Sore datang menawarkan senja nya yang menawan,,indah..dan mengagumkan..
Angin pun menyapa lembut seakan turut menikmati panorama alam petang ini.
Maryati tengah sibuk melipat pakaian yang baru saja diangkat nya dari jemuran,,sembari bersenandung pelan.
"Mar...aku pamit ya,,"
Tini berbicara dengan tangan nya yang masih sibuk menyusun isi tas nya.
"Kau sudah mau pulang tin?besok aja ya...aku masih ingin bercerita banyak Tin,,masih ingin tidur bersama mu malam ini"
Rayu Maryati.
"Hehehe,,nanti aku main lagi"
Jawab Tini dengan menghampiri maryati dan memeluk nya.
"Nanti kalo kamu jadi nikah,,kabarin aku ya..."
"Pastilah mar..."
Tini berjalan ke arah dapur,,mencari Masning,
"Bik...bibik ...Aku mau pamit pulang,,"
Ujar Tini sedikit Teriak.
"Uy...iyaaaa"
Sahut masning yang kala itu tengah menyusun kayu bakar di atas tempat mereka memasak.
"Kenapa kau tak menginap semalam lagi Tin,,nanggung"
Sambung masning sembari berjalan menemui Tini,,sambil menggosok- gosok kan telapak tangan nya ke kain yang ia pakai..
"Ehehehe,,iya bik Tini sudah janji sama bapak pulang sore ini."
"Oh...nanti sering- sering kesini ya,,"
"Iya bik,,nanti aku main lagi"
"Salam sama mamak Bapak mu ya..,,Bibik gak ada kiriman"
"Ah,,gak papa bik..,,mamang mana bik?? "
"Mamang mu sedang mandi,,"
"Oh ya udah bik ya,,salamin aja sama mamang"
"He eh"
masning mengangguk sambil terus berjalan mengikuti Tini keluar untuk mengantar nya.
Maryati pun beranjak dari duduk nya turut mengantar Tini sampai di ujung anak tangga.
" Tin,,kau naik apa pulang ini?"
Tanya Maryati.
"Aku naik becak saja mar,,kalau angkot suka lama nunggu kalau sudah sore"
Kamu hati- hati ya..ujar maryati disertai senyuman.
Tini mengangguk,,kemudian berlalu meninggal kan Mar dan masning yang masih berdiri di tangga rumah nya.
"Marrr..."
baru saja hendak berbalik masuk rumah,terdenger panggilan dari arah depan.
Maryati menoleh mencari asal suara.
Terlihat Asiyah sedang memanggil nya dari jendela rumah nya yang menghadap ke depan rumah Maryati.
"Heyyy,,kamu dari mana?,,tiba- tiba menghilang dari bumi"
Maryati menjawab panggilan Asiyah dengan ledekan.
"Ahahahahaha,,kamu bisa aja mar,,aku dari rumah paman ku,,maaf lupa bilang"
Jelas Asiyah.
"Kamu rindu aku mar??"
sambung nya.
"Huuuu...sorry yeee...."
hahahahahaha....
kedua nya tertawa.
"sini lah..."
Panggil Mar sambil menggerak kan tangan nya memanggil.
Asiyah segera keluar rumah dan bergegas menuruni tangga rumah nya,,kemudian naik kerumah Maryati untuk menghampiri sahabat nya.
"Tuch kan kau rindu aku cuma gengsi,,"
Ujar Asiyah sembari mencolek hidung bangir milik Maryati.
Maryati kemudian mendengus kemudian duduk di tangga.
"Mar,,kenapa Tini pulang?"
Tanya Asiyah.
"Ya pulang lah,,dia cuma semalam menginap disini."
"Oh.."
sore itu dihabiskan dua sahabat itu dengan mengobrol santai,,bagaikan terpisah lama..banyak sekali yang mereka saling ceritakan.sesekali terdengar tawa terbahak dari mereka berdua,memang diantara teman- teman Maryati,hanya Asiyah lah yang bisa dikatakan sahabat sejati nya.
***
Senja telah berganti malam...
Sepi serta sunyi menyelimuti kampung Maryati.
Malam ini nampak mendung,,tak ada bulan mau pun bintang,sebab itulah tak ada suara anak- anak yang biasa nya bermain di tengah padang bulan.
Sementara di dalam rumah,,Maryati tengah bercengkrama bersama kedua orang tuanya,dalam remang- remang lampu minyak teplok yang tergantung di dinding rumah mereka.
