Hari berganti Hari,bulan bahkan tahun.
Kehidupan keluarga Mar semakin membaik,kesulitan demi kesulitan mulai teratasi,finansial berangsur stabil.
Hari ini,Mar berulang tahun yang ke 20 tahun,Mar bukan lagi bocah petualang,,yang sering bermain di sawah,Mar juga bukan remaja belasan tahun yang sering iseng dan konyol.
Maryati kini telah dewasa,dan menjelma menjadi gadis anggun penuh kesopan santunan,tak heran jika banyak pemuda di kampungnya terpikat dengan sikap ramah serta lemah lembut dari seorang Maryati.
Tak terkecuali sahabat- sahabat sepermainan nya saat masih bocah,semua ditanggapi Mar dengan sikap nya yang santai,dan tak ingin menyakiti.
Saat ketika,Roni mencoba mengungkapkan isi hatinya kepada Mar,ia hanya menjawab,
*Jika rasa teman itu lebih nyaman,,aku mohon..jangan rusak itu dengan perasaan yang lain..*
Hari ini,sepulang bekerja dari Rumah Ibu Marni,
Telah hampir setahun ini,Mar bekerja di sana.
Mar berjalan dengan langkah yang cepat,selain mengejar waktu,panas terik juga membuat nya ingin cepat- cepat sampai ke rumah.
Di pertengahan jalan menuju ke rumah nya,
Mar melewati sebuah area pembangunan,kabar nya akan dibangun sebuah stadion bola kaki di tempat itu.
Ramai sekali para pekerja disana,hal yang sebetul nya membuat ia malas melewati jalan itu,akan banyak sekali pemuda usil yang akan menggoda nya ketika ia melintas.
Namun,selain jalan itu,tak ada jalan pintas untuk menuju rumah nya.
Dari jarak sekitar 10 meter,Mar sudah melihat segerombolan pekerja sedang duduk beristirahat di pinggir jalan tepat dia melintas.
Tidak di pungkiri,Mar pulang memang tepat saat jam makan dan istirahat para pekerja.
Mar menghentikan langkah nya,lalu mempersiapkan diri,mengambil nafas panjang lalu membuang nya.
Dia kembali melenggang santai,dalam hatinya berdoa semoga tak ada mulut usil yang mengganggu nya hari ini.
"Hai...Adek..kenalan donk..!"
"Si adek manis banget,,siapa nama nya..!"
"Awas kesandung Dek,ngebut banget jalan nya!"
Mulut dari beberapa pemuda mulai melancarkan godaan nya.
Membuat muka Maryati memerah,ia hanya menanggapi dengan senyum dan berlalu dengan langkah yang semakin cepat.
Disela langkah cepat nya,telinga Mar sempat menangkap pembicaraan para pemuda,yang seperti sedang meneriak kan pada seseorang.
"As...kejar...ajak kenalan Dia...buktikan kamu berani..!!"
Entah apa maksud mereka,Mar tak ambil pusing Ia tetap melaju meninggalkan area tersebut.
Hingga Langkah nya terhenti ketika seseorang menyalip langkah nya dan mencegat nya dengan cepat..
Seorang laki- laki berdiri tepat di depan nya.
Mar mendongak kan kepala melihat siapa yang sedang menghadang nya.
Ada sedikit ketakutan pada raut wajah Mar ketika melihat perawakan di depan nya,bagaimana tidak,seorang laki-laki bertubuh tinggi,putih,berambut panjang sebahu,dengan wajah yang seolah tak terawat,terlihat dari lebat nya bulu- bulu di mukanya.
"Permisi..aku mau lewat !"
Ujar Mar dengan sedikit gemetaran.
Namun,itu tak berhasil membuat pemuda itu menyingkir.
"Boleh kita kenalan??"
Tanya nya dengan mengulurkan tangan.
Mar menatap tangan besar itu,hati nya ragu untuk menyambut nya,
"Aku orang baik- baik..jangan takut !"
Ucap nya lagi seolah tau isi fikiran Mar.
Mar masih terdiam,
"Aku janji,kalau kamu mau berkenalan dengan ku,di pertemuan berikut nya, aku akan tampil rapi"
Ujar nya dengan penuh rasa percaya diri,bahkan kali ini ia membubuhi ucapan nya dengan senyum.
Sejenak Mar berfikir,jika ia tak segera berkenalan,entah sampai kapan pemuda ini akan menghadang nya.
"Aku Asmawi..panggil saja As,jangan takut..."
Sekali lagi,As menjulurkan tangan berharap sikap nya tak menakuti perempuan di depan nya.
"Ehm...Aku Mar"
Dengan takut- takut akhirnya Mar menyambut tangan itu.
