bab 3 Petualangan malam

Senja telah datang...

mentari mulai merunduk,terlihat beberapa anak kecil berlarian dari arah sungai,disusul ibu mereka yang dengan garang mengejar dengan ranting di tangan nya..

Seperti nya sang ibu sedang marah..dan ranting tersebut sebagai senjata untuk menakuti anak- anak nya.

Maryati yang tengah duduk di tangga tertawa geli melihat pemandangan itu.

"Hihihi...pasti mandi gak ingat pulang..persis waktu aku masih kecil"

Kenang nya.

Maryati melongok kan kepala nya ke dalam pintu rumah nya,terlihat ibu dan ayah nya masih berbaring di tikar lusuh mereka.

Ada rasa ingin membangun kan,akan tetapi ia tahan.

"Ahh..nantilah sebentar lagi..kasian mereka terlalu lelah hari ini"

Ujar nya pelan.

Belum sempat ia mengalih kan pandangan nya,ibunya beranjak..lalu duduk memperhatikan Maryati.,mereka saling pandang.

"Loch sudah bangun Mak...tadi mau ku bangunkan,,tapi kasian mak kelihatan capek"

"Iya..sakit semua rasa betis dan pinggang mak"

Wanita paruh baya itu terlihat tengah memijat kedua betis nya sesaat,lalu merapikan rambut nya dan menggulung nya,tak lupa merapikan kain batik usang yang ia kenakan.

Dia berdiri,berjalan kearah Maryati.

"Kenapa duduk sendirian mar??mana teman- teman mu?,biasanya kalo sore seperti ini ramai teman- teman mu "

"Mereka lagi beres-beres rumah nya Mak..besok kan hari minggu..

besok kami mau main-main,biar gak repot besok,"

"Ohh"

Masning lalu turun ke bawah dan mengambil ember beserta handuk yang tersampir di bawah rumah nya.

"Kalau Bak mu bangun,bilang mak mandi ya Mar..!"

wanita itu berlalu dari hadapan Maryati,menuju ke sungai untuk mandi.

Maryati sendiri telah melakukan nya sejak tadi,sebelum senja datang.

Tak lama kemudian Ayah nya terbangun,,lalu mencari ibunya.

"Kemana mak mar?"

"Mak mandi bak..kesungai."

Jawab maryati yang masih duduk manis di tangga rumah nya.

Tak berapa lama,,

"Mar...Mar..."

Terlihat Asiyah,menuruni anak tangga rumah nya..menghampiri Maryati yang tengah duduk.

"Kenapa yah?"

Ujar maryati bingung.

"Malam ini kamu mau keluar ya??"

Tanya asiyah,,

"Iya,,aku mau cari peruntungan mumpung musim durian."

"Siapa aja yang mau pergi Mar?"

"Paling- paling Aku,Leha,Rida dan kamu kalo mau ikut??

"Oke..aku ikut ya..."

Setiap musim durian di kampung nya,itu akan menjadi ladang rejeki buat Maryati dan teman- teman nya.Kebiasaan mereka adalah menyusuri jalan,,dan mendekati mobil- mobil truk yang tengah membawa durian,mereka akan menawarkan jasa membongkar truk,menurun kan dan memindahkan durian,upah nya mereka akan menerima durian bahkan uang untuk mereka bawa pulang.

Senja berganti gelap,,Maryati dan kedua orang tua nya tengah bersiap untuk sholat magrib.

"Mak..selepas magrib,,aku mau keluar sama Iyah dan yang lain ya.."

"Mau kemana mar??"

"Aku mau bongkar durian mak.."

"Oh...iya,tadi mak liat dah banyak orang jual durian..sepertinya musim durian tahun ini lebih banyak"

Tampak ayah maryati menatap pada kedua orang perempuan kesayangan nya,seraya membentang sajadah untuk mereka berjamaah.

15 menit berlalu..

Setelah selesai berjamaah,,

"Mar..hati- hati kamu ya nak..jangan terlalu malam.."

"Iya bak..."

Jawab Maryati sembari membereskan mukenah nya.

"Aku pergi dulu ya mak..bak"

Maryati pamit..ketika dari luar terdengar nama nya di panggil oleh teman- teman nya.

Benar saja ketika pintu di buka,terlihat Asiyah dan Leha telah siap dengan kantong plastik besar di tangan.

