Episode 12 Memberitahu Karina

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam.

Kasih dan Karina sedang bersantai di dalam kamar Kasih. Karina duduk bersantai

di kursi belajar milik Kasih sembari memainkan ponselnya, sedangkan Kasih tampak

baru saja masuk ke dalam kamar menghampiri Karina dengan membawa nampan berisi

beberapa buah kue dan minuman ditangannya.

“nih, kue-kue buatan Ibuku” kata Kasih

memberikan Karina nampan yang ia bawa. Karina dengan semangat menerima nampan

itu.

“asyik… kue buatan Ibumu memang yang terbaik.”

Seru Karina senang sembari menyomot kue-kue itu mencicipinya dengan lahap.

Kasih hanya terus menatapnya dalam diam.

“ada apa? kau mau?” tanya Karina sambil

menyodorkan kue yang sudah sebagian dimakannya pada Kasih. Kasih menggeleng

pelan. “lalu? Kenapa kau menatapku begitu? bikin merinding saja, aku ini memang

cantik dan manis asal kau tau” Karina mulai

narsis dengan dirinya sendiri. Kasih yang mengahadapi kenarsisan sahabatnya

satu ini memutar bola matanya bosan. “…kulitku juga bagus kan itu semua karena

aku rajin sekali merawatnya, jika kau ingin kulit sepertiku nanti deh aku akan

mengajakmu mencoba salon langgananku… ” Karina terus saja cerocos dengan

pedenya karena terus berbicara tak henti sembari memakan kue iapun akhirnya

tersedak

“uhuk! Uhuk! Kasih tolong aku..aku

tersedak!” kata Karina terbatuk-batuk karena tersedak

Kasih lalu memberikan segelas air padanya.

“nih, minum! Makanya jangan makan sambil berbicara tidak jelas begitu” omel

Kasih

Karina lalu langsung menyambar air dari

tangan Kasih lalu segera meminumnya.

“astaga! Hampir mati aku!” seru Karina

setelah meminum airnya

“aku ingin mengatakan sesuatu Rin.” Ujar

Kasih dengan suara pelan

“apa?” tanya Karina sibuk melap mulutnya

yang penuh remahan kue dibibirnya.

“aku…aku…aku sebenarnya…”

“kau ingin bicara apa sih?” desak Karina

tidak sabaran

“kumohon jangan menjauhiku atau membenciku

setelah ini aku mohon Rin, hanya kau temanku satu-satunya”kata Kasih mulai

menangis. Karina seketika terhenyak dari tempat duduknya melihat sahabatnya

yang tiba-tiba menangis kencang dan berbicara aneh. Ditatapnya sahabatnya itu

dengan bingung “astaga! Anak ini sedang kesurupan ya?! Membuatku kaget saja!

Apa yang kau bicarakan sih? Kenapa juga kau sampai menangis begitu. Aku tidak

akan pernah meninggalkanmu. Aku akan terus berada disisimu dasar bodoh”

Karina lalu menenangkan Kasih meski sambil

mengomel. Ia tak habis pikir kenapa sahabatanya ini bisa begitu bodoh berpikir

seperti itu.

“apa yang kau pikirkan Sih? Kau bisa

menceritakan apapun masalahmu padaku dan tolong jangan menganggapku orang lain

disini, aku ini sahabatmu Sih. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Paham?”

ujar Karina menenangkan Kasih yang menangis.

“baik. Terima kasih Rin” kata Kasih

tersenyum

Lalu Kasih perlahan mulai menceritakan hal

yang menimpa dirinya selama ia menghilang.

“maafkan aku Sih. Aku tidak berdaya sebagai

sahabatmu. Tapi aku sudah berusaha untuk menemukanmu. Maafkan aku yang tidak

menemanimu disaat semua hal buruk itu menimpamu. Aku janji jika menangkap pria

keji itu aku akan menggantungnya di pohon dan menelanjanginya. Dasar pria cabul

berengsek itu. Hah! Membuatku naik darah saja!” ujar Karina emosi sendiri

setelah mendengar cerita pilu sang sahabat.

“aku membenci diriku sendiri Rin, aku benci

semua hal yang terjadi malam itu.aku ingin saja menyakiti diriku sendiri bila

ia tak mengancam akan membunuh seluruh keluargaku sebelum aku bisa mengungkap

ketidakbersalahan diriku. Aku tentu tidak sanggup bila mereka harus menanggung

kesalahanku..Hiks..Hiks!” ujar Kasih setelah selesai menceritakan semua

kejadian itu.

