bahagia...

Kini Bhara dan Kania sedang membahas sesuatu yang penting, tapi Bhara dengan usilnya terus menciumi pipi Kania hingga gadis itupun kesal.

"Mas ih diem dulu, Kania sedang buat proposal untuk kerja praktek nih," kata Kania.

"Jadi sekertaris ku saja lah di kantor, lumayan aku bisa sewaktu waktu memintanya padamu," kata Bhara.

"Gak mau, mas tak tau tempat bisa bisa aku di sebut gadis murahan karena menggoda GM perusahaan," kata Kania.

"Terus rencana nya kamu mau ke mana sayang praktek kerjanya?" tanya Bhara lembut.

"Riska ngajak ke perusahaan asuransi milik keluarga Jayadi mas," jawab Kania.

"kamu mau jadi obat nyamuk di sana?" tanya Bhara sambil menahan senyum.

"maksud mas Bhara gimana? obat nyamuk apa?" binggung Kania.

"Ya itu jadi obat nyamuk Riska sama Fery Jayadi," jawab Bhara.

"Jangan bilang kalau Riska juga-" kata Kania terdiam karena kecupan dari Bhara.

"Benar sekali, Riska juga di beli oleh Fery kalau tidak salah dia lebih dulu dari pada kamu sayang," kata Bhara yang tidur di paha Kania.

"Ah iya sekarang aku tau kenapa dia bisa pakai barang mewah dan juga sama seperti ku sering izin setiap malam," kata Kania.

"Itu beda sayang, kamu istriku kalau Riska hanya penghangat ranjang si Fery, apalagi sekarang istri Fery sedang hamil besar," kata Bhara.

"what! ah kenapa kalian kaum pria suka sekali berselingkuh sih," gerutu Kania.

"Kalau aku kan menikahimu bukan hanya menikmati tubuhmu, oh ya kalau Fery dia memang gemar dan bukan hanya Riska tapi ada beberapa gadis lain," jawab Bhara.

"Aish.. itu pembelaan saja kan, aku takut ah kalau jadi istri sah ma Bhara nanti kamu suka jajan lagi," kata Kania menyingkirkan kepala Bhara dari pahanya.

Bhara langsung memeluk dan menidurkan Kania di bawahnya, Kania mencoba mendorong tapi tak bisa.

"Aku akan setia jika kamu bisa menjaga dirimu hanya untukku, dan selalu membuat kucing ini kenyang sayang," kata bhara dengan tatapan mesum.

"Mas mesum," kata Kania mendorong Bhara.

kini mereka malah main kejar-kejaran di dalam rumah, bahkan Bhara bersikap seperti remaja yang sedang kasmaran bersama Kania.

aku selalu merasa bahagia bersama Kania, aku yang mengejarnya dan hap! akhirnya dia pun sudah tertangkap.

aku membawanya ke kamar seperti mengendong karung beras, dia hanya tertawa saat aku perlakukan begitu.

aku menidurkan nya di ranjang, dan aku menyingkirkan rambut panjang yang menutupi kecantikan gadis ku ini.

"aku mencintaimu Kania," kata ku lembut.

tak seperti biasa mas Bhara begitu lembut padaku, bahkan dia menyatakan cintanya padaku hari ini, aku pun merasa bahagia mendengarnya.

"aku juga mencintaimu mas Bhara," jawab ku sambil menikmati ciuman panas kami.

sedang di tempat lain Bayu sedang binggung karena Queen tiba tiba demam tinggi, Bayu bersama Oma Putri membawa Queen ke rumah sakit.

"Aunty..."lirih Queen memanggil Kania.

setelah tiga puluh menit mobil mereka sampai di sebuah rumah sakit, Queen langsung mendapat penanganan dokter.

Bayu dan Oma Putri begitu gelisah, tak lama dokter pun keluar untuk menemui Bayu.

"Bagaimana keadaan putri saya dokter?" tanya Bayu.

"Putri bapak terkena typus dan harus di rawat, oh ya siapa Aunty cantik karena dari tadi putri anda menyebut namanya, mungkin dia rindu lebih baik anda memintanya untuk datang agar kondisi putri anda bisa membaik," kaya dokter.

"Baik dokter akan saya usahakan," jawab Bayu.

Dengan terpaksa Bayu meminta bantuan dari keponakan nya Shinta untuk menghubungi Kania.

"Assalamualaikum om, ada apa?" tanya Shinta.

"Waalaikum salam Shinta, om bisa minta tolong gak untuk menghubungi Kania karena Queen sakit dan terus mencari Kania," kata Bayu.

"Sebentar ya om aku coba dulu, karena biasanya nomer ponselnya sudah gak aktif kalau jam segini," kata Shinta.

Shinta mencoba menghubungi Kania dengan ponsel yang lain, tapi sayang ponsel Kania tak aktif.

"Maaf om nomer Kania gak aktif, besok saja ya kami ke sana om, lagian ini sudah malam dan gak mungkin dia bisa keluar karena ibu kos nya galak," kata Shinta.

"Baiklah kalau begitu, besok kamu ajak dia menjengguk Queen ya," kata Bayu.

"Oke om, udah dulu ya kalau gitu telponnya aku tutup, assalamualaikum," kata Shinta.

Bayu pun akhirnya memilih menemani putrinya itu, sedang ibunya sudah pulang di jemput supir.

sedang di balkon bhara sedang merokok sambil menikmati suasana sunyi di sekitar nya.

Bhara tersenyum melihat Kania yang tertidur nyenyak setelah permainan panas mereka, bahkan Kania hanya menutupi tubuhnya dengan selimut tebal.

"Aku akan melindungi mu dari papa ku, aku akan membuat mu bahagia bersama ku, dan takkan ku biarkan seseorang menyakitimu, karena dengan kehadiran mu aku merasa hidupku merasa bahagia," gumam Bhara.

Bhara kembali menginggat masa lalunya yang selalu penuh paksaan, mulai dari menikah dan menjalankan usaha keluarga.

Bahkan Bhara kembali terluka saat putri yang selalu ia jaga nyatanya bukan putri kandungnya.

Bhara ingat bagaimana 5 hasil tes DNA dari rumah sakit berbeda menyatakan jika Shinta bukan putrinya.

"Apa yang sedang kamu pikirkan mas?" tanya Kania yang sudah memelukku dari belakang.

"Kenapa kamu bangun sayang? istirahatlah kau lelah kan," kata Bhara.

"Aku ingin tidur di pelukan mu mas," kata gadis ini yang kini sudah duduk di pangkuan ku.

"Baiklah aku akan menidurimu," kataku sambil menggendong nya kembali ke ranjang.

Aku benar benar jatuh dan takluk di pelukan gadis yang sedang tidur di sampingku ini, aku juga makin yakin bersamanya saat semua telah siap.

Aku sudah muak menjadi boneka keluarga ku dan juga wanita yang ku nikahi tapi nyatanya dia begitu murahan itu.

Tapi hanya satu yang ku takutkan ialah Bayu dan putri kecilnya yang ternyata menyukai Kaniaku, tapi aku tak akan mengalah karena dia hanya milikku.

Aku pun akhirnya ikut tidur di sampingnya karena bersamanya aku bisa merasakan di cintai dan bahagia.

.

.

.

.

.

.

mohon dukungannya ya dengan cara vote like dan komen 😘😍😘😍 terima kasih

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***