Queen terus menempel pada Kania, sedang Kania binggung harus izin pulang karena tak mungkin dia pulang terlalu larut.
"Queen sama papi ya, Aunty mau pulang ini sudah malam ya," bujuk Kania.
"Tidak mau Queen mau dengan Aunty, ayu biar papi yang antar aunty pulang ya," kata Queen.
"Maaf Queen ada orang yang hatinya harus Aunty jaga jadi Queen di rumah saja ya, Aunty bisa pulang naik ojek online kok," kata Kania.
"Emang kamu sudah punya pacar?" ledek Shinta.
"Udah bahkan suami tapi rahasia," jawab Kania sambil cemberut.
"Queen biarkan Auntynya pulang, nanti papi beliin boneka ya," bujuk Bayu.
"baiklah tapi Queen boleh ya lain kali ketemu aunty," kata Queen pada Kania.
"tentu Queen," jawab Kania.
Kini Kania pun pamit pulang, tak di duga pak Ridwan menjemput nya, saat di mobil air mata kami menetes tanpa di suruh.
"Pak apa tuan yang meminta bapak menjemput ku?" tanya Kania sambil menghapus air matanya.
"iya nona, tuan yang meminta saya menyamar dan membawa anda ke rumah besar," jawab pak Ridwan.
"baiklah pak," jawab Kania.
mobil yang di naiki Kania sudah memasuki area perumahan khusus itu, bahkan kini Kania seperti tak ingin menginjakkan kakinya di rumah besar itu.
pak Ridwan membukakan pintu untuk Kania, dengan langkah gontai Kania masuk ke rumah itu.
ternyata ada kepala pelayan baru yang menyambutnya, Kania tersenyum tanpa minat dan langsung menuju ke kamar.
Kania meletakkan tasnya di sofa dan menatap nanar arah ranjang yang tiga setengah tahun ini ia dan Bhara gunakan untuk bercinta.
Kania memilih mandi dan membersihkan dirinya, tak lama Bhara datang dengan wajah kusut.
Bhara langsung menuju ke lantai dua dan masuk ke dalam kamar, Kania baru saja selesai mandi dan hanya mengunakan kimono mandi untuk menutupi tubuhnya.
Bhara langsung mencium Kania dengan penuh nafsu, Kania mendorong Bhara agr ciumannya terlepas.
Tapi tenaga Kania kalah besar dengan tenaga Bhara, Kania hanya bisa menangisi keadaan nya saat ini.
Saat Bhara sedikit lengah kami mendorong Bhara hingga pelukan dan ciuman bhara terlepas.
"Kenapa kau mendorong ku?" tanya Bhara binggung.
"Ceraikan aku mas, aku tak ingin menjadi istri simpanan dari ayah sahabat ku sendiri," kata Kania sudah menangis.
"Itu tak akan pernah, dan berhenti meminta hal yang mustahil," kata bhara mencengkram lengan Kania.
"Tapi aku tak bisa melihat sahabat ku terluka saat tau jika aku adalah wanita simpanan ayahnya," kata Kania.
"Kenapa kau memperdulikan dia yang bahkan bukan putriku!" teriak Bhara.
Kania terdiam mendengar teriakan Bhara, Bhara akhirnya sadar tak seharusnya mengatakan itu pada Kania.
"Apa maksud mu mas?" tanya Kania.
"Tidak ada aku hanya salah bicara," bantah Bhara.
"Tidak aku mendengar semua dengan jelas mas, jelaskan padaku," kata Kania menatap Bhara.
Tiba tiba Bhara terduduk sambil menangis di depan Kania, sedang Kania terkejut melihat itu.
Baru kali ini aku melihat pria yang selama ini terlihat arogan menangis begitu pilu di depanku.
Refleks tubuhku seakan bergerak sendiri untuk memeluknya, aku tak tega saat mendengar tangisan pria yang aku cintai ini.
"Tenangkan dirimu mas, aku siap mendengar semua keluh kesah mu, percayalah padaku mas," kata ku dengan tatapan teduh kearahnya.
