-[Arena]-
Arung pun mulai mengeluarkan Jurus Avatar Elemen Kayu milik nya, beberapa akar itu pun mulai keluar dari sebelah nya lalu mulai membentuk sebuah avatar dari diri nya tersebut.
"Elemen tumbuhan?"
"Jurus yang sangat aneh?" Gumam Exian.
"Kau akan menyesali kesombongan mu Exian." Gumam Arung kemudian mulai melesat lari ke arah Exian bersama dengan Avatar milik nya.
"Serangan anak-anak." Ucap Exian dengan sombong nya kemudian mulai menebas Avatar kayu milik Arung tersebut.
"Slassh........ " Suara saat Avatar Arung tersebut terbelah menjadi dua bagian kemudian menjelma ke wujud manusia kayu nya.
"Blitzz........... " Suara jurus teleportasi milik Arung.
Saat itu Arung sudah berteleport ke balik punggung Exian Vampir, kemudian mulai menusuk kepala nya dengan Pedang Tornado Api yang milik nya yang sudah di lumuri Racun Kematian sebelum nya.
"Jlebbb...... " Suara saat Pedang Tornado Api mulai menusuk kepala Exian.
"Akh.......... " Teriak terakhir Exian yang mati karena kesombongan nya itu.
Tubuh Murid Tetua Zelda itu pun mulai oleng dan tersungkur jatuh ke atas lantai arena tersebut, dengan kejam dan bengis nya Arung mencabut Pedang Tornado Api milik nya yang menancap di kepala Exian tersebut.
"Hah..... "
"Hah..... "
"Hah..... " Suara nafas terengah-engah Arung yang sudah kelelahan karena mengeluarkan Jurus Avatar Elemen Kayu tersebut sebelum nya.
"Untung saja Pria ini begitu sombong,"
"Dan mudah tertipu dengan trik kecil dari ku ini." Gumam Arung.
Melihat serangan yang begitu mematikan tersebut yang di lesatkan oleh Arung dalam satu kali serangan fatal, membuat penonton-penonton yang berada di pinggiran Arena tersebut terpukau dan membatu untuk sesaat.
"Suamikuuuu....... " Teriak Dhieng histeris kemudian mulai jatuh pingsan dan mulai tidak sadarkan diri.
"Plok...... "
"Plok...... "
"Plok....... " Suara tepuk tangan yang meriah dari penonton-penonton yang menyaksikan pertarungan hidup dan mati tersebut dari pinggiran arena.
"Busetttt..... "
"Aku pun bisa mati dengan serangan secepat kilat itu saat ini, tidak kusangka dia begitu cepat." Gumam Rayla kemudian mulai kembali mengingat kejadian yang terjadi di Puncak Gunung Obat sebelumnya di saat Arung muncul secara tiba-tiba di hadapan nya.
"Pantas saja dia saat itu begitu cepat." Gumam Rayla.
"Ugh...... "
"Dia ternyata sangat cepat, patut lah dia dengan berani nya menantang orang-orang dari Kerajaan Vampir Bangsawan itu." Gumam Gadis Misterius yang baru saja di selamat kan nya itu.
Beberapa Prajurit-Prajurit Kerajaan Vampir Bangsawan itu pun mulai naik ke atas arena kemudian mulai menyimpan jenazah Exian yang telah membusuk tersebut ke dalam salah satu cincin ruang penyimpanan milik nya.
Pemuda berambut biru itu pun mulai turun dari atas arena pertarungan hidup dan mati tersebut.
"Terima kasih Tuan, karena sudah menyelamatkan ku." Ucap Gadis Misterius itu sambil membungkuk dan memberikan hormat.
"Kita sesama Pendekar harus hidup saling tolong menolong Nona." Jawab Arung.
Rayla pun mulai menghampiri Budak Cinta nya tersebut.
"Hah...... "
"Arung sebaiknya kita pergi dari sini, aku tidak ingin kau menimbulkan masalah lain nya lagi." Perintah Ratu Racun.
"Perkenalkan namaku Rike Vampir, bagaimana jika kalian minum di tempat ku dulu,"
"Sebagai ungkapan rasa terima kasih ku, karena sudah menyelamatkan hidup ku." Ucap Rike.
Sepasang suami istri tersebut pun mulai saling bertatapan, sejak tadi mereka belum makan atau minum apa pun.
"Baiklah Ayo..... " Ucap Ratu Racun.
Mereka bertiga pun mulai beranjak pergi dari arena pertarungan hidup dan mati tersebut, sementara itu Para Prajurit-Prajurit Kekaisaran Vampir Bangsawan itu pun mulai mengikuti Arung sambil menandu tubuh Dhieng Vampir yang tak sadarkan diri tersebut.
"Kenapa mereka mengikuti ku?" Gumam Arung sambil berjalan.
