bab 5 Tini datang..

Pagi minggu...

Maryati bangun ketika tepat azan subuh berkumandang.

Langkah kaki nya membangun kan kedua orang tua nya.

Mereka segera memulai aktifitas nya masing- masing.

Selesai subuh,,Maryati melanjutkan tugas- tugas nya seperti biasa,mulai dari mencuci kesungai,,mandi dan rutinitas lain nya.

Baru saja Dia pulang dari sungai,dari kejauhan tiba- tiba matanya tertuju pada seorang anak perempuan se usia nya tengah menaiki tangga rumah milik Maryati.

sepertinya dia mengenal anak itu,,dengan perawak kan bongsor,,rambut panjang hitam nan lebat....

Maryati menghentikan sesaat langkah nya lalu mencoba mengingat ingat.

"Tini,,iya betul..itu Tini..."

Ucap maryati girang.

Dia mempercepat langkah nya...rasa tak sabar sudah mencuat di hatinya.

Belum lagi sampai di ujung tangga,maryati telah berteriak- teriak memanggil Tini.

"Tiiinnn...Tiniiii.."

Panggil nya

seorang gadis manis muncul dari dalam..

"Mar,,,,aku kangen sekali sama kamu"

Tini menyambut Maryati yang pulang dari mencuci..mereka Berdua berpelukan erat dan hangat di ujung anak tangga.

Tini adalah anak dari kakak ibu nya yang biasa dipanggil nya uwak.

Mereka berdua begitu dekat dari kecil sering bersama.

Dulu,mereka berdua sering menemani nenek nya yang lumpuh,dan tidur disana.

Semenjak nenek mereka meninggal,,mereka berdua kembali kepada orang tua masing- masing.

"Gimana kabar kamu Mar??"

Tanya Tini pada sepupunya yang tak kalah manis itu.

"Aku baik Tin...ya allah aku seneng sekali kamu kesini.."

"Kabar uwak gimana??"

Sambung nya

"Alhamdulillah sehat juga"

"Gimana sekolah kamu mar??,,sudah smp ya sekarang??"

"Enggak Tin,,aku gak sekolah lagi..aku berhenti kelas 5 kemarin.."

Maryati menunduk,,terlihat raut kesedihan di mukanya

"Ohhhh,,"

Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Tini,ketika melihat raut pilu di wajah sepupunya.

"Loh..kalian berdua ini...kenapa cerita nya di bawah.?? ayo naik "

Teguran sang Ibu membuat kedua gadis manis itu serentak menoleh ke atas,,

"Iya bik"

Jawab Tini.

Mereka berdua segera naik dan masuk kedalam rumah..

"Bibik mau kemana??"

"Mau ke pasar..Tin,,"

"Mamang mana bik?"

Tanya Tini lagi.

"Mamang mu lagi cari pekerjaan..sekarang lagi nganggur"

Jawab Masning dengan senyuman,dan segera berlalu meninggalkan gubuk nya.

10 menit berselang,Maryati telah berganti pakaian..

"Tin,,aku sekarang kerja di rumah Ibu Ita,,ni mau berangkat,kamu tunggu dirumah ya,,gak kan lama."

Ujar maryati memberi tahu Tini dan berpamitan.

Tini hanya mematung sambil menatap sepupunya dengan takjub..karena seusia dia sudah bekerja.

"Aku pergi dulu ya Tin,,"

Pamit Maryati pada saudara sepupunya tersebut.

Tini nampak manggut- manggut.

Kini rumah itu sepi..hanya Tini seorang diri berada di sana,dia menatap sekeliling rumah itu..mulai dari lantai,dinding dan atap.

Tini menghela nafas panjang.

sungguh ada pilu di hati Tini,dia sangat iba dengan kehidupan sepupunya yang serba kekurangan.

Setelah puas memandangi kondisi rumah,,Tini duduk bersandar pada dinding reot itu.

Di tempat ini dulu mereka pernah bermain bersama..sudah lama sekali Tini tidak berkunjung.mungkin sudah hampir 5 sampai 6 tahun.

Semenjak nenek mereka meninggal.

Biasanya..setiap hari minggu sore,,Tini selalu datang kerumah ini,untuk menjemput maryati untuk menginap di rumah nenek mereka..dan sabtu sore Maryati akan pulang kerumah.Begitulah seterus nya...