“astaga! Anak ini benar-benar deh!” seru Karina

menepuk jidatnya keras. “kau tidak usah khawatir. aku akan meminta Ayahku untuk

menolongmu Ok? Masih ada aku Sih, kau tidak usah cemas begitu aku tidak akan

membiarkan pria cabul itu menyakitimu lagi. Jadi, tenanglah ya?”

Kasih menatap Karina dengan air mata yang

berurai dipipinya. “terima kasih Rin, terima kasih. Aku tidak tau bagaiamana

jadinya jika aku benar-benar seorang diri yang menghadapi semua ini. Saat semua

orang berpura-pura didepanku dan meninggalkanku, hanya kau orang yang mau tetap

menjadi sahabatku bahkan setelah kau mendengar hal menjijikkan yang sudah

menimpa diriku.”

“jangan menangis lagi, masalah ini akan

kita pikirkan sama-sama ya.. tenangkanlah dulu dirimu”

“aku takut, aku takut dangan ancaman pria

itu…Huhuuu” Kasih kembali menangis.

“aku memang merasa aneh mengapa aku tidak

bisa menemukanmu dimana-mana. Padahal aku sudah mengerahkan kepolisian dan

orang-orang Ayah. Tapi masih saja tidak bisa menemukanmu. Sepertinya orang yang

kau sebutkan itu bukan orang sembarangan. Dia bahkan bisa membungkam orang-orang

yang melihatmu saat itu di bar. Bahkan tidak ada satupun yang berani berbicara

saat ditanya,mereka hanya terus berkata mereka tidak tau apa-apa. Aneh sekali

kan?.” Karina tampak berpikir keras. Sedangkan Kasih masih menangis.

“aku akan membantumu Sih, aku tidak akan

membiarkanmu menghadapi orang ini sendirian.”kata Karina menepuk pundak Kasih.

“terima kasih Rin, kau sahabatku yang

terbaik” ucap Kasih tulus lalu memeluk Karina

“tentu saja.” Ujar Karina bangga “mulai

sekarang kau tidak boleh menganggap aku hanya sekedar sahabatmu saja, tapi

anggap aku sebagai Kakak perempuanmu. Ok?”

Kasih

mengangguk setuju. Karina melepaskan pelukannya dan menatap Kasih dengan

lembut.

“apapun yang terjadi padamu kau harus

ceritakan padaku. Kau tidak boleh memendamnya seorang diri saja. Bicaralah

padaku, aku pasti akan membantumu.” Kata Karina kemudian

“terima Kasih Rin, sungguh” ucap Kasih

dengan mata yang berbinar. “terima Kasih sudah banyak membantuku. Kau bahkan

sudah membayar tagihan ruamh sakit Ayahku secara diam-diam.. aku s…”

“sebantar, “imbuh Karina memotong perkataan

Kasih “apa barusan kau bilang membayar tagihan apa?” tanya Karina memastikan

apa yang barusan ia dengar.

“tagihan rumah sakit Ayahku.” Jawab Kasih

“aku sama sekali tidak membayar apapun itu

Sih, aku bahkan baru akan menanyakan padamu darimana kau bisa mendapatkan uang

untuk membayar tagihan itu.”

 

 

Kasih terdiam berusaha memikirkan siapakah

orang yang sudah membantunya.

“jika bukan kau orangnya… lalu siapa???” Karina hanya mengangkat bahu. Pikiran

Kasih kembali menerka-nerka siapa sebenarnya orang yang sudah  menjadi malaikat baik hati bagi dirinya dan

keluarganya.

“jadi kau akan kembali ke rumah itu Sih?”

tanya Karina pada Kasih

“itu salah satu syaratnya mengijinkan aku

bisa bertemu keluargaku dan aku juga harus segera mengungkap kebenarannya

secepat mungkin agar aku bisa segera bebas darinya.” Kata Kasih membereskan

barang-barang yang akan dibawanya untuk untuk tinggal di mansion nanti.

“apa kau serius?” tanya Karina “jika kau

tidak ingin pergi aku bisa…”

“aku harus pergi”imbuh Kasih serius “untuk

sementara aku hanya bisa menurutinya”

“tapi…kau yakin? Kau seperti masuk ke

sarang singa dan itu sangat berbahaya!”

