bab 10 Rencana Tini

Malam bertambah larut,,di belai angin malam yang bertambah dingin,,kedua remaja tersebut memilih masuk kedalam rumah,,kemudian menutup rapat pintu rumah nya.

Mereka berbaring menatap langit- langit rumah.

"Tin,,sampai kapan kamu disini??"

tanya Maryati pada tini.

"Besok sore aku pulang ya,,nanti kapan - kapan aku menginap lagi,,atau..kamu mau ikut kerumah ku,,menginap dirumah ku??"

" Ehmm...lain kali ya Tin,,kamu tau sendiri kan aku sibuk,,"

Tini tersenyum,,

"Nanti,,kalo aku sudah jadi istri orang??"

Ujar Tini kemudian membalik tubuh nya.

Maryati beranjak,,lalu menarik tubuh Tini

"Maksud mu apa tu??,

kamu udah mau nikah??"

Tini tersenyum,,kemudian kembali membalik tubuh nya membelakangi Maryati,Lalu tertidur dengan lelap

Sementara maryati,tertidur dengan sejuta tanya.

**

Fajar telah datang,,di sambut suara ayam yang bersahutan,,

Sementara Maryati sibuk dengan segudang list keseharian nya,,mulai dari mencuci ke sungai,mencari kayu bakar,,mencuci piring,,kali ini Dia tidak sendiri,,ada Tini yang menemani nya,

Sementara ibu nya,,tengah sibuk di dapur reot milik mereka,,Memasak air menyeduh teh dan kopi yang kebetulan ada,biasanya hanya meneguk air kendi yang dingin,,tapi pagi ini nampak berbeda,,mereka bisa sarapan dengan tepung gandum yang hanya dicampur air garam lalu di goreng,,kemudian bisa meminum kopi dan teh hangat,suatu keadaan yang patut di syukuri oleh mereka disaat kondisi ekonomi yang benar - benar menghempas mereka di keadaan yang paling bawah.

Hampir 2 jam,Maryati berada di sungai untuk menyelesaikan semua tugas nya.

mereka akhirnya pulang,dengan menenteng cucian.

Sepanjang jalan pulang tak henti mereka bercerita tentang apa saja yang bisa mereka jadikan bahan untuk berceloteh.

Begitu sampai di rumah,,Maryati segera menjemur pakaian nya,,

"Bak,,lagi apa? "

Tanya Maryati ketika melihat ayah nya tengah sibuk dengan berkas- berkas didepan nya.

"Oh,,ini lagi nyiapin berkas buat ngasih ke Bos yang kemarin ngasih Bak kerjaan,"

Maryati mengangguk kemudian berlalu,,yang di ikuti Tini.

Hari ini,,Bulromi akan menjumpai Pak Rudi untuk mengantarkan berkas yang diminta,

ada harapan besar yang tergantung di matanya ketika melihat tumpukan berkas yang sudah siap diatas lantai rumah nya,,tinggal memasuk kan nya ke amplop coklat.

"Mar....kesini sebentar,,!"

Panggil ayah nya ketika melihat Maryati sudah rapi,

"Iya bak,,ada apa??"

"Tolong belikan bak amplop di warung depan ya"

"Iya bak"

Maryati segera berlalu menuju warung yang dimaksud ayah nya,ditemani Tini.

Sementara ibu nya,baru saja akan pergi kepasar seperti biasa menawarkan jasa apa saja,,

"Bak,,aku kepasar dulu ya,,"

Pamit nya pada suaminya.

Bulromi menoleh ke istri nya,,kemudian berdiri,,lalu menatap lekat mata perempuan di depan nya.

Tangan nya memegang kedua tangan yang selalu bersedia hidup serba kekurangan bersama nya selama ini.

"Mak...maaf kan Bak..belum bisa bahagia kan kalian,,tapi nanti..jika bak sudah kerja,,mak gak usah lagi kepasar setiap hari seperti sekarang."

Masning tersenyum menatap suami nya,,

"Doakan Bak berhasil mak,,semoga kehidupan kita segera membaik,,"

Ujar Bulromi sembari mengecup punggung tangan Masning.

