Hari ini adalah hari pertama Kasih memulai pekerjaannya sebagai seorang pengantar minuman di bar. Setelah jam sekolah berakhir ia tak langsung pulang ke rumah. Namun ia langsung bergegas menuju ke bar dimana ia memutuskan untuk bekerja. Ia terpaksa menerima pekerjaan ini. Sesungguhnya ia takut jika ada teman sekolah atau orang yang akan mengenalinya. Ia malu dengan pekerjaannya terlebih ia harus berpakaian minim seperti sekarang. Peelajaran tata pakaiannya selama ini sama
sekali tak berguna. Tak ada pakaian sopan dan itu memang tak perlu sekarang. Sekarang yang terpenting bagi Kasih adalah fokus bekerja menghasilkan uang agar sang Ayah bisa segera dirawat intensif dan Kasih berharap Ayahnya bisa segera sadar,
walau keadaan tak akan berubah dengan sadarnya sang Ayah, namun Kasih hanya berharap bisa berkumpul bersama keluarganya menghadapi apapun keadaannya.
“hei anak baru”suara seorang wanita dewasa yang adalah seniornya ditempat kerja
membuat Kasih tersadar dari lamunannya. “sedang melamun apa. Antarkan minuman ini dibilik VIP 203”
Kasih lalu
segera mengambil botol minuman itu dan bergegas mengantarkannya. Roknya yang
pendek membuatnya sedikit merasa tak nyaman ditambah tatapan tamu pria yang seperti
hendak melahapnya habis semakin membuatnya resah. Ditariknya rok itu kebawah berharap rok itu bisa berubah jadi sedikit lebih panjang.
Kasih tiba didepan pintu VIP 203. Agak ragu ia lalu membuka pintu setelah mengetuk pintunya terlebih dulu seperti yang sudah diajarkan padanya sesaat setelah ia diperbolehkan memulai pekerjaannya tanpa didampingi senior. Kedua pengawal yang
menjaga pintu membukakan pintunya.
“kau
bisa melakukannya Kasih Semangat! ” ujarnya memberi semangat pada dirinya sendiri lalu melangkah masuk dengan senyuman yang dibuat semanis mungkin. Menambah
aura cantik yang dimiliknya.
“selamat malam tuan-tuan, saya mengantarkan minuman pesanan anda” kata Kasih setelah
berada di dalam ruangan yang khusus bagi tamu VIP. Ruangan itu berisi 2 orang pria yang sedang ditemani 4 orang gadis yang menemani mereka minum. Kasih tak berani menatap mereka.
“akhirnya minuman kita sudah datang”ucap salah seorang pria yang satunya. Pria ini tampak lebih banyak berbicara daripada
pemuda yang daritadi hanya duduk diam tanpa ekspresi. Kasih dibuat agak merinding dengan pemuda berambut raven yang terlihat dingin namun malah menambah kesan tampan dengan tatapan tajamnya seperti siap untuk membunuh walau hanya dengan tatapan saja. Ia tak berani memandang matanya ketika tatapan mereka bertemu.
“apa yang kau lakukan? “ pertanyaan yang dilontarkan pria periang yang tadi sukses membuyarkan lamunan Kasih “ayo tuangkan minuman untuk kami”
“baik” kata Kasih patuh.
Setelah selesai dengan tugasnya mengantarkan minum iapun
keluar dari sana dan melanjutkan pekerjaannya mengantarkan minuman ke bilik yang lain.
“syukurlah kali ini aku berhasil melakukannya dengan baik” ucap Kasih pada dirinya sendiri. Ia bersyukur bisa melakukan tugasanya kali ini tanpa kesalahan setelah sebelumnya ia sudah beberapa kali memecahkan gelas dan botol minuman ketika
mengantarkan minuman. karena tentu saja ini adalah pertama kalinya ia melakukan sebuah pekerjaan dalam hidupnya. Ia masih perlu menyesuaikan diri.
