Di sebuah Cafe tampak seorang gadis muda
sedang duduk sembari menatap ponselnya. Sesekali ia akan melihat kesekeliling
seperti sedang mencari sesuatu. Gadis itu tampak sangat cantik dengan riasan
tipisnya. Gadis remaja 16 tahun itu tampak sedang menunggu seseorang yang mengajakmnya untuk bertemu..Tatapan gadis itu menerawang jauh ketika ia mengingat apa yang dikatakan sahabatnya
waktu itu pada dirinya.
Kasih POV
“hah? Perjodohan?” tanya
Kasih tidak
mengerti
“hm!” Karina mengagguk
cepat “aku
mengetahuinya saat sedang dihukum. Waktu itu…” Jelas Karina pada Kasih yang
menatapnya penuh tanya
Karina POV
Karina yang lupa mengerjakan PR
matematikanya akhirnya dipanggil ke ruang guru untuk diberi hukuman. Dengan
langkah gontai Karina berjalan menuju ke ruang guru untuk memenuhi panggilan
sang guru.
“astaga aku benar-benar dalam masalah
sekarang! Jika Ayah sampai tau aku tidak mengerjakan PRku lagi dan aku akan
dihukum karena itu, Ayah pasti akan benar-benar marah dan memblokir kartu
kreditku. Ya Tuhan aku tidak bisa hidup tanpa kartuku tersayang” Kata Karina
kesal ia terus merutuki ketelodorannya karena semalam ia keasyikan pergi
berbelanja maka ia tidak mengingat lagi akan PR nya yang belum sempat ia
kerjakan. Saat sedang melewati ruang
kepala sekolah, langkah Karina sontak terhenti ketika mendengar kepala
sekolahnya sedang marah besar. Melihat sekeliling dan mengendap-endap Karina
lalu mengintip pembicaraan sang Kepala sekolah ditelepon. Kepala sekolah tampak
menahan kekesalannya saat berbicara ditelepon.
“Tuan Wijaya anda tidak bisa membatalkan
pertunangan putra putri kita begitu saja. apa yang akan saya katakan pada
Nirmala putri saya. Anak saya itu sangat menyukai putra anda. Mereka juga sudah
bersama sejak kecil bukan? “
Karina terkejut dengan apa yang barusan ia
dengar ‘apa? Jadi Nirmala dan Rey…mereka dijodohkan? Jadi bukan karena suka
sama suka. Ah! Kasih sahabatku tersayang sepertinya kau sedang beruntung
sekarang, kau punya kesempatan untuk mendapatkan pangeran impianmu.’ Batin
Karina senang ia kembali mengintip kedalam ruangan kepala sekolah dan mendapati
kepala sekolah terlihat sedang memohon agar pertunangan putrinya tidak
dibatalkan. ‘aku harus mengabarkan ini pada Kasih ia pasti akan sangat senang
mendengarnya…’ Karina kembali cekikikan.
Karina POV End
Kasih sedang gundah dengan apa yang sedang
ia pikirkan. Disatu sisi ia sangat senang karena akhirnya ia kembali punya
kesempatan mengejar cintanya namun disisi lain ia tidak ingin menjadi orang
yang merebut kekasih orang lain terlebih ia sadar betul akan kondisi dirinya
yang sudah tidak suci lagi.
“Kasih!”
Kasih tersadar dari lamunannya dan menoleh
kesumber suara. Ia gugup setelah melihat siapa yang memanggil dirinya. seorang
pemuda tampan sedang tersenyum kepadanya dari arah pintu masuk. Pemuda itu
adalah Rey orang yang ditunggunya sedari tadi. Karena gugup dan terpana dengan
penampilan kakak kelasnya itu ia hanya terdiam bengong.
“apakah aku sudah boleh duduk?” tanya Rey
yang sudah berjalan kearah meja Kasih dan melihat Kasih yang masih terbengong
Melambaikan tangannya didepan Kasih yang
tampak bengong “Kasih!” Kaish masih tak bergeming”Kasih! Hei!” Rey mendekat
lalu menepuk pundak Kasih
Kasih lalu tersadar. Ia tampak tersipu
didepan pemuda tampan dambaan hatinya ini. senyum manis tertoreh dibibirnya
yang merah muda berusaha mengaburkan kegugupan yang dirasakan.
“ah! maafkan aku Kak tadi aku sedang
melamun” ucap Kasih menyelipkan rambut ditelinganya.
Rey mengambil bangku didepan Kasih lalu
duduk “apa yang sedang kau lamunkan?”
Kasih tertawa hambar “tidak ada. Hanya sesuatu
yang tidak terlalu penting.” Kasih berusaha menahan keingintahuannya.
Rey mengangguk mengerti. “apa kau sudah
lama?”
“tidak juga” Ucap Kasih sambil tersenyum ‘oh!
Jantungku tolong tenanglah! Aku tidak akan bisa menampakkan wajahku lagi di
depannya jika ia dengar jantungku yang sedang berdebar ini. ah! aku bisa gila
dengan senyumannya itu. Kak Rey kau memang sudah mencuri hatiku’ ingin sekali
Kasih menari-nari saat ini. hatinya berbunga-bunga bak padang bunga yang sedang
bersemi.
“kita pesan dulu deh.” Rey mengambil menu “kau
ingin pesan apa?” tanya Rey pada Kasih yang kembali larut dengan pikirannya
sendiri
Rey mentap Kasih bingung “Kasih? Kau melamun
lagi?” Rey melambaikan tangannya tepat didepan wajah Kasih yang terbengong.
