Senja telah datang...
mentari mulai merunduk,terlihat beberapa anak kecil berlarian dari arah sungai,disusul ibu mereka yang dengan garang mengejar dengan ranting di tangan nya..
Seperti nya sang ibu sedang marah..dan ranting tersebut sebagai senjata untuk menakuti anak- anak nya.
Maryati yang tengah duduk di tangga tertawa geli melihat pemandangan itu.
"Hihihi...pasti mandi gak ingat pulang..persis waktu aku masih kecil"
Kenang nya.
Maryati melongok kan kepala nya ke dalam pintu rumah nya,terlihat ibu dan ayah nya masih berbaring di tikar lusuh mereka.
Ada rasa ingin membangun kan,akan tetapi ia tahan.
"Ahh..nantilah sebentar lagi..kasian mereka terlalu lelah hari ini"
Ujar nya pelan.
Belum sempat ia mengalih kan pandangan nya,ibunya beranjak..lalu duduk memperhatikan Maryati.,mereka saling pandang.
"Loch sudah bangun Mak...tadi mau ku bangunkan,,tapi kasian mak kelihatan capek"
"Iya..sakit semua rasa betis dan pinggang mak"
Wanita paruh baya itu terlihat tengah memijat kedua betis nya sesaat,lalu merapikan rambut nya dan menggulung nya,tak lupa merapikan kain batik usang yang ia kenakan.
Dia berdiri,berjalan kearah Maryati.
"Kenapa duduk sendirian mar??mana teman- teman mu?,biasanya kalo sore seperti ini ramai teman- teman mu "
"Mereka lagi beres-beres rumah nya Mak..besok kan hari minggu..
besok kami mau main-main,biar gak repot besok,"
"Ohh"
Masning lalu turun ke bawah dan mengambil ember beserta handuk yang tersampir di bawah rumah nya.
"Kalau Bak mu bangun,bilang mak mandi ya Mar..!"
wanita itu berlalu dari hadapan Maryati,menuju ke sungai untuk mandi.
Maryati sendiri telah melakukan nya sejak tadi,sebelum senja datang.
Tak lama kemudian Ayah nya terbangun,,lalu mencari ibunya.
"Kemana mak mar?"
"Mak mandi bak..kesungai."
Jawab maryati yang masih duduk manis di tangga rumah nya.
Tak berapa lama,,
"Mar...Mar..."
Terlihat Asiyah,menuruni anak tangga rumah nya..menghampiri Maryati yang tengah duduk.
"Kenapa yah?"
Ujar maryati bingung.
"Malam ini kamu mau keluar ya??"
Tanya asiyah,,
"Iya,,aku mau cari peruntungan mumpung musim durian."
"Siapa aja yang mau pergi Mar?"
"Paling- paling Aku,Leha,Rida dan kamu kalo mau ikut??
"Oke..aku ikut ya..."
Setiap musim durian di kampung nya,itu akan menjadi ladang rejeki buat Maryati dan teman- teman nya.Kebiasaan mereka adalah menyusuri jalan,,dan mendekati mobil- mobil truk yang tengah membawa durian,mereka akan menawarkan jasa membongkar truk,menurun kan dan memindahkan durian,upah nya mereka akan menerima durian bahkan uang untuk mereka bawa pulang.
Senja berganti gelap,,Maryati dan kedua orang tua nya tengah bersiap untuk sholat magrib.
"Mak..selepas magrib,,aku mau keluar sama Iyah dan yang lain ya.."
"Mau kemana mar??"
"Aku mau bongkar durian mak.."
"Oh...iya,tadi mak liat dah banyak orang jual durian..sepertinya musim durian tahun ini lebih banyak"
Tampak ayah maryati menatap pada kedua orang perempuan kesayangan nya,seraya membentang sajadah untuk mereka berjamaah.
15 menit berlalu..
Setelah selesai berjamaah,,
"Mar..hati- hati kamu ya nak..jangan terlalu malam.."
"Iya bak..."
Jawab Maryati sembari membereskan mukenah nya.
"Aku pergi dulu ya mak..bak"
Maryati pamit..ketika dari luar terdengar nama nya di panggil oleh teman- teman nya.
Benar saja ketika pintu di buka,terlihat Asiyah dan Leha telah siap dengan kantong plastik besar di tangan.
Mereka berjalan bergandengan sambil bersenandung riang seolah tak ada beban.
Di tengah jalan mereka berhenti di depan gubuk yang tak kalah tua nya dengan gubuk Maryati.
"Faridaaaaa...faridaaa"
Panggil mereka dengan kompak.
"Iyaaa"
Farida menjawab dari dalam,dan segera keluar.
"Eh...tadi katanya Nurdin sama Roni mau ikut"
Farida memberi tahu teman- teman nya.
"Baguslah..biar tambah rame..jadi kalo kita pulang nya malam gak takut"
Ujar Maryati.
"Mereka nunggu di depan gang,,"
kata Farida lagi.
Mereka kembali menyusuri jalanan gang sempit tempat tinggal mereka..
