Episode 5 Kemarahan Nirmala

Setelah berteman dengan Karina hidup Kasih jadi jauh lebih

menyenangkan dari sebelumnya. Jika setiap harinya akan dihabiskannya dengan

seorang diri tanpa ditemani siapapun, semenjak bertemu dengan Karina semua hal

dalam hidup seorang Kasih kini telah berubah total. Ada Kasih berarti ada Karina mereka berdua ibarat surat dan perangko keman-mana pasti selalu bersama.

Kasih begitu bersyukur bertemu dengan Karina begitu pula sebaliknya. Karena

terlahir dikeluarga yang sama-sama terpandang mereka jadi susah sekali mendapatkan seseorang yang benar-benar bisa dijadikan seorang teman. Seseorang yang

tak akan memakai topeng kepalsuan saat bersama mereka dan menusuk mereka dari

belakang.Mereka pun tak diperbolehkan untuk sembarangan bergaul dengan orang

lain, ada banyak tata krama yang mesti dipatuhi belum lagi segala macam aturan

yang ada. Tidak mungkin bagi mereka untuk mendapatkan kebebasan. Tapi semenjak

Kasih dan Karina beteman mereka lebih banyak menjadi diri mereka sendiri meski

hanya ketika mereka berdua bersama saja. Hal itu setidaknya sedikit menberi hati

keduanya ruang untuk bernapas dari semua hal yang harus mereka jalani setiap

hari.

Hari ini Kasih bangun pagi seperti biasanya, bersiap-siap

untuk berangkat ke sekolah. Namun hari ini tidak sama dengan hari-hari yang

sudah berlalu hari-hari sepi tanpa seorangpun teman yang bisa diajaknya untuk

setidaknya bercanda. Hari itu sudah tak pernah ada lagi semenjak kehadiran

Karina. Lihat saja wajah Kasih yang yang sedaritadi tersenyum sendiri sambil

berjibaku dengan Hp miliknya. Sejak turun dari kamarnya yang berada dilantai

dua Kasih terus berbalasan pesan dengan Karina via Hp. Seluruh anggota keluarga

termasuk para pelayan merasa bersyukur dengan perubahan Kasih, jika biasanya

Kasih jarang mengobrol dengan orang lain bahkan cenderung ketus dan dingin,

kini gadis cantik itu bisa menampilkan senyum manisnya pada orang lain.

“Makanlah dulu, nanti sarapan ini keburu dingin sayang” kata

Ibu mengingatkan Kasih yang masih asyik berbalas pesan

Kasih lalu meletakkan Hpnya di meja lalu mulai memakan

sarapannya. Ia melahap sepotong sandwich dan meminum segelas jus buah lalu tampak sang Ayah yang baru datang menghampiri meja makan hendak sarapan bersama.

“Ayah, apakah Ayah baik-baik saja? Wajah Ayah tampak pucat.”

Tanya Kasih perhatian.

“Ayah tak apa. habiskanlah sarapanmu dan segera berangkat ke sekolah jika tak mau terlambat. Lihat sudah pukul berapa sekarang.” Jawab Ayah

sambil mulai sarapan. Ibu dengan sigap mengambilkan sarapan untuk Ayah lalu memberikan juga sarapan untuk kedua adikku.

Setelah menyelesaikan rutinitas sarapan pagi, semuanya

tampak bersiap melakukan aktivitas selanjutnya. Ayah berangkat dengan sopir

pribadinya begitu pula dengan Kasih dan kedua Adiknya yang akan berangkat ke

sekolah. Kasih saat ini duduk dibangku SMA tepatnya kelas 2 SMA. Dan dua

adiknya satunya masih duduk di SMP dan satu lagi di SD.Mereka semua berangkat

diringi lambaian tangan dari sang Ibu. Setelah semuanya sudah pergi, ibu lalu

masuk diikuti para pelayan.

Rumah keluarga Avisha tampak lenggang karena semua pelayan

sedang sibuk melakukan aktivitasnya masing-masing dan anggota keluarga yang lain

sedang tak berada di rumah, hanya tersisa Ibu seorang.

