Malam bertambah larut,,di belai angin malam yang bertambah dingin,,kedua remaja tersebut memilih masuk kedalam rumah,,kemudian menutup rapat pintu rumah nya.
Mereka berbaring menatap langit- langit rumah.
"Tin,,sampai kapan kamu disini??"
tanya Maryati pada tini.
"Besok sore aku pulang ya,,nanti kapan - kapan aku menginap lagi,,atau..kamu mau ikut kerumah ku,,menginap dirumah ku??"
" Ehmm...lain kali ya Tin,,kamu tau sendiri kan aku sibuk,,"
Tini tersenyum,,
"Nanti,,kalo aku sudah jadi istri orang??"
Ujar Tini kemudian membalik tubuh nya.
Maryati beranjak,,lalu menarik tubuh Tini
"Maksud mu apa tu??,
kamu udah mau nikah??"
Tini tersenyum,,kemudian kembali membalik tubuh nya membelakangi Maryati,Lalu tertidur dengan lelap
Sementara maryati,tertidur dengan sejuta tanya.
**
Fajar telah datang,,di sambut suara ayam yang bersahutan,,
Sementara Maryati sibuk dengan segudang list keseharian nya,,mulai dari mencuci ke sungai,mencari kayu bakar,,mencuci piring,,kali ini Dia tidak sendiri,,ada Tini yang menemani nya,
Sementara ibu nya,,tengah sibuk di dapur reot milik mereka,,Memasak air menyeduh teh dan kopi yang kebetulan ada,biasanya hanya meneguk air kendi yang dingin,,tapi pagi ini nampak berbeda,,mereka bisa sarapan dengan tepung gandum yang hanya dicampur air garam lalu di goreng,,kemudian bisa meminum kopi dan teh hangat,suatu keadaan yang patut di syukuri oleh mereka disaat kondisi ekonomi yang benar - benar menghempas mereka di keadaan yang paling bawah.
Hampir 2 jam,Maryati berada di sungai untuk menyelesaikan semua tugas nya.
mereka akhirnya pulang,dengan menenteng cucian.
Sepanjang jalan pulang tak henti mereka bercerita tentang apa saja yang bisa mereka jadikan bahan untuk berceloteh.
Begitu sampai di rumah,,Maryati segera menjemur pakaian nya,,
"Bak,,lagi apa? "
Tanya Maryati ketika melihat ayah nya tengah sibuk dengan berkas- berkas didepan nya.
"Oh,,ini lagi nyiapin berkas buat ngasih ke Bos yang kemarin ngasih Bak kerjaan,"
Maryati mengangguk kemudian berlalu,,yang di ikuti Tini.
Hari ini,,Bulromi akan menjumpai Pak Rudi untuk mengantarkan berkas yang diminta,
ada harapan besar yang tergantung di matanya ketika melihat tumpukan berkas yang sudah siap diatas lantai rumah nya,,tinggal memasuk kan nya ke amplop coklat.
"Mar....kesini sebentar,,!"
Panggil ayah nya ketika melihat Maryati sudah rapi,
"Iya bak,,ada apa??"
"Tolong belikan bak amplop di warung depan ya"
"Iya bak"
Maryati segera berlalu menuju warung yang dimaksud ayah nya,ditemani Tini.
Sementara ibu nya,baru saja akan pergi kepasar seperti biasa menawarkan jasa apa saja,,
"Bak,,aku kepasar dulu ya,,"
Pamit nya pada suaminya.
Bulromi menoleh ke istri nya,,kemudian berdiri,,lalu menatap lekat mata perempuan di depan nya.
Tangan nya memegang kedua tangan yang selalu bersedia hidup serba kekurangan bersama nya selama ini.
"Mak...maaf kan Bak..belum bisa bahagia kan kalian,,tapi nanti..jika bak sudah kerja,,mak gak usah lagi kepasar setiap hari seperti sekarang."
Masning tersenyum menatap suami nya,,
"Doakan Bak berhasil mak,,semoga kehidupan kita segera membaik,,"
Ujar Bulromi sembari mengecup punggung tangan Masning.
Mereka berdua saling menatap kemudian berpelukan erat,,
"Ya udah Bak,,aku pamit nanti kesiangan"
Bulromi mengangguk,,lalu mengantarkan istrinya sampai ke tangga.
Dari kejauhan,nampak Maryati dan Tini yang baru pulang dari warung membeli amplop untuk ayah nya.
"Mak,,sudah mau berangkat??"
"Iya"
jawab ibunya sambil berjalan meninggal kan Maryati yang menerus kan langkah nya menaiki anak tangga.
"Ini bak..."
"Makasih ya,,"
Bulromi segera memasuk kan berkas nya ke dalam amplop coklat,,kemudian segera menghabis kan sisa kopi di gelas nya.
lalu,,dia memilih baju terbaik yang dia punya.
kemeja biru muda polos,,yang dia beli sekitar 4 tahun yang lalu,,masih bagus karena jarang sekali di pakai.
