bab 2 Makan enak..

Musim buah telah tiba,nampak dari orang- orang yang menggelar dagangan nya di pinggir-pinggir jalan.

Terutama buah durian,buah yang paling di gemari Maryati,akan tetapi keluarga mereka tak pernah mampu untuk membelinya.

Buah durian tergolong buah yang cukup mahal bagi keluarga mereka,untuk membeli satu buah durian utuh,,bisa mencapai 30 ribu hingga 50 ribu,uang segitu banyak bisa buat makan 1 minggu untuk keluarga mereka.

Maryati menyusuri jalan kerumah nya, sepulang dari rumah majikan nya.

sepanjang perjalanan,hidung nya mencium aroma durian,dia menoleh kan kepalanya ke kanan dan ke kiri,tampak penjual durian tengah sibuk melayani pembeli.

Sayup-sayup ia mendengar percakapan antara penjual dan pembeli.

"Yang ini berapa kak.."

"3 buah seratus ribu"

Deg...

Jantung nya tersentak.

"Mahal sekali"

Fikir nya..harga 3 buah durian adalah hampir separuh gaji nya dari Ibu ita.

Mencuci baju,piring kotor dan beres-beres rumah,Maryati mendapatkan gaji sebesar 250 rb untuk satu bulan.

Sepanjang perjalanan,

dia membayangkan jika gaji nya akhir bulan ini dia belikan durian,

ehmm...bisa- bisa dia tak bisa bantu ibu nya beli beras,bukan kah ayah nya sedang menganggur sekarang.

"Ahhh..lain kali saja.."

Ujar nya lirih..

Sekarang cukup nikmati aroma nya saja dulu..siapa tau,besok- besok ada rejeki.Dia lalu tersenyum dan berlalu.

Begitulah Maryati,sosok nya selalu ceria tak peduli seberat apa perjuangan hidup nya,,

dia hadapi dengan senyuman.

Sesampainya di rumah,

dia mendapati rumah nya tertutup.

Ibunya sudah pasti belum pulang,sedangkan ayah nya entah sedang kemana.

Dia berjalan ke arah dapur nya,berniat memasak,tapi segera mengurungkan niat nya,sebab tak ada apa yang bisa di masak.

Beras sudah 3 hari ini habis,sementara gaji nya dari ibu ita baru akan diterima nya satu minggu lagi,hanya ada satu bungkus mi instan,mana cukup untuk perut mereka bertiga.

Ia segera memutar otak dengan cepat,agar hari ini perut mereka bisa terisi.

"Mar...mar..."

Terdengar panggilan dari depan rumah nya.

ia bergegas melihat kedepan,,ternyata Asiyah.

Asiyah adalah teman Maryati,rumah mereka berhadapan,akan tetapi nasib mereka sedikit berbeda.

Asiyah hidup nya lebih baik,ayah nya seorang karyawan di sebuah pabrik,yang setiap bulan menerima gaji tetap,tunjangan dan lain sebagai nya.

Akan tetapi,,ayah nya terkenal sangat pelit dan sangat galak terhadap anak dan istri.

Hal itu lah yang sering membuat kenakalan Asiyah terjadi,dan itu sering melibat kan Maryati.

"Ada apa yah??"

Tanya maryati.

"Kamu bisa tolong aku mar?"

"tolong apa?"

Ada raut bingung di muka maryati..

"Aku teringin...sekali makan ayam goreng,,tapi hal itu pasti tidak akan di kabul kan bapak ku,,kamu tau sendiri kan..gimana bapak ku"

Ada kesedihan di mata asiyah ketika menuturkan keinginan nya.

"Lantas...apa yang bisa aku lakukan??!"

Ucap maryati semakin bingung.

Senyum nakal asiyah terkembang,hal itu membuat Maryati yakin,bahwa akan ada kenakalan yang terjadi hari ini.

"Sini...mendekat,,aku ada ide..!"

Maryati pun mendekat,,

"Di rumah mu banyak kepinding kan??"

Tanya Asiyah.

Kepinding adalah sejenis kutu yang sering bersarang pada bantal dan kasur yang terbuat dari kapuk,bisa juga di dapati pada dinding-dinding lapuk.

Dengan perasaan yang masih bingung,Maryati mengangguk.

"Nah..sekarang kamu cari kepinding yang banyak,,masuk kan di kantong ini !!..."

Asiyah menyodorkan sebuah plastik kecil yang biasa di pakai untuk membungkus gula di warung-warung.

Maryati menerima nya,dan menuruti perintah Asiyah untuk mencari kepinding.

tak butuh waktu lama,6 ekor kepinding dia dapat kan.

Asiyah masih menunggu nya di tangga.