"Mak..Tini bercerita pada ku,,katanya dia di jodoh kan uwak sama laki- laki yang sudah tua"
"Ah,yang bener Mar??,,tua gimana??"
"Pokok nya udah tua,,gak tau tua gimana,,yang pasti sudah kerja"
"Mungkin karena raut muka Tini dan badan nya yang bongsor terlihat sudah dewasa ,,makanya dapet jodoh yang dewasa juga"
Bulromi turut bersuara mengomentari.
"Tapi kakak belum ada omongan apa- apa sama kita ya mak?,,apa kakak bilang sama kamu tentang rencana mereka?"
Sambung Bulromi lagi.
"Gak ada bak,,lagian sudah lama kita gak jumpa mereka"
Jawab masning
"Mungkin nunggu waktunya sudah dekat ya bak?"sambung masning lagi
"Emang kau tau,,kerja apa Mar?"
"Kata Tini,,Pns mak"
"Wahhh,,bagus itu,setidak nya hidup Tini gak kan susah"
"Katanya pns yang golongan paling rendah mak,,apa ya maksud nya??"
"Mak gak ngerti Mar,,mungkin Bak mu faham"
Ujar masning yang kemudian melempar tatapan pada suaminya.
"Golongan rendah itu,,berarti cuma pakai ijazah sd atau smp,,kerjaan nya bantu- bantu,,kalo gak salah gitu,,"
Jelas Bulromi pada istri dan anak nya.
"Ooohh..."
Maryati dan Masning hanya membentuk bulat pada mulut nya.
"Tapi ya,,lumayan ya bak,semoga mar nanti juga bisa dapat suami Pns ya Mar"
Harap masning pada Maryati.yang ditanggapi senyum oleh Maryati.
"Ahhh...kalo bak,,gak muluk- muluk mintanya,cukup Dia sayang mar,,dan bertanggung jawab penuh,itu saja"
Ujar Bulromi.
Maryati benar- benar kagum dengan ucapan Ayah nya barusan.
Dalam hati nya sendiri selalu berharap,,kelak dipertemukan dengan seseorang yang mencintainya lahir batin dan dunia akhirat.
Maryati selalu berkhayal,,suatu saat nanti akan datang seorang laki- laki yang berani melamar nya di hadapan kedua orang tuanya.
Dan kelak,,laki- laki itu lah yang akan dipanggil ayah oleh anak-anak nya.
Dia tersenyum sendiri kemudian terlelap di samping Ibu nya yang telah lebih dulu tertidur.
***
Satu minggu berlalu..
hari yang ditunggu- tunggu Bulromi akhir nya tiba.
Pagi ini,aktifitas yang sibuk kembali menghampiri mereka,dengan tugas nya masing- masing.
Bulromi yang lebih dulu bangun terlihat sudah selesai mandi,,dan tengah mencari pakaian andalan nya.
Hari ini,Dia punya janji bertemu dengan sang Mandor Pak Rudi di kantor nya.
Entah apa yang akan terjadi disana,,Dia sendiri tak mengetahui nya,yang terpenting baginya memenuhi panggilan,,dan disana tergantung harapan yang besar untuk nya dan untuk anak istrinya.
"Masih jam 8 pagi Bak,,apa tidak kepagian"
tanya Masning pada suaminya.
"Ah,,tidak apa- apa mak,,lebih baik kita yang menunggu,,"
Jawab Bulromi sembari menggulung lengan baju nya menjadi setengah lengan.
"Sarapan dulu Bak,,ini.."
Ujar Maryati yang datang dengan menyodorkan sepiring nasi goreng sederhana dan segelas kopi untuk ayah nya.
"Ehmm...makasih mar,,tumben sekali kita makan nasi goreng?"Bulromi bertanya sembari mengendus aroma nasi goreng yang masih mengepul di tangan nya.
"Hehhehe iya Bak,,nasi sisa semalam masih banyak,,kebetulan ada bawang dan minyak bekas ikan asin,,"
Jawab Maryati menjelas kan.
Sementara ibu nya tersenyum sambil berjalan dari arah dapur.
"Alhamdulillah..pagi ini kita bisa sarapan.."
ujar nya yang lalu duduk menemani suami nya untuk sarapan.
Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
makdasteran
bagus ceritanya😉
2022-07-14
0
Saae
Mampir lagi kk
2022-02-21
0
Aris Pujiono
semangat kak
2022-02-19
0