bab 6 Mendapat kabar baik.

Tini terbangun dari tidur ayam nya setelah 2 kucing berkelahi di bawah rumah Maryati.

"Huhhh..berisik sekali"

Omel nya sembari duduk,lalu merapikan rambut panjang nya.

Dia akhir nya memilih menunggu Maryati dengan duduk di tangga rumah Maryati yang menghadap ke jalan setapak itu.

Setelah beberapa saat menunggu,perlahan senyum nya terkembang melihat lenggak-lenggok seorang perempuan diujung jalan dengan menjinjing kantong besar.

"Ahhh..akhirnya...Dia pulang"

Tini kembali ngomel,,

tapi kali ini dia mengomel dengan tersenyum.

Tangan nya melambai,seolah tak sabar menunggu Maryati sampai.

Begitu pun dengan Maryati yang membalas lambaian nya lalu mempercepat langkah nya.

Begitu sampai dirumah,Maryati segera menaiki tangga dan langkah nya di ikuti Tini dari belakang.

"Kamu bosan ya?"

Tanya maryati,sambil meletak kan kantong besar nya di lantai.

"Gak terlalu sich,,tapi ya lumayan juga.."

Ujar Tini dengan tersenyum.

"Itu apa Mar??"

Sambung nya seraya menunjuk kantong hitam yang di bawa Maryati.

"Oh..ini pemberian majikan ku,,"

Maryati mulai mengeluarkan satu persatu isi dari kantong yang di bawanya.

Tampak disana,,ada beras yang entah berapa kilo,minyak 1 bungkus,gula,tepung,telur mi instan.

Lalu di bungkusan yang lain terlihat sebuah kotak makan,setelah di buka ternyata isi nya martabak kacang dan pisang coklat.

Maryati mengambil piring lalu meletak kan makanan tersebut disana kemudian menyajikan nya di depan Tini.

Setelah itu dia kembali mengeluarkan isi kantong yang terakhir,,2 lembar dress kemudian dia menunjuk kan nya pada Tini yang sedang memperhatikan nya dari tadi.

"Coba kau lihat ini Tin,,"

sambil menyodorkan dress tersebut pada Tini.

"Waww,,cantik nya mar..,baik sekali majikan mu.."

"Iya tin,,aku sangat bersyukur bekerja dirumah nya.."

"Pasti dia orang kaya raya ya?? "

Tanya Tini.

"Kerja apa??"

Sambung nya

"Entah lah tin,,aku tak pernah tau dia kerja apa,,yang pasti uang nya selalu banyak,

dan aku tak pernah mencoba cari tau,yang penting dia royal dan baik aja.."

Jawab maryati yang tengah sibuk mencuci beras dan kemudian menanak nya untuk makan siang.

Mereka berdua kemudian tertawa,,dan mulai mencoba menikmati martabak dan pisang pemberian Ibu Ita.

Di tempat lain**

Seorang laki- laki paruh baya tampak sedang memasuki area pembangunan gedung.

Kabar nya disana akan di bangun sebuah plaza,terlihat dari spanduk yang terbentang di luar area bangunan.

"Permisi pak..apa bapak masih butuh tenaga disini..saya bisa pak kerja apa aja."

Raut muka Bulromi penuh iba ketika berbicara dengan seorang laki-laki muda nan gagah yang sedang mengawasi proyek pembangunan tersebut.

Sepertinya Dia seorang mandor disana.

Laki- laki tersebut menoleh,kemudian tersenyum,lalu mengajak salaman.

"Siapa nama Bapak,"

Tanya nya sopan.

Bulromi tersenyum lebar mendapat perlakuan seperti itu,,terbayang sudah tentang bahagia anak dan istrinya di rumah,,seandai nya benar Bapak ini memberinya pekerjaan.

"Bulromi pak"

Jawab ayah maryati

"Kenalkan,,aku Rudi.."

Jawab laki-laki yang bersuara berat tersebut.

"Sebenar nya disini sudah cukup orang pak,,"

seketika raut bahagia Bulromi menjadi kecut,seiring penuturan Pak Rudi.

Sesuatu yang ia bayangkan barusan buyar tak berbekas,dia kemudian menunduk lesu.

"Akan tetapi,,saya ada proyek bulan depan..tapi ini tempat nya jauh..di luar kota,apa Pak Bulromi mau??"

Tawar Rudi sang mandor.

Seperti ada pengharapan baru,,Bulromi segera mengangkat wajah nya..menatap Pak Rudi meyakin kan pendengaran nya barusan.

"Yang bener pak..kerja apa aja,,dimana aja,,saya mau dan siap pak,tapi...masalah tempat tinggal gimana pak Rudi??"