“aku tidak punya pilihan lain Rin, tenang

saja aku akan baik-baik saja.” kata Kasih menenangkan Karina. Pada akhirnya

Karina mengalah dan mengijinkan Kasih untuk pergi tinggal dirumah tuan Smith.

Akhirnya dengan alasan bekerja ditempat

yang jauh dari rumahnya Kasih akhirnya mendapat ijin dari Ayah dan Ibunya untuk

pergi dan tinggal di rumah tuannya. Kasih beralasan ia akan bekerja sebagai pelayan

oleh karena itu ia harus tinggal dirumah majikannya.

“sungguh malang anakku, kau tidak pernah

bekerja samasekali sebelumnya dan sekarang kau malah bekerja sebagai seorang

pelayan Nak,”

“aku tidak masalah Bu. Aku bisa beradaptasi

dengan baik.pokoknya Ibu tidak usah khawatir aku bisa mengatasinya.” Kata Kasih

sambil tersenyum

“anak Ibu sudah dewasa rupanya” ucap Ibu mengelus

kepala Kasih dengan sayang.

“jika ada sesuatu jangan lupa beritahu pada

kami. Hm ?” ujar Ayah pada Kasih.

“baik” Kasih mengangguk “Jenny, Alysa jaga

Ayah dan Ibu dengan baik, Ok?” ucap Kasih pada kedua adiknya. Setelah

berpelukan Kasih melangkah meninggalkan keluarganya.

Dengan naik kendaraan umum lalu berjalan

kaki menuju ke mansion Kasih menyeret koper yang besarnya. Mansion itu terletak

di pinggiur kota dengan halamannya yang luas mansion itu terlihat begitu megah.

Kasih terus bertanya-tanya siapa sebenarnya tuan Smith ini dan apa yang

didinginkannya dari Kasih yang notabene sudah tak punya apa-apa. Ia bahkan

sudah kehilangan harga dirinya sekarang apa lagi yang tersisa selain nafas hidup

dan… keluarganya tercinta. ‘aku harus melindungi keluargaku dari pria gila ini.

Harus!’

Kasih sama sekali tidak menemui kesulitan

memasuki mansion megah yang terdapat banyak sekali penjaga disetiap sudutnya. Dengan

mudah Kasih melangkahkan kakinya sembari menyeret kopernya melewati para

penjaga.Kasih membuka pintu perlahan berharap ia tidak usah bertemu dengan pria

gila itu. Seluruh lampu sudah dimatikan menandakan seluruh pelayan sudah

tertidur. Tentu saja karena perjalanan yang  jauh dan Kasih harus mengandalkan kakinya untuk berjalan menuju mansion

alhasil Kasih sampai di mansion sangat larut yaitu pukul 3 pagi. ‘sepertinya ia

tidak sedang berada di rumah. syukurlah’ dengan hati-hati Kasih menutup pintu

dan berjalan mengendap-endap berharap tidak akan ada yang menyadari

kehadirannya. Lalu Kasih menaiki tangga sambil tangannya mengangkat kopernya.

‘ugh! Berat juga, sekarang aku tau rasanya mengangkat koper sendiri sangat

melelahkan. Apalagi sambil menaiki tangga’

Akhirnya dengan sekuat tenaga Kasih sudah

berhasil menaiki tangga yang menuju kearah kamarnya  berada. Kasih mengusap dahinya dan mengatur

napasnya yang tersenggal-senggal.

Kasih ingin sekali mengutuki dirinya

sendiri yang dengan cerobohnya tidak bertanya dengan jelas dimana letak

kamarnya. Berkat itu ia hanya bisa terbengong tak tau kamarnya yang mana sedang

matany sudah sangat berat.

Kasih POV

Pria setengah baya bernama John yang

bekerja di mansion tuan Smith memberikan sebuah kunci yang adalah kunci mansion

pada Kasih. “ini kunci mansion Nona.” Kata  John menyerahkan kunci

“baik. Terima kasih…”Kasih bingung harus

memanggil apa pada orang yang ada dihadapannya saat ini.