Setelah siap,,Dia berpamitan pada Anak dan keponakan nya.
Tinggal lah Mar dan Tini dirumah,,
mereka kemudian beranjak ke dapur untuk memasak.
Maryati melirik jam dinding yang telah usang dimakan jaman,,masih pukul 8 pagi,,masih punya banyak waktu sebelum dia bekerja.
"Mau dimasak apa ini mar??"
Tanya Tini sambil menunjuk ember yang berisi ikan dan keong kecil hasil tangkapan mereka kemarin.
"Si liling itu akan aku masak gulai pedas,,ikan itu akan aku sambal.
kau masak nasi saja Tin"
Jawab Maryati.
"Sip dech.."
Sahut Tini yang mulai mencuci beras di ujung dapur.
Sementara Maryati mulai menyiapkan bumbu.
Setelah siap,,maryati melanjut kan membersihkan ikan dan siput.
Disela memasak,,Maryati teringat ucapan Tini semalam.
"Tin,,beneran ya,,kamu mau nikah??..apa gak terlalu kecil??"
Tanya Mar penasaran.
"Hahahahah....."
Tini malah tertawa lepas.
"Kok ketawa,,aku serius....!!"
"iya,,maaf..maaf...bener Mar,,aku di jodohkan Bapak ku,,"
Maryati,,menghentikan pekerjaan nya sesaat,,kemudian mendekati Tini yang tengah mengaduk nasi.
"Sama siapa??kamu siap Tin??"
"Siap gak siap,,ya di siap- siapin,kamu lihat badan ku Mar,,gak kan ada yang percaya kalo umur ku 15 tahun"
Sambung Tini,,dengan berdiri dihadapan Maryati sembari merentang kan tangan nya.
Maryati terdiam,,kemudian manggut- manggut.
"Kamu kenal sama yang mau di jodoh kan dengan mu??"
"Baru kenal juga,,tapi udah beberapa kali ketemu,,dia datang kerumah ku"
"Seumuran kita??"
"Enggak Mar,,dia jauh lebih tua dari kita,dia sudah bekerja..kata Bapak ku dia PNS tapi golongan rendah,Aku juga gak ngerti maksud nya"
"Setau aku,,kalau jadi pns itu enak Tin,,kata mak,,gaji tetap,,dapat tunjangan dan lain- lain"
"Iya,,Bapak ku juga bilang begitu."
"Wahhh...hidup mu bakalan terjamin kalau begitu Tin,,"
"Mudah- mudahan Mar"
"Nanti kalau hidup mu enak,,jangan sombong ya Tin,,jangan lupain aku"
"Ya enggak lah Mar,,masak aku lupa sama sepupuku yang super gesit dan lincah ini"
Mereka lalu tertawa bersama.
1 jam,,semua tugas memasak mereka selesai.
"Tin,,aku pergi kerja dulu ya,,,
kalau kamu lapar,,makan aja duluan."
"Gak papa,,bareng - bareng aja nanti siang"
Jawab Tini.
Maryati segera berangkat kerja,dia bergegas menyusuri jalan setapak menuju Rumah Bu Ita.
Begitu sampai di pekarangan rumah Bu ita,,terlihat Perempuan muda nan cantik itu tengah bersiap akan pergi dengan koper di tangan,,sepertinya akan pergi agak lama.
Maryati mempercepat langkah nya,,
"Mbak,mau kemana??kok bawa tas besar??"
Tanya Mar heran.
"Eh,,Dek..iya,,mbak lupa bilang kemarin...hari ini mbak mau ke luar kota 3 hari,,ada kerjaan..,,jadi,,besok kamu datang aja buat bersihin rumah biar gak ada debu ya"
Jelas Ibu ita
"Ohhh,,,trus,,kunci gimana??"
tanya Mar lagi.
"Ehm...kamu bawa pulang aja,,mbak juga punya serep nya"
" Iya mbak"
"Oh ya..satu lagi,,itu makanan di meja,,kamu bawa pulang semua ya,,dari pada basi gak ada yang makan"
"Wahhh,,makasih banyak ya mbak..."
Jawab maryati kegirangan.
Lalu Ibu Ita meninggal kan nya,,maryati masih memandangi Ibu ita yang berlalu..
"Enak sekali jadi seperti ibu ita,,cantik baik,,banyak duit,,"
Fikir maryati dalam hati.
Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Leli Leli
tetap semangat thor, dendam kekasih mampir kembali nih,mohon maaf mampir ya agak.larut🤗🤗🤗
2022-02-27
0
Aris Pujiono
semangat kak
2022-02-18
0
Artini
hadir ka . 😋😋 tapi tini yg ini rencananya gk sama
2022-02-18
0