Dan mereka berdua menuju kost Nisa. Beruntungnya sore itu ia bertemu Fadhil, setidaknya ia bisa menghemat waktu.
Sungguh nikmat membayangkan nanti bisa tidur enak di kost, apalagi setelah mandi.
"Humm ... sangatlah menyenangkan," batin Nisa.
🍃~🍃~🍃~🍃~🍃
Nisa pov -
Akhirnya setelah melalui hari yang melelahkan ia pun sampai di kota X. Kota yang tidak pernah ada dalam bayangannya karena disinilah ia akan menggapai impiannya.
Ya sekarang ia hanya bisa fokus pada pekerjaannya dibidang interior. Dan masalah menjadi mahasiswi akan ia kubur dalam-dalam.
Setelah mandi dan beribadah, ahirnya Nisa hanya istirahat dengan rebahan dan menonton TV. Sampai beberapa waktu saking capeknya isa tertidur saat menonton TV.
🍃Fadhil Pov -
Sehabis mengantar Nisa, Fadhil segera mengembalikan motornya dan kembali ke kamarnya. Ia begitu senang bertemu Nisa tapi saat ia teringat Nisa yang senang saat bertelpon tadi, ekspresinya kembali berubah.
Ia sadar betul posisinya saat ini, terlalu berharap tanpa berusaha adalah hal yang mustahil. Maka dari itu ia harus mendekati Nisa meskipun hanya sebatas teman.
Dan tidak mungkin ia mendekatinya lewat Yogi. Ia harus berusaha sendiri. Ya itulah tekad di dalam hati Fadhil sekarang, mengejar Nisa!"
🍃Zein pov -
Gadisku... aku akan datang memberimu kejutan yang sangat spesial untukmu, i love you Nisa.
Ya, minggu ini Zein sudah mendapatkan cuti dari pekerjaannya. Dan besok sore ia telah terbang kembali ke kota J. Dan dua hari sesudahnya ia akan berangkat ke kota X untuk mengunjungi Nisa.
Sesudah itu barulah ia akan mengunjungi kedua orangtuanya bersama Nisa.
Ya Zein akan menggunakan kereta, karena dengan kereta ia bisa mampir ke kota kelahirannya, dan bisa mampir untuk membeli oleh-oleh kesukaan Nisa dari kampung halamannya.
Meskipun tubuh Nisa kecil, tapi ia doyan sekali ngemil. Membayangkan saja membuatnya tersenyum senang. Ia telah lama menantikan saat itu tiba, rasa kangennya begitu hebat kali ini.
Ya Nisa memang bukan pacar pertamanya, tapi Nisa sudah mencuri perhatian Zein melebihi segalanya. Semua yang ada pada diri Nisa semakin lama semakin bersinar.
Sungguh jauh berbeda dengan Nisa saat masih sekolah. Tapi itulah Nisa dengan segala kelebihan dan kekurangannya selalu membuat orang yang ada disisinya selalu terbawa dalam suasana yang ceria dan hangat.
🍃Nisa pov -
"Hari Senin yang menyebalkan," itulah ucapan Nisa yang seketika lolos dari bibirnya pagi ini.
Pagi itu Nisa sudah kembali beraktifitas seperti biasanya. Ia akan menjalani rutinitas seperti bulanbulan sebelumnya. Dan Nisa saat itu belum sadar bahwa seminggu lagi ia sudah dinyatakan lulus dari karyawan magang dan akan berganti status menjadi karyawan tetap.
Sepertinya Nisa juga akan kehilangan teman seperjuangannya karena Yogi telah mengundurkan diri sejak 3 hari sebelum Nisa kembali ke kota X. Dan saat ini Yogi tinggal menunggu 27 hari lagi . Karena memang prosesnya ia harus menunggu waktu 1 bulan sebelum resmi keluar.
Ya, Yogi harus pulang ke kampung halaman karena ia harus merawat kedua orangtuanya karena sudah lanjut usia. Maka dari itu ia memutuskan untuk bekerja di sana agar bisa lebih dekat dengan kedua orangtuanya.
🍃Di kantor Nisa
Setelah menempuh 10 menit perjalanan, ahirnya Nisa sampai di tempatnya bekerja. Disapanya temannya satu persatu. Sungguh kalau dilihat-lihat semakin lama Nisa makin terlihat cantik. Apalagi setelah satu minggu kemarin ia mengambil cuti.
Dan tentu saja penampilan Nisa makin memikat lawan jenis untuk mendekatinya. Tenang saja ya guys, meskipun Nisa itu kelihatan feminin, tapi ingat ya! Jiwa bar-barnya bisa kambuh setiap saat.