“bekerja ternyata sangat melelahkan. Aku tak pernah tau sebelumnya jika mengangkat
botol-botol ini saja harus memiliki teknik dan tenaga, tanganku sudah terasa kebas.lelah sekali ” Kasih bergumam sendiri saat sedang berada disebuah restroom khusus karyawan. Jam kerja Kasih kini sudah usai. Kini ia sedang bersiap untuk pulang. Hari ini sangat melelahkan baginya. Ia harus berkali-kali dimarahi karena salah mengantar minuman dan menjatuhkan minuman yang ia bawa belum lagi tatapan seorang pria mesum yang sedari dari tak lepas memandangi tubuh Kasih. Ingin rasanya ia memukul kepala pria itu dengan nampan yang ia
bawa berharap agar pria itu pingsan dan berhenti menatapnya terus. Namun ia berusaha menahannya ia tak mau membuat masalah dan sampai dipecat, ia harus bertahan.
Kasih berjalan keluar dari bar itu dengan sedikit mengendap-endap dan memperhatikan keadaan
sekitar takut jika ada yang mengenalinya. Ia takut berpapasan dengan ornag yang mengenali dirinya.Tak lama berselang sebuah mobil mewah berhenti mendadak tepat didepannya membuatnya kaget setengah mati. Kasih hendak memarahi orang yang membawa mobil itu namun tiba-tiba beberapa orang berbaju hitam turun dari mobil lalu memegangi kedua tangannya sebelah menyebelah. Kasih terkesiap. “apa..ap… apa
yang orang-orang ini lakukan?” batin Kasih tak percaya “yang benar saja apa
yang kalian lakukan?” ujar Kasih mulai marah ketika dirinya hendak diangkat, catat! diangkat masuk kedalam mobil yang baru pertama kali ia lihat itu. Mobil itu
sepertinya bukan milik sembarang orang karena tampak mewah dan mahal. Sangat jarang
orang dikotanya memiliki mobil jenis itu. Kasih berusaha meronta-ronta minta dilepaskan namun para pria dewasa yang berukuran lebih tinggi dan berbadan besar itu tak bergeming mereka mengangkat paksa Kasih dan menghempaskan Kasih
ke dalam mobil. Didalam mobil tangan Kasih diikat oleh salah satu pria tadi. Tak ada yang berniat menolongnya walau Kasih berteriak-teriak meminta tolong semua orang yang menyaksikan kejadian itu hanya diam menyaksiakn Kasih dibawa pergi.
“seseorang tolong aku!!!” teriak Kasih “ aku diculik!!!” mulut Kasih kemudian dilakban dan
tangannya diikat. Tas kasih direbut paksa.Kasih semakin ketakutan pikiran negatif bermunculan di kepalanya. ‘tuhan tolong aku apakah aku akan mati? Mungkinkah aku akan dibunuh oleh orang-orang ini? Atau lebih buruk aku akan Diperkosa?ber…beramai-ramai?
Ya Tuhan kasihani aku aku takut’ ‘tidakkk..!!! aku tak ingin mati sekarang, aku masih harus mengumpulkan uang untuk Ayah. Ayahh… tolong Kasih Hiks’airmata
kasih mulai mengalir deras ia menangis sejadi-jadinya
Beberapa
saat kemudian mobil berhenti disebuah rumah yang berkali-kali lipat lebih besar dari rumah Besar keluarga Avisha. Rumah bergaya eropa yang dijaga beberapa
penjaga yang juga bertubuh kekar seperti pria yang menculiknya barusan tampak begitu mewah. Kasih terperangah”ini rumah?” katanya entah pada siapa “sudah
lama aku tinggal dikota ini aku belum pernah sekalipun melihat rumah sebesar ini. Aku bahkan tak yakin ini adalah sebuah rumah...apa ada yang tinggal disini?” Katanya keheranan. Kasih lalu diseret masuk kedalam rumah itu.
Kasih tak berhenti meronta dengan sekuat tenaga sampai ia di bawa ke sebuah ruangan yang ada di rumah itu. Degan kasar tubuh Kasih dihempaskan ke lantai tepat dihadapan seseorang pria. Sepatunya tepat berada di depan wajah Kasih. Kasih lalu mendongak hendak melihat siapa gerangan orang yang tengah menculik dirinya. ‘apakah salah satu
orang suruhan tuan Darma?’ pikir Kasih.
