Bab 20 Terpikat

Rembulan semakin meninggi,bias- bias bintang mulai samar tertutup awan.

Dimana semua orang mungkin sedang terlelap di buai mimpi,namun tidak dengan makhluk tuhan yang tengah di balut kegelisahan,hati nya sedang bergetar,jantung nya berpacu dengan cepat,matanya terbuka bahkan sangat lebar,sementara fikiran nya melang lang buana.

Iya..dia adalah Asmawi.

As tak dapat memejamkan matanya,fikiran nya terus tertuju pada gadis yang telah mencuri perhatian nya,mengambil dan membawa lari separuh hati nya.

Sungguh perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelum nya,meski ini bukan pertama kali ia jatuh cinta,namun Mar adalah gadis pertama yang hampir membuat nya gila ,setiap hari ia selalu menantikan Mar melintas di jalan yang sama,dan di waktu yang sama pula,mata dan hati nya bagai tersihir dengan perempuan itu,mata itu tak kan ia lepas hingga Mar tak lagi terlihat dan menghilang dari jarak pandang nya.

Meski telah lama mengagumi diam- diam,tak ada keberanian bagi As untuk mendekati dan menyapa.

Baru hari ini,entah apa yang membuat nya berani mengejar,dan menyapa serta mengajak berkenalan.

Ada lega di hatinya setelah tau,gadis itu bernama Mar,namun hal itu memunculkan masalah baru pada kepala dan dada nya.

Kini dia hampir gila,otak nya tak berhenti memikirkan Mar,sementara hati nya gelisah dan bergetar hebat,bahkan kini telinga nya pun seperti telah ikut-ikutan terkontaminasi virus makhluk indah ciptaan tuhan untuk As.

Suara halus dan lembut Mar kini semakin sering ia dengar.

Beberapa kali As merubah posisi tidur nya,tetap saja..bayang Mar terus menggodanya.

"Huhhh....besar sekali pengaruh mu terhadap ku Maaarrrr.....!!!"

Teriakan kecil As,disertai dengan tangan yang mengacak- acak rambut barunya dengan kesal.

Ia beranjak dari tempat tidur,lalu berjalan ke arah cermin kecil yang tergantung Di dinding kamar sempit nya.

Memandang sendiri wajah nya yang benar- benar berantakan.

As mendekat kan wajah nya lebih dekat lagi dengan cermin,sembari mengelus jenggot serta kumis yang selama ini ia biarkan tumbuh subur tak terawat di wajah nya.

"Hemmm...pantas saja Dia takut,,serem gini"

Gerutunya sendiri,sambil terus memandangi wajah nya.

"Tenang Dek Mar...besok Kak As akan bikin kamu jatuh hati..hehhehhe"

Sambung nya sambil terkekeh geli.

As Adalah seorang yatim piatu,orang tuanya meninggal saat dia masih di sekolah Dasar,

kehilangan Ke dua orang tua di usia yang masih sangat muda,sungguh bukan hal yang mudah bagi nya melanjutkan hidup.

Ia harus terus berjuang tegar melawan, hatinya yang berantakan.

Terus melanjutkan sekolah dengan hati yang patah.

Tetap berpura- pura kuat meski sebetulnya berat.

As tinggal bersama saudara nya yang sudah menikah dan memiliki banyak anak,dengan kondisi finansial yang masih pas-pasan.

As sebenar nya tergolong siswa yang cerdas di sekolah nya,Hal itu di akui oleh pihak sekolah nya.

Namun keadaan yang sulit,membuat

As cukup tahu diri memilih berhenti di bangku Smp,dia tidak mau memberatkan sang kakak yang hanya seorang ibu rumah tangga.

As mengutarakan keinginan nya untuk tidak melanjutkan ke bangku Sma.

Ada sedih dan pedih di hatinya harus melepas cita- cita nya sebagai guru matematika,namun perasaan itu ia simpan rapat,ia tak ingin kakak nya tau duka itu.

Setelah melepaskan diri dari bangku sekolah,As mulai mencoba berjuang di kehidupan yang sebenarnya,bekerja apa saja,yang penting menghasilkan uang,

sejak saat dia merelakan status pelajar nya terkoyak,sejak saat itu pula As tak lagi peduli akan kerapian.

