Pagi itu Kasih berangkat seperti biasa ke sekolah dengan diantar oleh supirnya. Mobil kasih
melaju melewati teman-temannya yang sedang menunggu Bus di halte. Kasih melirik
teman-teman sekolahnya itu sekilas lalu mengalihkan pandangannya kembali ke
depan.
“jangan berputar dijalan seperti biasa pak. lurus saja” kata
Kasih saat si supir hendak berputar arah seperti hari biasanya. Setelah mendengar
perintah dari Nonanya si supir tak berani bertanya ia hanya menurut. Mobilpun
melaju kencang menuju sekolah.
Di sekolah Kasih yang baru saja memasuki halaman sekolah tak
sengaja melihat Rey dan seorang gadis yang sangat cantik sedang bergelayut manja disisi Rey. Mereka tampak sangat serasi satu sama lain. Kasih yang melihat hal itupun merasakan
dadanya sesak. Bulir-bulir bening menumpuk dipelupuk mata gadis itu.
'Apakah itu gadis yang
mereka maksud? Ternyata itu semua benar. Gadis itu sangat cantik mereka tampak
sangat serasi ketika mereka bersama' Batin Kasih air
mata sudah menumpuk dipelupuk matanya hendak turun dari pipinya.
Mobil sudah berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Kasih
turun dengan langkah gontai. Keputusannya untuk berhenti menaruh harap pada Rey
sepertinya sudah bulat. Ia akan berhenti mengharapkan balasan atas perasaanya.
Karena tidak memperhatikan keadaan sekitar ia tidak sengaja menabrak seseorang di depannya.
Aww!
Rintihnya bersamaan dengan sesesorang yang ditabraknya didepannya.
“maafkan aku, aku tidak sengaja.” Kata Kasih merasa bersalah
pada seorang gadis berambut panjang yang tidak sengaja bertubrukan dengannya.
Gadis itu tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk membantu pada Kasih.
“ aku tidak apa-apa kok. Namaku karina. Aku murid pindahan, namamu siapa?”
“aku?” ucap Kasih sambil menunjuk dirinya sendiri heran. Kasih agak kaku karena baru kali ini ada yang bertanya siapa namanya. Kemudian Kasih tersadar.
'Oh ia tidak mengenaliku karena ia anak baru di sekolah ini' Batin Kasih maklum
Gadis itu tampak ramah dengan senyumannya yang manis.
“hei! Tanganku pegal loh!” ucap gadis itu mengerucutkan bibirnya berpura-pura kesal
Kasih tersadar dan menjabat tangan gadis yang bernama Karina itu.
“Namaku Kasih.” Kasih menjabat tangan Karina
“Kasih, nama yang bagus. Mau berteman denganku?"
Kasih tampak berpikir sejenak. Karina lalu menyadarkan
Kasih dengan melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Kasih.
“mau tidak?” tanya Karina lagi
"mau apa?" tanya Kasih dengan raut wajah bingung, Karina hendak menimpali namun,
“ah! Iya aku mau kok” timpal Kasih kemudian setelah tersadar
dari pikirannya lalu tersenyum
Dalam hati Kasih berharap semoga ia mau berteman denganku karena tulus.
Kasihpun berjalan beriringan dengan gadis yang baru saja
menjadi temannya itu. Karina.
Mereka banyak berbincang-bincang sepanjang perjalanan sampai
memasuki ruang kelas.
Kasih dan Karina ternyata sekelas. Kasih girang bukan main.
'Akhirnya aku punya
teman sekelas ya Tuhan… terima kasih'
Kasih lalu meminta Karina untuk duduk sebangku dengannya dan
Karina mengiyakan hal itu,
Hari ini menjadi hari yang penuh syukur bagi Kasih. Ia sangat
bahagia akhirnya bangku yang berada disebelahnya yang sudah begitu lama kosong
akhirnya terisi. Akhirnya ada yang bersedia duduk bersamanya. Hari ini tak
terbayang betapa bahagianya kasih. Ia terus mengajak Karina mengobrol. Hari ini
juga Kasih tampak seperti orang yang berbeda. Kasih tampak lebih banyak
berbicara dari biasanya. Ia bahkan lebih banyak tersenyum ketika mengobrol
dengan Karina. sampai saat waktunya pulang sekolah Kasih menawari Karina untuk diantar pulang olehnya namun Karina ternyata sama dengannya ia juga dijemput oleh supir. Kasihpun meminta Karina untuk bertukar nomer ponsel dengannya. mereka berjanji akan saling mengontak setelah sesampainya di rumah nanti.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
erna srifidias titik erna
bagus kak ceritanya semngat
2021-03-08
1