"Selamat ya Pendekar, walaupun Gadis Kejam itu sedang hamil,"
"Dia terlihat sangat cantik dan mempesona, ranah kultivasi nya juga tinggi." Ucap Rike sambil berjalan.
"Apa yang dimaksud oleh Rike, aku gak paham?" Gumam Arung.
"Apa yang di katakan wanita vampir ini?" Gumam Rayla bingung sekaligus penasaran.
"Aku tidak menyangka Tuan Exian akan mati dengan mudah di tangan Naga Muda itu,"
"Kasian Nyonya." Gumam salah Satu Prajurit yang sedang menandu tubuh Nyonya Dhieng tersebut.
-[Lantai Tiga Rumah Bordir Gadis Vampir]-
Beberapa menit kemudian,
Keadaan pun menjadi sunyi untuk sementara waktu, terlihat di meja perjamuan tersebut Rayla, Rike, Arung, dan Juga Dhieng sedang duduk bersama.
Dhieng baru saja sadarkan diri beberapa saat yang lalu, ia pun kemudian langsung ikut duduk semeja bersama dengan Arung dan yang lain nya.
"Begitu sadar dari pingsan nya gadis yang sedang hamil tua ini langsung duduk bersama ku?"
"Apa dia berniat membunuh ku?" Gumam Arung kemudian mulai waspada dengan kehadiran Dhieng yang duduk di sebelah nya tersebut.
Arung tidak mengetahuinya, sesuai dengan tradisi pertarungan hidup dan mati tersebut wanita kejam dan sombong yang duduk di sebelah nya itu kini telah resmi menjadi istri sah nya. Sementara itu Rike sudah menyadari hal itu semenjak kemenangan Arung sebelum nya di atas arena tersebut.
"Hi... "
"Hi.... "
"Hi.... " Tawa kecil Rike.
"Tidak ku duga aku harus menikahi Pemuda ini, ini semua karena kesombongan Exian." Gumam Dhieng lalu mulai meneguk arak vampir di hadapan nya tersebut.
"Glek..... "
"Glek......"
"Glek...... " Suara tegukan arak Dhieng.
"Kenapa Wanita ini diam saja sejak tadi?" Gumam Rayla kembali bingung melihat sikap aneh Dhieng saat ini.
Tampak wajah dingin nya Dhieng Vampir yang duduk tepat di sebelah Arung itu sambil terus meneguk arak yang ada di hadapan nya tersebut, mereka pun mulai berbincang ringan di meja perjamuan tersebut kecuali Dhieng Vampir yang hanya diam terus sampai dengan saat ini.
"Ugh..... "
"Walaupun wajah Wanita Vampir ini begitu dingin, tubuh nya sungguh perfeksionis,"
"Kentang banget dech." Gumam Arung saat melihat menembus pakaian DDhieng menggunakan mode mata api nya.
Tak terasa malam pun menjelang, Arung dan Rayla pun mulai memutuskan untuk menginap di salah satu kamar tamu di dalam Rumah Bordir tersebut.
-[Di Dalam Kamar]-
"Arung, Rayla, ini adalah kamar kalian,"
"Selamat bersenang-senang." Ucap Rike lalu mulai keluar dari dalam kamar tersebut.
"Dup......... " Suara saat pintu kamar tersebut mulai tertutup.
"Yang benar saja, kenapa dia bisa sampai ikut masuk ke dalam kamar ini juga?"
"Ada apa ini, dia terus diam sejak tadi." Gumam Arung.
Dhieng Vampir pun mulai naik ke atas ranjang tersebut kemudian mulai memejamkan mata nya.
"Apa yang di lakukan nya Arung." Bisik Rayla.
"Aku tidak paham maksudnya juga Rayla?"
"Sebaiknya esok hari kita tanyakan masalah ini pada Rike, dia seperti nya mengetahui hal itu." Bisik Arung.
"Ya sudah kalau begitu, aku akan tidur di sebelah nya, kau tidur lah di bawah." Perintah Ratu Racun tersebut.
"Baik.... " Ucap Arung.
Arung pun mengeluarkan tilam ekstra dan mulai berganti pakaian ke piyama tidur nya begitu pula dengan Rayla melakukan perbuatan yang sama, mereka pun beristirahat setelah nya.
Beberapa menit kemudian,
"Zzzztttt....... " Suara tidur Dhieng Vampir.
"Zzzztttt....... " Suara tidur Arung.
"Zzzztttt....... " Suara tidur Rayla Poison Snake.
___________________________________
"Mohon Like dan Vote nya agar Novel ini terus berjalan." TTD. NOVELIS JALANAN 2021.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 314 Episodes
Comments
Gun Nardi
irama tidur....
2023-03-10
0
Al^Grizzly🐨
wahhh...tradisinya aneh...tapi asyik juga sih..🤭🤭🤭
2021-05-17
1
Ara Setiawan
x
2021-03-28
3