Pukul 6 pagi alarm yang tersetel diponsel
milik Kasih berdering. Kasih yang masih sangat mengantuk meraba-raba mencari
letak ponselnya. Ia terus meraba mencari dimana ponselnya berada sampai
tangannya menyentuh sesuatu. Kasih tersentak kaget. ‘apa ini?’ mata Kasih
terbuka lebar seketika rasa kantuknya hilang ditelan keterkejutannya saat ini
‘Ini…ini… bukankah semalam aku hanya sendirian di kamar ini? Lalu siapa yang
berada disampingku… jangan katakana jika ini adalah arwah yang menghuni rumah
besar ini! Asatga! Ibu, Ayah..!!! Kasih takut sekali..’ Kasih mulai ketakutan.
Alarmnya yang terus berdering kencang sudah tidak dipedulikannya. Ia menutup
matanya menenggelamkan wajahnya di balik bantal.
“berisik sekali!” seru sebuah suara dari
balik punggung Kasih. Suara itu membuat Kasih terkejut bukan main.
“Ibuu!” Kasih terkejut segera ia
bersembunyi dibalik selimut setelah mendengar suara itu.
“hentikan suara berisik itu dasar bocah!”
kata suara itu lagi
Kasih yang ketakutan bersembunyi dibalik
selimut tersadar “hantunya bisa berbicara…”
“dasar bocah bodoh ini…” kata suara itu
terdengar kesal
“tunggu, sepertinya aku mengenali suara
ini…”
“bangun bodoh!!!” seru suara itu marah
menarik paksa selimut yang dipakai Kasih untuk bersembunyi
Betapa terkejutnya Kasih setelah selimutnya
yang ditarik paksa lalu setelah itu terlihat wajah orang yang dikiranya sebagai
hantu.
“tut..tutu…tuan Smith?!” ucap Kasih
tergagap ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Tuan Smith hanya
mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada sedang menatap Kasih dengan
kesal.
“dasar bodoh! Hentikan suara berisik itu
sekarang!” perintah tuan Smith kesal karena tidurnya terganggu. Kasih masih
bengong tidak menanggapi perintah dari tuan Smith.
“bagaimana..bagaimana..bagaimana bisa anda
berada disini?” Kata Kasih masih dengan raut wajah bingung.
“dasar bocah bodoh ini.” Ucap tuan Smith
“bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu? Kenapa kau bisa
berada di kamarku?” Kasih melotot segera dilayangkannya pandangannya kesegala
arah memastikan perkataan Tuan Smith barusan.
“aku…tidak mungkin berada di…”ucap Kasih
dengan suara pelan sembari melihat kesekitarnya dan ketika ia melihat foto Tuan
Smith yang tergantung didinding kamar sontak membuat Kasih menjerit “...Kamar
Tuan Smith!!! ya Tuhan apa yang sudah kulakukan?!”
“kau mendatangiku begini apa untuk
menggodaku bocah?” tanya Tuan Smith dengan nada menggoda
“apa?!” seru Kasih “aku…”
“jika kau ingin menggodaku setidaknya pakai
pakaian yang sedikit menggoda…” kata Tuan Smith memperhatikan pakaian Kasih.
Kasih hanya menggunakan kaos berlengan pendek sederhana dan celana panjang saat
ini. Merasa ditatap begitu Kasih sontak menyilangkan kedua tangannya di depan
dadanya dan memberikan pelototan maut pada Tuan Smith. Tuan Smith hanya
tersenyum acuh melihat Kasih yang melotot padanya
“pria gila mesum!!! Menggoda anda? Aku?!”
seru Kasih menunjuk dirinya sendiri”Mimpi!!! Mabukpun aku tidak mungkin
menggoda anda!” Kasih sangat kesal karena dikatai sedang menggoda tuan Smith.
Tuan Smith menyeringai. “benarkah?”
“tentu saja. aku berani bertaruh!” kata
Kasih yakin
“hei! bocah kecil, kau sedang menantangku?”