"Di sana kami menyiapkan kan mes,,,kalo Bapak bersedia,,besok silahkan Bapak kesini membawa ktp serta pas foto untuk kita data."

"Mau...mau sekali pak.."

Jawab Bulromi dengan sumringah.

Beberapa kali terlihat dia menyalami Pak Rudi.

Sebelum akhir nya berpamitan untuk pulang dan menyiapkan berkas.

Dijalan setapak tanah merah penuh debu,,berjalan seorang wanita dengan membawa kantong plastik.terlihat lelah di wajah nya,menantang terik nya matahari siang itu.

Sesekali terlihat ia menyeka keringat di dahi nya dengan selendang yang ia gunakan.

"Fiuuuhh,,akhir nya sebentar lagi sampai "

ujar nya ketika telah nampak ujung anak tangga rumah nya dari kejauhan.

Seperti itulah setiap hari nya Masning,selalu pulang dan pergi kepasar dengan berjalan kaki..

"Assalamualaikum"

Sapa nya ketika sampai di depan pintu.

"Walaikum salam"

Maryati dan Tini menjawab bersamaan sembari menoleh ke pintu.

Maryati beranjak dari duduk nya,,untuk menyambut ibunya pulang.

Segera ibunya melonjorkan kaki nya dan bersandar pada dinding bolong rumah mereka.

Maryati bergegas ke dapur lalu menuang segelas air putih kemudian menyodorkan pada ibu nya.

"Minum lah mak..ini ada kue dari Buk Ita..mak makan lah,,"

"Mak pasti lapar kan?"

Tanya maryati,,yang menyadari ini telah lewat dari tengah hari.

"Ini Mar,mak bawa sarden kaleng ,,masak lah..

ini juga ada beras dikit mar"

Ia memberikan bungkusan pada Maryati.

"Aku sudah menanak nasi Mak,,"

Jawab Maryati yang membuat ibu nya kaget..

"Dari mana kau dapat beras Mar??"tanya Ibunya heran.

"Hari ini aku dapat rejeki nomplok Mak,,"

Ibu Ita yang beri kan beras dan sembako lain nya.sekalian sama gaji ku."

"Wah syukur lah Mar,Ibu Ita memang baik..semoga di balas sama Gusti allah ya Mar.."

ujar ibu maryati.

"Aamiin..mak.."

Maryati lalu memasak sarden kaleng yang dibawa ibu nya tadi.

Tini yang menyaksikan itu nampak diam saja menahan haru.

Bau harum masakan maryati tercium,,membuat perut ibunya ber nyanyi.

Tini membantu maryati menyiapkan peralatan makan..sementara ibunya masih selonjoran sambil memijat kaki nya sendiri.

"Assalamualaikum"

"Walaikum salam"

Nahh..kebetulan Bak pulang,mau dapet rejeki ini bak,,kalo masuk rumah saat orang sedang makan,,goda Masning istrinya terhadap suaminya yang penuh keringat di wajah dan seluruh tubuh nya.

Bulromi tersenyum lebar..sangat lebar..memperlihatkan deretan gigi putih nya yang begitu bersih,kemudian segera menuju dapur mencuci muka dan tangan nya kemudian meminum segelas air.

Maryati yang keheranan,hanya bisa menatap nya dan ikut tersenyum.

Ada tanda tanya besar dalam hati Maryati,apa yang membuat ayah nya begitu ceria siang ini.

Setelah ayah nya duduk bersama mereka,Tini menyalimi Bulromi

Tak perlu menunggu waktu lama,,mereka segera melahap makanan yang dihidangkan Maryati dengan sangat lahap.

Selesai makan,

Bulromi membuka obrolan..

"Mak...Mar..Bak ada kabar baik.."

Maryati dan ibunya memperhatikan dengan seksama kata demi kata yang keluar dari mulut Bulromi.

"Bak dapat kerja,,"

Belum selesai Bulromi berbicara tiba- tiba

"Alhamdulillah....."

Teriakan maryati,ibu nya dan Tini yang berbarengan memecah suasana siang itu,

ada haru..suka cita yang tercipta.

Dimana Bak..?

Tanya maryati tidak sabar.

"Diluar kota"

Tuba- tiba suasana kembali hening,,Maryati terdiam begitu pun ibunya.

Setelah beberapa saat..

"Lalu,,,,"

Maryati melanjut kan pertanyaan nya

"Iya,,,bak dapat kerjaan di luar kota bulan depan,,disiapkan mes disana..mungkin sebulan sekali baru pulang."

Ayah maryati kembali menjelaskan kabar yang terpotong tadi.

Maryati menatap ayah nya,,kemudian mendekat lalu memeluk nya.

Melihat hal itu,,Ibunya pun mendekat kan diri,kemudian Bulromi merangkul 2 wanita kesayangan nya.

