"Byurrrr.......... " Suara hujan deras.
Beberapa saat kemudian mata Arung pun berangsur-angsur mulai membaik, namun ada sesuatu yang salah dengan mata nya tersebut.
"Lho..... "
"Kenapa aku bisa melihat pakaian dalam milik Ratu Racun dengan sangat-sangat jelas, bukan kah aku tidak menggunakan mode mata api saat ini?" Gumam Arung sambil memelototi dada Ratu Racun, kemudian pipi nya mulai merona merah setelah nya.
"Kenapa si mesum ini melihat ku seperti itu, dan kenapa warna bola mata nya berubah merah,"
"Dasar mesum." Gumam Ratu Racun lalu mulai menampar pipi Arung.
"Plak...... " Suara tamparan Ratu Racun.
"Berhenti memelototi dada ku, dasar mesum." Ucap Ratu Racun lalu mulai memunggungi Arung.
"Ugh....... "
"Dia benar-benar kejam, padahal aku hanya melihat nya sedikit." Gumam Arung sambil mengelus-elus pipi nya.
Samar-samar ingatan Jendral Api pun kembali terngiang-ngiang di kepala Komandan Don Juan tersebut.
"MODE MATA API ITU AKAN TERUS AKTIF HINGGA KAU BISA MENUNDUKKAN JIWA NAGA API DI DALAM DIRIMU." Suara di kepala Arung.
"Wah...... "
"Jadi aku akan terus bisa melihat pemandangan bagus seperti ini." Gumam Arung sambil terus memelototi punggung mulus milik Ratu Racun.
"Ugh....... "
"Bahkan punggung nya aja begitu mulus." Gumam Arung.
Sementara itu Ratu Racun sedang merasakan energi kehidupan yang ada di dalam Samudra beracun tersebut, ia berniat mencari makanan.
"Samudra ini benar-benar di penuhi racun, dan air hujan ini juga beracun,"
"Bagaimana bisa pemuda ini tidak terluka oleh racun ini." Gumam Ratu Racun kemudian mulai menerawang ke dalam Samudra Hitam tersebut.
"Ada seekor Beast ikan kira-kira 10 meter di bawah Samudra ini, aku samar-samar bisa merasakan nya." Gumam Ratu Racun sambil mengeluarkan Pedang Racun milik nya dari dalam cincin ruang penyimpanan milik nya tersebut.
"Kau...... "
"Tunggulah di sini sebentar,"
"Aku akan mulai menangkap seekor ikan terlebih dahulu." Perintah Ratu Racun kemudian mulai menyelam ke dalam Samudra hitam tersebut.
"Blurpppppppppp..... " Suara saat Ratu Racun mulai menyelam.
"Ternyata dia baik juga, dia mau mencari kan ku makanan." Gumam Arung.
Ratu Racun pun mulai menyelam sedalam 10 meter ke bawah laut yang gelap tersebut.
"Benar-benar gelap sekali, bagaimana bisa?"
"Untung indra perasa ku sudah ku latih sehingga aku bisa mengetahui lokasi makhluk tersebut dari aura kehidupan nya." Gumam Ratu Racun lalu mulai menusuk Beast Ikan tersebut.
"Jleebbb....... " Suara tusukan Pedang milik Ratu Racun.
Setelah berhasil membunuh seekor Beast Ikan Hitam sepanjang 2 meter tersebut, Ratu Racun pun mulai kembali berenang ke atas permukaan laut hitam.
"Sepertinya Ratu Kejam itu sudah kembali." Gumam Arung yang melihat buih-buih mulai terlihat di atas permukaan air yang bergelombang kecil tersebut.
Ia pun mulai menyerahkan ikan tersebut kepada Arung.
"Hei..... "
"Panggang lah ikan ini, awas jika tidak enak akan kupenggal kepala mu itu." Ucap Ratu Kejam tersebut.
Ratu Racun pun mulai melepaskan pakaian nya yang basah yang sedang di kenakan nya saat ini lalu mulai menggantikan nya dengan pakaian lain nya yang ada di dalam cincin ruang penyimpanan milik nya tersebut.
