Musim buah telah tiba,nampak dari orang- orang yang menggelar dagangan nya di pinggir-pinggir jalan.
Terutama buah durian,buah yang paling di gemari Maryati,akan tetapi keluarga mereka tak pernah mampu untuk membelinya.
Buah durian tergolong buah yang cukup mahal bagi keluarga mereka,untuk membeli satu buah durian utuh,,bisa mencapai 30 ribu hingga 50 ribu,uang segitu banyak bisa buat makan 1 minggu untuk keluarga mereka.
Maryati menyusuri jalan kerumah nya, sepulang dari rumah majikan nya.
sepanjang perjalanan,hidung nya mencium aroma durian,dia menoleh kan kepalanya ke kanan dan ke kiri,tampak penjual durian tengah sibuk melayani pembeli.
Sayup-sayup ia mendengar percakapan antara penjual dan pembeli.
"Yang ini berapa kak.."
"3 buah seratus ribu"
Deg...
Jantung nya tersentak.
"Mahal sekali"
Fikir nya..harga 3 buah durian adalah hampir separuh gaji nya dari Ibu ita.
Mencuci baju,piring kotor dan beres-beres rumah,Maryati mendapatkan gaji sebesar 250 rb untuk satu bulan.
Sepanjang perjalanan,
dia membayangkan jika gaji nya akhir bulan ini dia belikan durian,
ehmm...bisa- bisa dia tak bisa bantu ibu nya beli beras,bukan kah ayah nya sedang menganggur sekarang.
"Ahhh..lain kali saja.."
Ujar nya lirih..
Sekarang cukup nikmati aroma nya saja dulu..siapa tau,besok- besok ada rejeki.Dia lalu tersenyum dan berlalu.
Begitulah Maryati,sosok nya selalu ceria tak peduli seberat apa perjuangan hidup nya,,
dia hadapi dengan senyuman.
Sesampainya di rumah,
dia mendapati rumah nya tertutup.
Ibunya sudah pasti belum pulang,sedangkan ayah nya entah sedang kemana.
Dia berjalan ke arah dapur nya,berniat memasak,tapi segera mengurungkan niat nya,sebab tak ada apa yang bisa di masak.
Beras sudah 3 hari ini habis,sementara gaji nya dari ibu ita baru akan diterima nya satu minggu lagi,hanya ada satu bungkus mi instan,mana cukup untuk perut mereka bertiga.
Ia segera memutar otak dengan cepat,agar hari ini perut mereka bisa terisi.
"Mar...mar..."
Terdengar panggilan dari depan rumah nya.
ia bergegas melihat kedepan,,ternyata Asiyah.
Asiyah adalah teman Maryati,rumah mereka berhadapan,akan tetapi nasib mereka sedikit berbeda.
Asiyah hidup nya lebih baik,ayah nya seorang karyawan di sebuah pabrik,yang setiap bulan menerima gaji tetap,tunjangan dan lain sebagai nya.
Akan tetapi,,ayah nya terkenal sangat pelit dan sangat galak terhadap anak dan istri.
Hal itu lah yang sering membuat kenakalan Asiyah terjadi,dan itu sering melibat kan Maryati.
"Ada apa yah??"
Tanya maryati.
"Kamu bisa tolong aku mar?"
"tolong apa?"
Ada raut bingung di muka maryati..
"Aku teringin...sekali makan ayam goreng,,tapi hal itu pasti tidak akan di kabul kan bapak ku,,kamu tau sendiri kan..gimana bapak ku"
Ada kesedihan di mata asiyah ketika menuturkan keinginan nya.
"Lantas...apa yang bisa aku lakukan??!"
Ucap maryati semakin bingung.
Senyum nakal asiyah terkembang,hal itu membuat Maryati yakin,bahwa akan ada kenakalan yang terjadi hari ini.
"Sini...mendekat,,aku ada ide..!"
Maryati pun mendekat,,
"Di rumah mu banyak kepinding kan??"
Tanya Asiyah.
Kepinding adalah sejenis kutu yang sering bersarang pada bantal dan kasur yang terbuat dari kapuk,bisa juga di dapati pada dinding-dinding lapuk.
Dengan perasaan yang masih bingung,Maryati mengangguk.
"Nah..sekarang kamu cari kepinding yang banyak,,masuk kan di kantong ini !!..."
Asiyah menyodorkan sebuah plastik kecil yang biasa di pakai untuk membungkus gula di warung-warung.
Maryati menerima nya,dan menuruti perintah Asiyah untuk mencari kepinding.
tak butuh waktu lama,6 ekor kepinding dia dapat kan.
Asiyah masih menunggu nya di tangga.
Maryati kembali menemui nya,,dan menyodorkan hasil tangkapan nya...
"Oke makasih ya..yuk ikut aku ke belakang rumah ku.."
Dengan masih kebingungan maryati ikut bersama nya.
Di belakang rumah asiyah terdapat kandang ayam.Ayah nya memelihara banyak sekali ayam.
"Mar...kamu bantu aku tangkap kan ayam yang paling besar itu..!!"
Lagi- lagi Asiyah memerintah kan sesuatu yang membingungkan Maryati,nampak keraguan di matanya..tapi asiyah meyakin kan nya.
Maryati lalu menangkap se ekor ayam jago,dan memberikan nya pada Asiyah.
Asiyah menerima nya lalu segera menjalan kan ide nya.
Dia memasuk kan satu persatu kepinding kedalam telinga ayam.
sampai habis.
Maryati yang bingung,hanya memandang ulah teman nya dengan tatapan tidak mengerti.
Setelah selesai,,Asiyah melepaskan kembali ayam jago tersebut.
Apa yang terjadi??