John segera mengerti lalu bekata” panggil

saja saya John Nona” “kamar anda ada di lantai 3…”

“baik paman. Terima kasih” imbuh Kasih

cepat mengambil kunci yang diberikan” Aku panggil anda paman saja. usia anda

dan saya terapaut begitu jauh. Tidak pantas bagi saya menyebut nama anda secara

langsung” Kasih lalu segera berlalu. Jika bisa memilih ia tidak ingin tinggal

di mansion yang seperti penjara emas pikir Kasih.

“baik. Terserah anda saja Nona” kata pria

kepercayaan tuan Smith tak ingin membantah.

Kasih END POV

“astaga aku sudah sangat mengantuk. Sebenarnya

rumah ini punya berapa kamar sih? Kenapa disini ada banyak sekali pintu. Menyebalkan!”

Umpat Kasih mengedarkan pandangannya kesekeliling. “aku sangat lelah. Aku ingin

tidur… kakiku juga pegal sekali. Besok aku masih harus pergi kesekolah… aku

benar-benar menyesal tidak menanyakan letak kamarku pada paman John. Itu semua karena

aku terburu-buru ingin pulang ke rumah. Aish! Terserahlah aku pilih saja salah

satu.”

Kasih lalu membuka salah satu ruangan yang remang-remang

hanya ada cahaya dari arah luar jendela yang masuk kedalam. Ia begitu lelah dan

sangat malas untuk menata pakaiannya ‘besok saja, aku sangat mengantuk’ setelah

meletakkan koper dan melepas jaket Kasih lalu segera merebahkan tubuhnya

ditempat tidur. Tak butuh waktu lama Kasih sudah terelelap. Ia benar-benar

kelelahan setelah berjalan dari halte sampai ke mansion dan jangan lupakan

koper Kasih yang berisi pakaian serta seragam sekolah dan juga buku-buku

pelajarannya. Jika kau bertanya kenapa Kasih tidak memilih naik taksi atau

meminta diantar Karina? Pertama Kasih sudah tidak punya uang untuk membayar

ongkos taksi, kedua, ia tidak ingin merepotkan sahabatnya itu. Jika mengantar

dirinya pasti Karina akan pulang larut malam seorang diri dan itu pasti

berbahaya bagi seorang gadis berkendara sendirian di larut malam begitu pikir

Kasih.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Anik New

Anik New

semangat thorr

2021-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Prolog
2 Episode 2 Pengagum Rahasia
3 Episode 3 Karina
4 Episode 4 Berteman dengan Karina
5 Episode 5 Kemarahan Nirmala
6 Episode 6 Awal Baru Kehidupanku
7 Episode 7 Pekerjaan Pertamaku
8 Episode 8 Diculik
9 Episode 9 Pria Gila
10 Episode 10 Rencana Kasih
11 Episode 11 Malaikat Penolong
12 Episode 12 Memberitahu Karina
13 Episode 13 Salah Kamar
14 Episode 14 Perjodohan
15 Episode 15 Pernyataan Cinta yang Tiba-tiba
16 Episode 16 Hamil?
17 Episode 17 Masa Lalu Tuan Smith Part 1
18 Episode 18 Masa Lalu Tuan Smith Part 2
19 Episode 19 Tuan Adam
20 Episode 20 Berencana Kabur
21 Episode 21 Membatalkan Pertunangan
22 Episode 22 Dikurung di Mansion
23 Episode 23 Rahasia Kasih Terbongkar
24 Episode 24 Ibu Mertua
25 Episode 25 Dipaksa Menikah
26 Episode 26 Ayah Kasih
27 Episode 27 Calon Suami
28 Episode 28 Menemui Rey
29 Episode 29 Hari Pernikahan
30 Episode 30 Nyonya Alexander
31 Episode 31 Menginap
32 Episode 32 Tidur Bersama
33 Episode 33 Pergi Berbelanja