Arung yang melihat momen polos Ratu Racun tersebut sedang berganti pakaian hanya bisa membuka mulut dan mata nya lebar-lebar.
"Ratu ini selain kejam, benar-benar tidak tahu malu?"
"Buset........ "
"Celana ku jadi semakin sempit." Gumam Arung sambil memotong-motong tubuh Beast Ikan tersebut dengan Belati Naga Iblis Air nya.
"Slassh...... "
"Slassh....... "
"Slassh....... " Suara saat Belati tersebut mulai memotong-motong tubuh Beast Ikan tersebut menjadi potongan-potongan kecil.
Arung pun mulai mengeluarkan beberapa ranting berelemen tumbuhan dari telapak tangan nya kemudian mulai menusukkan nya kedalam potongan daging tersebut sambil mencuri pandang ke arah Ratu Racun yang begitu mempesona.
"Pasti pemuda itu memelototi ku berganti pakaian, tunggu saja hingga aku tahu cara keluar dari tempat ini dan kembali ke Kerajaan ku,"
"Kau akan ku jadikan salah satu kasim ku, pergunakan lah anu mu selagi masih ada." Gumam Ratu Racun kemudian mulai mengibaskan rambut indah nya dan duduk memandangi Arung yang sedang memotong-motong tubuh Beast Ikan tersebut.
"Ugh..... "
"Tubuh nya bak gitar spanyol." Gumam Arung yang matanya dalam mode mata tembus pandang tersebut.
Di mata Arung saat ini Ratu Racun terlihat sedang mengenakan penutup dada dan sebuah dalaman berwarna hijau, ini semua di akibatkan oleh kebangkitan Jiwa Naga Api milik nya.
"Aduh....... " Teriak Arung yang tanpa sengaja mengiris jari manis nya saat mencuri pandang ke arah Ratu Racun.
"Dasar Buaya Darat, dia pasti kembali memelototi dada ku." Gumam Ratu Racun sambil terus memandangi Arung yang sedang memotong-motong Beast Ikan tersebut.
"Ini semua gara-gara mode mata api ini, aku jadi tidak bisa berkonsentrasi." Gumam Arung.
Beberapa saat kemudian Arung pun mulai memanggang potongan-potongan tubuh Beast Ikan Hitam tersebut dengan api beku milik nya, makan bersama Ratu Kejam itu pun di mulai.
"Semesta sungguh aneh, dari begitu banyak nya musuh dan teman yang ku miliki kenapa aku harus terjebak bersama Monster berwujud manusia ini,"
"Tapi tubuh nya benar-benar oke, bak gitar spanyol." Gumam Arung sambil memelototi dada Rayla yang berukuran seperti dada Shilla tersebut.
"Dasar Buaya Darat.... "
"Untung saja kita hanya tinggal berdua di sini, jika tidak aku pasti sudah membunuh mu sejak tadi." Gumam Ratu Racun tersebut.
Hujan lebat dan sambaran Halilintar menemani makan mereka berdua saat itu.
-[Di Dasar Samudra Hitam]-
Seorang Tetua Sekte Vampir baru saja meninggalkan Benua Bawah Laut Darah Merah, ternyata kehidupan di Planet Kegelapan tersebut berada di dasar Samudra.
"Blurpppppppppp..... " Suara saat Tetua Cantik Ras Beast Vampir tersebut mulai melesat di dalam lautan hitam tersebut.
"Aku harus segera menghadiri pertemuan Sekte Vampir tersebut, kenapa mereka mengadakan nya di Benua Darah Vampir,"
"Lokasi nya kan sangat jauh." Gumam Tetua Gilmore Vampir.
Tetua Gilmore Vampir tersebut merupakan seorang kultivator yang berada di ranah alam naga puncak serta berelemen kegelapan murni. Beberapa saat kemudian tiga orang Bandit pun mulai muncul lalu mulai menghadang laju berenang Tetua Cantik tersebut di dasar Samudra Hitam tersebut.
"Bandit...?"
"Kenapa aku sesial ini?" Gumam Tetua Gilmore sambil bersiap bertarung dengan ketiga bandit yang memiliki kekuatan sama dengan nya tersebut.
