Libur dua hari ternyata begitu cepat berlalu. Ahirnya malam ini Nisa harus kembali ke kota X. Seperti biasanya, malam ini diantar kakaknya ke terminal.
Begitu pula dengan Yogi, ia juga sudah sampai di terminal. Malam ini mereka akan naik bus yan mengantarkan mereka kembali ke kota X.
Waktu sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam, dan bus mereka pun melaju ke kota X. Tak terasa empat jam perjalanan sudah mereka tempuh, dan kini tibalah waktu untuk beristirahat.
Biasanya ditengah perjalanan, bus yang mereka tumpangi akan beristirahat sebentar di sebuah rumah makan.
Sewaktu para penumpang membayar tiket bus, mereka sudah diberi voucher makan. Untuk menu makanan, bisa mereka pilih ketika sampai di rumah makan tersebut.
Pilihan menunya beragam, ada rawon, bakso, soto, pecel , ayam bakar dan gado-gado.
Menu minuman ada teh manis, es jeruk dan kopi. Banyak kan? namanya juga restaurant.. wkwkwkwk...
Disana nanti, mereka boleh memilih salah satu menu makanan dan minuman tersebut. Mereka juga tak perlu lagi membayar makanan itu, karena itu sudah satu paket dengan tiket bus .
Salah satu alasan mengapa Nisa dan Yogi memilih menaiki bus patas tersebut, selain lebih safety, waktu perjalanan yang ditempuh juga lumayan cepat dan tepat waktu. Kelebihan lainnya ada makan dan minumnya saat perjalanan.
Ahirnya pukul lima pagi, bus mereka sampai di kota X, mereka berdua turun di pintu masuk terminal.
Yogi pun segera mengambil motor di parkiran, mereka bergegas untuk menuju kost. Tujuan pertama mereka adalah kost Nisa, baru setelah itu menuju kost Yogi. Karena jalanan masih sepi, satu jam kemudian mereka sudah sampai.
Setelah sampai, mereka segera bersiap-siap, karena pukul tujuh pagi mereka sudah harus masuk kerja. Mereka memilih datang lebih awal karena mereka membawa oleh-oleh. Tentunya juga untuk menghindari kemacetan saat masuk lingkungan kerja.
Kebiasaan di tempat Nisa bekerja adalah bila usai liburan tanggal merah double atau libur panjang, pasti banyak karyawan yang mudik dan datangnya selalu mepet jam masuk. Akibatnya di pintu masuk mereka akan berdesak-desakan. Belum lagi dengan bawang bawaan mereka. Sehingga untuk menghindari itu, mereka datang lebih awal.
"Wuhhhh ... ahirnya bisa bernafas lega juga ya Sa ...."
"Wkwkwkwk iya, untung aja motormu bisa diajak kerja sama ... he ... he ...."
"Yoi, kan uda aku servis kmrn sebelum pulang, " jawab Yogi sambil menyugar rambutnya ke belakang.
"Wah dipuji dikit songong ni anak ... ckckckckck."
"Bukan sombong Nis, tapi untung gue punya sahabat si Fadhil yang bisa gue andelin setiap saat ... he ... he ...."
"Owhhh," jawab Nisa sambil manggut-manggut.
"Btw ... kapan-kapan gue kenalin ama dia ya Nis, dia anaknya baik lo, sama kaya kita gitu anak rantau."
"Mmm ... boleh deh."
Nisa pun sudah selesai dengan acara merapikan baju kantornya dan menyisir rambutnya yang tidak panjang, dan sesekali membenarkan posisi poninya.
Yogi yang masih betah duduk di bangku Nisa sambil sesekali memperhatikan Nisa yang lagi rapih-rapih.
"Kalo dipandang-pandang tu emang Nisa cantik deh, mm kayaknya seru ni kalo dijodohin ama Fadhil, kan kasihan Nisa uda cantik-cantik dianggurin ... wkwkwkwk, " batin Yogi.
"Ishh ... pagi-pagi cekikikan sendiri, kesambet apaan peanggg ....?"
"Ha ... ha ... engga kok Nis, tenang aja gue masih sehat dan waras."
"Btw ... pakabar pacar lu, gak kangen apa sama pacar loe, kan kemarin gak sempat ketemuan?"
"Ya kalo dibilang gak kangen ya boong lah, kalo dibilang kangen, kangen bangetttt ..." ucapnya seraya bibirnya sengaja dimonyong-monyongin.
Sengaja diunyu-unyuin di depan Yogi, biar Yogi ilfillll ....
"Ishhh ... ditanyain gitu aja uda manjahhh, dah ah, gue balik ke meja gue, kayaknya elu yang kesambet deh Nis, bukan gue," balas Yogi diringi lidahnya yg dijulur-julurin.