“tolonglah tuan, tolong keluarga kami” kata Ibu ditelpon

“maafkan kami Nyonya, kami tak dapat membantu” terdengar

suara dari seberang telpon.

“tapi..” belum selesai Ibu berkata telpon sudah diputus

sepihak. Ibu tampak sedih “entah kemana lagi aku bisa meminta bantuan. Semuanya

sudah kuhubungi namun tak satupun yang dapat membantu meminjamkan uang. Kami hanya

punya kesempatan ini untuk menyelamatklan usaha suamiku jika tak ada yang mau

minjamkan uang, usaha suamiku akan bangkrut. Oh Tuhan aku tak bisa membayangkan

jika usaha suamiku sampai bangkrut. Anak-anak akan menderita. Mereka mungkin takkan

bisa melanjutkan sekolah” batin Ibu cemas. Sedari semua orang berangkat Ibu

langsung menghubungi orang-orang yang sekiranya bisa dimintai tolong untuk

menyelamatkan usaha suaminya. Namun tak ada

satupun yang meyanggupi permohonan Nyonya Avisha. Jika saja Tuan Avisha tidak

dengan mudahnya mempercayai sahabatnya Tuan Darma pastilah mereka tak perlu

kesulitan keuangan seperti sekarang. Bagaimana tidak Tuan Avisha begitu baik

dan terlalu mudah percaya pada orang lain sehingga iapun dengan mudahnya mempercayakan sahabatnya Tuan Darma untuk mengelolah usahanya. Belakangan baru diketahui ternyata semua kepercayaan yang tuan Avisha berikan dimanfaatkan tuan

Darma untuk menghancurkan usaha milik tuan Avisha secara menyeluruh. Ia juga sengaja

meminjam uang berjumlah 5 milyar di Bank atas nama tuan Avisha. Lalu setelah itu tuan Darma menghilang.

Hari ini tuan Avisha sengaja berangkat ke toko miliknya

untuk mengecek secara langsung semuanya. Ia memeriksa semua berkas-berkas penting yang ada. Ia juga sudah mengunjungi rumah tuan Darma sebelum berangkat ke

toko dan ternyata tuan Darma sudah mengosongkan rumahnya dari seminggu yang lalu. Tuan Avisha benar-benar kesal dan tak tau harus berbuat apa diremasnya

berkas-berkas itu dan melempar kesembarang arah. Ia dan istrinya sudah berusaha meminta pinjaman kemana-mana untuk menyelamatkan toko miliknya. Salah satu toko pakaian terbesar yang ada di kota X ini sudah dirintis oleh tuan Avisha sejak

ia muda. ia sudah berdagang pakaian dari hanya berjualan keliling hingga ia bisa punya toko sekaligus pabrik pakaian yang begitu besar seperti sekarang ini

sejak ia muda. berkat ketekunan dan kerja kerasnya membangun usaha ia barulah bisa menjadi tuan Avisha yang seperti sekarang ini. Setelah semua perjuangannya

untuk mendirikan toko ini tidak mungkin ia menyerah begitu saja membiarkan Tokonya bangkrut dan membuat istri serta anak-anaknya hidup menderita. Namun, nihil. Tak

satupun yang berniat menolongnya meminjamkan uang yang begitu banyak.

“tuan..” kata salah seorang pekerja itu menyadarkan tuan Avisha

dari pikirannya yang sudah sangat kacau. “ada yang perlu saya sampaikan pada anda tuan.”

Tuan Avisha membenarkan duduknya dan mempersilahkan

pekerjanya itu untuk masuk

“duduklah” kata tuan Avisha

Pekerja itu duduk sambil mengucapkan terima kasih. “begini

tuan saya ingin menyampaikan pada anda perihal gaji kami yang belum dibayar..”

“apa?!” tuan Avisha sontak terkejut dengan penuturan

pekerjanya itu “kalian semua belum menerima gaji?”