“Ya!!!” jawab Kasih setengah berteriak
‘bocah kecil ini punya tempramen yang
sangat buruk’
Tuan Smith lalu mendekatkan wajahnya pada
telinga Kasih “kalau begitu sepertinya kau
perlu menjelaskan mengapa kau meraba tubuhku barusan” suara tuan Smith sengaja
dibuat terdengar seksi . Kasih merinding merasakan napas Tuan Smith menerpa
tengkuknya. Ia terdiam membisu.
“kenapa? Tidak bisa mengelak?” ucap Tuan
Smith meremehkan
“saya..eumm…saya tidak punya niat untuk meraba
tubuh anda, saya sedang mencari ponsel saya yang berdering. Anda kan lihat
sendiri ponsel saya sedang berdering” kata Kasih malu
Tuan Smith kembali menampilkan seringainya”ponselmu
berada dimeja sana dan kau mencarinya ditubuhku. Apakah kau malu mengatakan
yang sebenarnya? Ada banyak wanita yang mengantri untuk bisa naik keranjangku
dan kau cukup beruntung Nona Kasih” Tuan Smith menekankan saat memanggil nama
Kasih.
“saya tidak begitu!” sanggah Kasih “saya
sungguh sedang mencari ponsel. Saya mencarinya dengan mata tertutup karena
masih sangat mengantuk. Makanya saya tidak memperhatikan… “
“kau pikir aku percaya?” kata Tuan Smith
meremehkan “jika kau sungguh ingin naik keranjangku lagi, aku sungguh tidak
keberatan dengan hal itu.” Tuan Smith meniup kuping Kasih membuat sang empunya
mundur menghindar.
“pergi! Dasar pria gila!!!” usir Kasih
“ini kamarku nona. Jika kau lupa” kata Tuan
Smith enteng
“Argh!! Menyebalkan sekali” urat dikepala
gadis berambut pendek ini tampak berdenyut menahan amarah lalu beranjak pergi
meninggalkan Tuan Smith yang terkekeh melihat tingkah Kasih yang menurutnya
lucu. ‘menarik’
Kasih yang baru saja keluar dari kamar tuan
Smith berjalan dengan marah sembari terus mengomel. Ia kesal tidak bisa menang
berdebat dengan tuan Smith tadi. “kenapa aku bisa begitu sial!!! Kenapa juga
aku bisa sampai masuk ke dalam kamar pria gila itu! Meyebalkan!!! Aku bahkan
tidak sengaja meneyentuh… argh!!! Ya Tuhan aku benar-benar malu!”
“Nona Kasih?” anda darimana?” tanya Wendy
yang berpapasan dengan Kasih.
“ah! kak Wendy, apa anda tau dimana kamar
saya berada?”
“kamar anda ada diujung disebelah sana
nona” Wendy menunjuk salah satu pintu.
“baik terima kasih “ Kasih berlalu pergi
tanpa menunggu tanggapan dari Wendy. Wendy yang melihat Kasih baru saja keluar
dari kamar tuannya merasa aneh. ‘apa nona Kasih tidur sekamar dengan tuan
Smith? apa mereka tidur bersama lagi?’ Wendy mengangkat bahu dan berlalu pergi
melakukan tugasanya.
“tuan, saya Wendy apa anda sudah bangun?”
tanya Wendy megetuk pintu kamar
“masuk” terdengar suara tuan Smith dari
dalam kamar menyuruh Wendy masuk.
Di dalam kamar Wendy melihat ada koper
besar yang ia duga itu adalah milik Kasih ‘ini koper milik Nona Kasih? Kenapa
bisa ada disini?’
“gadis bodoh itu sungguh menarik. Pagi-pagi
sudah membuat kehebohan” kata tuan Smith saat ia menyadari Wendy sedang
memperhatikan koper milik Kasih yang masih ada dikamarnya
“apa Nona Kasih bermalam disini semalam tuan?”
“seperti yang kau lihat. Gadis bodoh itu
berani memasuki kamarku dan tidur disampingku.”
Wendy hanya terperangah ‘gadis yang sungguh
berani’. Wendy lalu pergi ke kamar mandi untuk menyiapkan keperluan mandi
tuannya.
