Rayla Poison Snake pun menoleh ke arah budak dan juga suami nya tersebut itu, setelah nya mulai berjalan memasuki Kota Kayu Cendana Hitam tersebut.
"Hei........... "
"Kau.......... "
"Ayo kita masuk." Perintah Ratu Racun tersebut sambil berjalan.
Arung pun berjalan menghampiri Nyonya majikan nya itu sekaligus juga adalah istri sah nya tersebut.
"Nasib menjadi budak cinta dari pembunuh Bu Rektor, semesta sungguh sangat aneh." Gumam Arung.
Sepasang suami istri tersebut itu pun mulai berjalan berduaan memasuki Gerbang Kota Kayu Cendana tersebut, tampak lalu lalang kendaraan bermotor dan kerumunan Manusia Beast Vampir di jalanan dan trotoar kota tersebut.
Arung yang saat ini melihat menggunakan mode mata api itu pun mulai gelisah saat melihat gadis-gadis vampir cantik di sekitar nya itu.
"Ugh...... "
"Gadis-gadis bertaring ini walaupun menyeramkan tapi cantik-cantik,"
"Bodi nya pun aduhai... " Gumam Arung dengan mata yanh jelalatan menatap gadis-gadis vampir tersebut.
Ratu Racun yang menyaksikan gelagat mesum dan mata keranjang suami nya itu hanya dapat mengurut-urut dada nya.
"Dasar maniak, apa diriku ini kurang cukup buat nya,"
"Sepertinya malam ini dia harus di berikan pelajaran." Gumam Rayla Poison Snake yang cemburu kecil kemudian mulai menggandeng lengan suami nya tersebut.
"Ugh....... "
"Kenapa dia menggandeng lengan ku?" Gumam Arung sambil menatap tajam ke wajah Rayla Poison Snake tersebut.
"Jangan kegeeran, aku hanya khawatir budak ku diambil oleh orang lain." Ucap Rayla dengan ketus.
Mereka berdua pun mulai berkeliling Kota Kayu Cendana tersebut sambil bergandengan dengan mesra nya.
Beberapa jam kemudian mereka pun mulai berhenti kemudian beranjak pergi ke arah kerumunan orang-orang yang berada di depan Rumah Bordir Gadis Vampir tersebut.
"Ada apa itu....?" Ucap Rayla sambil menoleh ke arah kerumunan tersebut.
"Sepertinya ada suatu kejadian di sana Rayla, ayo kita lihat." Ucap Arung kemudian mulai berjalan memasuki kerumunan tersebut.
"Baru saja aku menggandeng tangan nya,"
"Budak ini sudah berani memerintah kan ku." Ucap Rayla Poison Snake kemudian mulai mengikuti Arung memasuki kerumunan Manusia Beast Vampir tersebut.
Di dalam kerumunan tersebut terlihat seorang Gadis Cantik Vampir yang sedang duduk dan terluka di pinggiran Rumah Bordir Gadis Vampir tersebut, terlihat Dhieng yang sedang hamil besar mulai mengeluarkan Pedang Iblis Hitam nya lalu berniat memenggal Gadis Cantik tersebut.
"Berani nya kau mengotori jubah kesayangan ku rakyat jelata, aku akan membunuh mu." Ucap Dhieng lalu mulai mengayunkan Pedang Iblis Hitam nya tersebut.
Hati kecil Arung tidak sanggup melihat seorang gadis cantik yang tidak berdosa akan di pancung di hadapan nya, ia pun melesat dengan cepat dan mulai menyelamatkan Gadis Cantik tersebut.
"Whusss......... " Suara Pedang Iblis Hitam yang menebas angin kosong tersebut.
"Mana Bbajingan itu?" Gumam Dhieng Vampir kesal.
Exian pun mulai beranjak ke arah Arung dan menantang nya dalam Pertarungan Hidup Mati tersebut.
"Siapa kau?"
"Kenapa kau berani sekali mengganggu kesenangan istri ku?" Tanya Exian Vampir dengan raut wajah yang kesal.
Sementara itu Rayla Poison Snake hanya mengurut-ngurut kepala nya melihat tindakan sembrono suami sekaligus budak cinta nya tersebut.
"Dasar bodoh lawan nya itu berada di Ranah Alam Naga Puncak, apa dia tidak memiliki otak dan berpikir hanya dengan anu nya saja." Gumam Rayla Poison Snake dengan jengkel nya.
"Maaf Tuan Pendekar, aku hanya tidak tega saja melihat perempuan tidak berdaya ini akan di penggal di depan kedua belah mata ku ini." Jawab Arung dengan tenang.
Saat ini Gadis Cantik Berambut Kemerahan tersebut sedang bersandar di bahu Arung, ia pun takjub sekaligus bingung dengan keberanian laki-laki tersebut.
"Apa yang di pikirkan nya, padahal dia sama lemah nya dengan ku saat ini?" Gumam Gadis Misterius itu.
