-[Di Dalam Kamar]-
Arung saat ini sedang duduk di sofa sambil menonton acara di televisi, kemajuan teknologi di Planet ini sama dengan di Benua Es Api atau pun di Planet Kuno Jupiter.
"Aku heran dengan Gilmore, kenapa dia menempatkan ku berdua dengan Ratu Racun di dalam kamar yang sama,"
"Apakah dia berpikir kami berdua sepasang Kekasih?" Gumam Arung.
Mereka berdua belum mengetahui jika Gilmore Vampir merupakan salah satu Tetua di Sekte Vampir dan Penguasa Tunggal di Benua Darah Merah tersebut.
Gadis Cantik tersebut juga merupakan salah satu wanita terkejam di Kekaisaran Vampir tersebut sekaligus juga menjabat sebagai Jendral Agung, namun dia begitu baik dan ramah terhadap Arung dan juga Rayla karena sudah menyelamatkan hidup nya sebelum nya.
Berbeda dengan Jendral Agung lain nya yang selalu pergi bersama bala tentara atau murid-murid nya, Gilmore Vampir lebih senang berpergian seorang diri.
"Byurrrr......... " Suara shower air di dalam kamar mandi.
Saat ini Rayla Poison Snake sedang membersihkan diri nya di dalam kamar mandi tersebut, Arung yang saat ini memiliki mode mata tembus pandang dapat melihat dengan jelas sang Ratu Kejam tersebut sedang mandi.
"Gak di lihat sayang, dilihat juga malah bikin kentang." Gumam Arung sambil memandangi pintu kamar mandi tersebut dengan pipi yang mulai merah merona.
Ratu Racun pun mulai mengenakan daster sexi berwarna hijau minim, ia pun mulai keluar dari dalam kamar mandi tersebut dengan handuk menutupi rambut di kepala nya.
"Dup........ " Suara pintu kamar mandi tertutup.
Rayla Poison Snake tidak mengetahui jika Arung saat ini dapat melihat tembus pandang baju daster nya yang minim tersebut, dengan anggun ia pun mulai duduk di sofa di dekat Arung.
"Dasar Arung.... "
"Dia pasti memikirkan hal mesum lagi, apakah aku harus membunuh nya saat ini,"
"Ah...... "
"Aku jadi gak enak dengan Gilmore nanti nya, ya sudahlah,"
"Nikmati aja anak muda." Gumam Rayla kemudian mulai menonton acara di Televisi tersebut.
"Ugh..... "
"Jika melihat nya saat ini dia lebih terlihat seperti Gadis Muda yang sebaya dengan Shilla,"
"Namun jika melihat pertarungan nya di Puncak Gunung Seribu Obat saat itu,"
"Ugh......."
"Sungguh mengerikan, apa lagi saat dia memenggal kepala Bu Diamond,"
"Dia memotongnya tanpa perasaan,"
"Aku tidak boleh terkecoh dengan paras cantik nya, aku tetap harus membunuh nya untuk membalaskan dendam Bu Rektor." Gumam Arung sambil mencuri pandang melihat tubuh Rayla.
"Hah..... "
"Dasar mesum... "
"Sebaiknya aku menghisap tembakau ular ku saja." Gumam Rayla Poison Snake kemudian mulai mengeluarkan Pipa Hisap beserta Tembakau Ular milik nya.
"Whusss........ " Suara hembusan asap tembakau ular Rayla.
Beberapa saat kemudian Tetua Gilmore pun mulai mengetuk pintu kamar mereka.
"Tok..... "
"Tok..... "
"Tok..... " Suara ketukan pintu kamar.
Ratu Racun menatap dengan sinis ke arah Arung, ia mengisyaratkan kepada budak nya tersebut untuk membukakan pintu tersebut.
"Dasar semena-mena." Gumam Arung kemudian mulai berdiri dan membukakan pintu tersebut.
"Kraak... " Suara saat pintu tersebut mulai terbuka.
"Ugh...... "
"Dada milik Gilmore begitu besar." Gumam Arung saat menatap dada Gadis Vampir tersebut.