Ayam tersebut,melompat- lompat,
berguling-guling,mematok- matok kan paruh nya pada tanah,menggeleng- gelengkan kepalanya.
Maryati memandang ayam tersebut..lalu tertawa..
dan akhir nya mengerti,
Maryati tertawa cekikikan dengan ide nakal sahabat nya..
Asiyah menarik tangan maryati ke depan dan mengajak nya duduk di tangga rumah nya.
Dari kejauhan,terlihat ayah Asiyah pulang untuk makan siang..belum lagi motor butut nya berhenti,,Asiyah telah lebih dulu menghampiri ayah nya.
Dengan muka serius,,Asiyah mencoba bercerita..maryati hanya berdiri terdiam di samping nya.
"Pak...pak..buruan lihat ayam kita!!,ada yang sakit pak..dari pagi tadi dia menggeleng- gelengkan kepalanya,sepertinya dia menelan karet pak..!!"
Ayah nya kaget,,lalu mengikuti asiyah yang menarik tangan nya ke belakang.
benar saja...ayam tersebut masih meronta- ronta.
Dengan sigap,,ayah asiyah naik ke atas rumah mengambil pisau tajam dan menyembelih nya.
Asiyah tersenyum kearah Maryati yang ikut tersenyum dalam hatinya berkata.
" Maaf kan aku..Tuhan..atas kenakalan ini"..
Setelah ayam di bersih kan,ibu Asiyah memberi sebelah dada ayam pada maryati..
maryati menyambut nya dengan bahagia,setidak nya dia telah mendapat kan lauk untuk makan,meskipun belum ada beras yang akan dimasak menjadi nasi.
Maryati segera pulang,,dan merebus ayam tersebut hanya menggunakan garam.
Setelah matang,dia mengambil daun pisang di belakang rumah nya,meletak kan nya di atas wajan yang telah hitam tebal bagian bawah nya akibat terlalu sering di pakai,lalu ayam tersebut di panggang nya tanpa bumbu..karena untuk menggoreng,minyak telah habis..
Aroma harum daun pisang yang gosong..membuat perut nya bernyanyi..
Baru saja dia mengangkat ayam dari wajan,tiba- tiba terdengar derit pintu yang di buka disertai langkah kaki.
Maryati melongok kan kepala mencari tau siapa yang pulang.
"Bau harum apa ini mar,??"
Tanya ibu nya yang datang dengan bungkusan besar di tangan nya.
"Ayam mak,,di kasih iyah,"
"Apa itu mak?"
Tanya balik maryati pada ibunya.
"Cobalah kau buka mar.."
"Rejeki mak hari ini lumayan banyak"
Ibunya meninggalkan maryati,menuju ke depan lalu duduk di tikar sambil bersandar..
nampak kelelahan diwajah nya.
"Bak mu belum pulang mar??
Tanya ibu nya sedikit berteriak,
"Belum mak.."
jawab maryati.
"Entah kemana Bak pergi sudah se siang ini belum pulang."
Gumam maryati berbicara sendiri.
Maryati membuka kantong yang diberikan ibu nya.Ada beberapa bungkusan di dalam nya.
Dia segera mengeluarkan nya satu persatu..berharap ada beras di sana agar bisa dimasak dan mereka bisa makan kenyang.
benar saja,
Ada setengah kilo beras,seplastik kecil minyak goreng,ada cabe dan bawang yang berada di satu plastik.
Kemudian di bungkusan lain,terasa hangat,
ketika di buka ternyata nasi,lengkap dengan sayur nangka,sambal lado,sepotong ikan dan beberapa potong tempe semua lauk itu di bungkus terpisah.
"Dari mana mak dapat nasi beserta lauk ini mak??"
Tanya maryati,ketika telah menyiapkan makanan yang dibawa ibunya ke depan tempat dimana ibu nya sedang selonjoran.
"Tadi..ibu maria yang punya warung makan di pinggir jalan itu, minta tolong mak untuk bantuin dia dari pagi,karyawan nya tidak masuk.pulang nya mak di beri upah itu."
Terlihat maryati manggut- manggut mendengar penjelasan ibunya..
ibu maria adalah pemilik warung makan,,warung nya buka dari jam 10 pagi sampai jam 1 siang.dan selalu saja ramai pembeli.
Ada rona bahagia di raut muka mereka berdua,,setidak nya besok ada yang bisa mereka masak untuk makan.
baru saja mereka menata piring,,
Ayah maryati pulang.dan disambut kedua ibu dan anak itu dengan tawaran untuk makan.
"Kebetulan Bak pulang,ayo kita makan perut sudah keroncongan"
Ajak maryati di iringi gelak tawa...dari ketiga nya.
Mereka makan dengan lahap..jarang sekali mereka makan dengan menu lengkap seperti ini.
Selesai makan..maryati merapikan kembali tempat itu,dan membersihkan sisa nasi yang tercecer,karena disitulah mereka akan tidur nanti malam.
"Bak dari mana tadi..?"
Tanya Masning kepada suami nya
"Aku keliling mencari pekerjaan..tapi belum dapat..besok aku coba lagi."
"Sabar ya Bak"
Ujar Masning mengusap pundak suaminya.
Suaminya hanya tersenyum kecut sambil mengangguk seraya memegang tangan istrinya.
Maryati yang menyaksikan itu tersenyum dengan mata berkaca- kaca.
Dia bangga melihat cinta kedua orang tuanya. mereka saling mendukung serta menguat kan satu sama lain,disaat ekonomi keluarganya benar-benar berada di bawah..
bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Risa Istifa
🤗🤗🤗🤗🤗
2022-05-18
1
Leli Leli
gokil ide aisah teman Maryati senyum" sendiri bacanya
2022-02-10
0
Aris Pujiono
semangat maryati
2022-02-10
0