Suasana seketika menjadi sangat haru..

Tini yang turut menyaksikan terlihat menyeka pinggiran matanya yang basah terbawa suasana penghuni rumah itu yang tengah ter isak.🤧🤧

"Kalian jangan seperti ini,,hal ini membuat ku berat meninggal kan kalian.."

Ucapan Bulromi menambah haru keadaan.

"Semua demi kehidupan kita..semoga jadi lebih baik "

Sambung nya lagi.

Maryati makin erat menenggelam kan kepalanya pada dada ayah nya.

Air mata nya mengucur...

"Iya Bak,,semoga ini jalan yang di kasih Gusti Allah untuk kita berubah"

Balas masning dengan masih ter isak.

Bulromi melepaskan rangkulan nya kemudian menyeka air mata pada pipi istri dan anak nya.

Lalu dia tersenyum ke arah 2 wanita itu..

hatinya merasakan sedikit lega setidak nya sebentar lagi,dia mampu menjadi tulang punggung keluarganya lagi.

Bersambung**

**Wah..gimana ya kelanjutan kisah keluarga mereka..??

makasih ya sahabat..sudah membaca karya saya sampai bab ini..

semoga kalian semua sehat..tetap semangat dan makin sukses.

jangan lupa like,rate ,vote ya..dan komen juga..

untuk para author tersayang...saling mendukung itu indah..

makasih🙏🙏😍**

Terpopuler

Comments

Risa Istifa

Risa Istifa

😭😭😭😭😭😭😭

2022-05-18

1

Aris Pujiono

Aris Pujiono

sedih ya

2022-02-15

0

Senja Merona🍂

Senja Merona🍂

pinter bikin terenyuh kak

2022-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Perempuan tangguh
2 bab 2 Makan enak..
3 bab 3 Petualangan malam
4 bab 4 Derai air mata malam
5 bab 5 Tini datang..
6 bab 6 Mendapat kabar baik.
7 bab 7 Bocah petualang..
8 bab 8 Bocah petualang 2
9 bab 9 Bocah petualang 3
10 bab 10 Rencana Tini
11 bab 11 Curhat Tini
12 bab 12 Harapan
13 bab 13 Suka cita
14 bab 14 Bak berangkat
15 bab 15 Sungguh berat..
16 bab 16 Pengkhianatan
17 bab 17 Berhenti kerja
18 Bab 18 Melepas rindu
19 bab 19 Awal kisah itu..
20 Bab 20 Terpikat
21 Bab 21 Terpukau
22 Bab 22 Getaran cinta
23 bab 23 Niat baik
24 bab 24 berkunjung
25 Bab 25 Mengikat janji
26 Bab 26 Hari bahagia
27 bab 27 Awal yang baru
28 bab 28 Rencana hidup mandiri
29 Bab 29 Hadiah Tuhan
30 Bab 30 Pindah rumah
31 Bab 31 kesibukan baru
32 Bab 32 Welcome baby Diana
33 Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34 Bab 34 Suasana Baru
35 Bab 35 Cobaan besar
36 Bab 36 Bangkit
37 Bab 37 welcome baby boy
38 Bab 38 Baby Win pulang
39 Bab 39 Kembali berduka
40 Bab 40 Masuk berita
41 Bab 41 Mengasingkan Diri
42 Bab 42 Menyusul
43 Bab 43 Adaptasi lagi
44 Bab 44 Positif lagi
45 Bab 45 Kerja lagi
46 Bab 46 Bos genit
47 Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48 Bab 48 New Baby
49 Bab 49 Pulang
50 Bab 50 Mendapat Balasan surat
51 Bab 51 Kembali
52 Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53 Bab 53 Musa datang
54 Bab 54 galau
55 Bab 55 Kumpul lagi
56 Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57 Bab 57 Ana kembali sekolah
58 Bab 58 Pindah rumah
59 Bab 59 Perkelahian Ana
60 Bab 60 Meminta maaf
61 Bab 61 Menjual Anting
62 Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63 Bab 63 Memulai hari baru
64 Bab 64 Makan Enak lagi
65 Bab 65 Makan bersama
66 Bab 66 Kontrakan baru lagi
67 Bab 67 Permen gembira
68 Bab 68 Suasana baru lagi
69 Bab 69 Mimpi
70 Bab 70 Penasaran
71 Bab 71 Ketakutan Mar
72 Bab 72 kursi baru
73 Bab 73 Bayi terakhir Mar
74 Bab 74 Jual barang
75 Bab 75 Terus berjuang
76 Bab 76 Majikan Baru
77 Bab 77 Sesuatu yang baru
78 Bab 78 Sedih itu datang lagi
79 Bab 79 Cemburu buta
80 Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81 Bab 81 Kabar Baik
82 Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83 Bab 83 Primadona baru
84 Bab 84 Mar jatuh sakit
85 Bab 85 Masuk rumah sakit
86 Bab 86 Mar membaik
87 Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88 Bab 88 Kembali dirawat
89 Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90 Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91 Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92 Bab 92 Memburuk
93 Bab 93 Selamat jalan Mar...
94 Bab 94 Duka kehilanganmu
95 Bab 95 Patah kemudi
96 Bab 96 Cinta sejati itu ada
97 Promoooooo......
Episodes