Maryati kembali menemui nya,,dan menyodorkan hasil tangkapan nya...

"Oke makasih ya..yuk ikut aku ke belakang rumah ku.."

Dengan masih kebingungan maryati ikut bersama nya.

Di belakang rumah asiyah terdapat kandang ayam.Ayah nya memelihara banyak sekali ayam.

"Mar...kamu bantu aku tangkap kan ayam yang paling besar itu..!!"

Lagi- lagi Asiyah memerintah kan sesuatu yang membingungkan Maryati,nampak keraguan di matanya..tapi asiyah meyakin kan nya.

Maryati lalu menangkap se ekor ayam jago,dan memberikan nya pada Asiyah.

Asiyah menerima nya lalu segera menjalan kan ide nya.

Dia memasuk kan satu persatu kepinding kedalam telinga ayam.

sampai habis.

Maryati yang bingung,hanya memandang ulah teman nya dengan tatapan tidak mengerti.

Setelah selesai,,Asiyah melepaskan kembali ayam jago tersebut.

Apa yang terjadi??

Ayam tersebut,melompat- lompat,

berguling-guling,mematok- matok kan paruh nya pada tanah,menggeleng- gelengkan kepalanya.

Maryati memandang ayam tersebut..lalu tertawa..

dan akhir nya mengerti,

Maryati tertawa cekikikan dengan ide nakal sahabat nya..

Asiyah menarik tangan maryati ke depan dan mengajak nya duduk di tangga rumah nya.

Dari kejauhan,terlihat ayah Asiyah pulang untuk makan siang..belum lagi motor butut nya berhenti,,Asiyah telah lebih dulu menghampiri ayah nya.

Dengan muka serius,,Asiyah mencoba bercerita..maryati hanya berdiri terdiam di samping nya.

"Pak...pak..buruan lihat ayam kita!!,ada yang sakit pak..dari pagi tadi dia menggeleng- gelengkan kepalanya,sepertinya dia menelan karet pak..!!"

Ayah nya kaget,,lalu mengikuti asiyah yang menarik tangan nya ke belakang.

benar saja...ayam tersebut masih meronta- ronta.

Dengan sigap,,ayah asiyah naik ke atas rumah mengambil pisau tajam dan menyembelih nya.

Asiyah tersenyum kearah Maryati yang ikut tersenyum dalam hatinya berkata.

" Maaf kan aku..Tuhan..atas kenakalan ini"..

Setelah ayam di bersih kan,ibu Asiyah memberi sebelah dada ayam pada maryati..

maryati menyambut nya dengan bahagia,setidak nya dia telah mendapat kan lauk untuk makan,meskipun belum ada beras yang akan dimasak menjadi nasi.

Maryati segera pulang,,dan merebus ayam tersebut hanya menggunakan garam.

Setelah matang,dia mengambil daun pisang di belakang rumah nya,meletak kan nya di atas wajan yang telah hitam tebal bagian bawah nya akibat terlalu sering di pakai,lalu ayam tersebut di panggang nya tanpa bumbu..karena untuk menggoreng,minyak telah habis..

Aroma harum daun pisang yang gosong..membuat perut nya bernyanyi..

Baru saja dia mengangkat ayam dari wajan,tiba- tiba terdengar derit pintu yang di buka disertai langkah kaki.

Maryati melongok kan kepala mencari tau siapa yang pulang.

"Bau harum apa ini mar,??"

Tanya ibu nya yang datang dengan bungkusan besar di tangan nya.

"Ayam mak,,di kasih iyah,"

"Apa itu mak?"

Tanya balik maryati pada ibunya.

"Cobalah kau buka mar.."

"Rejeki mak hari ini lumayan banyak"

Ibunya meninggalkan maryati,menuju ke depan lalu duduk di tikar sambil bersandar..

nampak kelelahan diwajah nya.

"Bak mu belum pulang mar??

Tanya ibu nya sedikit berteriak,

"Belum mak.."

jawab maryati.

"Entah kemana Bak pergi sudah se siang ini belum pulang."

Gumam maryati berbicara sendiri.

Maryati membuka kantong yang diberikan ibu nya.Ada beberapa bungkusan di dalam nya.

Dia segera mengeluarkan nya satu persatu..berharap ada beras di sana agar bisa dimasak dan mereka bisa makan kenyang.

benar saja,

Ada setengah kilo beras,seplastik kecil minyak goreng,ada cabe dan bawang yang berada di satu plastik.

Kemudian di bungkusan lain,terasa hangat,

ketika di buka ternyata nasi,lengkap dengan sayur nangka,sambal lado,sepotong ikan dan beberapa potong tempe semua lauk itu di bungkus terpisah.