Mereka berdua saling menatap kemudian berpelukan erat,,

"Ya udah Bak,,aku pamit nanti kesiangan"

Bulromi mengangguk,,lalu mengantarkan istrinya sampai ke tangga.

Dari kejauhan,nampak Maryati dan Tini yang baru pulang dari warung membeli amplop untuk ayah nya.

"Mak,,sudah mau berangkat??"

"Iya"

jawab ibunya sambil berjalan meninggal kan Maryati yang menerus kan langkah nya menaiki anak tangga.

"Ini bak..."

"Makasih ya,,"

Bulromi segera memasuk kan berkas nya ke dalam amplop coklat,,kemudian segera menghabis kan sisa kopi di gelas nya.

lalu,,dia memilih baju terbaik yang dia punya.

kemeja biru muda polos,,yang dia beli sekitar 4 tahun yang lalu,,masih bagus karena jarang sekali di pakai.

Setelah siap,,Dia berpamitan pada Anak dan keponakan nya.

Tinggal lah Mar dan Tini dirumah,,

mereka kemudian beranjak ke dapur untuk memasak.

Maryati melirik jam dinding yang telah usang dimakan jaman,,masih pukul 8 pagi,,masih punya banyak waktu sebelum dia bekerja.

"Mau dimasak apa ini mar??"

Tanya Tini sambil menunjuk ember yang berisi ikan dan keong kecil hasil tangkapan mereka kemarin.

"Si liling itu akan aku masak gulai pedas,,ikan itu akan aku sambal.

kau masak nasi saja Tin"

Jawab Maryati.

"Sip dech.."

Sahut Tini yang mulai mencuci beras di ujung dapur.

Sementara Maryati mulai menyiapkan bumbu.

Setelah siap,,maryati melanjut kan membersihkan ikan dan siput.

Disela memasak,,Maryati teringat ucapan Tini semalam.

"Tin,,beneran ya,,kamu mau nikah??..apa gak terlalu kecil??"

Tanya Mar penasaran.

"Hahahahah....."

Tini malah tertawa lepas.

"Kok ketawa,,aku serius....!!"

"iya,,maaf..maaf...bener Mar,,aku di jodohkan Bapak ku,,"

Maryati,,menghentikan pekerjaan nya sesaat,,kemudian mendekati Tini yang tengah mengaduk nasi.

"Sama siapa??kamu siap Tin??"

"Siap gak siap,,ya di siap- siapin,kamu lihat badan ku Mar,,gak kan ada yang percaya kalo umur ku 15 tahun"

Sambung Tini,,dengan berdiri dihadapan Maryati sembari merentang kan tangan nya.

Maryati terdiam,,kemudian manggut- manggut.

"Kamu kenal sama yang mau di jodoh kan dengan mu??"

"Baru kenal juga,,tapi udah beberapa kali ketemu,,dia datang kerumah ku"

"Seumuran kita??"

"Enggak Mar,,dia jauh lebih tua dari kita,dia sudah bekerja..kata Bapak ku dia PNS tapi golongan rendah,Aku juga gak ngerti maksud nya"

"Setau aku,,kalau jadi pns itu enak Tin,,kata mak,,gaji tetap,,dapat tunjangan dan lain- lain"

"Iya,,Bapak ku juga bilang begitu."

"Wahhh...hidup mu bakalan terjamin kalau begitu Tin,,"

"Mudah- mudahan Mar"

"Nanti kalau hidup mu enak,,jangan sombong ya Tin,,jangan lupain aku"

"Ya enggak lah Mar,,masak aku lupa sama sepupuku yang super gesit dan lincah ini"

Mereka lalu tertawa bersama.

1 jam,,semua tugas memasak mereka selesai.

"Tin,,aku pergi kerja dulu ya,,,

kalau kamu lapar,,makan aja duluan."

"Gak papa,,bareng - bareng aja nanti siang"

Jawab Tini.

Maryati segera berangkat kerja,dia bergegas menyusuri jalan setapak menuju Rumah Bu Ita.

Begitu sampai di pekarangan rumah Bu ita,,terlihat Perempuan muda nan cantik itu tengah bersiap akan pergi dengan koper di tangan,,sepertinya akan pergi agak lama.

Maryati mempercepat langkah nya,,

"Mbak,mau kemana??kok bawa tas besar??"