Wekk ... wekkk ... wekk ....
"Impas Nis ... ha ... ha ...."
Yogi pun segera berlari sebelum kena amukan Nisa.
"Sedeng tu anak, pagi-pagi dah jahilin gue, awas aja ntar pulang kerja," sungut Nisa di meja kantornya.
Sesaat kemudian, para karyawan lainnya pun datang silih berganti. Seperti biasa sebelum memulai kerja, semua karyawan berkumpul di lorong untuk doa pagi bersama.Sesudah itu semuanya segera melanjutkan aktifitas kerja seperti biasanya.
Ahirnya jam makan siang pun tiba, setelah makan siang Nisa dan Yogi dan juga teman-teman lain yang barusan mudik segera membagikan oleh-oleh khas asal kota mereka.
Aktifitas yang menyenangkan siang itu terjadi karena beberapa karyawan yang tidak busa mudik ahirnya bisa menikmati oleh-oleh khas daerah yang berbeda, jadi ya serasa mudik juga dong!
Beberapa waktu kemudian, sang surya sudah condong ke arah barat, sore pun tiba. Karena tidak banyak proyek yang dikerjakan, para karyawan pun pulang tepat waktu. Begitu pula Nisa dan Yogi.
"Nis, ntar malam maenlah di depan kost gue, ntar gue traktir deh, ada makanan enak lo, lo wajib buat cobain," pinta Yogi sore itu.
(Yogi tau banget kalo Nisa tu hobi makan, tapi anehnya badannya tetep aja segitu, engga gendut ya engga kurus)
"Mmm, gue akan pertimbangkan asal ..." Nisa menjeda jawabannya sesaat.
"Asal apaan si Nis?"
"Asal lo jemput gue lah, masa iya nyuruh gue jalan kaki, gue masih capek Gi!" jawab Nisa dengan santainya.
Padahal Yogi takut kalo Nisa kasih syarat yang aneh-aneh. Tau sendiri Nisa tu penuh kejutan anaknya, tapi kalo sama orang selain Yogi bisa dipastikan dia akan berubah jadi anak kalem dan manis dan yg pasti tidak banyak bicara.
"Ok, lu dandan yang cantik pokoknya, gue maless jalan kalo elu ga dandan."
"Alllaaahhhh ... bilang aja lu mau ajak gue supaya pura-pura jadi pacar elu kan? ngaku aja, lo masih takut dikejar kak Puri kan ... wkwkwkwk."
"Anjirrr ni anak ya ... jangan sok tau ya, pokoknya elu wajib dandan titik ga pake koma!"
"Asiapppp bosskuuhhhh ...," jawab Nisa seraya mempraktekkan anak yg lagi hormat pada atasannya.
"Hussshh dasar cewek sedeng lu ... dah sono balik ke habitat elu ...." usir Yogi.
Tanpa disuruh Nisa pun sudah berlalu dari Yogi. Nisa menuju kostnya dan hal yang sama pun dilakukan Yogi menuju kostnya. Di tengah jalan Yogi bertemu Fadhil.
"Hei brooo, apa kabar?" tanya Yogi sambil merangkul pundak Yogi.
"Baik."
"Wah kayaknya lu gue tinggal dua hari makin irit aja ni bicaranya?" tanya Yogi keheran-heranan pada Fadhil.
"Ga juga sih."
"Eh, nanti malam temenin gue makan yuk, sekalian gue mau kasih oleh-oleh ama elu kan kemarin gue jadi mudik."
"Oh ... elu jadi mudik, mmm ok deh, nanti lo kabarin aja jamnyà, nanti aku datang."
"Ok ... dah dulu ya, gue pamit! nanti gue kabarin lu lagi dil, " pinta Yogi seraya meninggalkan Fadhil karena ia sudah sampai di depan kostnya.
"Ok ... bye," jawab Fadhil seraya melambaikan tangannya ke arah Yogi dan dibalas lambaian tangan pula oleh Yogi.
Fadhil pun melangkahkan kakinya menuju asrama. Karena jarak kost Yogi dengan asramanya tak begitu jauh.
Sesampainya diasrama Fadhil lalu masuk kamar dan segera membersihkan diri. Karena kerjanya di bengkel, pasti membuat sekujur tubuhnya penuh keringat dan pastinya uda lengket.
Ia segera mandi dan berganti kaos dan celana pendek. Ia pengen segera rebahan di kasur sambil liat TV, siapa tau ada acara menarik yg bisa sedikit menghiburnya.
~ Bersambung ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
CebReT SeMeDi
yuhuu
2021-10-19
0
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
lanjuttttttttt
2021-10-04
0
Neti Jalia
mampir mendukungmu thor, dukung jg karyaku ya"suamiku ceo ganas"
2021-09-01
2