34 Episode 34 Bertemu Nirmala
35 Episode 35 Bekerja
36 Episode 36 Mengidam
37 Episode 37 Kasih Terjatuh
38 Episode 38 Pergi Berlibur
39 Episode 39 Apa Yang Kurasakan
40 Episode 40 Nama Bayi
41 Episode 41 Jangan Bermimpi Lari Dariku
42 Episode 42 Rahasia Karina
43 Episode 43 Tuan Kaya Yang Suka Mengganggu
44 Episode 44 Sebuah Kalung
45 Episode 45 Pesta
46 Episode 46 Menghilang
47 Episode 47 Tuan Smith Menggila
48 Episode 48 Pengawal Pribadi
49 PENGUMUMAN
50 Episode 49 Bayiku Ed
51 Episode 50 Namira dan Dita
52 Episode 51 Bertengkar
53 Episode 52 Rumah Ayah dan Ibu
54 Episode 53 Ulang Tahun Kasih
55 Episode 54 Serangan Nenek Kasih
56 Episode 55 Membatalkan Kontrak
57 Episode 56 Sekretaris
58 Episode 57 Berani Menyentuh Wanitaku? Cari Mati!
59 Episode 58 Dia Membelaku
60 Episode 59 Kurasa Aku Mengenalmu
61 Episode 60 Belikan Aku Sebuah Dasi
62 Episode 61 Dasi Untuk Dan
63 Episode 62 Raja Iblis Jahat
64 Episode 63 Cemburu
65 Episode 64 Hatiku Tergerak Olehmu
66 Episode 65 Makan Malam Romantis
67 Episode 66 Mabuk
68 Episode 67 Tanda Terima Kasih
69 Episode 68 Surat Ancaman
70 Episode 69 Brandon
71 Episode 70 Mengerjaiku
72 Episode 71 Ketahuan
73 Episode 72 Hukuman
74 Episode 73 Berkencan dan Berlibur
75 Episode 74 Bertarung Merebut Hati
76 Episode 75 Bunuh Diri
77 Episode 76 Lupa Ingatan
78 Episode 77 Kau Adalah Rey
79 Episode 77 Merelakan Dirimu
80 Episode 78 Rumah Kediaman Rey
81 Episode 79 Menikah Dengan Rey
82 Episode 80 Persiapan Pertunangan
83 Episode 81 Tiba-tiba Menghilang
84 Episode 82 Balas Dendam
85 Episode 83 Berada Ditengah Konflik
86 Episode 84 Pencarian Kasih
87 Episode 85 Kasih Kembali
88 Episode 86 Pria Gila
89 Episode 87 Tolong Bebaskan Aku
90 Episode 88 Menjadi Istri Tanpa Sadar
91 Episode 89 Es Krim Cokelat
92 Episode 90 Penasaran
93 Episode 91 Ponsel Baru
94 Episode 92 Ruang Penyimpanan
95 Episode 93 Sakit Kepala
96 Episode 94 Amplop Cokelat
97 Episode 95 Andai Aku Punya Keluarga
98 Episode 96 Dasar Pengganggu, Sialan!
99 Episode 97 Ciuman Ketigaku
100 Episode 98 Minuman Untuk Tuan Smith
101 Episode 99 Keanehan Kasih
102 Episode 100 Berkemah
103 Episode 101 Tuan Smith Bertingkah Aneh
104 Episode 102 Tuan Smith Mabuk
105 Episode 103 Tidak Mungkin
106 Episode 104 Dansa
107 Episode 105 Kau Lupa Siapa Aku
108 Episode 106 Bukan Orang Asing
109 Episode 107 Aku Akan Pergi
110 Episode 108 Salju
111 Episode 109 Terobati
112 Episode 110 Ledakan Hati
113 Episode 111 Harus Kutemukan
114 Episode 112 Rumah Tua
115 Episode 113 Aku Pemilikmu
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Episode 1 Prolog
2
Episode 2 Pengagum Rahasia
3
Episode 3 Karina
4
Episode 4 Berteman dengan Karina
5
Episode 5 Kemarahan Nirmala
6
Episode 6 Awal Baru Kehidupanku
7
Episode 7 Pekerjaan Pertamaku
8
Episode 8 Diculik
9
Episode 9 Pria Gila
10
Episode 10 Rencana Kasih
11
Episode 11 Malaikat Penolong
12
Episode 12 Memberitahu Karina
13
Episode 13 Salah Kamar
14
Episode 14 Perjodohan
15
Episode 15 Pernyataan Cinta yang Tiba-tiba
16
Episode 16 Hamil?
17
Episode 17 Masa Lalu Tuan Smith Part 1
