Ahirnya hari yang ditunggu tiba. Karena setiap hari Sabtu Nisa tidak pernah lembur, jadi sepulang kerja ia dan Yogi langsung menuju terminal bus menggunakan sepeda motor Yogi.
Jam setengah lima mereka bergegas meninggalkan area kantor. Cukup empat puluh lima menit, ahirnya mereka sampai di terminal bus. Kebetulan bus yang mereka tumpangi akan berangkat sebentar lagi.
Karena weekend, jadi aktivitas di terminal cukup ramai. Banyak orang-orang yang mau pulang kerja atau bepergian ke luar kota dengan menggunakan alat transportasi tersebut. Bisa dilihat antrian dibagian bus Nisa pun cukup ramai.
Ahirnya bus yang ditumpangi Nisa tepat berhenti di depan Nisa. Dengan cekatan Nisa berhasil masuk dan berebut tempat duduk, dan tak lupa ia pun memilihkan kursi buat Yogi.
Kalo soal beginian yang cukup lihai adalah Nisa, makanya ia yang lebih memilih untuk naik duluan dan Yogi menunggu di luar. Badan Nisa yang mungil membuat Nisa jago dan lincah bergerak.
Karena semua penumpang sudah memenuhi bus, dan Yogi pun sudah duduk di dekat Nisa, bus pun berangkat.
"Anjir, emang elu nih ya, jago banget kalo soal beginian, gak rugi gue punya temen kaya elu Sa!" Ucap Yogi, ia pun sampai menepuk-nepuk bahu Nisa karena saking senangnya.
"Ya jelas lah ... Nisa gitu lo!" Nisa pun menanggapi dengan bangga.
Begitulah pertemanan Nisa dan Yogi, murni persahabatan tanpa melibatkan rasa cinta didalamnya.
Karena perjalanan di lakukan pada malam hari, mereka pun tertidur. Setelah tujuh jam perjalanan mereka sampai di terminal tujuan.
Saat itu jarum jam sudah menunjukkan pukul dua pagi, untungnya tiga puluh menit sebelumnya ia sudah menelpon kakaknya untuk menjemput di pintu terminal. Begitu pula dengan Yogi juga sudah di jemput kerabatnya, ahirnya mereka pun berpisah di terminal.
Setelah tiga puluh menit perjalanan ahirnya Nisa sampai di rumah. Kedua orangtuanya masih terlelap dan Nisa segera masuk ke kamarnya untuk istirahat, begitu pula kakaknya.
...🍃..🍃..🍃..🍃..🍃...
Keesokan harinya, adzan subuh telah berkumandang, dan seperti biasanya Nisa pun mau berwudhu dan melaksanakan sholat subuh. Diwaktu itupun ia bertemu ayah dan ibunya yang juga mau beribadah.
Nisa segera menghampiri ayah dan ibunya untuk mencium tangan kedua orangtuanya, "Pagi buk, pagi ayah ...."
"Alhamdulillah baik sayang, jam berapa kamu sampai Sa?" ucap Ayah Nisa.
"Jam tiga kurang dikit tadi yah!"
"Kakakmu 'ga telat jemput kan?"
"Alhamdulillah engga kok! Nisa permisi dulu ya, mau ngambil air wudhu."
"Iya sayang," ucap Ibu.
"Habis sholat kamu istirahat lagi aja Sa,pasti masih capek."
"Iya buk!"
Setelah mengambil air wudhu Nisa pun segera beribadah, ia pun tidak melanjutkan untuk kembali tidur, melainkan pergi ke dapur untuk membantu ibunya memasak. Karena baginya, waktu yang dipakai tidur selama di bus tadi sudah cukup, lagi pula ia tidak suka tidur habis subuh.
Ibu yang selesai sholat langsung menuju dapur dan kaget karena Nisa bukannya istirahat malah di dapur .
"Kamu lapar Nis?" tanya ibu.
"He ... he ... iya bu ... makanya mau bantuin ibu masak, Nisa kangen masakan ibu."
Nisa pun bergelayut manja sambil memeluk ibunya. Baginya berkumpul dengan keluarganya seperti ini sangat membahagiakan.
"Ya sudah sini bantuin ibu masak, kupasin bawang sama potong sayurnya dulu sana, biar ibu mencuci beras dulu."
"Siap buk," ucap Nisa penuh semangat.
Ahirnya ibu dan anak itu sibuk memasak di dapur dan diselingi canda tawa keduanya.
Sekitar pukul 06.00 kegiatan masak memasak pun usai, makanan sudah terhidang di meja makan.
"Nah karena semua sudah siap, panggil ayah dan kakakmu sana, biar sekalian sarapan bareng."
"Iya bu."
Tak butuh waktu lama, ahirnya sarapan pagi pun dimulai. Formasi lengkap kaya gini belum tentu bisa mereka realisasikan setiap hari. Apalagi kakak Nisa sudah berkeluarga dan tidak satu rumah dengan orangtuanya. Sedangkan Nisa sudah hampir empat bulan kerja di kota X.
"Gimana kerjanya Nis, betah?"
"Alhamdulillah betah mas, boss dan teman-teman Nisa baik semuanya."