Dalam satu minggu maryati cuma 1 malam tidur dirumah nya..

Hal itu di karena kan nenek nya terkena stroke dan sebelah badan nya lumpuh,hal itulah yang membuat Maryati dan Tini menemani sang nenek.

Menunggu Maryati pulang kerja,,membuat Tini mengantuk,ditambah hembusan angin sepoi-sepoi yang masuk dari balik jendela rumah maryati yang terbuka lebar..,,semakin menambah rasa mata nya ingin terpejam.

"Hooooaaammmm..."

Mulut mungil Tini terbuka lebar.

Dia memutuskan untuk merubah posisinya,merebahkan diri sembari menunggu Maryati.

***

Di tempat lain..

Maryati nampak tengah sibuk dengan tugas-tugas nya.

Dia mempercepat kerja nya agar dia bisa cepat pulang dan melepas rindu dengan Tini sepupunya.

Lama tak bertemu,banyak sekali yang ingin ia ceritakan.

Sesekali maryati melirik jam dinding..Dia tak ingin Tini menunggu nya terlalu lama.

2 setengah jam berlalu..

Akhir nya Dia menyelesaikan semua nya..

Maryati mencuci kedua tangan nya,kemudian melangkah menuju kamar tidur Ibu Ita majikan nya.

Tok..tok..tok..

"Mbakkk.."

panggil maryati.

Hari ini Ibu ita ada dirumah,,setiap hari minggu,beliau tidak bekerja.

Terdengar langkah dari dalam kamar Ibu ita,di ikuti suara kunci pintu yang di buka.

"Iya mar.."

Kepala ibu ita menyembul keluar ketika pintu kamar nya terbuka,

Nampak Ibu ita hanya mengenakan gaun tidur malam,muka nya yang awet muda tetap kelihatan cantik meski baru bangun dari tidur nya.

"Kau sudah mau pulang dek??"

Tanya Ibu ita,

"Iya mbak"

"Tunggu dulu sebentar,,"

Ibu ita keluar dari kamar nya sembari menutup kembali pintu kamar dengan rapat.kemudian Dia menuju dapur nya.

Tak sengaja Maryati melihat sosok laki-laki tengah tidur di tempat tidur Ibu ita.

ingin rasanya dia bertanya siapa laki-laki itu,tapi lidah nya tak sanggup bicara,,rasa-rasanya tidak sopan jika harus bertanya seperti itu.karena itu bukan lah urusan nya.

Namun,yang Maryati ingat,,laki-laki itu bukan lah laki- lagi yang minggu lalu bersama Ibu ita.

Maryati,,lalu berjalan menuju kursi makan dan memilih untuk duduk menunggu Ibu ita.

Sekitar 10 menit menunggu..akhir nya Ibu ita muncul dari dapur,nampak Beliau membawa satu kantong hitam ukuran besar..

"Ini bawak pulang ya dek..buat kamu dan keluarga.."

ibu ita menyerah kan kantong tersebut kepada maryati,,

"Apa ini mbak,,kok banyak sekali??"

Maryati nampak keheranan menerima bungkusan itu lalu mencoba mengintip isi kantong tersebut.

"Itu ada makanan,,semalam mbak bawa banyak sekali makanan,,itu juga ada sembako dan ada pakaian buat kamu mbak belikan,coba kamu liat..pas gak di badan kamu??"

Dengan mata berbinar,,maryati membongkar isi kantong tersebut..

dia mendapat kan 2 lembar dress.

Berwarna merah muda dengan pita besar di dada dan aksen renda di bagian bawah yang memayung.

Sementara yang satunya berwarna hijau pupus dengan bentuk menggembung bagian lengan dan tali pita di pinggang.

terlihat sekali itu dress mahal.,kelihatan dari kantong yang membungkus dress tersebut.

se umur-umur,,belum pernah Maryati menyentuh dress keluaran toko mahal,paling- paling dress yang dia beli di pasar,,setahun sekali saat hari raya.

"Cantik sekali mbakk..ya ampun.."

Teriak maryati kegirangan sembari menempelkan dress tersebut di tubuh nya.

Ibu ita hanya tersenyum manis melihat kebahagiaan maryati.

Kemudian,,

"Ini gaji kamu bulan ini ya mar.."