Ia membiarkan rambut nya memanjang,dan merelakan wajah nya di tumbuhi bulu- bulu yang tak terawat.

Sampai pada akhir nya,sebuah kapal Nelayan menawarkan pekerjaan kepadanya,

Hal itu disambut baik As,ia pun meminta izin kepada kakak nya untuk merantau ke sebuah pulau kecil untuk bekerja.

Dengan berat hati..Kakak nya mengizinkan.

Bertahun- tahun As tak pernah pulang,membiarkan dirinya tenggelam dalam sibuk nya pekerjaan,setidak nya dia dapat melupakan duka nya,kembali menata hatinya yang sempat hancur,membuang jauh cita- cita yang luntur.

Namun rasa rindu kampung halaman,serta pada saudara nya membuat nya ingin mengakhiri petualangan nya.

Satu dekade telah ia lewati,mencoba menghilang,demi tak mengingat mimpi..

Ternyata rasa rindu nya lebih kuat,10tahun lebih meninggalkan,dan ingin kembali.

Tentu banyak sekali yang berbeda,bukan hanya kampung nya yang kini banyak perubahan,saudara nya yang menua,keponakan semakin besar,bahkan dirinya sendiri..

Bukan lagi As remaja yang yang dulu.

Kini ia menjelma menjadi pemuda 27 tahun yang gagah,tinggi,putih berbadan tegap.

Kepulangan nya di sambut gembira kakak dan keponakan- keponakan nya.

Tak lama,menganggur,As diterima bekerja di sebuah proyek pembangunan tata kota.

dan job perdana bagi As adalah yang sekarang tengah di kerjakan nya,pembangunan sebuah stadion bola kaki.

Di tempat ini lah pertama kali As menjatuhkan hati nya pada seorang perempuan anggun,yang selama beberapa bulan ini selalu menghantui hati dan perasaan nya.

Dan ia baru memiliki keberanian mendekati nya siang hari tadi.

Memang ada lega di hatinya,namun itu justru membuat nya semakin gelisah.

"Ehm....sudah saat nya aku berubah,sudah saat nya aku kembali memperhatikan penampilan ku"

Ujarnya pelan,kemudian kembali ke tempat tidur,memejamkan mata,berharap mimpi membawanya berjumpa dengan sang pujaan hati yang telah membuat nya terpikat.

Tak seperti pagi biasanya,hari ini semangat As berlipat- lipat,tanpa harus mendengar pintu kamar yang harus di ketuk kasar untuk membangun kan tidur nya.

As beranjak dari tempat tidur nya,mengambil penyukur jenggot yang entah sudah berapa lama tak tersentuh oleh nya.

Dengan membawa cermin kecil,As menuju kamar mandi,

Kakak nya yang belum memperhatikan penampilan baru As,sempat kaget melihat Rambut pendek milik As.

Tak berselang lama,As keluar dengan muka yang bersih,sempat menerima godaan dari keponakan nya,As hanya menanggapi dengan senyum.

"Ada angin apa membuat mu merapikan diri As?"

Tanya Husna,kakak nya As.

"Angin cinta kak"

Sontak jawaban As membuat mata Husna terbelalak lebar.

"Kamu punya pacar?"

"Baru mau kak...doain ya.."

Ujar As mendelik ke arah Husna.

"Kalau Dia mau,segera nikahi dia..kau sudah dewasa"

"Semoga kak.."

Ujar As,sambil berdiri dan berpamitan berangkat kerja.

Semangat nya pagi ini seolah bertambah berlipat- lipat,terlebih dengan rambut klimis,dan muka licin nya.

Rasa tak sabar menunggu Mar melintas.

Dengan hati gelisah,As terlihat mondar mandir,sesekali melongok kan kepala nya,menajamkan pandangan nya.

Seketika ada rasa cemas,kalau-kalau ketakutan Mar kemarin membuat nya tak berani melintas lagi.

"Oh..tuhan...dimana Dia"

Batin As.

Hampir 15 menit menunggu,tak ada tanda- tanda Mar akan lewat.