"Dari mana mak dapat nasi beserta lauk ini mak??"

Tanya maryati,ketika telah menyiapkan makanan yang dibawa ibunya ke depan tempat dimana ibu nya sedang selonjoran.

"Tadi..ibu maria yang punya warung makan di pinggir jalan itu, minta tolong mak untuk bantuin dia dari pagi,karyawan nya tidak masuk.pulang nya mak di beri upah itu."

Terlihat maryati manggut- manggut mendengar penjelasan ibunya..

ibu maria adalah pemilik warung makan,,warung nya buka dari jam 10 pagi sampai jam 1 siang.dan selalu saja ramai pembeli.

Ada rona bahagia di raut muka mereka berdua,,setidak nya besok ada yang bisa mereka masak untuk makan.

baru saja mereka menata piring,,

Ayah maryati pulang.dan disambut kedua ibu dan anak itu dengan tawaran untuk makan.

"Kebetulan Bak pulang,ayo kita makan perut sudah keroncongan"

Ajak maryati di iringi gelak tawa...dari ketiga nya.

Mereka makan dengan lahap..jarang sekali mereka makan dengan menu lengkap seperti ini.

Selesai makan..maryati merapikan kembali tempat itu,dan membersihkan sisa nasi yang tercecer,karena disitulah mereka akan tidur nanti malam.

"Bak dari mana tadi..?"

Tanya Masning kepada suami nya

"Aku keliling mencari pekerjaan..tapi belum dapat..besok aku coba lagi."

"Sabar ya Bak"

Ujar Masning mengusap pundak suaminya.

Suaminya hanya tersenyum kecut sambil mengangguk seraya memegang tangan istrinya.

Maryati yang menyaksikan itu tersenyum dengan mata berkaca- kaca.

Dia bangga melihat cinta kedua orang tuanya. mereka saling mendukung serta menguat kan satu sama lain,disaat ekonomi keluarganya benar-benar berada di bawah..

bersambung**

Terpopuler

Comments

Risa Istifa

Risa Istifa

🤗🤗🤗🤗🤗

2022-05-18

1

Leli Leli

Leli Leli

gokil ide aisah teman Maryati senyum" sendiri bacanya

2022-02-10

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

semangat maryati

2022-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Perempuan tangguh
2 bab 2 Makan enak..
3 bab 3 Petualangan malam
4 bab 4 Derai air mata malam
5 bab 5 Tini datang..
6 bab 6 Mendapat kabar baik.
7 bab 7 Bocah petualang..
8 bab 8 Bocah petualang 2
9 bab 9 Bocah petualang 3
10 bab 10 Rencana Tini
11 bab 11 Curhat Tini
12 bab 12 Harapan
13 bab 13 Suka cita
14 bab 14 Bak berangkat
15 bab 15 Sungguh berat..
16 bab 16 Pengkhianatan
17 bab 17 Berhenti kerja
18 Bab 18 Melepas rindu
19 bab 19 Awal kisah itu..
20 Bab 20 Terpikat
21 Bab 21 Terpukau
22 Bab 22 Getaran cinta
23 bab 23 Niat baik
24 bab 24 berkunjung
25 Bab 25 Mengikat janji
26 Bab 26 Hari bahagia
27 bab 27 Awal yang baru
28 bab 28 Rencana hidup mandiri
29 Bab 29 Hadiah Tuhan
30 Bab 30 Pindah rumah
31 Bab 31 kesibukan baru
32 Bab 32 Welcome baby Diana
33 Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34 Bab 34 Suasana Baru
35 Bab 35 Cobaan besar
36 Bab 36 Bangkit
37 Bab 37 welcome baby boy
38 Bab 38 Baby Win pulang
39 Bab 39 Kembali berduka
40 Bab 40 Masuk berita
41 Bab 41 Mengasingkan Diri
42 Bab 42 Menyusul
43 Bab 43 Adaptasi lagi
44 Bab 44 Positif lagi
45 Bab 45 Kerja lagi
46 Bab 46 Bos genit
47 Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48 Bab 48 New Baby
49 Bab 49 Pulang
50 Bab 50 Mendapat Balasan surat
51 Bab 51 Kembali
52 Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53 Bab 53 Musa datang
54 Bab 54 galau
55 Bab 55 Kumpul lagi
56 Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57 Bab 57 Ana kembali sekolah
58 Bab 58 Pindah rumah
59 Bab 59 Perkelahian Ana
60 Bab 60 Meminta maaf
61 Bab 61 Menjual Anting
62 Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63 Bab 63 Memulai hari baru
64 Bab 64 Makan Enak lagi
65 Bab 65 Makan bersama
66 Bab 66 Kontrakan baru lagi
67 Bab 67 Permen gembira
68 Bab 68 Suasana baru lagi
69 Bab 69 Mimpi
70 Bab 70 Penasaran
71 Bab 71 Ketakutan Mar
72 Bab 72 kursi baru
73 Bab 73 Bayi terakhir Mar
74 Bab 74 Jual barang
75 Bab 75 Terus berjuang
76 Bab 76 Majikan Baru
77 Bab 77 Sesuatu yang baru
78 Bab 78 Sedih itu datang lagi
79 Bab 79 Cemburu buta
80 Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81 Bab 81 Kabar Baik
82 Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83 Bab 83 Primadona baru
84 Bab 84 Mar jatuh sakit
85 Bab 85 Masuk rumah sakit
86 Bab 86 Mar membaik
87 Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88 Bab 88 Kembali dirawat
89 Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90 Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91 Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92 Bab 92 Memburuk
93 Bab 93 Selamat jalan Mar...
94 Bab 94 Duka kehilanganmu
95 Bab 95 Patah kemudi
96 Bab 96 Cinta sejati itu ada
97 Promoooooo......
Episodes