Jalan tanah merah itu akan kering dan sangat keras jika musim kemarau,akan tetapi akan sangat licin dan lengket jika musim hujan telah tiba.
Ya..begitulah keadaan di perkampungan tempat tinggal maryati masih sangat kumuh..dan belum modern.
Hanya terdapat beberapa rumah saja yang bangunan nya semi permanen,dan hanya beberapa keluarga saja yang memiliki kendaraan pribadi selebih nya masih sangat kolot dan jauh dari kata sejahtera.
Di depan gang mereka,,terlihat Nurdin dan Roni sedang berjongkok menunggu teman-teman nya.
"Wooooyyy,,lama nya kalian..
habis badan ku di gigitin nyamuk"
Teriak Nurdin,sambil menggaruk- garuk tangan dan betis nya.
"Haahahaa..."
Asiyah tertawa melihat tingkah Nurdin..
"Kenapa tertawa..??"
Tanya Roni..
"Udin lucu..udah kayak saudara nya yang di kebun binatang.."
Ejek Asiyah sambil terus terkekeh..
"Busyettt...monyet maksud mu..Yah "
Timpal Farida.
"Yaaa...seperti itu lah kira-kira"
Nurdin menepak bahu asiyah yang sedang terkekeh..sambil sewot dan berkata
"Jahat nyaaa dirimu padaku"
Yang di iringi tawa dari mereka semua.
Mereka kembali berjalan menyusuri malam.
tak jauh dari mereka..
Terlihat 2 mobil truk baru saja berhenti dan me markir nya di pinggir jalan.
Maryati dan geng nya yang melihat itu..bagai melihat harta karun.
Mereka bersorak berlarian ke arah truk tersebut.
"Permisi pakk...bisa kami bantu menurun kan?? "
Tanya maryati pada supir truck dan rekan nya.
"Boleh..boleh...emang nya kalian bisa??"
Tanya supir truk,yang nampak ragu melihat fisik Maryati yang kurus dan kecil.
"Bisa pak..kami semua sudah terbiasa tiap tahun seperti ini."
"Baiklah kalo begitu,susun di terpal sebelah sana ya.."
Supir itu menunjuk ke arah terpal yang mereka bentang di pinggir jalan.
Lalu mereka membagi 2 tim untuk 2 truk..masing-masing 3 orang.untuk 1 mobil truk durian.
Tak terasa hampir 1 jam..mereka menurun kan entah berapa ratus buah durian dari mobil truk besar ke pinggir jalan.
Setelah semua beres...mereka di panggil oleh sopir truk,,
"Dek..Dek..sini kalian..! berapa orang kalian??"
"6 orang pak"
Jawab Maryati..sembari menyeka keringat yang mengalir di dahi nya.sungguh ini olah raga malam.
"Oke..kalian istirahat dulu,ni makan durian ini.."
Ujar sang supir dengan menyodor kan 2 buah durian kepada rekan nya untuk di bukakan.
seketika tercium aroma tajam dari si raja buah tersebut.
" Ini makan lah.."
Tawar rekan si bapak supir yang telah selesai membuka durian untuk mereka.
Secepat kilat ke 6 remaja itu berebutan menyerbu buah durian yang sangat manis dan legit itu.
Dalam hitungan menit 2 buah durian habis tanpa sisa.
"Pak..kami sudah selesai.."
Ucap maryati sambil melangkah ke arah supir truk.
"Oke,,trima kasih ya.."
Lalu sang supir truk menyodor kan uang lembaran 5 ribu rupiah kepada masing-masing mereka.
"Kalian boleh bawa pulang masing- masing 1 buah.."
Kata si bapak supir..dengan tersenyum.
Dengan girang..mereka kembali menyerbu tumpukan durian..dan memilih untuk di bawa pulang.
Setelah masing-masing memegang 1 buah durian,,dengan kompak mereka berpamitan kepada sang supir..dengan tak lupa mengucapkan terima kasih.
Sebelum pulang,,maryati mengumpulkan biji- biji buah durian yang bertaburan lalu memasuk kan nya ke dalam kantong plastik dan di masuk kan nya kembali ke dalam karung tempat dia menaruh buah durian pemberian supir truk.
Mereka berjalan pulang..dengan membawa durian untuk keluarga nya.
Maryati tersenyum..lalu menengadah kan kepala nya menatap langit.
"Terima kasih tuhan..atas rejeki pemberian mu malam ini.."
Ucap nya dalam hati.
Canda tawa sepanjang perjalanan membuat rasa lelah yang tadi menyerang hilang seketika.
Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lantasi Sudaryanto
ngapa ndakbosan dg trksnya ya? biasanya sy skip, tpini asyik dibaca
2022-10-23
1
Aris Pujiono
semangat kak
2022-02-11
0
Leli Leli
cerita Maryati ini bisa menjadi motivasi sepahit apa pun perjalanan hidup kita jika di jalani dengan ikhlas akan terasa indah.
like beruntun buat karya bagus mu juga Aku menambahkan favoritnya say🤗🤗🤗.
semangat
2022-02-10
0