Tersadar Kasih tersipu malu dengan apa yang
baru saja dipikirkannya. ‘aku bersyukur hari ini ada untukku. Meski aku sudah
tidak punya peluang untuk memilikimu, tapi aku bersyukur kita akhirnya bisa
sedekat ini. aku akan mencintaimu dan mengagumimu dalam diam seperti ini
pangeran impianku”
“kau mau pesan apa?” tanya Rey sekali lagi
“Ah! pesan?” Kasih menatap Rey bingung
Rey menunjuk dengan dagunya menu yang ada dihadapan Kasih. “ah!
iyaa..Hehe” Kasih benar-benar salting di hadapan Rey.
‘astaga! Bodoh!!! Bisa-bisanya aku tampak
begitu bodoh didepannya. Memalukaannnn!!’ Kasih menundukkan wajahnya pada menu
ditangannya. Pipinya memerah karena malu ketahuan sedang melamun tadi.
“Kasih?” tanya Rey
“ah?! iya?!” Kasih mendongak menatap Rey
yang sedang menatap balik dirinya
‘Aaaaa ia menatapku!!!’ debaran jantung Kasih
semakin menggila tatkala mereka saling bertatap.
“apa kau sudah memutuskan?”
“putus?!” tanya Kasih setengah berteriak
“maksudku apa kau sudah memutuskan akan
memesan apa?” tanya Rey lagi
“Ah! itu…aku pesan…” Kata Kasih tersenyum
kikuk matanya menelusuri daftar asal
“Ice cream?”imbuh Rey seakan dapat menebak
apa yang ada dipikiran adik kelasnya itu”…kalau begitu aku juga pesan ice cream
”tanpa menunggu tanggapan Kasih yang masih menatapnya kebingugan Rey mengangkat
tangannya memanggil pelayan. Seorang pelayan pun datang menghampiri meja
mereka.
“kami ingin 2 Ice cream coklat ” ucap Rey
pada si pelayan. Rey seakan sudah mengetahui ice cream rasa apa yang akan
dipesan oleh Kasih tanpa perlu bertanya.
“aku belum memberitahu aku ingin ice cream
coklat…” Kata Kasih dengan suara yang terdengar pelan diakhir kalimatnya. Rey hanya
tersenyum membuat Kasih menatapnya bingung tidak mengerti darimana Rey bisa tau
makanan kesukaannya
“aku tau kau sangat suka makan ice cream
disini...” kata Rey menjelaskan
‘hah? Benarkah? Darimana Kak Rey
mengetahuinya?’ Kasih tidak mengerti. Seingatnya pemuda tampan dihadapannya ini
tidak pernah sekalipun muncul disini. Café ini adalah tempat favorit Kasih dan
Karina mereka sering berkunjung kemari hanya untuk memakan ice cream di café ini.
ditengah kebingung yang Kaish alami, Rey menyentuh tangan Kasih dengan lembut. Membuat
Kasih terdiam membeku matanya terbuka lebar menatap tangannya yang berada dalam
gengaman tangan Rey, pemuda yang menjadi pangeran impian Kasih selama ini. ‘Ya
Tuhan aku pasti sedang bermimpi, tolong jangan bangunkan aku.’
“aku tau. Aku bahkan tau semuanya…Kasih”
ucap Rey serius
Ucapan Rey semakin membuat Kasih bingung. Tangannya
mulai berkeringat karena gugup bahkan wajanya sudah sangat merah. “maksud Kak
Rey?”
“Kasih…”ucap Rey menatap jauh kedalam bola
mata Kasih yang balas menatapnya dengan tatapan penuh tanya “aku menyukaimu”
“WHAT?!” Kata Kasih dengan nada yang keras.
Sontak beberap pengunjung dan pelayan yang sedang membawakan pesannya tersontak
kaget menatap kearahnya. Kasih tersenyum malu
“Kakak sedang bercanda?” tanya Kasih kemudian.
Matanya menelisik menatap kedalam bola mata Rey mencoba mencari kebohongan dari
sana.
Rey menggeleng yakin
“aku sungguh menyukaimu, Kasih”ucap Rey
meyakinkan Kasih.
“tidak! Ini pasti bohongkan? Kak Rey pasti
sedang bercanda.” Ucap Kasih menyangkali perasaannya sendiri yang sangat senang
namun juga sedih. Ditatapnya kedua mata Rey yang menatapnya penuh keyakinan. “bagaimana
bisaa…”
“aku serius, Kasih” ujar Rey pasti “maukah
kau jadi pacarku?” tanya Rey kemudian yang membuat Kasih semakin terkejut. Matanya
terbelalak lebar. ‘appaa???? Tidak! Aku tidak boleh menerima perasaan Kak Rey.
Tidak bisa! aku tidak ingin dia mengetahui kenyataan aku sudah tidak suci lagi.
aku tidak sanggup menatapnya jika ia tau tentang diriku yang telah kotor ini.’
Dengan perasaan gundah gulana dengan cepat Kasih
bangkit dari duduknya membuat kursinya berdecit keras akibat terdorong secara tiba-tiba
dengan keras. Ditarikya tangannya yang berada dalam gengaman tangan milik Rey.
“maafkan aku Kak Rey aku tidak bisa,
maafkan aku. Aku pamit dulu terima kasih” ujar Kasih sambil berlalu
meninggalkan Rey yang terdiam membisu menyaksikan kepergian Kasih. Ia tidak
sanggup menghentikan Kasih yang
tiba-tiba berlari meninggalkan dirinya seorang diri di café itu dengan Ice
cream yang bahkan belum tersentuh. Ditatapnya telapak tangannya yang
menggenggam tangan Kasih tadi
“aku serius. Aku menyukaimu, Kasih….” Ujar
Rey dengan suara yang terdengar pelan.
BERSAMBUNG…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments