Tak terasa,,tepat di hari ini satu tahun sudah Bulromi menjadi perantau sejak pertama kali dia bekerja di sini,meninggalkan anak dan istrinya.
Itu artinya besok adalah kali ke 12 nya Bulromi akan pulang melepas rindu.
Keadaan ekonomi mereka sudah lumayan membaik..Setidak nya tak pernah lagi anak dan istrinya berpuasa,dan tak pernah terjadi lagi ketika pagi hanya meneguk air kendi,kini anak dan istri nya bisa tidur di atas kasur,tidak harus ke pengapan ketika gelap,karena Bulromi sudah mampu memasang listrik,sedikit demi sedikit memperbaiki kondisi rumah,,tak ada lagi dinding berlubang,tangga lapuk,dan genting yang bocor.
Semua itu membuat Bulromi merasa sangat bersyukur,bukan hanya tentang rezeki yang tak pernah putus,tetapi juga tentang kepercayaan Pak Rudi yang selalu mempercayakan proyek-proyek baru kepada nya.
Malam ini,Bulromi tak dapat memejamkan matanya,rasa tak sabar ingin bertemu anak dan istrinya sudah di ubun- ubun.
Besok,,pagi- pagi sekali Dia akan pulang,meski cuma 2 hari saja,,tetap itu adalah suatu keindahan yang tak dapat di tukar dengan apapun di dunia ini.
Rasa rindunya nya begitu menggebu dan memuncak.
Berkali-kali Bulromi tersenyum dalam kondisi berbaring memeluk bantal guling.
"Mak....Mar..besok kita bertemu"
Bisik nya lirih lalu larut dalam lelap.
**
"Mak,,besok akhir bulan,itu berarti Bak pulang ya kan??"
Tanya mar,dengan mata berbinar.
"Iya,semoga tidak ada halangan di jalan,,agar Bak sampai dengan selamat"
"Aamiin..."
Jawab Mar yang tengah melipat pakaian.
"Mar,kemarin mak lihat Risman pergi berdua dengan Asiyah,mereka bertemu di ujung jalan depan"
Mar yang mendengar penuturan Ibunya,lalu menghentikan lipatan nya.
"Mungkin Mak salah lihat,,"
"Enggak kok Mar,Mak yakin...itu mereka,Sebenar nya kau dengan Risman ada hubungan atau hanya teman?"
Mar kaget mendengar pertanyaan Ibunya,
Bukan kah memang saat ini ia tengah dekat dengan Risman.
Risman adalah teman laki-laki yang dekat dengan nya lebih kurang 4 bulan terakhir ini.
Perkenalan mereka berawal dari acara remaja di resepsi pernikahan Tini ,Risman salah satu tamu yang hadir,dia satu kampung dengan Tini,lebih tepat nya tetangga.
Risman bekerja sebagai seorang pekerja pabrik.
Sikap Risman yang baik dan lembut,membuat Maryati terpikat.
Risman juga sudah sering datang berkunjung kerumah Mar,sehingga mengenal masning,dan sempat juga berkenalan dengan Bulromi,saat Ayah nya maryati tersebut pulang.
Namun,entah mengapa mendengar penuturan Ibunya barusan membuat Maryati ragu akan kesetiaan Risman,hatinya juga memanas,dan Mar juga seolah merasa adanya penghianatan dari sahabat nya Asiyah.
"Mar....!!,kau kenapa melamun"
Masning menepuk pundak Maryati yang dari tadi terdiam.
"Eh anu Mak,itu...gak kenapa- kenapa"
Jawab Maryati gugup dan salah tingkah.
"Lalu...kau belum jawab pertanyaan Mak tadi"
"Eh...Apa Mak?...Ehm...yang mana?
Mar semakin kikuk.
"Kau dengan Risman ada hubungan apa?"
"Oh...itu,,anu..cuma teman..iya cuma teman"
"Ehm...baguslah kalau begitu,,mak kira kalian pacaran"
Tok..tok..tok..!
Pintu rumah Maryati ada yang mengetuk,
Maryati begitu yakin yang datang adalah Risman,karena seperti biasa Risman akan bertandang kerumah Mar setiap malam minggu sehabis isya.
"Ada tamu Mar..."
Ujar Masning.
"Sstttttt..."
Buru- buru Maryati meletak kan telunjuk di depan mulut nya,lalu mendekati Ibunya.
"Mak,,kalo yang datang Risman,,bilang aku gak dirumah ya"
Ujar mar sedikit berbisik.
"Loch...kenapa?"
Balas Masning bingung.
"Ehm...gak pa Mak,,bilang gitu aja"
Mar segera bersembunyi di balik dinding kamar yang baru saja dibuat ayah nya bulan kemarin.
Masning menanggapi putrinya dengan anggukan kemudian beranjak untuk membuka pintu.
Sesaat setelah pintu di buka,tampak di depan nya seorang lelaki muda,Dia adalah Risman.
"Malam buk..,Mar nya ada?"
Tanya Risman dengan senyum ramah.
"Malam...wah..Ris,,kebetulan Mar nya baru aja pergi tadi di jemput paman nya."
"Oh...ya udah kalau gitu Aku pamit pulang Buk"
"Gak mau masuk dulu Ris?"
"Lain kali aja Buk,permisi"
"Oh ya udah,,nanti di bilangin kalo Risman kesini"
Begitu pintu di tutup,Mar berlari keluar dari kamar,lalu mengintip dari celah jendela Rumah nya.
Dia melihat,Risman tidak pulang melainkan belok ke Rumah Asiyah,,dan ternyata Asiyah telah duduk manis di tangga rumah nya menanti kan Risman.
Dengan perasaan yang sangat Geram,Maryati membuka pintu rumah nya lalu dengan cepat menuruni anak tangga,
Mar menyelinap masuk ke bawah rumah panggung Asiyah,untuk menguping pembicaraan dua sejoli yang dicurigai Mar tengah berkhianat terhadap dirinya.
Sayup- sayup Maryati mulai mendengar percakapan dua sejoli tersebut,,sesekali di iringi candaan yang membuat mereka tertawa renyah.
"Ehm...Kak Risman emang nya bilang sama Mar mau kesini?"
"Enggak lah,,kan Dia sedang tidak dirumah"
"Oh..tapi besok- besok bilang?"
"Ya enggak donk yah,,biar ini jadi rahasia kita"
"Nanti kalo Mar marah gimana??"
"Dia gak akan tahu"
"Kak Risman suka sama Aku??"
"Kamu cantik...siapa sih yang gak suka kamu,,dan aku salah satu nya.."
"Ah kakak bisa aja ngerayu nya"
"Hehehe"
Tawa dari kedua nya,membuat jengkel Mar,hatinya terlanjur sakit,,tangan nya mengepal geram.
Sejenak dia berfikir,,apa yang akan dilakukan nya pada dua sejoli ini.
Setelah beberapa saat,Mar tersenyum nakal,
Seketika itu juga,,kejahilan bangkit dan bergelora.
Mar berjalan pelan menaiki anak tangga rumah Asiyah,,kemudian mengambil sebelah sepatu milik Risman,lalu sebelah lagi sandal milik Asiyah,Mar membawanya turun lalu membuang nya di semak belakang rumah Asiyah.
Mar,berkacak pinggang kemudian tertawa geli.
"Huh...rasain kalian berdua,,ini balasan untuk penghianat."
ujarnya pelan,sambil berlari kembali ke rumah nya.
Dua jam berlalu..
Terdengar ribut-ribut dari Arah rumah Asiyah,
Maryati kembali mengintip dari celah jendela,,
mereka tengah sibuk mencari sepatu Risman.
Maryati kembali tertawa kali ini terpingkal lebih keras,
kemudian akhir nya kembali masuk kamar,
Sesampai nya di dalam kamar,,Maryati menghela nafas dalam-dalam.
"Terima kasih Tuhan,kau telah menunjuk kan bahwa Risman bukan laki-laki yang baik.,dan maaf kan Aku atas kenakalan ku malam ini,,Aamiin.."
Mar mengusap muka nya dengan kedua belah telapak tangan nya.
Senyum nya kembali tersungging,terlebih saat mengingat bahwa besok Ayah nya akan pulang,,Rindu nya akan segera terobati.
Mar ingin cepat- cepat tertidur,agar pagi lebih cepat datang sehingga ia akan lebih cepat bertemu Laki-laki terhebat nya,Laki-laki terbaik nya.
Ya...hanya Ayah nya lah cinta sejati sebenar nya,yang tak pernah menipu dan menyakiti hatinya.
Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
alhamdulillah
2022-03-28
0
Aris Pujiono
mampir kak ...salam dari aku dan adik cantikku
2022-03-02
0
Leli Leli
next
2022-02-27
0