Kasih
tercengang bukan main. “anda…anda si.siapa?” tanya Kasih pada seorang pria yang tengah duduk memandangi dirinya yang tengah terikat, ia sedang tersungkur
dilantai. Pria itu tampak tak sehat mukanya memerah ‘apakah pria ini sedang marah? Ya Tuhan jangan sampai aku membuatnya semakin marah lalu mulai mengulitiku sampai habis. Astaga mengerikan sekali.’ Kasih menggeleng-gelengkan
kepalanya takut membayangkan betapa mengerikannnya jika ia berakhir dikuliti. pria itu masih mengenakan setelan yang sama saat di bar tadi. Kasih menatap pria asing itu lekat, ia masih tak mengerti kenapa ia sampai dibawa kesini.
Pria yang
sedari tadi tak bergeming itu bangkit lalu berjongkok di depan Kasih yang masih dalam posisi tersungkur dilantai. Pria itu mengambil dagu Kasih membawanya tepat di depan wajah pria itu. Kasih bahkan dapat merasakan deru nafas pria
itu. ‘tunggu..tungguu…seprtinya aku mengenal pria ini.’ Kasih mulai berusaha mengingat pria dingin didepannya ini. ‘bukankah dia pria berambut raven yang dibar tadi?’ belum sempat Kasih lepas dari keheranan yang melanda dirinya. priaitu menarik dagu Kasih lebih dekat kearah wajahnya membuat Kasih diterpa kegugupan karena baru pertama kali bagi dirinya berada begitu dekat dengan
seorang pria terlebih saat ini mereka ada dikamar di rumah milik pria ini.
“siapa yang menyuruhmu?” Ucapnya kemudian membuat Kasih semakin terkesiap bingung
harus berkata apa. Ia hanya melongo tak mengerti dengan maksud perkataan pria
dihadapannya ini. ‘apa maksud pertanyaan ambigunya itu? Membuat orang bingung
saja.’ Batin Kasih kesal
“aku tanya kau sekali lagi siapa yang menyuruhmu?” tanya pria itu dengan mengeraskan
tangannya yang memegang dagu Kasih, membuat Kasih sedikit meringis.
“apaan sih?” ucap Kasih tak terima dengan perlakuan semena-mena pria dihadapannya ini
“aku sama sekali tak mengerti dengan perkataan anda” kata Kasih
“masihtak mau mengaku?” kata pria itu dengan nada setengah mengancam “baik! Setelah malam
ini kau akan tau kau berurusan dengan siapa.” Pria itu tersenyum evil. Kasih makin tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi ‘ada apa dengan pria gila tak
punya sopan santun ini seenaknya saja menculikku dan membawaku ke rumahnya lalu bertanya hal-hal yang membuatku makin bingung tak paham apa maksudnya’
Kasih masih tenggelam dengan pikirannya. Pria itu lalu memberi isyarat tangan pada bawahannnya untuk keluar dari ruangan ini. Lalu ia memberiku sebuah evil smirk.
seketika perasaan takut menyelimuti dirinya.
“maafkan saya tuan”ucap Kasih tak ingin menyinggung perasaan pria itu”tapi saya benar-benar tak mengerti maksud.,,uwoooo…!!!” belum selesai kasih berucap
tubuhnya sudah diangkat oleh pria itu dan langsung dihempaskan di atas tempat tidur. Kasih mengumpulkan seluruh kekuatan dan keberaniannya untuk bangun namun pria itu sudah berada diatasnya sekarang membuat Kasih terkunci tak bisa kemana-mana.
‘apa yang ingin dilakukan orang gila ini?’ Kasih mulai merasa takut
“Tuan apa yang anda lakukan?” tanya Kasih ketakutan dengan aksi si pria yang hendak menciumi dirinya sontak Kasih memberontak dengan sekuat tenaga sambil berteriak meminta tolong
“tolong!!! Ampuni saya tuan…tolong lepaskan saya…”
Pria itu bergeming masih tetap melanjutkan aksinya menciumi Kasih.
“diam! Ini akibatnya jika kau berani bermain-main denganku. Kau akan merasakan akibatnya”
Kasih yang tak mengerti mulai menagis takut. ‘tapi kesalahanku apa? Ayah tolong Kasih hiks!’
‘sial! Efek obatnya semakin membuatku hilang kendali. Berani sekali gadis ini menaruh obat
dalam minumanku dan mencoba bermain peran dihadapanku. Kau akan merasakan akibatnya gadis kecil.’
BERSAMBUNG…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Anik New
kssihhhhh
2021-03-08
1