Tanya Mar heran.

"Eh,,Dek..iya,,mbak lupa bilang kemarin...hari ini mbak mau ke luar kota 3 hari,,ada kerjaan..,,jadi,,besok kamu datang aja buat bersihin rumah biar gak ada debu ya"

Jelas Ibu ita

"Ohhh,,,trus,,kunci gimana??"

tanya Mar lagi.

"Ehm...kamu bawa pulang aja,,mbak juga punya serep nya"

" Iya mbak"

"Oh ya..satu lagi,,itu makanan di meja,,kamu bawa pulang semua ya,,dari pada basi gak ada yang makan"

"Wahhh,,makasih banyak ya mbak..."

Jawab maryati kegirangan.

Lalu Ibu Ita meninggal kan nya,,maryati masih memandangi Ibu ita yang berlalu..

"Enak sekali jadi seperti ibu ita,,cantik baik,,banyak duit,,"

Fikir maryati dalam hati.

Bersambung**

Terpopuler

Comments

Leli Leli

Leli Leli

tetap semangat thor, dendam kekasih mampir kembali nih,mohon maaf mampir ya agak.larut🤗🤗🤗

2022-02-27

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

semangat kak

2022-02-18

0

Artini

Artini

hadir ka . 😋😋 tapi tini yg ini rencananya gk sama

2022-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Perempuan tangguh
2 bab 2 Makan enak..
3 bab 3 Petualangan malam
4 bab 4 Derai air mata malam
5 bab 5 Tini datang..
6 bab 6 Mendapat kabar baik.
7 bab 7 Bocah petualang..
8 bab 8 Bocah petualang 2
9 bab 9 Bocah petualang 3
10 bab 10 Rencana Tini
11 bab 11 Curhat Tini
12 bab 12 Harapan
13 bab 13 Suka cita
14 bab 14 Bak berangkat
15 bab 15 Sungguh berat..
16 bab 16 Pengkhianatan
17 bab 17 Berhenti kerja
18 Bab 18 Melepas rindu
19 bab 19 Awal kisah itu..
20 Bab 20 Terpikat
21 Bab 21 Terpukau
22 Bab 22 Getaran cinta
23 bab 23 Niat baik
24 bab 24 berkunjung
25 Bab 25 Mengikat janji
26 Bab 26 Hari bahagia
27 bab 27 Awal yang baru
28 bab 28 Rencana hidup mandiri
29 Bab 29 Hadiah Tuhan
30 Bab 30 Pindah rumah
31 Bab 31 kesibukan baru
32 Bab 32 Welcome baby Diana
33 Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34 Bab 34 Suasana Baru
35 Bab 35 Cobaan besar
36 Bab 36 Bangkit
37 Bab 37 welcome baby boy
38 Bab 38 Baby Win pulang
39 Bab 39 Kembali berduka
40 Bab 40 Masuk berita
41 Bab 41 Mengasingkan Diri
42 Bab 42 Menyusul
43 Bab 43 Adaptasi lagi
44 Bab 44 Positif lagi
45 Bab 45 Kerja lagi
46 Bab 46 Bos genit
47 Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48 Bab 48 New Baby
49 Bab 49 Pulang
50 Bab 50 Mendapat Balasan surat
51 Bab 51 Kembali
52 Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53 Bab 53 Musa datang
54 Bab 54 galau
55 Bab 55 Kumpul lagi
56 Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57 Bab 57 Ana kembali sekolah
58 Bab 58 Pindah rumah
59 Bab 59 Perkelahian Ana
60 Bab 60 Meminta maaf
61 Bab 61 Menjual Anting
62 Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63 Bab 63 Memulai hari baru
64 Bab 64 Makan Enak lagi
65 Bab 65 Makan bersama
66 Bab 66 Kontrakan baru lagi
67 Bab 67 Permen gembira
68 Bab 68 Suasana baru lagi
69 Bab 69 Mimpi
70 Bab 70 Penasaran
71 Bab 71 Ketakutan Mar
72 Bab 72 kursi baru
73 Bab 73 Bayi terakhir Mar
74 Bab 74 Jual barang
75 Bab 75 Terus berjuang
76 Bab 76 Majikan Baru
77 Bab 77 Sesuatu yang baru
78 Bab 78 Sedih itu datang lagi
79 Bab 79 Cemburu buta
80 Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81 Bab 81 Kabar Baik
82 Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83 Bab 83 Primadona baru
84 Bab 84 Mar jatuh sakit
85 Bab 85 Masuk rumah sakit
86 Bab 86 Mar membaik
87 Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88 Bab 88 Kembali dirawat
89 Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90 Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91 Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92 Bab 92 Memburuk
93 Bab 93 Selamat jalan Mar...
94 Bab 94 Duka kehilanganmu
95 Bab 95 Patah kemudi
96 Bab 96 Cinta sejati itu ada
97 Promoooooo......
Episodes

