Malam hampir larut ketika mereka ber 6,tiba dirumah masing-masing.
Maryati dan Asiyah lah yang paling terakhir sampai karena memang letak rumah mereka di paling ujung.
Begitu sampai di rumah Maryati mendapati Ayah nya tengah duduk di ambang pintu,,sepertinya sengaja menunggu nya pulang.
"Bak...kenapa belum tidur..inikan dah malam"
"Iya,Bak sengaja menunggu mu Mar"
"Ayo masuk,,"
Ajak Ayah nya sembari menutup daun pintu rumah reot mereka.
Gelap dan lumayan pengap,,rumah mereka tidak memiliki sambungan listrik,
hanya menggunakan lampu teplok minyak tanah yang di gantung pada salah satu sudut dinding rumah mereka.
Sebenar nya orang tua Asiyah pernah menawar kan sambungan listrik untuk keluarga Maryati,akan tetapi Bulromi,Ayah Maryati menolak,ia takut tidak sanggup membayar perbulan nya,karena penghasilan nya tidak tetap.
Mendengar langkah kaki..Masning terbangun.
"Mar...sudah pulang??"
"Iya mak..ini aku bawa durian mak"
Jawab Maryati sembari menyodorkan karung plastik yang di bawanya ke ibu nya.
Ibunya beranjak duduk,lalu membuka karung tersebut..
"Kau juga mengumpulkan biji durian Mar,,??"
Tanya ibunya ketika melihat sekantong biji durian di dalam karung.
"Ohh..itu tadi biji bekas kami makan disana mak,,bijinya aku kumpulkan sayang di buang."
Jawab Maryati yang langsung mencuci kaki dan tangan serta muka nya di dapur mereka.
Ayah nya mengambil pisau besar dan membuka durian.
"Wangi sekali durian ini mar,,"
Ujar ibunya yang tengah duduk menghadap durian yang terbelah.
"Mari kita makan mar.."
Ajak ayah nya.
"Makan lah bak sama mak..aku tadi sudah makan puas di sana."
Jawab Maryati dengan tersenyum penuh cinta.
Maryati memandang kedua orang tua nya..yang tengah lahap menyantap durian.
Ada haru yang sangat dalam di hati Maryati.
hingga matanya berkaca-kaca.Dalam hatinya berdoa..agar orang tua nya di berikan kesehatan.
"Hoooaaammmm"
Maryati menguap panjang..
Mata yang mengantuk ditambah tubuh yang lelah,membuat Maryati ingin segera tidur.
Dalam hitungan detik, dia sudah terlelap dibuai mimpi yang indah.
Selesai menyantap durian,Masning memasuk kan sampah kulit durian kedalam karung dan mengumpulkan bijinya di dalam baskom besar.
"Kasihan sekali melihat Maryati..mak,"
Ujar Bulromi,sembari melemparkan tatapan nya kepada gadis 15 tahun yang tengah meringkuk tertidur pulas di lantai papan dengan alas tikar tipis.
"Sepertinya dia sangat lelah.."
Tanpa sadar air mata ayah nya mengalir dari sudut mata nya.
Istri nya yang melihat itu,,segera mendatangi suaminya,,kemudian menyeka air mata di pipi suaminya.
"Harus nya remaja seusia dia,sedang menikmati pelajaran di sekolah,,bukan pelajaran hidup yang berat seperti saat ini"
hikz..hikz😢
"Harus nya..remaja se usia dia,tengah pusing dengan tugas sekolah bukan pusing dengan tugas mencari nafkah"
Ayah maryati semakin ter isak....
"Harus nya remaja se usia nya sekarang tengah berfikir tentang tugas sekolah,,
bukan berfikir..besok mau makan apa dan mencari dimana"
Kali ini ayah nya benar- benar gamang..dan merasa gagal menjadi ayah dan suami yang bertanggung jawab.
Bulromi semakin ter isak,🤧😭
Istrinya yang tengah di samping nya ikut menangis,sambil menggenggam tangan suaminya,,
"Sabar Bak..mudah- mudahan semua cepat berlalu..besok- besok kita hidup enak..dikasih rejeki lebih dari allah..agar anak kita tidak perlu bersusah payah ikut memikirkan biaya hidup kita."
