-[Lapisan Ke Satu Hutan Kayu Cendana]-
Setelah menelusuri goa tersebut, Catur dan Meysi pun tiba di ujung goa tersebut, terlihat di luar goa tersebut terdapat sebuah hutan yang di penuhi oleh pohon kayu cendana.
Sepasang suami istri itu pun mulai melesat terbang ke angkasa dan mulai mencari Murid-Murid dari Tetua-Tetua yang memiliki paham yang berseberangan dengan Raja Vladmir Vampir.
"Whussss........ " Suara hempasan angin saat Catur dan Meysi terbang di atas langit Hutan Kayu Cendana tersebut dengan perlahan sambil mengamati ke bawah.
"Huft..... " Suara nafas panjang Meysi.
"Catur, aku sedikit gugup,"
"Ini misi konspirasi pertama ku." Ucap Meysi yang baru kali ini menjalankan misi berdarah.
"Benar, aku juga Meysi,"
"Biasanya Kak Dhieng, dan Kak Exian yang melakukan misi kotor seperti ini,"
"Sebaik nya kita tidak boleh terlalu gegabah, kita harus mengamati situasi dan kondisi terlebih dahulu,"
"Dan yang paling penting, kita tidak boleh sampai ketahuan oleh yang lain nya,"
"Guru berpesan agar kita bergerak seperti sebuah bayangan, ia terus menempel namun tidak terlalu di perhatikan." Ucap Catur.
"Ya... "
"I Got It... " Jawab Meysi yang sebenarnya tidak paham pesan guru nya tersebut.
-[Di Bagian Hutan Kayu Cendana, lain nya]-
"Wah...... "
"Hutan Kayu Cendana ini begitu indah ya Aryan." Ucap Cecil yang saat ini sedang mengamati sekeliling nya sambil menghirup udara di pinggir telaga tersebut.
Saat ini Cecil dan Aryan sedang berada di sebuah telaga air panas kecil yang di kelilingi oleh pepohonan yang tinggi dan rimbun, pemandangan di tempat tersebut cukup indah.
"Benar Cecil hutan ini memang begitu indah,"
"Tapi ingat pesan guru kalau ada banyak sekali beast buas di sini, jadi kita harus berhati-hati,"
"Ugh...... "
"Aku kebelet pipis, aku pergi sebentar ya Cecil." Ucap Aryan kemudian mulai buru-buru beranjak ke arah pepohonan tersebut.
"Hah...... "
"Dasar Aryan, bukan nya menikmati pemandangan alam malahan kebelet pipis." Gumam Cecil kemudian mulai duduk di pinggiran telaga tersebut dan mulai menikmati pemandangan telaga kecil tersebut.
"Catur, itu Aryan... " Ucap Meysi.
"Benar, ayo kita mulai membuntuti nya." Ucap Catur.
Sepasang suami istri tersebut pun mulai mendarat di dekat Arya tanpa di ketahui nya, Catur dan Meysi pun mulai membututi nya dan hendak membunuh Aryan.
"Ah.... "
"Disini sepertinya tempat yang cocok untuk buang air kecil." Gumam Aryan sambil mengamati sekeliling nya terlebih dahulu kemudian barulah ia mulai bersiul dengan riang nya tanpa mengetahui bencana apa yang akan menimpanya sebentar lagi.
"Meysi, kau urus Cecil,"
"Biar aku yang urus Aryan." Bisik Catur di telinga istri nya tersebut.
"Baik....." Ucap Meysi kemudian pergi meninggal kan Catur dengan cara mengendap-endap juga.
"Maafkan aku Aryan, kita sudah berteman sangat lama, aku hanya menjalankan misi dari guru ku saja." Gumam Catur kemudian mulai mengendap-endap kebelakang Aryan lalu menusuk punggung nya beberapa kali.
"Jleb......... "
"Jleb......... "
"Jleb......... " Suara tiga tusukan Pedang Iblis Hitam ke punggung Aryan.
"Akh.......... " Teriak Aryan lalu mulai membalikkan tubuh nya.
"Caa..... Tur.... Kau.... " Ucapan terakhir yang keluar dari mulut Aryan yang kemudian oleng dan tewas seketika di tempat tersebut.
"Brukkk...... " Suara saat tubuh Aryan saat tersungkur ke tanah.
"Sebaik nya aku melihat Meysi." Gumam Catur kemudian mulai beranjak pergi dari tempat tersebut.
