aku akan ikut, tapi kita ke Jakarta nya gimana?" tanya Kania pura pura binggung.

"Tenang Opa ku sudah menyiapkan semuanya untuk kita," jawab Shinta.

akhirnya mereka pun mengikuti kelas, benar saja pelajaran Bayu di gantikan oleh asisten dosen.

Kirana mengirim pesan pada Bhara kalau dia akan menjengguk Queen bersama Shinta, Riska dan Sifa.

Baru sampai di lobi Perusahaan aku terkejut dengan kehadiran seseorang, ya dia Dina mantan istri dari Bayu lebih tepatnya mantan sekretaris ku dulu.

"Selamat pagi pak," sapanya padaku.

"Pagi, ada apa kamu kemari Dina?" tanya ku langsung.

"Saya hanya ingin bertemu dengan bapak karena saya ingin minta bantuan,"kata Dina.

"Baiklah ayo ikut aku ke ruangan ku, dan kita bisa membicarakan nya di dalam," kata ku sambil berjalan menuju ke lift khusus.

Kami bertiga masuk ke dalam ruangan ku, aku meminta Angga tetap di sisiku karena aku tak ingin ada kesalahpahaman.

"Jadi apa yang ingin kau sampaikan?" tanya ku padanya.

"Pak bisakah membantuku bertemu Queen karena mas Bayu tak pernah mengizinkan aku menemuinya," mohon Dina.

"Apa untungnya aku membantu mu?" tanyaku datar.

wanita ini nampak berpikir sesuatu, aku tau jika dia tau apa yang aku inginkan, dan aku harus mendapatkan nya.

"Saya akan memberikan rekaman itu dan juga semu bukti tapi tolong saya bertemu Queen," kata Dina memohon.

Asisten Angga memberikan ponselku yang ternyata istri kecil ku meminta izin untuk menjengguk Queen aku merasa senang karena ini sepertinya akan mudah bagiku.

"Siang ini datanglah ke rumah sakit anak di jl,xxxx kau mengerti, dan kita bertemu di sana," kata ku sambil tersenyum menyeringai.

"baik tuan terima kasih, ini semua bukti yang anda pernah minta pada saya, itu tentang semua kelakuan mas Bayu saat menikah dengan ku," kata Dina menaruh sebuah amplop cokelat dan juga flashdisk di meja sebelum pergi.

"Baiklah nanti kau bisa menelpon asisten Angga saat kau sampai di sana dan aku akan menemanimu saat di sana," kata ku saat Dina akan keluar dari ruangan ku.

dia pun menunduk hormat seraya tersenyum bahagia, aku memang licik tapi tak sekejam itu hingga membuat seorang ibu menangis karena berpisah dengan anaknya.

.

.

.

.

. mohon dukungannya ya dengan cara vote like dan komen 😘😍😘😍 terima kasih

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***