Updated 97 Episodes

1
bab 1 Perempuan tangguh
2
bab 2 Makan enak..
3
bab 3 Petualangan malam
4
bab 4 Derai air mata malam
5
bab 5 Tini datang..
6
bab 6 Mendapat kabar baik.
7
bab 7 Bocah petualang..
8
bab 8 Bocah petualang 2
9
bab 9 Bocah petualang 3
10
bab 10 Rencana Tini
11
bab 11 Curhat Tini
12
bab 12 Harapan
13
bab 13 Suka cita
14
bab 14 Bak berangkat
15
bab 15 Sungguh berat..
16
bab 16 Pengkhianatan
17
bab 17 Berhenti kerja
18
Bab 18 Melepas rindu
19
bab 19 Awal kisah itu..
20
Bab 20 Terpikat
21
Bab 21 Terpukau
22
Bab 22 Getaran cinta
23
bab 23 Niat baik
24
bab 24 berkunjung
25
Bab 25 Mengikat janji
26
Bab 26 Hari bahagia
27
bab 27 Awal yang baru
28
bab 28 Rencana hidup mandiri
29
Bab 29 Hadiah Tuhan
30
Bab 30 Pindah rumah
31
Bab 31 kesibukan baru
32
Bab 32 Welcome baby Diana
33
Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34
Bab 34 Suasana Baru
35
Bab 35 Cobaan besar
36
Bab 36 Bangkit
37
Bab 37 welcome baby boy
38
Bab 38 Baby Win pulang
39
Bab 39 Kembali berduka
40
Bab 40 Masuk berita
41
Bab 41 Mengasingkan Diri
42
Bab 42 Menyusul
43
Bab 43 Adaptasi lagi
44
Bab 44 Positif lagi
45
Bab 45 Kerja lagi
46
Bab 46 Bos genit
47
Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48
Bab 48 New Baby
49
Bab 49 Pulang
50
Bab 50 Mendapat Balasan surat
51
Bab 51 Kembali
52
Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53
Bab 53 Musa datang
54
Bab 54 galau
55
Bab 55 Kumpul lagi
56
Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57
Bab 57 Ana kembali sekolah
58
Bab 58 Pindah rumah
59
Bab 59 Perkelahian Ana
60
Bab 60 Meminta maaf
61
Bab 61 Menjual Anting
62
Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63
Bab 63 Memulai hari baru
64
Bab 64 Makan Enak lagi
65
Bab 65 Makan bersama
66
Bab 66 Kontrakan baru lagi
67
Bab 67 Permen gembira
68
Bab 68 Suasana baru lagi
69
Bab 69 Mimpi
70
Bab 70 Penasaran
71
Bab 71 Ketakutan Mar
72
Bab 72 kursi baru
73
Bab 73 Bayi terakhir Mar
74
Bab 74 Jual barang
75
Bab 75 Terus berjuang
76
Bab 76 Majikan Baru
77
Bab 77 Sesuatu yang baru
78
Bab 78 Sedih itu datang lagi
79
Bab 79 Cemburu buta
80
Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81
Bab 81 Kabar Baik
82
Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83
Bab 83 Primadona baru
84
Bab 84 Mar jatuh sakit
85
Bab 85 Masuk rumah sakit
86
Bab 86 Mar membaik
87
Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88
Bab 88 Kembali dirawat
89
Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90
Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91
Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92
Bab 92 Memburuk
93
Bab 93 Selamat jalan Mar...
94
Bab 94 Duka kehilanganmu
95
Bab 95 Patah kemudi
96
Bab 96 Cinta sejati itu ada
97
Promoooooo......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!