Rembulan semakin meninggi,bias- bias bintang mulai samar tertutup awan.
Dimana semua orang mungkin sedang terlelap di buai mimpi,namun tidak dengan makhluk tuhan yang tengah di balut kegelisahan,hati nya sedang bergetar,jantung nya berpacu dengan cepat,matanya terbuka bahkan sangat lebar,sementara fikiran nya melang lang buana.
Iya..dia adalah Asmawi.
As tak dapat memejamkan matanya,fikiran nya terus tertuju pada gadis yang telah mencuri perhatian nya,mengambil dan membawa lari separuh hati nya.
Sungguh perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelum nya,meski ini bukan pertama kali ia jatuh cinta,namun Mar adalah gadis pertama yang hampir membuat nya gila ,setiap hari ia selalu menantikan Mar melintas di jalan yang sama,dan di waktu yang sama pula,mata dan hati nya bagai tersihir dengan perempuan itu,mata itu tak kan ia lepas hingga Mar tak lagi terlihat dan menghilang dari jarak pandang nya.
Meski telah lama mengagumi diam- diam,tak ada keberanian bagi As untuk mendekati dan menyapa.
Baru hari ini,entah apa yang membuat nya berani mengejar,dan menyapa serta mengajak berkenalan.
Ada lega di hatinya setelah tau,gadis itu bernama Mar,namun hal itu memunculkan masalah baru pada kepala dan dada nya.
Kini dia hampir gila,otak nya tak berhenti memikirkan Mar,sementara hati nya gelisah dan bergetar hebat,bahkan kini telinga nya pun seperti telah ikut-ikutan terkontaminasi virus makhluk indah ciptaan tuhan untuk As.
Suara halus dan lembut Mar kini semakin sering ia dengar.
Beberapa kali As merubah posisi tidur nya,tetap saja..bayang Mar terus menggodanya.
"Huhhh....besar sekali pengaruh mu terhadap ku Maaarrrr.....!!!"
Teriakan kecil As,disertai dengan tangan yang mengacak- acak rambut barunya dengan kesal.
Ia beranjak dari tempat tidur,lalu berjalan ke arah cermin kecil yang tergantung Di dinding kamar sempit nya.
Memandang sendiri wajah nya yang benar- benar berantakan.
As mendekat kan wajah nya lebih dekat lagi dengan cermin,sembari mengelus jenggot serta kumis yang selama ini ia biarkan tumbuh subur tak terawat di wajah nya.
"Hemmm...pantas saja Dia takut,,serem gini"
Gerutunya sendiri,sambil terus memandangi wajah nya.
"Tenang Dek Mar...besok Kak As akan bikin kamu jatuh hati..hehhehhe"
Sambung nya sambil terkekeh geli.
As Adalah seorang yatim piatu,orang tuanya meninggal saat dia masih di sekolah Dasar,
kehilangan Ke dua orang tua di usia yang masih sangat muda,sungguh bukan hal yang mudah bagi nya melanjutkan hidup.
Ia harus terus berjuang tegar melawan, hatinya yang berantakan.
Terus melanjutkan sekolah dengan hati yang patah.
Tetap berpura- pura kuat meski sebetulnya berat.
As tinggal bersama saudara nya yang sudah menikah dan memiliki banyak anak,dengan kondisi finansial yang masih pas-pasan.
As sebenar nya tergolong siswa yang cerdas di sekolah nya,Hal itu di akui oleh pihak sekolah nya.
Namun keadaan yang sulit,membuat
As cukup tahu diri memilih berhenti di bangku Smp,dia tidak mau memberatkan sang kakak yang hanya seorang ibu rumah tangga.
As mengutarakan keinginan nya untuk tidak melanjutkan ke bangku Sma.
Ada sedih dan pedih di hatinya harus melepas cita- cita nya sebagai guru matematika,namun perasaan itu ia simpan rapat,ia tak ingin kakak nya tau duka itu.
Setelah melepaskan diri dari bangku sekolah,As mulai mencoba berjuang di kehidupan yang sebenarnya,bekerja apa saja,yang penting menghasilkan uang,
sejak saat dia merelakan status pelajar nya terkoyak,sejak saat itu pula As tak lagi peduli akan kerapian.
Ia membiarkan rambut nya memanjang,dan merelakan wajah nya di tumbuhi bulu- bulu yang tak terawat.
Sampai pada akhir nya,sebuah kapal Nelayan menawarkan pekerjaan kepadanya,
Hal itu disambut baik As,ia pun meminta izin kepada kakak nya untuk merantau ke sebuah pulau kecil untuk bekerja.
Dengan berat hati..Kakak nya mengizinkan.