Mereka berjalan bergandengan sambil bersenandung riang seolah tak ada beban.

Di tengah jalan mereka berhenti di depan gubuk yang tak kalah tua nya dengan gubuk Maryati.

"Faridaaaaa...faridaaa"

Panggil mereka dengan kompak.

"Iyaaa"

Farida menjawab dari dalam,dan segera keluar.

"Eh...tadi katanya Nurdin sama Roni mau ikut"

Farida memberi tahu teman- teman nya.

"Baguslah..biar tambah rame..jadi kalo kita pulang nya malam gak takut"

Ujar Maryati.

"Mereka nunggu di depan gang,,"

kata Farida lagi.

Mereka kembali menyusuri jalanan gang sempit tempat tinggal mereka..

Jalan tanah merah itu akan kering dan sangat keras jika musim kemarau,akan tetapi akan sangat licin dan lengket jika musim hujan telah tiba.

Ya..begitulah keadaan di perkampungan tempat tinggal maryati masih sangat kumuh..dan belum modern.

Hanya terdapat beberapa rumah saja yang bangunan nya semi permanen,dan hanya beberapa keluarga saja yang memiliki kendaraan pribadi selebih nya masih sangat kolot dan jauh dari kata sejahtera.

Di depan gang mereka,,terlihat Nurdin dan Roni sedang berjongkok menunggu teman-teman nya.

"Wooooyyy,,lama nya kalian..

habis badan ku di gigitin nyamuk"

Teriak Nurdin,sambil menggaruk- garuk tangan dan betis nya.

"Haahahaa..."

Asiyah tertawa melihat tingkah Nurdin..

"Kenapa tertawa..??"

Tanya Roni..

"Udin lucu..udah kayak saudara nya yang di kebun binatang.."

Ejek Asiyah sambil terus terkekeh..

"Busyettt...monyet maksud mu..Yah "

Timpal Farida.

"Yaaa...seperti itu lah kira-kira"

Nurdin menepak bahu asiyah yang sedang terkekeh..sambil sewot dan berkata

"Jahat nyaaa dirimu padaku"

Yang di iringi tawa dari mereka semua.

Mereka kembali berjalan menyusuri malam.

tak jauh dari mereka..

Terlihat 2 mobil truk baru saja berhenti dan me markir nya di pinggir jalan.

Maryati dan geng nya yang melihat itu..bagai melihat harta karun.

Mereka bersorak berlarian ke arah truk tersebut.

"Permisi pakk...bisa kami bantu menurun kan?? "

Tanya maryati pada supir truck dan rekan nya.

"Boleh..boleh...emang nya kalian bisa??"

Tanya supir truk,yang nampak ragu melihat fisik Maryati yang kurus dan kecil.

"Bisa pak..kami semua sudah terbiasa tiap tahun seperti ini."

"Baiklah kalo begitu,susun di terpal sebelah sana ya.."

Supir itu menunjuk ke arah terpal yang mereka bentang di pinggir jalan.

Lalu mereka membagi 2 tim untuk 2 truk..masing-masing 3 orang.untuk 1 mobil truk durian.

Tak terasa hampir 1 jam..mereka menurun kan entah berapa ratus buah durian dari mobil truk besar ke pinggir jalan.

Setelah semua beres...mereka di panggil oleh sopir truk,,

"Dek..Dek..sini kalian..! berapa orang kalian??"

"6 orang pak"

Jawab Maryati..sembari menyeka keringat yang mengalir di dahi nya.sungguh ini olah raga malam.

"Oke..kalian istirahat dulu,ni makan durian ini.."

Ujar sang supir dengan menyodor kan 2 buah durian kepada rekan nya untuk di bukakan.

seketika tercium aroma tajam dari si raja buah tersebut.

" Ini makan lah.."

Tawar rekan si bapak supir yang telah selesai membuka durian untuk mereka.

Secepat kilat ke 6 remaja itu berebutan menyerbu buah durian yang sangat manis dan legit itu.

Dalam hitungan menit 2 buah durian habis tanpa sisa.

"Pak..kami sudah selesai.."

Ucap maryati sambil melangkah ke arah supir truk.

"Oke,,trima kasih ya.."

Lalu sang supir truk menyodor kan uang lembaran 5 ribu rupiah kepada masing-masing mereka.

"Kalian boleh bawa pulang masing- masing 1 buah.."