As,memilih menepi ke tembok,lalu menyandarkan tubuh nya,kedua tangan nya disisipkan ke dalam saku celananya.

"Ehmm...sepertinya ini bukan hari keberuntungan ku."

ucapnya lirih sembari menunduk,lalu memilih untuk berjalan masuk ke area kerjanya.

Namun...hal itu segera di urungkan nya,,betapa tidak ketika dari kejauhan nampak perempuan anggun tengah berlenggang dengan memegang payung biru yang ia lipat.

Senyum As,merekah,,mata nya berbinar,ia melipat tangan nya di dada menantikan pujaan hatinya hanya untuk menyapa dan memenuhi janjinya untuk tampil rapi hari ini.

Bersambung**

Terpopuler

Comments

Tuan muda

Tuan muda

kisah cinta yang srderhana tapi manis,, kk author kayaknya anak 90 an yakinnnnnn

2022-07-15

0

makdasteran

makdasteran

ni kayak jaman cintaan nya anak jaman dulu,, seru nih😉

2022-07-14

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

Bucin nie

2022-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Perempuan tangguh
2 bab 2 Makan enak..
3 bab 3 Petualangan malam
4 bab 4 Derai air mata malam
5 bab 5 Tini datang..
6 bab 6 Mendapat kabar baik.
7 bab 7 Bocah petualang..
8 bab 8 Bocah petualang 2
9 bab 9 Bocah petualang 3
10 bab 10 Rencana Tini
11 bab 11 Curhat Tini
12 bab 12 Harapan
13 bab 13 Suka cita
14 bab 14 Bak berangkat
15 bab 15 Sungguh berat..
16 bab 16 Pengkhianatan
17 bab 17 Berhenti kerja
18 Bab 18 Melepas rindu
19 bab 19 Awal kisah itu..
20 Bab 20 Terpikat
21 Bab 21 Terpukau
22 Bab 22 Getaran cinta
23 bab 23 Niat baik
24 bab 24 berkunjung
25 Bab 25 Mengikat janji
26 Bab 26 Hari bahagia
27 bab 27 Awal yang baru
28 bab 28 Rencana hidup mandiri
29 Bab 29 Hadiah Tuhan
30 Bab 30 Pindah rumah
31 Bab 31 kesibukan baru
32 Bab 32 Welcome baby Diana
33 Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34 Bab 34 Suasana Baru
35 Bab 35 Cobaan besar
36 Bab 36 Bangkit
37 Bab 37 welcome baby boy
38 Bab 38 Baby Win pulang
39 Bab 39 Kembali berduka
40 Bab 40 Masuk berita
41 Bab 41 Mengasingkan Diri
42 Bab 42 Menyusul
43 Bab 43 Adaptasi lagi
44 Bab 44 Positif lagi
45 Bab 45 Kerja lagi
46 Bab 46 Bos genit
47 Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48 Bab 48 New Baby
49 Bab 49 Pulang
50 Bab 50 Mendapat Balasan surat
51 Bab 51 Kembali
52 Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53 Bab 53 Musa datang
54 Bab 54 galau
55 Bab 55 Kumpul lagi
56 Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57 Bab 57 Ana kembali sekolah
58 Bab 58 Pindah rumah
59 Bab 59 Perkelahian Ana
60 Bab 60 Meminta maaf
61 Bab 61 Menjual Anting
62 Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63 Bab 63 Memulai hari baru
64 Bab 64 Makan Enak lagi
65 Bab 65 Makan bersama
66 Bab 66 Kontrakan baru lagi
67 Bab 67 Permen gembira
68 Bab 68 Suasana baru lagi
69 Bab 69 Mimpi
70 Bab 70 Penasaran
71 Bab 71 Ketakutan Mar
72 Bab 72 kursi baru
73 Bab 73 Bayi terakhir Mar
74 Bab 74 Jual barang
75 Bab 75 Terus berjuang
76 Bab 76 Majikan Baru
77 Bab 77 Sesuatu yang baru
78 Bab 78 Sedih itu datang lagi
79 Bab 79 Cemburu buta
80 Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81 Bab 81 Kabar Baik
82 Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83 Bab 83 Primadona baru
84 Bab 84 Mar jatuh sakit
85 Bab 85 Masuk rumah sakit
86 Bab 86 Mar membaik
87 Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88 Bab 88 Kembali dirawat
89 Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90 Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91 Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92 Bab 92 Memburuk
93 Bab 93 Selamat jalan Mar...
94 Bab 94 Duka kehilanganmu
95 Bab 95 Patah kemudi
96 Bab 96 Cinta sejati itu ada
97 Promoooooo......
Episodes