18
Episode 18 Masa Lalu Tuan Smith Part 2
19
Episode 19 Tuan Adam
20
Episode 20 Berencana Kabur
21
Episode 21 Membatalkan Pertunangan
22
Episode 22 Dikurung di Mansion
23
Episode 23 Rahasia Kasih Terbongkar
24
Episode 24 Ibu Mertua
25
Episode 25 Dipaksa Menikah
26
Episode 26 Ayah Kasih
27
Episode 27 Calon Suami
28
Episode 28 Menemui Rey
29
Episode 29 Hari Pernikahan
30
Episode 30 Nyonya Alexander
31
Episode 31 Menginap
32
Episode 32 Tidur Bersama
33
Episode 33 Pergi Berbelanja
34
Episode 34 Bertemu Nirmala
35
Episode 35 Bekerja
36
Episode 36 Mengidam
37
Episode 37 Kasih Terjatuh
38
Episode 38 Pergi Berlibur
39
Episode 39 Apa Yang Kurasakan
40
Episode 40 Nama Bayi
41
Episode 41 Jangan Bermimpi Lari Dariku
42
Episode 42 Rahasia Karina
43
Episode 43 Tuan Kaya Yang Suka Mengganggu
44
Episode 44 Sebuah Kalung
45
Episode 45 Pesta
46
Episode 46 Menghilang
47
Episode 47 Tuan Smith Menggila
48
Episode 48 Pengawal Pribadi
49
PENGUMUMAN
50
Episode 49 Bayiku Ed
51
Episode 50 Namira dan Dita
52
Episode 51 Bertengkar
53
Episode 52 Rumah Ayah dan Ibu
54
Episode 53 Ulang Tahun Kasih
55
Episode 54 Serangan Nenek Kasih
56
Episode 55 Membatalkan Kontrak
57
Episode 56 Sekretaris
58
Episode 57 Berani Menyentuh Wanitaku? Cari Mati!
59
Episode 58 Dia Membelaku
60
Episode 59 Kurasa Aku Mengenalmu
61
Episode 60 Belikan Aku Sebuah Dasi
62
Episode 61 Dasi Untuk Dan
63
Episode 62 Raja Iblis Jahat
64
Episode 63 Cemburu
65
Episode 64 Hatiku Tergerak Olehmu
66
Episode 65 Makan Malam Romantis
67
Episode 66 Mabuk
68
Episode 67 Tanda Terima Kasih
69
Episode 68 Surat Ancaman
70
Episode 69 Brandon
71
Episode 70 Mengerjaiku
72
Episode 71 Ketahuan
73
Episode 72 Hukuman
74
Episode 73 Berkencan dan Berlibur
75
Episode 74 Bertarung Merebut Hati
76
Episode 75 Bunuh Diri
77
Episode 76 Lupa Ingatan
78
Episode 77 Kau Adalah Rey
79
Episode 77 Merelakan Dirimu
80
Episode 78 Rumah Kediaman Rey
81
Episode 79 Menikah Dengan Rey
82
Episode 80 Persiapan Pertunangan
83
Episode 81 Tiba-tiba Menghilang
84
Episode 82 Balas Dendam
85
Episode 83 Berada Ditengah Konflik
86
Episode 84 Pencarian Kasih
87
Episode 85 Kasih Kembali
88
Episode 86 Pria Gila
89
Episode 87 Tolong Bebaskan Aku
90
Episode 88 Menjadi Istri Tanpa Sadar
91
Episode 89 Es Krim Cokelat
92
Episode 90 Penasaran
93
Episode 91 Ponsel Baru
94
Episode 92 Ruang Penyimpanan
95
Episode 93 Sakit Kepala
96
Episode 94 Amplop Cokelat
97
Episode 95 Andai Aku Punya Keluarga
98
Episode 96 Dasar Pengganggu, Sialan!
99
Episode 97 Ciuman Ketigaku
100
Episode 98 Minuman Untuk Tuan Smith
101
Episode 99 Keanehan Kasih
102
Episode 100 Berkemah
103
Episode 101 Tuan Smith Bertingkah Aneh
104
Episode 102 Tuan Smith Mabuk
105
Episode 103 Tidak Mungkin
106
Episode 104 Dansa
107
Episode 105 Kau Lupa Siapa Aku
108
Episode 106 Bukan Orang Asing
109
Episode 107 Aku Akan Pergi
110
Episode 108 Salju
111
Episode 109 Terobati
112
Episode 110 Ledakan Hati
113
Episode 111 Harus Kutemukan
114
Episode 112 Rumah Tua
115
Episode 113 Aku Pemilikmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!