“benar tuan.” Kata pekerja itu membenarkan.”kami belum

dibayar selama 6 bulan ini tuan. Kata tuan Darma kami harus menunggu tuan Avisha sendiri yang datang untuk mengurus pembayaran gaji kami. Kami juga sudah berusaha menghubungi anda selama ini melalui tuan darma. Kami selalu diancam akan dipecat jika berani menghubungi anda tanpa melalui tuan Darma. Tapi andatidak pernah datang ke toko secara langsung sampai hari ini…”

Bak tersambar petir tuan Avisha benar-benar geram dengan

kelakuan tuan Darma. Seketika jantung tuan Avisha terasa sakit, iapun jatuh pingsan. Pekerja yang berbicara dengan tuan Avisha itu terkejut dan berteriak minta tolong seketika itu juga para pekerja lain berdatangan untuk menolong.

Kasih sedang berada diperpustakaan sedang asyik menelusuri rak-rak buku. Ia mencari buku novel yang ingin dibacanya nanti di rumah. Kasih terus melangkah sambil matanya terus mengamati buku-buku itu sampai matanya tertuju pada sebuah buku yang menarik perhatiannya. Dibukanya buku itu perlahan sambil menilai apakah buku itu berisi cerita yang menarik untk dibaca. Matanya lalu

menangkap sesuatu yang tertulis di buku itu. Sebuah tulisan yang sengaja ditulis seseorang dibuku itu.

KASIH SEORANG JALANG

TAK TAHU DIRI

Begitulah salah satu tulisan yang tertulis dihalaman buku

itu.Kasih tersentak membaca tulisan itu. Seakan tak percaya dengan apa yang

barusan dibacanya. Ia lalu membalik lembar-lembar yang lain dari buku itu dan

mendapati banyak kata-kata yang menghujatnya tertulis dibuku itu. Entah siapa yang berbuat itu Kasih tak tahu. Ia sedih membaca kata-kata yang menyudutkannya

itu. Ia lalu memilih merobek buku itu dan membuangnya ke tempat sampah. Kasih sudah

tak berselera untuk memilih ataupun  membaca

buku novel lagi ia memilih pergi meninggalkan ruangan itu dengan perasaan sedih.

Sesampainya Kasih dilokernya ia hendak mengambil tas sekolahnya

dan hendak pulang lebih awal hari ini karena ia merasa sangat sedih ia sendiri tak mengerti mengapa teman-teman di sekolahnya begitu tak menyukai dirinya

bahkan sampai menulis kata-kata menyakitkan seperti itu. Ia saja tak pernah mencari masalah apapun pada orang lain bahkan berbicara dengan orang lain saja

sangat jarang. Saat Kasih membuka lokernya

Brakk!!!

Banyak sampah yang berjatuhan dari dalam loker miliknya. Ia

terkejut dan marah siapa yang berani melakukan hal jorok ini padanya. “apakah ini ada kaitannya dengan tulisan-tulisan dibuku itu” pikir kasih sambil

memungut barang-barangnya yang berjatuhan bersamaan dengan sampah itu.  Murid-murid yang menyaksikan hal ini hanya

diam dan melihat Kasih tanpa rasa peduli.

Tak lama muncul sekelompok gadis yang berjalan kearah Kasih

yang masih sibuk membersihkan sampah dari barang-barangnya.

“hahaaa… seorang gadis cupu ingin bersaing denganku?” kata

salah seorang gadis yang ada di kelompok itu. Gadis itu ternyata adalah gadis yang baru saja berpacaran dengan Rey. Gadis itu menampilkan senyum mengejek dan

pandangan merendahkan. Ia adalah senior Kasih di sekolah. Ia dan Rey baru saja berpacaran. Ia seorang gadis kaya dan populer di sekolah ini. Ia dan Rey juga satu kelas.

Gadis yang bernama Nirmala itu kemudian  mengibaskan sesuatu ditangannya. Kasih yang

sedari tadi sibuk dengan barang-barangnya yang berserakan lalu melirik kearah

Nirmala. Kasih terkejut dengan apa yang ada ditangan Nirmala sekarang. “suratku

untuk Rey” gumam Kasih dalam hati” mengapa suratku bisa ada padanya..” Kasih

bingung dan malu mengapa surat yang ditulisnya untuk Rey bisa ada ditangan

Nirmala kekasih Rey. Surat itu adalah pernyataan perasaan Kasih pada Rey sebelum ia akhirnya mengetahui bahwa kini Rey sudah memiliki seorang kekasih. Kasih sudah tak berharap pada Rey tentang perasaannya. Ia sudah berniat membakar surat itu

sebelumnya namun kini surat itu telah jatuh ke tangan Nirmala.

“lihatlah betapa bodohnya orang yang menulis surat ini…”

kata Nirmala sambil menunjukkan surat ditangannya.  Para murid banyak yang datang berkerumun

penasaran dengan apa yang sedang terjadi.

Kasih lalu bangkit mencoba mengambil surat yang ada ditangan Nirmala. Namun dicegah teman-teman Nirmala

“mau mengambil surat ini?” kata salah seorang teman Nirmala “

tidak semudah itu” timpal temannya yang lain.

“aku sudah menyerah pada Rey. “kata Kasih kemudian

“benarkah?” kata Nirmala meremehkan “rupanya kau cukup tahu diri yah Kasih? Kupikir jalang sepertimu akan tetap memasang wajah polosmu dan berharap orang-orang akan merasa kasihan. Sungguh bodoh dan tak tahu malu. Haha”

Hahahahhaaaa…

teman-teman Nirmala tertawa senang dengan apa yang dikatakan

oleh Nirmala. Mereka memang terkenal suka merendahkan dan membully anak-anak

lain. Genk cewek ini memang suka bertindak seenaknya di sekolah karena Nirmala adalah anak dari kepala sekolah. Kasih walaupun ia sebenarnya bisa saja

mengadukan hal ini pada ayahnya namun hal itu tak dilakukannya karena ia tak suka orangtuanya ikut campur dalam urusannya  terlebih urusannya disekolah. “tahu aku anak

dari keluarga Avisha saja sudah membuat orang lain tak nyaman denganku, apalagi

sampai membawa Ayah kedalam masalahku. Benar-benar merepotkan.” Begitu pikir

Kasih. Jadi Kasih lebih memilih membiarkan orang lain bersikap seenaknya padanya. Ia tak mau ambil pusing.

 “aku dan Rey sudah

dijodohkan sangat lama kau si jalang sudah tak punya kesempatan apapun. Jadi,

kuharap kau tau posisimu, jangan jadi orang ketiga diantara kami” Nirmala lalu merobek surat itu dan membuangnya dengan santai. Lalu berlalu meniggalkan Kasih

sendirian.

Saat Kasih sedang membereskan semua kekacauan yang ada

Karina muncul dengan membawa cemilan yang dibelinya tadi waktu ia meninggalkan Kasih di perpus.

“aku mencarimu kemana-mana” kata Karina ngos-ngosan karena

habis berlari “kenapa kau ada disini?” tanya nya kemudian.

Kasih yang sudah selesai membereskan semuanya lalu mengajak Karina pegi. Karina yang tak tahu apapun hanya mengangkat bahunya bingung.

Didalam kelas yang sepi Kasih baru saja menceritakan semuanya

pada Karina. Karina yang akhirnya mengerti merasa kesal sendiri. Terlebih sahabatnya

itu hanya diam dan terima saja dengan perlakuan Nirmala padanya. Kasih tak pernah

menceritakan masalahnya pada siapapun, selain itu karena Kasih tak punya teman

sama sekali. Ia memang tak suka jika orang lain mencampuri urusanya. Kali ini

Kasih benar-benar merasa harus menceritakan pada Karina karna ia tak ingin sahabatnya itu mengetahui tentang masalahnya dari orang lain. “toh semua orang

mengetahui masalah ini, akan tak adil bagi Karina bila aku sebagai sahabatnya menyembunyikan hal ini”

Karina menghembuskan nafasnya kasar. Ia merasa sangat kesal

sekarang. Mengapa sahabatnya ini begitu bodoh. “jika aku ada di sana aku pasti

sudah menjambak rambutnya dan memakinya sepuasku” kata Karina menahan kekesalan

dihatinya. “ah! Aku merasa sangat kesal. Aku ingin sekali menjambak rambut si

nenek lampir itu.!” Karina terus berujar melampiaskan kekesalannya. Kasih hanya

tersenyum melihat tingkah sahabatnya yang sedang terbakar amarah.

Drtt..drtt..drt

Hp Kasih kemudian bergetar. Nama ibunya muncul dilayar. “tumben”

batin Kasih sambil menjawab panggilan dari sang Ibu.

“halo?”

“Nak, ke rumah sakit sekarang. Ayahmu pingsan.” Ujar Ibu

dengan suara panik.

Sontak hal itu membuat Kasih membeku. Wajahnya berubah pucat

seketika.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Dina Aisha

Dina Aisha

Hai kak, aku datang membawa 5 like untukmu.
Mampir juga yuk ke karyaku yg berjudul
"Akibat dendam keluarga"

Mari kita saling mendukung kak🤗

2021-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Prolog
2 Episode 2 Pengagum Rahasia
3 Episode 3 Karina
4 Episode 4 Berteman dengan Karina
5 Episode 5 Kemarahan Nirmala
6 Episode 6 Awal Baru Kehidupanku
7 Episode 7 Pekerjaan Pertamaku
8 Episode 8 Diculik
9 Episode 9 Pria Gila
10 Episode 10 Rencana Kasih
11 Episode 11 Malaikat Penolong
12 Episode 12 Memberitahu Karina
13 Episode 13 Salah Kamar
14 Episode 14 Perjodohan
15 Episode 15 Pernyataan Cinta yang Tiba-tiba
16 Episode 16 Hamil?
17 Episode 17 Masa Lalu Tuan Smith Part 1
18 Episode 18 Masa Lalu Tuan Smith Part 2
19 Episode 19 Tuan Adam
20 Episode 20 Berencana Kabur
21 Episode 21 Membatalkan Pertunangan
22 Episode 22 Dikurung di Mansion
23 Episode 23 Rahasia Kasih Terbongkar
24 Episode 24 Ibu Mertua
25 Episode 25 Dipaksa Menikah
26 Episode 26 Ayah Kasih
27 Episode 27 Calon Suami
28 Episode 28 Menemui Rey
29 Episode 29 Hari Pernikahan
30 Episode 30 Nyonya Alexander
31 Episode 31 Menginap
32 Episode 32 Tidur Bersama
33 Episode 33 Pergi Berbelanja
34 Episode 34 Bertemu Nirmala
35 Episode 35 Bekerja
36 Episode 36 Mengidam
37 Episode 37 Kasih Terjatuh
38 Episode 38 Pergi Berlibur
39 Episode 39 Apa Yang Kurasakan
40 Episode 40 Nama Bayi
41 Episode 41 Jangan Bermimpi Lari Dariku
42 Episode 42 Rahasia Karina
43 Episode 43 Tuan Kaya Yang Suka Mengganggu
44 Episode 44 Sebuah Kalung
45 Episode 45 Pesta
46 Episode 46 Menghilang
47 Episode 47 Tuan Smith Menggila
48 Episode 48 Pengawal Pribadi
49 PENGUMUMAN
50 Episode 49 Bayiku Ed
51 Episode 50 Namira dan Dita
52 Episode 51 Bertengkar
53 Episode 52 Rumah Ayah dan Ibu
54 Episode 53 Ulang Tahun Kasih
55 Episode 54 Serangan Nenek Kasih
56 Episode 55 Membatalkan Kontrak
57 Episode 56 Sekretaris
58 Episode 57 Berani Menyentuh Wanitaku? Cari Mati!
59 Episode 58 Dia Membelaku
60 Episode 59 Kurasa Aku Mengenalmu
61 Episode 60 Belikan Aku Sebuah Dasi
62 Episode 61 Dasi Untuk Dan
63 Episode 62 Raja Iblis Jahat
64 Episode 63 Cemburu
65 Episode 64 Hatiku Tergerak Olehmu
66 Episode 65 Makan Malam Romantis