Updated 97 Episodes

1
bab 1 Perempuan tangguh
2
bab 2 Makan enak..
3
bab 3 Petualangan malam
4
bab 4 Derai air mata malam
5
bab 5 Tini datang..
6
bab 6 Mendapat kabar baik.
7
bab 7 Bocah petualang..
8
bab 8 Bocah petualang 2
9
bab 9 Bocah petualang 3
10
bab 10 Rencana Tini
11
bab 11 Curhat Tini
12
bab 12 Harapan
13
bab 13 Suka cita
14
bab 14 Bak berangkat
15
bab 15 Sungguh berat..
16
bab 16 Pengkhianatan
17
bab 17 Berhenti kerja
18
Bab 18 Melepas rindu
19
bab 19 Awal kisah itu..
20
Bab 20 Terpikat
21
Bab 21 Terpukau
22
Bab 22 Getaran cinta
23
bab 23 Niat baik
24
bab 24 berkunjung
25
Bab 25 Mengikat janji
26
Bab 26 Hari bahagia
27
bab 27 Awal yang baru
28
bab 28 Rencana hidup mandiri
29
Bab 29 Hadiah Tuhan
30
Bab 30 Pindah rumah
31
Bab 31 kesibukan baru
32
Bab 32 Welcome baby Diana
33
Bab 33 Hari-hari Orang tua baru
34
Bab 34 Suasana Baru
35
Bab 35 Cobaan besar
36
Bab 36 Bangkit
37
Bab 37 welcome baby boy
38
Bab 38 Baby Win pulang
39
Bab 39 Kembali berduka
40
Bab 40 Masuk berita
41
Bab 41 Mengasingkan Diri
42
Bab 42 Menyusul
43
Bab 43 Adaptasi lagi
44
Bab 44 Positif lagi
45
Bab 45 Kerja lagi
46
Bab 46 Bos genit
47
Bab 47 Jangan ganggu Istriku
48
Bab 48 New Baby
49
Bab 49 Pulang
50
Bab 50 Mendapat Balasan surat
51
Bab 51 Kembali
52
Bab 52 Mencari pekerjaan baru
53
Bab 53 Musa datang
54
Bab 54 galau
55
Bab 55 Kumpul lagi
56
Bab 56 Persiapan sekolah Ana
57
Bab 57 Ana kembali sekolah
58
Bab 58 Pindah rumah
59
Bab 59 Perkelahian Ana
60
Bab 60 Meminta maaf
61
Bab 61 Menjual Anting
62
Bab 62 Terpaksa harus bekerja
63
Bab 63 Memulai hari baru
64
Bab 64 Makan Enak lagi
65
Bab 65 Makan bersama
66
Bab 66 Kontrakan baru lagi
67
Bab 67 Permen gembira
68
Bab 68 Suasana baru lagi
69
Bab 69 Mimpi
70
Bab 70 Penasaran
71
Bab 71 Ketakutan Mar
72
Bab 72 kursi baru
73
Bab 73 Bayi terakhir Mar
74
Bab 74 Jual barang
75
Bab 75 Terus berjuang
76
Bab 76 Majikan Baru
77
Bab 77 Sesuatu yang baru
78
Bab 78 Sedih itu datang lagi
79
Bab 79 Cemburu buta
80
Bab 80 Amarah mengalahkan logika
81
Bab 81 Kabar Baik
82
Bab 82 Pondok selesai, kehidupan membaik
83
Bab 83 Primadona baru
84
Bab 84 Mar jatuh sakit
85
Bab 85 Masuk rumah sakit
86
Bab 86 Mar membaik
87
Bab 87 Aku belum siap kehilanganmu sayang
88
Bab 88 Kembali dirawat
89
Bab 89 Menikmati waktu berdua dalam usia senja
90
Bab 90 Ketika Mar banyak mau
91
Bab 91 Bercerita tentang mimpi
92
Bab 92 Memburuk
93
Bab 93 Selamat jalan Mar...
94
Bab 94 Duka kehilanganmu
95
Bab 95 Patah kemudi
96
Bab 96 Cinta sejati itu ada
97
Promoooooo......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!