Updated 97 Episodes

1
bab 1 Perempuan tangguh
2
bab 2 Makan enak..
3
bab 3 Petualangan malam
4
bab 4 Derai air mata malam
5
bab 5 Tini datang..
6
bab 6 Mendapat kabar baik.
7
bab 7 Bocah petualang..
8
bab 8 Bocah petualang 2
9
bab 9 Bocah petualang 3
10
bab 10 Rencana Tini
11
bab 11 Curhat Tini
12
bab 12 Harapan
13
bab 13 Suka cita
14
bab 14 Bak berangkat
15
bab 15 Sungguh berat..
16
bab 16 Pengkhianatan
17
bab 17 Berhenti kerja
18
Bab 18 Melepas rindu
19
bab 19 Awal kisah itu..
20
Bab 20 Terpikat
21
Bab 21 Terpukau
22
Bab 22 Getaran cinta
23
bab 23 Niat baik
24
bab 24 berkunjung
25
Bab 25 Mengikat janji
26
Bab 26 Hari bahagia
27
bab 27 Awal yang baru
28
bab 28 Rencana hidup mandiri
29
Bab 29 Hadiah Tuhan
30
Bab 30 Pindah rumah
31
Bab 31 kesibukan baru
32
Bab 32 Welcome baby Diana
33
Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34
Bab 34 Suasana Baru
35
Bab 35 Cobaan besar
36
Bab 36 Bangkit
37
Bab 37 welcome baby boy
38
Bab 38 Baby Win pulang
39
Bab 39 Kembali berduka
40
Bab 40 Masuk berita
41
Bab 41 Mengasingkan Diri
42
Bab 42 Menyusul
43
Bab 43 Adaptasi lagi
44
Bab 44 Positif lagi
45
Bab 45 Kerja lagi
46
Bab 46 Bos genit
47
Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48
Bab 48 New Baby
49
Bab 49 Pulang
50
Bab 50 Mendapat Balasan surat
51
Bab 51 Kembali
52
Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53
Bab 53 Musa datang
54
Bab 54 galau
55
Bab 55 Kumpul lagi
56
Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57
Bab 57 Ana kembali sekolah
58
Bab 58 Pindah rumah
59
Bab 59 Perkelahian Ana
60
Bab 60 Meminta maaf
61
Bab 61 Menjual Anting
62
Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63
Bab 63 Memulai hari baru
64
Bab 64 Makan Enak lagi
65
Bab 65 Makan bersama
66
Bab 66 Kontrakan baru lagi
67
Bab 67 Permen gembira
68
Bab 68 Suasana baru lagi
69
Bab 69 Mimpi
70
Bab 70 Penasaran
71
Bab 71 Ketakutan Mar
72
Bab 72 kursi baru
73
Bab 73 Bayi terakhir Mar
74
Bab 74 Jual barang
75
Bab 75 Terus berjuang
76
Bab 76 Majikan Baru
77
Bab 77 Sesuatu yang baru
78
Bab 78 Sedih itu datang lagi
79
Bab 79 Cemburu buta
80
Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81
Bab 81 Kabar Baik
82
Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83
Bab 83 Primadona baru
84
Bab 84 Mar jatuh sakit
85
Bab 85 Masuk rumah sakit
86
Bab 86 Mar membaik
87
Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88
Bab 88 Kembali dirawat
89
Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90
Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91
Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92
Bab 92 Memburuk
93
Bab 93 Selamat jalan Mar...
94
Bab 94 Duka kehilanganmu
95
Bab 95 Patah kemudi
96
Bab 96 Cinta sejati itu ada
97
Promoooooo......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!