"Sepertinya Arung ini sedikit mesum, dia berani menatap dadaku di depan kekasih cantik nya tersebut." Gumam Gilmore.
"Gilmore, masuklah... " Sapa Arung sambil mempersilahkan Gadis Vampir itu masuk ke dalam kamar nya.
Gilmore mengira jika Arung dan Rayla adalah sepasang kekasih yang terjatuh dari Pulau Langit, ia pun mulai berjalan anggun ke arah Rayla kemudian mulai duduk di sebelah nya. Kedua Gadis Cantik berdaster minim itu pun mulai duduk bersebelahan, aroma yang begitu harum nya tercium dari tubuh mereka.
"Mata api ini sungguh membuat ku kentang, aku harus mencari cara menundukkan Jiwa Naga Api tersebut secepatnya." Gumam Arung kemudian mulai duduk di hadapan kedua Gadis Cantik tersebut.
Sepertinya Arung sudah lupa mengenai niat balas dendam nya terhadap Rayla Poison Snake yang telah membunuh Bu Rektor AKPERTI tersebut.
"Begini, aku ingin mita tolong dengan kalian berdua,"
"Aku baru saja mendapatkan kabar jika perjamuan di Sekte Vampir tersebut adalah untuk mengutus dua orang murid ke Goa Yin Yang Vampir,"
"Aku tidak tahu mengenai hal tersebut, akan sangat memalukan bagi ku dan Kerajaan Darah Merah jika tidak mengutus dua orang murid untuk ikut serta ke sana." Ucap Gilmore Vampir.
"Hem.... "
"Sepertinya Gilmore bermaksud menyuruhku dan Rayla ikut serta dalam Perjalanan Menuju Goa Yin Yang Vampir tersebut,"
"Sebaiknya aku menolak nya, akan sangat berbahaya jika bertualang dengan ranah yang super rendah seperti ini." Gumam Arung.
"Baiklah Gilmore, kami ikut." Ucap Ratu Racun.
"Sepertinya akan lebih bagus jika aku berlatih di Goa Yin Yang Vampir tersebut terlebih dahulu sebelum mencari cara keluar dari tempat ini,"
"Tempat ini hampir sama seperti Planet Kuno Jupiter, manusia atau Beast tidak akan bisa keluar dari sini jika tidak memiliki sebuah token teleportasi." Gumam Rayla yang selalu mengambil keputusan secara sepihak dan menganggap Arung sebagai budak nya tersebut.
Tidak ada yang tahu jika sesudah malam ini kehidupan Arung dan Rayla akan berubah seratus persen, semesta sungguh lah aneh.
"Baik lah, kalian memang penyelamat hidup ku,"
"Besok pagi kita akan tiba di Paviliun Vampir Cabang Pusat, aku akan menjelaskan semua nya saat di sana,"
"Sekarang beristirahat lah, dan kalian harus mengkultivasi kan "PIL SIV" ini." Ucap Gilmore kemudian memberikan sebutir pil kepada Rayla kemudian mulai menjelaskan cara mengkultivasi kan pil berwarna merah darah menyala tersebut.
Beberapa saat kemudian, Gilmore pun kembali ke dalam kamar nya.
"Ugh........ "
"Aneh sekali kenapa pil tersebut harus di encerkan ke dalam segelas air kemudian harus meminum nya setengah-setengah,"
"Firasatku tidak enak, itu untuk kultivasi Pil,"
"Atau untuk berpacaran sih." Gumam Arung.
"Hei....."
"Kau.... "
"Cepat ambilkan segelas air." Perintah Ratu Racun tersebut.
Arung pun mulai mengeluarkan sebotol air mineral dan sebuah gelas dari dalam cincin ruang penyimpanan milik nya tersebut, kemudian mulai meletakkan nya di atas meja tersebut.
_______________________________
-{Spesial Scene}-
-{Malam Hari di Istana Naga Benua Selatan}-
Saat ini Putri Naga Kecil sedang berbincang ringan bersama ayahanda nya di pondok di sebelah kolam istana tersebut.