Saat ini Meysi dan Cecil sedang beradu pedang di pinggir telaga tersebut.
"Tring........ "
"Tring........ "
"Tring......... " Suara saat ke dua Pedang Iblis Hitam tersebut saling beradu.
"Meysi kenapa kau menyerangku?" Tanya Cecil kebingungan sambil menahan ayunan-ayunan berat dari Pedang milik Meysi.
Sementara itu Meysi terus menerus mengayunkan Pedang Iblis Hitam nya dengan mengeluarkan niat membunuh yang sangat besar.
"Tring........... "
"Tring........... "
"Tring............" Suara saat kedua Pedang mereka kembali beradu.
"Kekuatan Meysi jauh lebih kuat dari ku, aku harus mencari jalan untuk segera kabur dari sini." Gumam Cecil sambil menahan ayunan-ayunan pedang yang berat milik Meysi tersebut.
"Tring........... "
"Tring........... "
"Tring............" Suara saat kedua Pedang mereka kembali saling beradu.
Tanpa di sadari oleh Cecil saat ini Catur sedang mengendap-endap dengan diam-diam di belakang nya, Pemuda Vampir tersebut sangat lihai dalam menghilangkan hawa keberadaan nya.
Sambil tersenyum Catur mulai menusuk punggung Gadis Cantik tersebut tanpa belas kasihan sedikit pun.
"Jleb........... "
"Jleb........... "
"Jleb............ " Suara tiga buah tusukan pedang di punggung Cecil tersebut.
"Akh............. " Teriak Cecil.
Gadis malang itu pun menoleh ke belakang nya, ia pun mulai menyadari orang yang menusuk nya berulang kali dari belakang itu adalah Catur.
"Ca................. " Ucapan yang terkahir dari mulut Cecil.
Belum habis ia berkata-kata, Meysi dengan kejam nya memenggal kepala Gadis Vampir tersebut.
"Slashhhh...... " Suara saat Pedang milik Meysi memenggal kepala Cecil.
"Ugh....... "
"Dia sangat kejam, padahal aku sudah menusuk Cecil beberapa kali,"
"Dia malah memotong nya, padahal mereka berteman cukup baik,"
"Tapi Meysi sangat tegaan." Gumam Catur.
"Catur, ayo kita segera pergi dari sini,"
"Ayo kita bunuh murid-murid lain nya." Ucap Gadis Psikopat tersebut kemudian mulai terbang dari telaga tersebut.
"Ugh....... "
"Gawat, jiwa Psikopat Meysi sudah mulai bangkit, aku harus berhati-hati,"
"Jika sampai jiwa Vampir Psikopat nya bangkit." Gumam Catur kemudian mulai terbang mengikuti Meysi.
"Whusss........... " Suara hempasan angin saat Catur mulai melesat terbang ke angkasa.
-[Keesokan Paginya, Kamar Putri Naga Kecil]-
Seperti malam sebelum nya, Ratu Racun terbaring seorang diri di atas ranjang utama, sedangkan Dhieng dan Arung tidur di tilam tambahan di sebelah ranjang utama tersebut.
Sang Naga Muda pun mulai membuka kedua belah mata nya, terlihat wajah cantik Dhieng bak bidadari yang begitu dekat dengan wajah nya. Nafas dari Gadis Vampir itu dapat terdengar jelas di kala itu hingga membuat jantung Naga Muda tersebut berdegup kencang.
"Gadis Vampir ini begitu ayu nya." Gumam Arung sambil menatap wajah lembut nan cantik dari istrinya tersebut.
Tanpa sadar Naga Muda itu pun mulai menccium bibir kecil berwarna pink milik Dhieng hingga Gadis Vampir itu pun terjaga dari tidur nya.
Saat membuka kedua matanya, Dhieng pun tersenyum lalu mulai berucap pelan.
"Suamiku.... " Ucap Dhieng.
Mereka pun mulai bangun dari ranjang tersebut dan duduk saling membelakangi karena canggung, tampak suasana setelah itu pun jadi sedikit canggung juga.
"Ugh...... "
"Apa yang kulakukan, kenapa aku menccium nya." Gumam Arung.
Sementara itu Dhieng berpikiran lain dan mengganggap jika Suami nya tersebut ingin mengambil jatah.
"Ugh....... "
"Malunya, bagaimana mungkin aku melakukan hal itu disini,"
"Kan masih ada Rayla di sini." Gumam Dhieng dengan pipi yang merona merah.