Sedangkan di dalam kamar mandi yang
terletak didalam kamar yang lain tampak Kasih yang mendumel sambil menggosok
tubuhnya dengan keras. “dasar pria gila. Bodoh. Tidak punya etika dan sopan
santun!!!” Ucap Kasih mengutuki tuan Smith “astaga! Aku benar-benar sedang
sial! Bisa-bisanya aku memasuki kamarnya dan tidur disampingnya sepanjang malam
tanpa sadar. Apa aku sudah gila?!” Kasih memukul kepalanya berkali-kali
menyesali kebodohannya semalam.
Setelah selesai mandi Kasih baru tersadar
bahwa ia melupakan kopernya masih berada di kamar Tuan Smith. Karena terlalu
kesal ia sampai melupakan koper berisi baju miliknya. Kasih mengintip dibalik
pintu kamar berharap ada pelayan yang lewat yang bisa dimintai bantuan untuk
mengambilkan koper miliknya. Namun, nihil tidak satupun pelayan yang lewat.
‘bagaimana ini? Bagaimana aku memakai seragamku untuk ke sekolah?’ Kasih
menatap tubuhnya yang hanya dibalut handuk di depan cermin. “tidak bisa. Aku
harus segera mengambil koperku.” Ucap Kasih pada dirinya sendiri
Karena tidak ingin terlambat pergi ke sekolah,
dengan terpaksa walau hanya berlilitkan handuk dan membungkus dirinya dengan
selimut tebal Kasih memberanikan diri pergi memasuki kamar orang yang paling ia
ingin hindari.”berjalan dengan selimut seperti ini benar-benar sulit”ucap Kasih
yang kesusahan berjalan sembari mempertahankan selimutnya agar tidak melorot
jatuh.’aku tau ini akan tampak seperti aku tidak punya harga diri, memasuki
kamar seorang pria dewasa dengan mengendap-endap dan dengan tampilanku
sekarang..sungguh memalukan sekali. Aku hanya bisa berharap tidak akan ada yang
melihat diriku yang seperti ini’ harap Kasih dalam hati. Pealn-pelan Kasih
membuka pintu kamar itu. Dengan langkah yang sangat pelan dilangkahkan kakinya
menuju kearah kopernya berada. “gotta!!!” ujar Kasih senang setelah akhirnya
sudah memegang kopernya. Namun saat ia hendak melangkah keluar dari kamar itu,
tiba-tiba terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka menandakan Tuan Smith
sudah selesai mandi. “gawat…!!!gawat..!!! aku harus bagaimana???” kata Kasih panik
“aku harus segera kabur!!!” secepat kilat Kasih berlari sembari menarik
kopernya keluar dari kamar. Akan tetapi karena selimut yang melilit tubuhnya
dan kopernya berat ditambah kegugupan yang melanda, Kasih tidak bisa mengontrol
dirinya hingga membuat dirinya terjatuh. “astaga! aku sungguh sedang tidak
beruntung” desah Kasih kesal.
“siapa?” terdengar suara Tuan Smith yang
berjalan menghampiri tempat Kasih. Sebelum terlihat oleh Tuan Smith Kasih
segera menarik tubuhnya bersembunyi dibawah kolong tempat tidur. ‘aku tidak
punya pilihan lain selain bersembunyi disini sampai ia keluar dari kamar’
Tidak melihat siapapun padahal jelas-jelas
Tuan Smith tadi mendengar suara gedebuk yang keras membuat Tuan Smith
mengernyit heran. Masa bodoh Tuan Smith lalu melanjutkan kegiatannya. Menganti pakaian.
Dibukanya handuk yang membalut tubuhnya dan melemparnya ke sofa. “astaga! sekarang aku tampak seperti sedang
mengintipnya ganti baju.” Ujaar Kasih merona.