67 Episode 66 Mabuk
68 Episode 67 Tanda Terima Kasih
69 Episode 68 Surat Ancaman
70 Episode 69 Brandon
71 Episode 70 Mengerjaiku
72 Episode 71 Ketahuan
73 Episode 72 Hukuman
74 Episode 73 Berkencan dan Berlibur
75 Episode 74 Bertarung Merebut Hati
76 Episode 75 Bunuh Diri
77 Episode 76 Lupa Ingatan
78 Episode 77 Kau Adalah Rey
79 Episode 77 Merelakan Dirimu
80 Episode 78 Rumah Kediaman Rey
81 Episode 79 Menikah Dengan Rey
82 Episode 80 Persiapan Pertunangan
83 Episode 81 Tiba-tiba Menghilang
84 Episode 82 Balas Dendam
85 Episode 83 Berada Ditengah Konflik
86 Episode 84 Pencarian Kasih
87 Episode 85 Kasih Kembali
88 Episode 86 Pria Gila
89 Episode 87 Tolong Bebaskan Aku
90 Episode 88 Menjadi Istri Tanpa Sadar
91 Episode 89 Es Krim Cokelat
92 Episode 90 Penasaran
93 Episode 91 Ponsel Baru
94 Episode 92 Ruang Penyimpanan
95 Episode 93 Sakit Kepala
96 Episode 94 Amplop Cokelat
97 Episode 95 Andai Aku Punya Keluarga
98 Episode 96 Dasar Pengganggu, Sialan!
99 Episode 97 Ciuman Ketigaku
100 Episode 98 Minuman Untuk Tuan Smith
101 Episode 99 Keanehan Kasih
102 Episode 100 Berkemah
103 Episode 101 Tuan Smith Bertingkah Aneh
104 Episode 102 Tuan Smith Mabuk
105 Episode 103 Tidak Mungkin
106 Episode 104 Dansa
107 Episode 105 Kau Lupa Siapa Aku
108 Episode 106 Bukan Orang Asing
109 Episode 107 Aku Akan Pergi
110 Episode 108 Salju
111 Episode 109 Terobati
112 Episode 110 Ledakan Hati
113 Episode 111 Harus Kutemukan
114 Episode 112 Rumah Tua
115 Episode 113 Aku Pemilikmu
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Episode 1 Prolog
2
Episode 2 Pengagum Rahasia
3
Episode 3 Karina
4
Episode 4 Berteman dengan Karina
5
Episode 5 Kemarahan Nirmala
6
Episode 6 Awal Baru Kehidupanku
7
Episode 7 Pekerjaan Pertamaku
8
Episode 8 Diculik
9
Episode 9 Pria Gila
10
Episode 10 Rencana Kasih
11
Episode 11 Malaikat Penolong
12
Episode 12 Memberitahu Karina
13
Episode 13 Salah Kamar
14
Episode 14 Perjodohan
15
Episode 15 Pernyataan Cinta yang Tiba-tiba
16
Episode 16 Hamil?
17
Episode 17 Masa Lalu Tuan Smith Part 1
18
Episode 18 Masa Lalu Tuan Smith Part 2
19
Episode 19 Tuan Adam
20
Episode 20 Berencana Kabur
21
Episode 21 Membatalkan Pertunangan
22
Episode 22 Dikurung di Mansion
23
Episode 23 Rahasia Kasih Terbongkar
24
Episode 24 Ibu Mertua
25
Episode 25 Dipaksa Menikah
26
Episode 26 Ayah Kasih
27
Episode 27 Calon Suami
28
Episode 28 Menemui Rey
29
Episode 29 Hari Pernikahan
30
Episode 30 Nyonya Alexander
31
Episode 31 Menginap
32
Episode 32 Tidur Bersama
33
Episode 33 Pergi Berbelanja
34