Tanpa mereka berdua sadari Ratu Psikopat tersebut ternyata sudah bangun dan menyaksikan keadaan canggung tersebut sejak tadi.
"Gawat....... "
"Kalau ku biarkan mereka berduaan terus sebentar lagi mereka pasti akan memulai pergulatan nya,"
"Si bodoh itu pasti berpikir dengan anu nya, sebaiknya aku mengajak Dhieng mandi saja bersama ku." Gumam Ratu Racun.
"Ehem....... "
"Ehem....... "
"Dhieng, ayo kita mandi." Ucap Ratu Racun sambil menarik lengan kecil milik gadis tersebut.
"Rayla, ayo.... " Ucap Dhieng.
Kedua Gadis Cantik itu pun mulai beranjak pergi dari dalam kamar tersebut.
"Dup........... " Suara saat pintu kamar tersebut tertutup.
"Selama tinggal beberapa hari dengan Dhieng dan juga Rayla, lama-kelamaan aku jadi menyukai mereka berdua,"
"Kalau Dhieng sih oke, tapi apa kata Jendral Es dan yang lain nya jika aku menyukai Ratu Racun?" Gumam Arung lalu mulai mengeluarkan tembakau ular milik nya.
Naga Muda tersebut pun mulai menghisap tembakau ular milik nya tersebut, sambil membayangkan hukuman-hukuman yang akan di berikan oleh Jendral Es kepada nya karena telah berani-beraninya jatuh cinta terhadap musuh negara.
"Whusss............. " Suara hembusan asap tembakau ular tersebut.
-[Di Dalam Bayangan Arung]-
Akibat perbuatan nya yang berani mencintai orang yang harus nya di bunuh tersebut, ia pun di jebloskan ke dalam salah satu sel penjara yang gelap oleh Jendral Es.
Kaki dan tangan nya di rantai ke dinding penjara tersebut, tampak di dalam penjara tersebut Luna dan juga Gisel ikut membantu Jendral Es menghukum Komandan yang membelot tersebut.
"Dasar Pendekar Fuckboy." Teriak Wakil Komandan Gisel lalu mulai mencambuk tubuh Arung dengan Cambuk Qilin Emas Halilintar Surgawi nya.
"Akhhh.......... " Teriak Arung kesakitan.
Gisel pun kembali mencambuk nya beberapa kali, hingga akhirnya giliran Wakil Komandan Luna tiba.
"Luna..... " Ucap Arung.
Luna pun mulai memegang kedua pundak Komandan tercinta nya tersebut sambil tersenyum dengan gigi yang rapat.
"Hemmm.... "
"Dasar Buaya Darat..... " Ucap Luna lalu mulai menyetrum Arung dengan tenaga dalam berelemen petir milik nya.
"Akhhhh........ " Teriak Arung.
Giliran sang Jendral Es pun tiba, ia pun mulai berdiri di hadapan Arung.
"Kau sudah memiliki banyak sekali kekasih di sini, tapi masih juga kau berani-beraninya menikahi musuh kekaisaran." Ucap Jendral Es.
"Bukan.... "
"Bukan.... "
"Begitu Mitha... " Ucap Arung yang berniat menceritakan kronologis cerita bagaimana ia bisa sampai menikahi Ratu Racun tersebut.
"Rasakan ini... " Ucap Mitha kemudian mulai mengeluarkan jurus Tapak Salju milik nya.
Beberapa Telapak Tangan Salju kecil pun mulai menghantam tubuh Naga Muda tersebut.
"Akhhhh........ " Teriak nya kesakitan.
*
*
*
*
-[Di Dalam Kamar]-
"Ugh..... "
"Aku harus mencari cara untuk menjelaskan masalah ini nanti nya kepada Mitha dan yang lain nya." Gumam Arung kemudian mulai menghisap tembakau ular milik nya lagi.
"Whusss...... " Suara hembusan asap tembakau ular milik Arung.
___________________________________
"Mohon Like dan Vote nya agar Novel ini terus berjalan." TTD. NOVELIS JALANAN 2021.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 314 Episodes
Comments
Ara Setiawan
y
2021-03-28
1
felishia
chapternya sangat pendek thor..
2021-02-22
1
Franz Permana
awal rilis chapter ya sangat panjang tapi sekarang makin pendek
2020-12-10
5