Updated 97 Episodes

1
bab 1 Perempuan tangguh
2
bab 2 Makan enak..
3
bab 3 Petualangan malam
4
bab 4 Derai air mata malam
5
bab 5 Tini datang..
6
bab 6 Mendapat kabar baik.
7
bab 7 Bocah petualang..
8
bab 8 Bocah petualang 2
9
bab 9 Bocah petualang 3
10
bab 10 Rencana Tini
11
bab 11 Curhat Tini
12
bab 12 Harapan
13
bab 13 Suka cita
14
bab 14 Bak berangkat
15
bab 15 Sungguh berat..
16
bab 16 Pengkhianatan
17
bab 17 Berhenti kerja
18
Bab 18 Melepas rindu
19
bab 19 Awal kisah itu..
20
Bab 20 Terpikat
21
Bab 21 Terpukau
22
Bab 22 Getaran cinta
23
bab 23 Niat baik
24
bab 24 berkunjung
25
Bab 25 Mengikat janji
26
Bab 26 Hari bahagia
27
bab 27 Awal yang baru
28
bab 28 Rencana hidup mandiri
29
Bab 29 Hadiah Tuhan
30
Bab 30 Pindah rumah
31
Bab 31 kesibukan baru
32
Bab 32 Welcome baby Diana
33
Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34
Bab 34 Suasana Baru
35
Bab 35 Cobaan besar
36
Bab 36 Bangkit
37
Bab 37 welcome baby boy
38
Bab 38 Baby Win pulang
39
Bab 39 Kembali berduka
40
Bab 40 Masuk berita
41
Bab 41 Mengasingkan Diri
42
Bab 42 Menyusul
43
Bab 43 Adaptasi lagi
44
Bab 44 Positif lagi
45
Bab 45 Kerja lagi
46
Bab 46 Bos genit
47
Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48
Bab 48 New Baby
49
Bab 49 Pulang
50
Bab 50 Mendapat Balasan surat
51
Bab 51 Kembali
52
Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53
Bab 53 Musa datang
54
Bab 54 galau
55
Bab 55 Kumpul lagi
56
Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57
Bab 57 Ana kembali sekolah
58
Bab 58 Pindah rumah
59
Bab 59 Perkelahian Ana
60
Bab 60 Meminta maaf
61
Bab 61 Menjual Anting
62
Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63
Bab 63 Memulai hari baru
64
Bab 64 Makan Enak lagi
65
Bab 65 Makan bersama
66
Bab 66 Kontrakan baru lagi
67
Bab 67 Permen gembira
68
Bab 68 Suasana baru lagi
69
Bab 69 Mimpi
70
Bab 70 Penasaran
71
Bab 71 Ketakutan Mar
72
Bab 72 kursi baru
73
Bab 73 Bayi terakhir Mar
74
Bab 74 Jual barang
75
Bab 75 Terus berjuang
76
Bab 76 Majikan Baru
77
Bab 77 Sesuatu yang baru
78
Bab 78 Sedih itu datang lagi
79
Bab 79 Cemburu buta
80
Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81
Bab 81 Kabar Baik
82
Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83
Bab 83 Primadona baru
84
Bab 84 Mar jatuh sakit
85
Bab 85 Masuk rumah sakit
86
Bab 86 Mar membaik
87
Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88
Bab 88 Kembali dirawat
89
Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90
Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91
Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92
Bab 92 Memburuk
93
Bab 93 Selamat jalan Mar...
94
Bab 94 Duka kehilanganmu
95
Bab 95 Patah kemudi
96
Bab 96 Cinta sejati itu ada
97
Promoooooo......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!