Kedua nya sama- sama ter isak...terasa pilu sekali dada mereka mengenangkan hidup mereka yang ekonominya benar- benar di bawah hingga Maryati harus ikut menjadi korban.
"Iya Mak..aku selalu berdoa..semoga kelak jika sudah tiba saat nya Maryati menikah..dia mendapat kan suami yang baik..kehidupan yang layak..agar cucu-cucu kita tidak mengalami nasib seperti maryati"
"Aamiin bak...aamiin..."
sambung istrinya.
Ternyata,tanpa mereka sadari,percakapan mereka dari tadi di dengar Maryati..
Isak tangis suami istri tersebut,,membangun kan maryati,,namun dia memilih tetap berpura- pura tidur.
Walau sedari tadi air mata nya turut mengucur deras,namun sekuat tenaga dia menahan tangisan nya, agar tanpa suara..dia tidak ingin orang tua nya tau dia menangis..Dia tak ingin orang tua nya semakin merasa bersalah jika melihat nya menangis,yang Maryati ingin hanyalah menampak kan keceriaan yang akan membawa damai hati kedua orang tua nya.
Begitulah maryati,dia tidak ingin sedih nya di ketahui orang lain termasuk kedua orang tua nya.
Kerongkongan nya begitu sakit dan terasa sempit..dada nya sesak..
namun dia harus kuat.🤧😭😭
Dia membalik tubuh nya menghadap dinding..
Dan dengan baju yang dia kenakan,dia mengusap air matanya.
Ingin sekali rasanya dia beranjak ,berlari dan mendekap kedua orang tua nya..namun dia tak kuasa melakukan nya..dia tidak ingin orang tua nya bertambah sedih..dia harus berpura- pura kuat..meski bathin nya terasa terkoyak.Sedih..pilu dan sesak,menyaksikan kedua orang tua nya tengah mengkhawatirkan nya dan menganggap diri mereka telah gagal menjadi orang tua,
"Tidak Bak..mak..kalian tidak gagal..kalian berhasil..kaluan terlalu amat sangat baik mendidik ku,hanya saja..kehidupan kita sedang di uji..aku percaya..suatu hari nanti,kehidupan kita berubah."
Batin Maryati.
Dia hanya bisa berkata dalam hati
" Aku mencintai kalian Mak..Bak,sangat...sangat menyayangi kalian..
Jangan bersedih..semoga esok hidup kita lebih baik.."
Maryati kembali memejam kan matanya..dan tertidur dengan sisa air matanya.
Sementara,ayah dan ibunya yang tengah saling menguat kan,,saling mengusap air mata masing- masing dari mereka..
Masning beranjak melanjutkan menyingkirkan sampah kulit durian ke dapur,sementara bijinya dia letak kan di dalam lemari kayu nya.
Sedangkan Bulromi..merebah kan diri..dengan tangan di atas dahinya.
matanya menerawang menembus langit- langit rumah mereka.
Ingin sekali dirinya mengutuk diri sendiri atas gagal nya dia membahagiakan anak dan istrinya.
Setelah selesai mengemas dapur,Masning berjalan mendekati suaminya..
"Tidur lah Bak ..sudah larut malam"
Bulromi hanya menoleh nya sesaat lalu membalik kan tubuh nya..
"Jangan terlalu bak fikirkan...nanti yang ada Bak sakit.."
Bujuk Masning lagi..kali ini dengan turut berbaring di sebelah suaminya.
Mereka saling membelakangi.
Masning faham kegelisahan dan kepiluan hati suaminya..dia hanya ingin menguat kan dan sedikit menghibur,dia tidak ingin suami nya larut dalam kesedihan dan terus menerus menyalahkan dirinya sendiri.
Malam semakin larut..angin malam mulai dingin,masuk melalui celah lubang- lubang kecil di dinding rumah itu..terasa menusuk ke tulang
ketiga orang tersebut lelap dalam tubuh yang meringkuk.
Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Devi Anzasari Syaqilla
nangis aku Thor 😭😭😭
2022-09-18
0
Mari ani
tor ....bak itu panggilan untuk mbak , mas atau bapak , sudah ceritanya bagus keren 2
2022-02-15
0
Aris Pujiono
bikin sedih
2022-02-12
0