Mereka bertiga pun mulai mengeluarkan Pedang Iblis Hitam nya, begitu pun dengan Tetua Gilmore mengeluarkan senjata suci yang sama. Pedang Iblis Hitam merupakan pedang yang sering di gunakan oleh kultivator di wilayah Kekaisaran Vampir tersebut.
"Serahkan cincin milik mu, atau kau mati." Teriak salah satu bandit laki-laki tersebut sambil menghunuskan pedang nya ke arah Tetua Gilmore tersebut.
"Ambil saja jika kalian bisa." Ucap Tetua Gilmore kemudian mulai menerjang ke arah Bandit tersebut.
Pedang Iblis-Iblis Hitam itu pun mulai saling beradu di dasar Samudra Gelap tersebut, Manusia Beast Vampire memiliki mode mata kegelapan dan juga masyarakat di Kekaisaran Vampir ini rata-rata telah mengkultivasi kan Pil Nafas Air sehingga dapat bernafas di dalam air beracun tersebut dengan bebas.
"Tring........ "
"Tring........ "
"Tring........ " Suara saat Pedang-Pedang Iblis Hitam tersebut saling beradu.
Bola mata Manusia Beast tersebut dalam mode mata kegelapan seperti Arung di mana bola matanya berubah hitam kemudian pupil matanya berubah putih.
Manusia Beast Vampir juga rata-rata memiliki kekebalan terhadap racun di bawah ranah alam bumi puncak tersebut, sehingga air hitam beracun tersebut tidak berefek sama sekali terhadap mereka.
"Tring......... "
"Tring......... "
"Tring......... " Suara saat Pedang-Pedang Iblis Hitam tersebut kembali saling beradu.
Beberapa bola kegelapan murni pun mulai di lesatkan ke arah Tetua Gilmore, dengan lincah Tetua tersebut mulai menebas bola-bola tersebut.
"Slashh............. "
"Slashh............. "
"Slashh............. " Suara saat Pedang Iblis Hitam mulai memotong-motong Bola-bola Kegelapan Murni tersebut.
"Kenapa serangan-serangan mereka begitu mudah untuk di potongan-potong, aku merasakan firasat yang tidak enak? Gumam Tetua Gilmore.
Tanpa di sadari oleh Tetua Gilmore dua orang Bandit telah melesat ke belakang punggung nya kemudian mulai menusuk punggung Tetua Gilmore tersebut.
" Jlebbb....... "
"Jlebbb........ " Suara tusukan pedang tersebut.
"Akhhh.......... " Teriak kesakitan Tetua Gilmore.
"Jlebbb......... " Suara tusukan pedang yang ketiga tepat di dada nya.
Darah hitam pun mulai muncrat dari dalam mulut Tetua Gilmore, ia pun mulai tidak sadar kan diri setelah nya. Para Bandit pun mulai melepaskan cincin penyimpanan milik Tetua Gilmore tersebut.
"Ayo kita segera pergi." Ucap Salah Satu Bandit tersebut.
"Benar urusan kita sudah selesai disini." Ucap Bandit lain nya.
"Sepertinya tubuh akan mulai mengapung dan menjadi nutrisi bagi Planet ini." Ucap bandit lain nya lagi.
Tubuh Tetua Gilmore pun mulai mengapung perlahan-lahan ke atas setelah nya, berbeda dengan di Benua Es Api, setiap makhluk-makhluk hidup yang tewas di dasar laut akan mulai mengapung perlahan ke atas.
Setelah tiba di permukaan atas, tubuh makhluk-makhluk tersebut pun akan di sambar oleh Halilintar Hitam kemudian mulai menjadi nutrisi bagi Labu Iblis tersebut.
___________________________________
"Mohon Like dan Vote nya agar Novel ini terus berjalan." TTD. NOVELIS JALANAN 2021.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 314 Episodes
Comments
Kang Nyimak
Ouh itu dunia di dalam labu Iblis
2021-11-05
2
ferrywijaya
lanjut
2021-11-01
1
pembacasetia
aman udah like
2020-12-19
4