Bertahun- tahun As tak pernah pulang,membiarkan dirinya tenggelam dalam sibuk nya pekerjaan,setidak nya dia dapat melupakan duka nya,kembali menata hatinya yang sempat hancur,membuang jauh cita- cita yang luntur.
Namun rasa rindu kampung halaman,serta pada saudara nya membuat nya ingin mengakhiri petualangan nya.
Satu dekade telah ia lewati,mencoba menghilang,demi tak mengingat mimpi..
Ternyata rasa rindu nya lebih kuat,10tahun lebih meninggalkan,dan ingin kembali.
Tentu banyak sekali yang berbeda,bukan hanya kampung nya yang kini banyak perubahan,saudara nya yang menua,keponakan semakin besar,bahkan dirinya sendiri..
Bukan lagi As remaja yang yang dulu.
Kini ia menjelma menjadi pemuda 27 tahun yang gagah,tinggi,putih berbadan tegap.
Kepulangan nya di sambut gembira kakak dan keponakan- keponakan nya.
Tak lama,menganggur,As diterima bekerja di sebuah proyek pembangunan tata kota.
dan job perdana bagi As adalah yang sekarang tengah di kerjakan nya,pembangunan sebuah stadion bola kaki.
Di tempat ini lah pertama kali As menjatuhkan hati nya pada seorang perempuan anggun,yang selama beberapa bulan ini selalu menghantui hati dan perasaan nya.
Dan ia baru memiliki keberanian mendekati nya siang hari tadi.
Memang ada lega di hatinya,namun itu justru membuat nya semakin gelisah.
"Ehm....sudah saat nya aku berubah,sudah saat nya aku kembali memperhatikan penampilan ku"
Ujarnya pelan,kemudian kembali ke tempat tidur,memejamkan mata,berharap mimpi membawanya berjumpa dengan sang pujaan hati yang telah membuat nya terpikat.
Tak seperti pagi biasanya,hari ini semangat As berlipat- lipat,tanpa harus mendengar pintu kamar yang harus di ketuk kasar untuk membangun kan tidur nya.
As beranjak dari tempat tidur nya,mengambil penyukur jenggot yang entah sudah berapa lama tak tersentuh oleh nya.
Dengan membawa cermin kecil,As menuju kamar mandi,
Kakak nya yang belum memperhatikan penampilan baru As,sempat kaget melihat Rambut pendek milik As.
Tak berselang lama,As keluar dengan muka yang bersih,sempat menerima godaan dari keponakan nya,As hanya menanggapi dengan senyum.
"Ada angin apa membuat mu merapikan diri As?"
Tanya Husna,kakak nya As.
"Angin cinta kak"
Sontak jawaban As membuat mata Husna terbelalak lebar.
"Kamu punya pacar?"
"Baru mau kak...doain ya.."
Ujar As mendelik ke arah Husna.
"Kalau Dia mau,segera nikahi dia..kau sudah dewasa"
"Semoga kak.."
Ujar As,sambil berdiri dan berpamitan berangkat kerja.
Semangat nya pagi ini seolah bertambah berlipat- lipat,terlebih dengan rambut klimis,dan muka licin nya.
Rasa tak sabar menunggu Mar melintas.
Dengan hati gelisah,As terlihat mondar mandir,sesekali melongok kan kepala nya,menajamkan pandangan nya.
Seketika ada rasa cemas,kalau-kalau ketakutan Mar kemarin membuat nya tak berani melintas lagi.
"Oh..tuhan...dimana Dia"
Batin As.
Hampir 15 menit menunggu,tak ada tanda- tanda Mar akan lewat.
As,memilih menepi ke tembok,lalu menyandarkan tubuh nya,kedua tangan nya disisipkan ke dalam saku celananya.
"Ehmm...sepertinya ini bukan hari keberuntungan ku."
ucapnya lirih sembari menunduk,lalu memilih untuk berjalan masuk ke area kerjanya.
Namun...hal itu segera di urungkan nya,,betapa tidak ketika dari kejauhan nampak perempuan anggun tengah berlenggang dengan memegang payung biru yang ia lipat.
Senyum As,merekah,,mata nya berbinar,ia melipat tangan nya di dada menantikan pujaan hatinya hanya untuk menyapa dan memenuhi janjinya untuk tampil rapi hari ini.
Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Tuan muda
kisah cinta yang srderhana tapi manis,, kk author kayaknya anak 90 an yakinnnnnn
2022-07-15
0
makdasteran
ni kayak jaman cintaan nya anak jaman dulu,, seru nih😉
2022-07-14
0
Aris Pujiono
Bucin nie
2022-03-05
0