"Benar yang di katakan Papa, Claire itu banyak kali nanya,"
"Ia sangat ingin berjumpa dengan Papa nya bahkan dia sudah menguasai jurus teleportasi bagian awal untuk mengejutkan Papanya nanti,"
"Dia benar-benar anak dari Leluhur Naga." Gumam Putri Naga Kecil.
Sementara itu Raja Naga Benua Selatan kembali teringat kejadian sore tadi di dalam ruang kerja nya, saat itu Claire masuk ke ruangan kakek nya tersebut lalu mulai duduk di kursi di hadapan meja kerjanya tersebut.
"Kakek... "
"Kakek... "
"Kapan Papa Arung pulang?" Tanya Gadis Kecil tersebut dengan polos nya.
"Papa mu sedang mengendarai Burung Elang Angin menuju ke Istana, Cucu Kakek yang paling ngegemesin." Ucap Raja Naga Benua Naga Selatan.
"Hem.... "
"Kakek nipuin aku terus, kemarin Kakek bilang Papa Arung sedang mengendarai Wyvern,"
"Hari ini kok Papa Arung Kakek bilang sedang mengendarai Burung Elang Angin." Ucap Claire.
"Ups..... "
"Aku kelupaan, anak ini sangat cerdas usia nya baru tiga tahun namun sudah sepintar ini,"
"Sangat berbeda dengan Clara yang di umur segini masih belajar berbicara, pertumbuhan nya pun sangat cepat,"
"Sebaik nya aku kembali membohongi nya saja, supaya dia tidak mengganggu ku lagi." Gumam Raja Naga Benua Naga Selatan sambil mengecap beberapa dokumen di atas meja tersebut.
"Kakek gak bohong Claire, kemarin Wyvern milik Papa mu di terkam oleh beberapa Burung Phoenix yang ingin memangsa Papa mu." Ucap Raja Naga Benua Naga Selatan.
"Habis tuch gimana Kek?"
"Apa keadaan Papa Arung baik-baik saja, dia pasti membunuh Burung-Burung Phoenix itu kan Kek." Ucap Claire dengan raut wajah sedih dan kedua belah mata nya mulai berkaca-kaca.
"Papa Arung berhasil membunuh Burung-Burung Sialan itu, tapi Wyvern nya tewas,"
"Papa mu juga terluka dan harus di rawat di dalam Paviliun Obat untuk sementara waktu, ia pun mulai mengganti hewan tunggangan nya dengan Burung Elang Angin setelah nya, Claire." Ucap Raja Naga Benua Naga Selatan.
Mendengar Papa nya terluka, Gadis Polos itu pun mulai menangis histeris.
"Hiks........ "
"Hiks........ "
"Hiks....... " Suara tangis Claire terisak-isak.
Setelah itu Raja Naga Benua Naga Selatan tidak jadi menyelesaikan tugas-tugas Kerajaan nya tersebut, dia pun terpaksa mendiamkan Claire terlebih dahulu dengan berbagai cara.
-{Kembali Lagi Ke Saat Ini}-
"Oh.... "
"Jadi itu sebab nya mata Claire sembab tadi, jadi dia menangis gara-gara tertipu oleh Papa." Gumam Putri Naga Kecil, kemudian mulai tertawa kecil dengan geli.
"Hi......."
"Hi...... "
"Hi...... " Tawa Kecil Claire.
Mengingat kejadian tadi sore Raja Naga Benua Naga Selatan pun menggeleng-geleng kan kepala nya. Sementara itu Claire si Naga Cilik sedang tertidur lelap di dalam kamar Mama nya.
"Zzztttttt...... Zzztttttt....... " Suara tidur pulas Putri Naga Kecil tersebut.
___________________________________
"Mohon Like dan Vote nya agar Novel ini terus berjalan." TTD. NOVELIS JALANAN 2021.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 314 Episodes
Comments
ferrywijaya
keren
2021-11-01
1
Ara Setiawan
x
2021-03-28
1
😣😏
si
2020-12-20
4