"Jadi kau mau menyelesaikan masalah ini secara Pendekar?" Tanya Exian dengan sombong nya sambil menoleh ke arah Arung.
"Tunggu Exian, jika kau melakukan pertarungan itu aku akan jadi barang pertaruhan nya,"
"Aku tidak setuju." Cegah Dhieng yang sedang hamil besar tersebut.
Arung belum mengetahui tradisi yang ada di dalam Kekaisaran Vampir tersebut, siapa pun pemenang dalam Pertarungan Hidup dan Mati tersebut akan memiliki semua barang, harta pusaka, kepemilikan tanah, dan juga istri dari Pendekar yang kalah tersebut.
"Tenang lah Dhieng, pemuda berambut biru itu sangatlah lemah." Bisikan Exian di telinga istri nya tersebut.
Dhieng pun mulai menganalisa kultivasi yang di miliki Arung saat ini, dengan mata nya yang tajam ia mulai mengamati nya dengan seksama.
"Bocah ini adalah seekor Naga Muda di ranah alam kesatria, kenapa dia begitu nekat,"
"Ibarat melon bertabrakan dengan durian, dia pasti sudah tidak waras lagi." Gumam Dhieng kemudian mulai menganggukkan kepala nya kepada Suami nya tersebut.
"Aku sudah siap.... " Ucap Arung yang merasa iba dengan keadaan Gadis tersebut.
"Hah...... "
"Dia pasti berpikir dengan anu nya, dasar mesum,"
"Kenapa aku bisa memiliki suami mesum seperti nya." Gumam Rayla Poison Snake.
"Gila.... " Gumam Gadis Berambut Hitam Kemerahan tersebut.
Beberapa Prajurit Divisi Keamanan di Kota Kayu Cendana pun mulai datang kemudian membawa mereka semua ke arena Pertandingan Hidup dan Mati itu.
-[Arena Pertandingan Hidup dan Mati]-
Arena tersebut terletak tidak jauh dari Rumah Bordil tersebut, Arena tersebut berukuran sekitar 100 x 100 meter. Tampak di sekeliling nya telah di penuhi penonton, Rayla pun saat ini sedang menunggu waktu yang tepat untuk menyelamatkan Suami nya tersebut.
"Dasar Bodoh.... "
"Dia malah membuat masalah." Gumam Rayla Poison Snake.
Kedua Laki-laki gagah itu pun saling berdiri dengan berhadap-hadapan, salah Seorang Prajurit yang menjadi wasit pertandingan tersebut mulai berjalan menghampiri mereka.
"Keluarkan Pedang milik kalian berdua." Ucap Wasit tersebut.
Dengan tenangnya Exian yang begitu sombong itu pun mulai mengeluarkan Pedang Iblis Hitam milik nya lalu mulai menyerahkan nya kepada Wasit tersebut.
Arung pun melakukan hal yang sama dan mengeluarkan Pedang Tornado Api milik nya, wasit itu pun mulai melumuri racun kematian pada kedua bilah pedang tersebut lalu mulai mengembalikan nya kepada mereka berdua.
"Sekali tertusuk oleh Pedang yang telah di lumuri racun ini, Pendekar yang terkena akan langsung mati dan membusuk." Ucap Wasit tersebut.
Sorot mata Exian dan Arung pun mulai saling beradu, niat membunuh yang sangat besar muncul di dalam diri Suami Dhieng tersebut terhadap lawan tanding nya tersebut.
"PERTANDINGAN DI MULAI.... " Teriak Wasit tersebut kemudian mulai meninggalkan arena tersebut.
Dengan sombong nya Pendekar Vampir di Ranah Alam Naga tersebut mulai menurunkan pertahanan nya, dengan angkuh nya dia mulai memberikan Arung tiga kali kesempatan untuk menyerang nya terlebih dahulu.
"Aku tidak akan membully Junior Naga ku, kuberi kau tiga kali kesempatan untuk menyerang ku terlebih dahulu, Naga Kecil." Ucap Exian Vampir dengan sombong nya.
"Dasar Vampir ****, aku hanya perlu berteleport sekali saja dan menikam leher mu,"
"Kau akan menyesalinya." Gumam Arung sambil tersenyum kecil ke arah Exian Vampir.
Dhieng yang melihat senyuman kecil di bibir Arung mulai memiliki firasat yang kurang baik, ia pun mulai memperingati Suami nya itu dari pinggiran arena tersebut.
"Exian, Berhati-hatilah,"
"Firasat ku tidak enakan." Teriak Dhieng Vampir.
"Istriku, dia terlalu khawatir melawan serangga kecil seperti ini." Gumam Exian dengan sombong nya.
___________________________________
"Mohon Like dan Vote nya agar Novel ini terus berjalan." TTD. NOVELIS JALANAN 2021.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 314 Episodes
Comments
Gun Nardi
yoii
2023-03-10
0
ferrywijaya
mantabb
2021-11-01
1
Ara Setiawan
y
2021-03-28
2