Kata si bapak supir..dengan tersenyum.

Dengan girang..mereka kembali menyerbu tumpukan durian..dan memilih untuk di bawa pulang.

Setelah masing-masing memegang 1 buah durian,,dengan kompak mereka berpamitan kepada sang supir..dengan tak lupa mengucapkan terima kasih.

Sebelum pulang,,maryati mengumpulkan biji- biji buah durian yang bertaburan lalu memasuk kan nya ke dalam kantong plastik dan di masuk kan nya kembali ke dalam karung tempat dia menaruh buah durian pemberian supir truk.

Mereka berjalan pulang..dengan membawa durian untuk keluarga nya.

Maryati tersenyum..lalu menengadah kan kepala nya menatap langit.

"Terima kasih tuhan..atas rejeki pemberian mu malam ini.."

Ucap nya dalam hati.

Canda tawa sepanjang perjalanan membuat rasa lelah yang tadi menyerang hilang seketika.

Bersambung**

Terpopuler

Comments

Lantasi Sudaryanto

Lantasi Sudaryanto

ngapa ndakbosan dg trksnya ya? biasanya sy skip, tpini asyik dibaca

2022-10-23

1

Aris Pujiono

Aris Pujiono

semangat kak

2022-02-11

0

Leli Leli

Leli Leli

cerita Maryati ini bisa menjadi motivasi sepahit apa pun perjalanan hidup kita jika di jalani dengan ikhlas akan terasa indah.

like beruntun buat karya bagus mu juga Aku menambahkan favoritnya say🤗🤗🤗.

semangat

2022-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Perempuan tangguh
2 bab 2 Makan enak..
3 bab 3 Petualangan malam
4 bab 4 Derai air mata malam
5 bab 5 Tini datang..
6 bab 6 Mendapat kabar baik.
7 bab 7 Bocah petualang..
8 bab 8 Bocah petualang 2
9 bab 9 Bocah petualang 3
10 bab 10 Rencana Tini
11 bab 11 Curhat Tini
12 bab 12 Harapan
13 bab 13 Suka cita
14 bab 14 Bak berangkat
15 bab 15 Sungguh berat..
16 bab 16 Pengkhianatan
17 bab 17 Berhenti kerja
18 Bab 18 Melepas rindu
19 bab 19 Awal kisah itu..
20 Bab 20 Terpikat
21 Bab 21 Terpukau
22 Bab 22 Getaran cinta
23 bab 23 Niat baik
24 bab 24 berkunjung
25 Bab 25 Mengikat janji
26 Bab 26 Hari bahagia
27 bab 27 Awal yang baru
28 bab 28 Rencana hidup mandiri
29 Bab 29 Hadiah Tuhan
30 Bab 30 Pindah rumah
31 Bab 31 kesibukan baru
32 Bab 32 Welcome baby Diana
33 Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34 Bab 34 Suasana Baru
35 Bab 35 Cobaan besar
36 Bab 36 Bangkit
37 Bab 37 welcome baby boy
38 Bab 38 Baby Win pulang
39 Bab 39 Kembali berduka
40 Bab 40 Masuk berita
41 Bab 41 Mengasingkan Diri
42 Bab 42 Menyusul
43 Bab 43 Adaptasi lagi
44 Bab 44 Positif lagi
45 Bab 45 Kerja lagi
46 Bab 46 Bos genit
47 Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48 Bab 48 New Baby
49 Bab 49 Pulang
50 Bab 50 Mendapat Balasan surat
51 Bab 51 Kembali
52 Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53 Bab 53 Musa datang
54 Bab 54 galau
55 Bab 55 Kumpul lagi
56 Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57 Bab 57 Ana kembali sekolah
58 Bab 58 Pindah rumah
59 Bab 59 Perkelahian Ana
60 Bab 60 Meminta maaf
61 Bab 61 Menjual Anting
62 Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63 Bab 63 Memulai hari baru
64 Bab 64 Makan Enak lagi
65 Bab 65 Makan bersama
66 Bab 66 Kontrakan baru lagi
67 Bab 67 Permen gembira
68 Bab 68 Suasana baru lagi
69 Bab 69 Mimpi
70 Bab 70 Penasaran
71 Bab 71 Ketakutan Mar
72 Bab 72 kursi baru
73 Bab 73 Bayi terakhir Mar
74 Bab 74 Jual barang
75 Bab 75 Terus berjuang
76 Bab 76 Majikan Baru
77 Bab 77 Sesuatu yang baru
78 Bab 78 Sedih itu datang lagi
79 Bab 79 Cemburu buta
80 Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81 Bab 81 Kabar Baik
82 Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83 Bab 83 Primadona baru
84 Bab 84 Mar jatuh sakit
85 Bab 85 Masuk rumah sakit
86 Bab 86 Mar membaik
87 Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88 Bab 88 Kembali dirawat
89 Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90 Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91 Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92 Bab 92 Memburuk
93 Bab 93 Selamat jalan Mar...
94 Bab 94 Duka kehilanganmu
95 Bab 95 Patah kemudi
96 Bab 96 Cinta sejati itu ada
97 Promoooooo......
Episodes