Episode 34 Bertemu Nirmala
35
Episode 35 Bekerja
36
Episode 36 Mengidam
37
Episode 37 Kasih Terjatuh
38
Episode 38 Pergi Berlibur
39
Episode 39 Apa Yang Kurasakan
40
Episode 40 Nama Bayi
41
Episode 41 Jangan Bermimpi Lari Dariku
42
Episode 42 Rahasia Karina
43
Episode 43 Tuan Kaya Yang Suka Mengganggu
44
Episode 44 Sebuah Kalung
45
Episode 45 Pesta
46
Episode 46 Menghilang
47
Episode 47 Tuan Smith Menggila
48
Episode 48 Pengawal Pribadi
49
PENGUMUMAN
50
Episode 49 Bayiku Ed
51
Episode 50 Namira dan Dita
52
Episode 51 Bertengkar
53
Episode 52 Rumah Ayah dan Ibu
54
Episode 53 Ulang Tahun Kasih
55
Episode 54 Serangan Nenek Kasih
56
Episode 55 Membatalkan Kontrak
57
Episode 56 Sekretaris
58
Episode 57 Berani Menyentuh Wanitaku? Cari Mati!
59
Episode 58 Dia Membelaku
60
Episode 59 Kurasa Aku Mengenalmu
61
Episode 60 Belikan Aku Sebuah Dasi
62
Episode 61 Dasi Untuk Dan
63
Episode 62 Raja Iblis Jahat
64
Episode 63 Cemburu
65
Episode 64 Hatiku Tergerak Olehmu
66
Episode 65 Makan Malam Romantis
67
Episode 66 Mabuk
68
Episode 67 Tanda Terima Kasih
69
Episode 68 Surat Ancaman
70
Episode 69 Brandon
71
Episode 70 Mengerjaiku
72
Episode 71 Ketahuan
73
Episode 72 Hukuman
74
Episode 73 Berkencan dan Berlibur
75
Episode 74 Bertarung Merebut Hati
76
Episode 75 Bunuh Diri
77
Episode 76 Lupa Ingatan
78
Episode 77 Kau Adalah Rey
79
Episode 77 Merelakan Dirimu
80
Episode 78 Rumah Kediaman Rey
81
Episode 79 Menikah Dengan Rey
82
Episode 80 Persiapan Pertunangan
83
Episode 81 Tiba-tiba Menghilang
84
Episode 82 Balas Dendam
85
Episode 83 Berada Ditengah Konflik
86
Episode 84 Pencarian Kasih
87
Episode 85 Kasih Kembali
88
Episode 86 Pria Gila
89
Episode 87 Tolong Bebaskan Aku
90
Episode 88 Menjadi Istri Tanpa Sadar
91
Episode 89 Es Krim Cokelat
92
Episode 90 Penasaran
93
Episode 91 Ponsel Baru
94
Episode 92 Ruang Penyimpanan
95
Episode 93 Sakit Kepala
96
Episode 94 Amplop Cokelat
97
Episode 95 Andai Aku Punya Keluarga
98
Episode 96 Dasar Pengganggu, Sialan!
99
Episode 97 Ciuman Ketigaku
100
Episode 98 Minuman Untuk Tuan Smith
101
Episode 99 Keanehan Kasih
102
Episode 100 Berkemah
103
Episode 101 Tuan Smith Bertingkah Aneh
104
Episode 102 Tuan Smith Mabuk
105
Episode 103 Tidak Mungkin
106
Episode 104 Dansa
107
Episode 105 Kau Lupa Siapa Aku
108
Episode 106 Bukan Orang Asing
109
Episode 107 Aku Akan Pergi
110
Episode 108 Salju
111
Episode 109 Terobati
112
Episode 110 Ledakan Hati
113
Episode 111 Harus Kutemukan
114
Episode 112 Rumah Tua
115
Episode 113 Aku Pemilikmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!