"Aku mengetahui nya saat 3 tahun lalu dia mengalami sakit DBD sayang, dan dia membutuhkan transfusi darah, sayang darah Tina tak sama dengan Shinta dan aku pun melakukan tes tapi ternyata hasilnya sama aku pun tak memiliki golongan darah yang sama dengan Shinta," jawab mas Bhara padaku.
Aku kembali memeluknya untuk memberi kekuatan karena saat ini hanya itu yang di butuhkan mas Bhara.
"Aku pun curiga aku melakukan tes kebeberapa rumah sakit besar, dan ternyata Shinta bukan putriku, akhirnya aku melakukan penyelidikan dan aku baru mengetahui jika Shinta adalah anak Bayu yang di kandung Tina sebelum menikah denganku," tambah mas Bhara dengan derai air mata.
"Tapi Shinta selalu mengatakan jika mas bertahan hanya demi dirinya," kataku yang penasaran dengan alasan mas Bhara.
"Aku hanya tak ingin menyakiti perasaan nya, aku begitu menyayangi nya meski dia bukan darah daging ku, dan aku mohon beri aku waktu aku akan meresmikan pernikahan kita, karena aku sudah muak menghadapi para penghianat di hidupku," tambah mas Bhara padaku.
Aku pun mengangguk padanya, entahlah aku merasa bahagia saat mendengar dia akan meresmikan hubungan kami ini.
"lebih baik sekarang mas mandi dulu, biar aku minta seseorang membuat makan malam untuk kita," kataku sambil memegang pipi pria yang begitu aku cintai ini.
Cup..ciuman ku mendarat di bibir seksinya, aku gemas karena pria ini akhirnya bisa menunjukkan sisi yang lain saat bersamaku.
"Aku mau kamu memandikanku sayang," pinta mas Bhara dengan lembut padaku.
"Gak ah mas kan mesum nanti aku habis pas mandiin mas, lagian aku baru selesai mandi," jawab ku dengan centil dan berhasil membuat nya mendengus kesal.
Tapi tiba tiba aku sudah di gendongnya menuju ke kamar mandi, aku hanya melingkar kan tangan ku pada lehernya agar tak jatuh.
Akhirnya kami pun mandi bersama dan bercinta di bawah guyuran shower dan mas Bhara untuk pertama kalinya lupa mengunakan pengaman.
Kania kini keluar dengan sedikit menggingil karena ulah Bhara yang terus melakukan aksinya tanpa henti.
Kini mereka pun turun ke lantai bawah untuk makan malam, pak Jay sudah menyiapkan semu menu sehat untuk kedua majikannya itu.
"Selamat malam tuan dan nona, makan malam sudah siap," kata pak Jay.
"Iya pak, dan ingat peraturan rumah ini, dan aku memperkerjakan mu atas rekomendasi dari pak sam jadi jangn kecewakan aku," kata Bhara datar.
"Baik tuan, say tidak akan melanggar janji dan sumpah setia yang sudah saya buat dengan anda tuan," jawab pak Jay.
"Oh ya perkenalkan dia istriku Kania, dan dia harus selalu aman dan terlindungi saat di sini jangn sampai ada bahaya yang mengancamnya," kata bhara lagi.
"Baik tuan saya mengerti," jawab pak Jay hormat.
Bhara dan kini pun duduk dan menikmati makan malam dengan hangat, Kania selalu berhasil membuat hidup Bhara berwarna dan menyenangkan.
Maka dari itu tanpa di ketahui siapapun Bhara mengajukan perceraian dengan Tina Krena sudah tak merasakan kecocokan.
.
.
.
.
.
.
.
mohon dukungannya ya dengan cara vote like dan komen 😘😍😘😍😘 terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
yuni utami
shinta harus tau kebenarannya....betapapun paitnya.
saat nikah...bayu harus menjadi walinya...bukan bhara...biar aqad nikahnya sah.
2021-02-27
3