Ibu Ita menyodorkan uang lembaran seratus ribu sebanyak 3 lembar.

"Loch...loch...ini apa lagi mbak..kok banyak,,bukan kah harus nya aku cuma terima 150 rb saja untuk bulan ini??"

Terang maryati pada Ibu ita.

"Kan,waktu itu aku pinjam 100rb untuk berobat emak,,"

Sambung maryati lagi.

Ibu ita menatap mata maryati..lalu meraih tangan nya kemudian berkata..

"Hutang mu mbak anggap lunas,,dan ini gaji mu beserta bonus mu,,karena kamu rajin."

Maryati tak mampu berkata apa-apa lagi..sepertinya air mata nya sudah mampu mewakili perasaan nya saat ini.

😢😢☺️

Disepanjang jalan pulang,,tak henti- hentinya maryati berucap syukur kepada allah atas setiap rezeki yang telah di beri kan untuk nya..

walau kehidupan nya begitu sulit,,namun dia bersyukur selalu di kelilingi orang- orang yang baik dan peduli kepadanya..

Bersambung**

Terpopuler

Comments

mrs.cinta

mrs.cinta

melowww baca ini dari awal...

2022-09-04

0

Artini

Artini

tini hadir ka🤭 baca merayap ya ka nanti ada waktu baca lgi

2022-02-15

0

Mari ani

Mari ani

aduh ceritanya benar benar keren tor

2022-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Perempuan tangguh
2 bab 2 Makan enak..
3 bab 3 Petualangan malam
4 bab 4 Derai air mata malam
5 bab 5 Tini datang..
6 bab 6 Mendapat kabar baik.
7 bab 7 Bocah petualang..
8 bab 8 Bocah petualang 2
9 bab 9 Bocah petualang 3
10 bab 10 Rencana Tini
11 bab 11 Curhat Tini
12 bab 12 Harapan
13 bab 13 Suka cita
14 bab 14 Bak berangkat
15 bab 15 Sungguh berat..
16 bab 16 Pengkhianatan
17 bab 17 Berhenti kerja
18 Bab 18 Melepas rindu
19 bab 19 Awal kisah itu..
20 Bab 20 Terpikat
21 Bab 21 Terpukau
22 Bab 22 Getaran cinta
23 bab 23 Niat baik
24 bab 24 berkunjung
25 Bab 25 Mengikat janji
26 Bab 26 Hari bahagia
27 bab 27 Awal yang baru
28 bab 28 Rencana hidup mandiri
29 Bab 29 Hadiah Tuhan
30 Bab 30 Pindah rumah
31 Bab 31 kesibukan baru
32 Bab 32 Welcome baby Diana
33 Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34 Bab 34 Suasana Baru
35 Bab 35 Cobaan besar
36 Bab 36 Bangkit
37 Bab 37 welcome baby boy
38 Bab 38 Baby Win pulang
39 Bab 39 Kembali berduka
40 Bab 40 Masuk berita
41 Bab 41 Mengasingkan Diri
42 Bab 42 Menyusul
43 Bab 43 Adaptasi lagi
44 Bab 44 Positif lagi
45 Bab 45 Kerja lagi
46 Bab 46 Bos genit
47 Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48 Bab 48 New Baby
49 Bab 49 Pulang
50 Bab 50 Mendapat Balasan surat
51 Bab 51 Kembali
52 Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53 Bab 53 Musa datang
54 Bab 54 galau
55 Bab 55 Kumpul lagi
56 Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57 Bab 57 Ana kembali sekolah
58 Bab 58 Pindah rumah
59 Bab 59 Perkelahian Ana
60 Bab 60 Meminta maaf
61 Bab 61 Menjual Anting
62 Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63 Bab 63 Memulai hari baru
64 Bab 64 Makan Enak lagi
65 Bab 65 Makan bersama
66 Bab 66 Kontrakan baru lagi
67 Bab 67 Permen gembira
68 Bab 68 Suasana baru lagi
69 Bab 69 Mimpi
70 Bab 70 Penasaran
71 Bab 71 Ketakutan Mar
72 Bab 72 kursi baru
73 Bab 73 Bayi terakhir Mar
74 Bab 74 Jual barang
75 Bab 75 Terus berjuang
76 Bab 76 Majikan Baru
77 Bab 77 Sesuatu yang baru
78 Bab 78 Sedih itu datang lagi
79 Bab 79 Cemburu buta
80 Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81 Bab 81 Kabar Baik
82 Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83 Bab 83 Primadona baru
84 Bab 84 Mar jatuh sakit
85 Bab 85 Masuk rumah sakit
86 Bab 86 Mar membaik
87 Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88 Bab 88 Kembali dirawat
89 Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90 Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91 Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92 Bab 92 Memburuk
93 Bab 93 Selamat jalan Mar...
94 Bab 94 Duka kehilanganmu
95 Bab 95 Patah kemudi
96 Bab 96 Cinta sejati itu ada
97 Promoooooo......
Episodes