Updated 97 Episodes

1
bab 1 Perempuan tangguh
2
bab 2 Makan enak..
3
bab 3 Petualangan malam
4
bab 4 Derai air mata malam
5
bab 5 Tini datang..
6
bab 6 Mendapat kabar baik.
7
bab 7 Bocah petualang..
8
bab 8 Bocah petualang 2
9
bab 9 Bocah petualang 3
10
bab 10 Rencana Tini
11
bab 11 Curhat Tini
12
bab 12 Harapan
13
bab 13 Suka cita
14
bab 14 Bak berangkat
15
bab 15 Sungguh berat..
16
bab 16 Pengkhianatan
17
bab 17 Berhenti kerja
18
Bab 18 Melepas rindu
19
bab 19 Awal kisah itu..
20
Bab 20 Terpikat
21
Bab 21 Terpukau
22
Bab 22 Getaran cinta
23
bab 23 Niat baik
24
bab 24 berkunjung
25
Bab 25 Mengikat janji
26
Bab 26 Hari bahagia
27
bab 27 Awal yang baru
28
bab 28 Rencana hidup mandiri
29
Bab 29 Hadiah Tuhan
30
Bab 30 Pindah rumah
31
Bab 31 kesibukan baru
32
Bab 32 Welcome baby Diana
33
Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34
Bab 34 Suasana Baru
35
Bab 35 Cobaan besar
36
Bab 36 Bangkit
37
Bab 37 welcome baby boy
38
Bab 38 Baby Win pulang
39
Bab 39 Kembali berduka
40
Bab 40 Masuk berita
41
Bab 41 Mengasingkan Diri
42
Bab 42 Menyusul
43
Bab 43 Adaptasi lagi
44
Bab 44 Positif lagi
45
Bab 45 Kerja lagi
46
Bab 46 Bos genit
47
Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48
Bab 48 New Baby
49
Bab 49 Pulang
50
Bab 50 Mendapat Balasan surat
51
Bab 51 Kembali
52
Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53
Bab 53 Musa datang
54
Bab 54 galau
55
Bab 55 Kumpul lagi
56
Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57
Bab 57 Ana kembali sekolah
58
Bab 58 Pindah rumah
59
Bab 59 Perkelahian Ana
60
Bab 60 Meminta maaf
61
Bab 61 Menjual Anting
62
Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63
Bab 63 Memulai hari baru
64
Bab 64 Makan Enak lagi
65
Bab 65 Makan bersama
66
Bab 66 Kontrakan baru lagi
67
Bab 67 Permen gembira
68
Bab 68 Suasana baru lagi
69
Bab 69 Mimpi
70
Bab 70 Penasaran
71
Bab 71 Ketakutan Mar
72
Bab 72 kursi baru
73
Bab 73 Bayi terakhir Mar
74
Bab 74 Jual barang
75
Bab 75 Terus berjuang
76
Bab 76 Majikan Baru
77
Bab 77 Sesuatu yang baru
78
Bab 78 Sedih itu datang lagi
79
Bab 79 Cemburu buta
80
Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81
Bab 81 Kabar Baik
82
Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83
Bab 83 Primadona baru
84
Bab 84 Mar jatuh sakit
85
Bab 85 Masuk rumah sakit
86
Bab 86 Mar membaik
87
Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88
Bab 88 Kembali dirawat
89
Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90
Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91
Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92
Bab 92 Memburuk
93
Bab 93 Selamat jalan Mar...
94
Bab 94 Duka kehilanganmu
95
Bab 95 Patah kemudi
96
Bab 96 Cinta sejati itu ada
97
Promoooooo......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!