"Permisi...aku mau lewat"
Sambung Mar.
As menepi mengizinkan Mar melanjutkan perjalanan nya..
Namun,baru beberapa langkah,As kembali mengejar Mar,lalu menjajari langkah nya.
"Ehm...Mar,kamu belum bilang kamu tinggal dimana?"
"Aku Tinggal di Gang ujung situ"
Jawab Mar,dengan menunjuk jalan masuk ke arah rumah nya.
"Kamu dari mana??"
Tanya As lagi.
"Kerja"
Jawab Mar singkat.
"Oke...hati-hati...sampai jumpa lagi"
As berhenti mengikuti langkah Mar.
Sementara Mar meneruskan perjalanan nya menuju gang sempit tempat tinggalnya.
"Besoookkk akuuuu tunggu kamuuu lagiii di siniiii...!!!!!"
Teriak As ketika Mar semakin menjauh dari nya.
Teriakan itu membuat Mar menghentikan langkah nya dan menoleh sesaat.
As yang menyadari Mar menoleh nya segera tersenyum dan melambaikan tangan nya.
Namun sayang,,hal tersebut tak di tanggapi Mar, yang lebih memilih kembali berjalan maju.
Itu tak membuat As patah semangat,ia berlari kembali pada teman- teman nya dengan keyakinan,dapat menaklukan hati sang pujaan hati nya.
"Ehm...Rim..pulang ini,temani aku pangkas rambut ya"
Karim yang mendengar penuturan As barusan tertawa keras memancing tanya dari teman- teman nya yang lain.
"Ada angin apa,tiba-tiba mau pangkas rambut gondrong mu itu As??"
Tanya Karim.
"Aku ingin tampil rapi besok"
"Demi si pujaan hati mu itu??"
"he ehm..."
As mengangguk yakin.
"Sepertinya teman ku ini betul- betul sedang kasmaran,"
"Bukan lagi kasmaran Rim...tapi lebih dari itu...Aku tergila-gila dengan ke anggunan nya..."
As,tersenyum lebar lalu mengusap muka nya dan mencengkram rambut gondrong nya,
Entah kenapa,sejak berjabat tangan tadi,bayang wajah Mar tak bisa hilang dari otak nya,suara halus nya juga terus terngiang di telinga As.
Gadis yang sudah lebih dari sebulan ini selalu menarik perhatian As ketika melintas,kini ia bisa berkenalan.
"Ahhh...Mar..."
Ujar As pelan,sebelum akhirnya ia kembali melanjut kan kerjanya.
Sementara Mar,baru saja tiba dirumah nya,
Mencuci tangan dan kakinya,
saat sedang mencuci tangan,pikiran nya justru mengingat pemuda yang baru saja berjabat tangan dengan nya tadi.
"As..ehmmm...kenapa Aku memikir kan nya??"
Ucap Mar lirih,
Selepas bersih-bersih,Mar dan ibunya makan siang,disela-sela waktu makan,ingin sekali rasanya Mar bercerita tentang kejadian yang baru di alaminya.
Namun hal itu di urungkan nya,ia masih belum yakin tentang As.
Selepas magrib,seperti biasa..
Akan ramai sekali teman- teman Mar berkumpul di depan rumah nya,saling bercanda dan berbagi cerita.
"Mar...kok dari tadi diem?"
Tanya Asiyah.
"Ehh..iya,,ada yang sedang aku fikirkan,"
"Apaan Mar,cerita aja"
"Ehmm..Nantilah,,ini masih bisa aku tanggulangi sendiri kok yah"
Asiyah hanya mengangguk- angguk menanggapi Mar.
Seperti tak habis bahan cerita,tawa dan canda mengisi acara mereka malam ini.
Hingga tak terasa,malam mulai larut membuat bubar sekumpulan muda mudi kampung itu.
Mar sendiri kini tengah bersiap untuk tidur menyusul Ibu nya yang sudah lebih dulu bermimpi.
Tapi sial.....
Mar malah mengingat pemuda itu lagi
"As...siapa Dia?? jangan- jangan sudah beristri,ehmmm..Dosa besar aku sama istrinya,karena tadi meladeni nya untuk berkenalan"
Oceh Mar dalam hati.
**
Di tempat lain,,seorang pemuda tengah berbaring telentang dengan berbantal kedua telapak tangan nya,
As tak henti tersenyum..matanya berbinar tajam menembus langit- langit kamar,
ia tak sabar menunggu esok,tentunya dengan penampilan baru.
Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
makdasteran
ada kisah roman nya ternyata😍😍😁
2022-07-14
0
Aris Pujiono
semakin seru
2022-03-04
0
Yukity
Mampir lagi bawa sekarung like...
semangaat🆙😍
2022-01-20
0