Updated 97 Episodes

1
bab 1 Perempuan tangguh
2
bab 2 Makan enak..
3
bab 3 Petualangan malam
4
bab 4 Derai air mata malam
5
bab 5 Tini datang..
6
bab 6 Mendapat kabar baik.
7
bab 7 Bocah petualang..
8
bab 8 Bocah petualang 2
9
bab 9 Bocah petualang 3
10
bab 10 Rencana Tini
11
bab 11 Curhat Tini
12
bab 12 Harapan
13
bab 13 Suka cita
14
bab 14 Bak berangkat
15
bab 15 Sungguh berat..
16
bab 16 Pengkhianatan
17
bab 17 Berhenti kerja
18
Bab 18 Melepas rindu
19
bab 19 Awal kisah itu..
20
Bab 20 Terpikat
21
Bab 21 Terpukau
22
Bab 22 Getaran cinta
23
bab 23 Niat baik
24
bab 24 berkunjung
25
Bab 25 Mengikat janji
26
Bab 26 Hari bahagia
27
bab 27 Awal yang baru
28
bab 28 Rencana hidup mandiri
29
Bab 29 Hadiah Tuhan
30
Bab 30 Pindah rumah
31
Bab 31 kesibukan baru
32
Bab 32 Welcome baby Diana
33
Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34
Bab 34 Suasana Baru
35
Bab 35 Cobaan besar
36
Bab 36 Bangkit
37
Bab 37 welcome baby boy
38
Bab 38 Baby Win pulang
39
Bab 39 Kembali berduka
40
Bab 40 Masuk berita
41
Bab 41 Mengasingkan Diri
42
Bab 42 Menyusul
43
Bab 43 Adaptasi lagi
44
Bab 44 Positif lagi
45
Bab 45 Kerja lagi
46
Bab 46 Bos genit
47
Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48
Bab 48 New Baby
49
Bab 49 Pulang
50
Bab 50 Mendapat Balasan surat
51
Bab 51 Kembali
52
Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53
Bab 53 Musa datang
54
Bab 54 galau
55
Bab 55 Kumpul lagi
56
Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57
Bab 57 Ana kembali sekolah
58
Bab 58 Pindah rumah
59
Bab 59 Perkelahian Ana
60
Bab 60 Meminta maaf
61
Bab 61 Menjual Anting
62
Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63
Bab 63 Memulai hari baru
64
Bab 64 Makan Enak lagi
65
Bab 65 Makan bersama
66
Bab 66 Kontrakan baru lagi
67
Bab 67 Permen gembira
68
Bab 68 Suasana baru lagi
69
Bab 69 Mimpi
70
Bab 70 Penasaran
71
Bab 71 Ketakutan Mar
72
Bab 72 kursi baru
73
Bab 73 Bayi terakhir Mar
74
Bab 74 Jual barang
75
Bab 75 Terus berjuang
76
Bab 76 Majikan Baru
77
Bab 77 Sesuatu yang baru
78
Bab 78 Sedih itu datang lagi
79
Bab 79 Cemburu buta
80
Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81
Bab 81 Kabar Baik
82
Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83
Bab 83 Primadona baru
84
Bab 84 Mar jatuh sakit
85
Bab 85 Masuk rumah sakit
86
Bab 86 Mar membaik
87
Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88
Bab 88 Kembali dirawat
89
Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90
Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91
Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92
Bab 92 Memburuk
93
Bab 93 Selamat jalan Mar...
94
Bab 94 Duka kehilanganmu
95
Bab 95 Patah kemudi
96
Bab 96 Cinta sejati itu ada
97
Promoooooo......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!