Beberapa saat kemudian Tuan Smtih sudah
selesai berganti pakaian ia lalu langsung keluar dari kamar. “akhirnya pria
gila itu keluar juga. Hampir saja aku kehabisan napas!” ujar Kasih keluar dari
tempat persembunyiannya. Diliriknya tubuhnya yang masih dibalut selimut ia lalu
berpikir “jika keluar membawa koper dengan keadaan seperti ini pasti akan
sangat menyusahkan. Bisa saja aku terjatuh lagi. Lebih baik aku mengganti
pakaian disini, aku juga sudah hampir terlambat ke sekolah.” Kasih lalu
memutuskan untuk mengganti pakaiannya di dalam kamar itu lalu dengan cepat
membawa kopernya pergi dari kamar itu. “syukurlah tidak ada yang melihatku
Hahaa” kata Kasih tertawa senang saat ia berhasil keluar dari kamar Tuan Smith.
Tuan Smtih yang sejak awal sebenarnya sudah
mengetahui Kasih sedang bersembunyi di dalam kamarnya sengaja membiarkan Kasih
dan memilih memperthatikan Kasih melalui kamera tersembunyi yang ada
dikamarnya. Tuan Smith terkekeh melihat kelakuan Kasih melalui layar pemantau “bocah bodoh yang menarik”
Dimeja makan Kasih sedang menikmati
sarapannya dengan damai. Ia sama sekali tidak berniat memulai pembicaraan
dengan pria gila dihadapannya yang juga sedang menikmati makanannya dalam diam.
‘aku akan lebih bersyukur jika pria ini bisu. Kita lihat bagaimana pria arogan
menyebalkan ini akan memarahiku jika ia tidak bisa berbicara Hahaa…’ saking
senangnya Kasih tidak sengaja tertawa kecil membuat Tuan Smith yang sedang fokus
teralihkan perhatiannya.
“apa yang sedang kau tertawakan gadis
bodoh?” tanya Tuan Smith pada Kasih
‘ah! Jangan berbicara padaku!’ gerutu Kasih
dalam hati ia diam tidak merespon pertanyaan dari Tuan Smith dan memilih terus
memakan sarapannya,
“tidak ingin berbicara?” ujar Tuan Smith “baik…
sepertinya kau ingin videomu yang sedang mengganti pakaian dikamarku tersebar.”
Mendengar itu Kasih terperangah tidak percaya dengan apa yang baru saja di
dengarnya.
“apa..apa maksud anda?” Kasih terbata
Tuan Smith tersenyum kecil “barusan kau
berganti dikamarku dan mengambil kopermu. Jika kau tidak percaya mungkin kau
ingin melihat video ini..?” Tuan Smit lalu memutar video Kasih yang sedang mengendap-endap
mealui ponsel miliknya. Tidak ingin semua orang mengetahui hal memalukan ini
segera Kasih menggebrak meja
“astaga dasar pria cabul!! Anda diam-diam
mengintipku dan bahkan anda juga merekamku!!!” ujar Kasih marah “segera hapus
video itu! Dasar anda pria cabul!!!” Kasih bangkit berjalan merampas ponsel
milik tuan Smith dan segera menghapus video itu. “jika lain kali anda melakukan
hal ini, saya tidak akan segan melaporkan anda?” ancam Kasih marah
“melaporkan pada siapa?” tanya Tuan Smith
santai
“tentu saja pada polisi. Anda akan
dipenjara dan reputasi anda akan hancur”
Tuan Smith tertawa. ‘dasar pria gila!!’
Kasih semakin sebal melihat Tuan Smith yang tampak tidak termakan oleh ancaman
darinya. Ia lalu melangkah mendekati gadis belia yang tubuhnya jauh lebih
pendek dari tubuhnya itu dan berbisik ditelinga gadis itu “coba saja jika kau
berani nona” Kasih membeku ditempat. Mulutnya kelu tidak ada kata yang keluar
dari mulutnya untuk mealwan pria yang sangat mengesalkan hatinya itu. Kasih
lalu mendorong tubuh Tuan Smith dengan keras namun dorongan itu tidak terlalu
berefek besar pada tubuh Tuan Smith yang memang lebih besar dan tinggi dari
tubuh Kasih.
“aku sudah tidak napsu makan!” Melangkah
dengan kasar Kasih lalu berlalu meninggalkan Tuan Smith yang tersenyum penuh
kemenangan.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Anik New
semangatnya thorr ceritanya keren
2021-03-08
1