Pagi hari menjelang, Jihan pun bangun lalu mengambil handphone dan mengeceknya.
5 Panggilan tak terjawab Dan 2 Pesan
Bang Damar
“Bagaimana ini, banyak sekali panggilan tak terjawab, belum lagi ada pesan yang dikirim,” Katanya bingung.
Itulah yang jihan lihat, saat melihat layar awal handphonenya pagi ini, sungguh Jihan merasa sedikit takut untuk sekedar melihat pesannya.
“Tapi aku juga masih membutuhkan bang Damar untuk perkuliahan ku, apa dia memberitahu tentang informasi kuliahku ya semalam,” Katanya bingung.
“Sudahlah sebaiknya aku berfikir positif saja, anggap saja yang kemarin tak terjadi apa-apa,” Ucap Jihan membuka pesan dari damar saat itu juga.
Jihan apa kamu sudah tidur sayang, mengapa telpon abang tidak di angkat?
Jika kamu bangun nanti dan melihat pesan ini, jangan lupa mengabari abang! abang tunggu.
Begitulah pesan yang disampaikan Damar lewat WhatsApp yang di lihat oleh Jihan.
Serius dia merasa semakin takut dengan situasi ini, mengapa Damar menyebutnya sayang. Walaupun sudah beberapa kali, tapi masih terasa ganjal dalam hatinya.
“Apa sebaiknya ku balas saja dulu pesan dari bang Damar, mana tau ada hal penting yang dia ingin beritahu,” Kata Jihan sambil menimbang-nimbang, pesan apa yang kira-kira akan di balesnya pada Damar
Maaf bang, baru bisa mengabari sekarang. Tadi malam Jihan ketiduran, jadi baru bisa mengabari abang sekarang.
Begitulah pesan yang dikirim Jihan untuk Damar.
Setelah memastikan pesannya terkirim, Jihan pun meletakkan handphonenya, dan bergegas untuk mandi lalu solat.
“Sebaiknya aku mandi, lalu bersiap solat. Sebelum waktu habis, dan membereskan rumah” Ucap Jihan.
Beberapa waktu setelah Jihan membersihkan rumah, lalu semuanya telah beres. Dia pun mengecek handphonenya kembali.
“Belum ada balasan dari bang Damar,” Katanya saat melihat layar handphonenya.
Saat Jihan akan meletakkan hpnya di atas meja, tidak lama Jihan mendengar pesan masuk ke handphonenya.
Ting!
Bang Damar
Iya Jihan abang paham tidak perlu meminta maaf, lagian salah abang juga menghubungi kamu pada jam larut malam kemarin.
Jihan datanglah ke universitas Xxx sekarang, abang sudah mendaftarkanmu, jangan lupa berkas yang kemarin abang minta dibawa
Abang tunggu sekarang...
^^^ Baiklah bang, sekitar 25 menit lagi Jihan akan sampai. ^^^
^^^Nanti akan jihan kabari lagi^^^
^^^Begitulah pesan yang di kirim Jihan untuk Damar^^^
Dengan cepat Jihan bersiap untuk menemui Damar.
Saat dia akan bersiap-siap untuk pergi, ibunya yang melihat Jihan jalan keluar rumah terburu-buru, tanpa berpamitan membuat ibunya heran.
“Jihan,“ Panggil ibunya.
“Eh ibu, Jihan pamit pergi dulu ya bu,” Katanya kaget saat ibunya memanggilnya.
“Kamu mau pergi kemana nak, mengapa terburu buru begitu, sampai lupa pamitan sama ibu,” Ucap ibunya bertanya.
Jihan yang mendengar itu langsung terkejut melihat keberadaan ibunya, dan dia bingung harus menjawab apa.
Tidak mungkin dia memberi tahu ibunya kalau dia akan pergi untuk menjumpai damar, membahas tentang kuliahnya, akan semakin menjadi beban kalau ibunya sampai tau.
“Mau keluar berjumpa teman sekolah bu, cuma berjumpa biasa saja kok bu, Jihan buru-buru karena baru ingat akan berjumpa hari ini. Padahal teman Jihan sudah menunggu dari tadi,” Kata Jihan berbohong.
“Maafkan Jihan telah berbohong bu, tidak ada maksud, tapi ini Jihan lakukan agar ibu tidak akan berfikir salah paham,” Batinnya berbicara.
“Yaa sudah, kalau begitu tapi kamu hati-hati, jangan terburu-buru seperti ini, ingat kamu kemarin baru sembuh, jangan mengulangi hal yang membuat ibu khawatir Jihan,” Nasehat ibunya.