Apalagi saat ia dikamarnya atau bertemu teman masa sekolahnya, pasti langsung kambuh. Jadi yang bisa menjinakkan Nisa saat ini hanya Zein seorang.
Tapi karena sikap profesional Nisa di tempat kerjanya ia terlihat sempurna di depan rekan-rekan kerjanya.
Meskipun begitu Nisa masih mahir dalam hal dapur dan rumah tangga. Sejak Nisa kecil ia telah dididik ibunya untuk bisa memasak dan membersihkan rumah. Jadi hal itu sudah biasa ia lakukan. Di kantor pun, meja kerja Nisa selalu rapi meskipun banyak pekerjaan yg menumpuk di mejanya.
Sebelum dan sepulang kerja ia selalu merapikannya. Di waktu istirahat pun, ia kadang rela buat lembur kerja. Karena ia tidak suka datang atau pulang kerja terlambat, terlebih ia sangat disiplin waktu.
Karena itu nilai kinerjanya selalu bagus. Apalagi ia salah satu designer interior wanita satu-satunya divisi itu.
Ia dan Zein adalah pasangan serasi untuk saat ini. Diluar pekerjaan ataupun di dalam karir mereka sudah saling mendukung satu dengan yang lain.
🍃3 hari kemudian
Hari yang ditunggu telah tiba, ahirnya setelah perjalanan bisnis di luar negerinya selesai, Zein kembali ke kantornya.
Dan ia pun ke kantornya untuk mengurus surat ijin cutinya dan supaya bisa memastikan ijin cutinya berjalan lancar dan di ACC.
Tentu karena ia dan Nisa sama-sama bekerja di perusahaan yang besar dan berpengaruh di negerinya.
Zein sudah mengemasi barang-barang yang akan ia bawa nanti, dan sudah mempersiapkan segalanya dengan sangat matang. Izin cuti sudah dikantongi, dan ia pun sudah menunggu taksi untuk mengantarnya ke stasiun.
Dan tepat pukul delapan malam kereta Zein sudah meninggalkan kota J dan segera menuju kota X. Oh ya perjalanan kali ini akan ditempuh selama kurang lebih 14 jam perjalanan.
Sebenarnya ia ingin naik pesawat tapi karena ia harus mampir dulu ke kampung halamannya maka dari itu ia memilih naik kereta.
Meskipun jauh dan lama tapi ia rela asalkan bisa menemui pujaan hatinya.
🍃Kota X
Seperti hari-hari sebelumnya Nisa masih mengerjakan deadline tugas-tugasnya yang menumpuk setelah minggu kemarin ia tinggalkan.
"Huft ... semangat! Kerjaannya makin buanyak, ha ha ha ..."
"Sabar Nis, kamu pasti bisa kok! semangat ya Nisa," dukung Yogi saat kebetulan ia lewat meja Nisa saat mengambil minuman.
"Siap bosskuhh ..." sambut Nisa dengan senyumnya.
"Dasar sahabat laknat! Huft, apa gunanya punya sahabat, saat susah kek gini 'ga dibantuin," gerutu Nisa dengan pelan.
Yogi yang mendengarnya pun memundurkan langkahnya kembali mendekati meja Nisa.
"Apaan lu bilang Nis! Wah ... wah ... uda mulai berani ni anak!"
"Kayaknya jiwa bar-barnya mau keluar ni, hmmmmm ..." canda Yogi.
"Hhmmmm ... udah balik sono ke meja lu ..." usir Nisa.
"Sebelum apa Nisaa ..."
"Ehemmm ..." tiba-tiba bapak Kabag lewat.
"Kerja ... kerja ... waktunya kerja jangan buat becanda," sungut pak Kabag.
"He he he ... iya pak," jawab Yogi dan segera menuju ke mejanya.
Sedangkan Nisa hanya mengangkat tangannya seraya memberi kode damai ke arah pak Kabag dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Sebenarnya ia tidak marah pada bawahannya, cuma saat itu ia juga dikejar deadline yang harus selesai minggu ini, mau tak mau ia juga menekan anak buahnya.
~ Bersambung ~
.
.
.
.
...DUKUNG AUTHOR DENGAN CARA...
...LIKE...
...KOMEN...
...FAVORIT...
...dan GIFT-NYA...
...TERIMAKASIH BANYAK...
JANGAN LUPA MAMPIR DI KARYA FANY YG LAINNYA, DITUNGGU🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Haryani
semangat kak
2021-10-22
1
CebReT SeMeDi
cantiknya
2021-10-19
0
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
cantik visualy🥰🥰
2021-10-04
0