“Iyaa bu, Jihan janji akan berhati-hati. Kalau begitu Jihan pamit pergi dulu ya,” Katanya menyalami ibunya.
“Ooo iya nak, ibu hampir lupa bagaimana dengan rencana perkuliahanmu, sudah dapat tempat yang cocok?” Tanya ibunya
Dengan spontan Jihan langsung menjawab
“Soal itu nanti kita bicarakan ya bu, Jihan buru-buru sudah di tunggu soalnya,” Katanya berlalu pergi.
“Ya sudah, kalau begitu kamu hati-hati ya,” Teriak ibunya.
Setelah berpamitan dengan ibunya, Jihan segera naik ke gojek, yang sudah dipesannya tadi.
Saat dalam perjalanan hati Jihan sebenarnya sungguh tak siap berjumpa dengan damar, tapi demi bisa berkuliah, dia harus melawan rasa takut yang ada.
“Semangat Jihan kamu pasti bisa, semoga tidak ada hal yang di inginkan,” Katanya pada diri sendiri.
Tanpa terasa setelah 25 menit berlalu, Jihan pun sudah sampai di parkiran Universitas yang Damar beritahu tadi, dia pun langsung turun, membayar gojek tersebut, lalu bergegas masuk.
Saat di lobby Jihan segera berjalan ke arah resepsionis, untuk menayakan ruangan Jihan,
“Permisi mbak, saya ingin berjumpa dengan pak Damar Wijaya, apakah bisa” Kata Jihan.
“Apakah sebelumnya sudah ada membuat janji pada pak damar,” Tanyanya.
“Tidak ada janji secara formal mbak, tapi saya di suruh untuk langsung menemuinya di ruangannya pak Damar,” Jelas Jihan.
“Maaf mbak, bukannya menolak tapi coba di konfirmasi lagi, soalnya saya tidak berani mengambil resiko,” Katanya menjelaskan
“Oo begitu ya mbak, ya sudah saya kabari dulu,” Ucap Jihan.
Segera dia mengambil handphonenya, dan menelfon Damar di tempat itu juga.
Setelah mencoba Jihan tidak mendapat jawaban dari menelpon Damar.
“Mengapa tidak di angkat ya, padahal terakhir aktif 15 menit yang lalu, aku harus bagaimana ini,” Batinnya bingung.
“Tidak mungkin aku kembali dengan tangan kosong,” Katanya Jihan lagi.
Dia pun terus menelfon, sudah puluhan kali mencoba, tapi tidak di angkat juga.
“Hm, mengapa tidak di angkat ya,” Ucap jihan yang di dengar oleh resepsionis tersebut.
“Yasudah mbak sebaiknya menunggu saja, mungkin bapak sedang ada rapat, jadi tidak bisa di hubungi,” Katanya.
“Mungkin begitu mbak, baiklah mbak terima kasih ya,” Ucap Jihan.
Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat, dan sekarang sudah menunjukkan waktu sore hari.
“Yaa tuhan sudah jam 5, bagaimana ini. Apa sebaiknya aku solat dulu saja ya! sebaiknya begitu,” Pikir Jihan.
Jihan pun segera bergegas pergi untuk menunaikan solat.
Setelah selesai solat, tiba tiba Jihan mendapatkan telfon dari damar, dia pun langsung mengangkatnya.
“Assalamualaikum Jihan, kamu ada dimana dek, maaf kan abang! tadi abang ada rapat mendadak, dan handphone abang tinggal di meja, sekali lagi maafkan abang jangan marah ya. Kamu belum pulangkan sayang, abang sudah memecat resepsionis yang sudah mengusir kamu”
^^^ “Waalaikumsallam, tanyakan satu satu bang, mengapa sangat khawatir sekali, lagian Jihan juga tidak apa apa kok. Mengapa langsung memecat mbaknya orangnya baik kok, tidak mengusir dia yang menemani Jihan tadi, dan bilang untuk menunggu abang di depan,mengapa harus marah begitu”^^^
“Abang terlalu khawatir sayang, yasudah urusan resepsionis itu urusan gampang, katakan kamu ada dimana sekarang”
^^^“Jihan baru selesai solat bang, ^^^
^^^lagi ada di mushola belakang”^^^
“Yasudah kamu tunggu di situ ya, abang akan segera kesana”
^^^“Iyaa bang, Jihan tunggu di sini”^^^
“Baiklah abang tutup dulu”
^^^“Iyaa bang”^^^
Sambungan telpon itu pun terputus....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Nna Rina 💖
sejauh ini... kata2mya lbh teratur dr yg sblm nya... dan pertahankan sikap tegas arogan damar sprti ini...
lbh cocok sprti ini...
semangat thor...
2020-11-24
1