"Kalo hubungan kamu dengan Zein gimana masih lanjut kan?" tanya kakaknya lagi.
( Zein adalah pacar Nisa )
"Alhamdulillah masih lancar kok, cuma pas liburan ini dia 'ga bisa balik, karena kerjaannya di Jakarta 'ga bisa ditinggal."
"Ya uda baik-baik ya, kakak lihat dia serius ama kamu, tapi ingat biasanya hubungan LDR banyak cobaannya, kamu harus kuat dan berjuang bareng-bareng."
"Ayah sama ibu juga setuju kok bila kamu ama Zein lanjut ke jenjang yang lebih serius."
"Mm, kalo sekarang Nisa belum berfikir sampe situ yah, masih banyak mimpi Nisa yang belum terwujud."
"Nisa juga menunggu hasil dari Universitas, apa Nisa diterima kuliah disana atau engga?"
"Ya terserah Nisa aja, Ibu dan ayah hanya bisa mendoakan yg terbaik buat Nisa."
Nisa pun mengangguk.
"Ya uda karena uda siang, aku pamit dulu, takut Dewi nanti cari-cari aku, maklum kan masih hamil muda, ga enak kalo aku tinggal lama-lama."
( Dewi adalah istri kakaknya Nisa )
Kakak Nisa pun pamit pada seluruh anggota keluarga. Ia pun segera mengendarai motor maticnya menuju rumah istrinya.
Sedangkan Nisa hari ini hanya mau kangen-kangenan bareng ayah ibunya, karena sudah lama sekali Nisa tidak pulang/mudik.
.
.
...🍃..🍃..🍃..🍃...
...Di kamar Fadhil...
Hari ini memang tanggal merah, bahkan saking baiknya tanggal merahnya sampai double. Dan itu membuat Fadhil bisa bermalas-malasan dan berlibur selama dua hari.
Sedangkan sahabatnya Yogi sudah berada dikampung halamannya, begitu pula dengan Nisa.
Memang sampai saat ini Fadhil belum pernah ketemu dengan Nisa, dia hanya mendengarkan cerita tentangnya dari Yogi.
Fadhil sangat menikmati liburnya kali ini . Bahkan tak ada niat untuk mudik meskipun jarak kota X dengan kota kelahirannya tidak cukup jauh.
.
.
...🍃..🍃..🍃..🍃...
...Di rumah Nisa...
Karena liburan kali ini sangat singkat, Nisa sudah menyusun agar liburannya kali ini bisa merealisasikan semua rencananya.
Rencananya nanti siang, dia pengen ngajak ibunya buat jalan-jalan di mall. Mau cari baju batik katanya. Karena di tempat kerja Nisa akan ada peraturan baru, yaitu setiap hari Sabtu wajib memakai baju batik. Oleh karena itu Nisa pun berniat ingin belanja di kota kelahirannya
Meskipun sebenarnya ibunya tidak suka jalan-jalan, tetapi karena paksaan anak gadis satu-satunya itu, ahirnya beliau pun mau.
Ya, sesudah sholat dhuhur, Nisa dan ibunya jadi berangkat. Beberapa waktu kemudian mereka telah sampai, ternyata disana pasarnya sangat ramai, apalagi wisatawan domestik maupun mancanegara banyak yang berkunjung ke kota Nisa.
Ya, kota kelahiran Nisa memang sangat diminati wisatawan, karena banyak sekali destinasi wisata yang ada disana. Mungkin karena kota Nisa banyak peninggalan sejarahnya dan banyak obyek wisata disana.
Untuk Nisa jangan ditanya lagi, ia sangat mencintai kota kelahirannya tersebut dengan segenap hatinya. Dia bangga terlahir di kota itu.
Sesudah kegiatan shoppingnya selesai, tak lupa ia juga membeli oleh-oleh yang akan dibawanya kembali ke kota X.
Sudah menjadi tradisi di ruangan kerja Nisa, kalau yang mudik mesti wajib membawa oleh-oleh dan dibagikan ke seluruh karyawan di ruangan Nisa. Karena begitu banyak pilihan menu oleh-oleh, Nisa sampai bingung dibuatnya.
Untung masih ada Yogi yang juga akan membawa makanan oleh-oleh ketika kembali nanti. Jadi Nisa cukup membeli oleh-oleh yang ringan-ringan saja. Seperti aneka camilan kripik dan lain-lain.
Nisa juga membelikan ibunya daster batik dan ayahnya kaos wayang, oh ya kakak Nisa juga tak lupa dibelikan kaos dan daster buat kakak ipar yang sedang hamil.
Ahirnya kegiatan belanja pun diakhiri sekitar jam tiga sore. Setelah selesai mereka segera pulang ke rumah dengan senang, meskipun banyak sekali belanjaan Nisa. Tapi Nisa senang karena ini hasil kerjanya bukan dari pemberian orang tuanya. Nisa punya keinginan untuk selalu membahagiakan kedua orangtuanya.
...~ Bersambung ~...
.
.
.
...Terimakasih buat para pembaca Novel kedua ini. Maaf bila banyak kekurangannya dan mohon like dan dukungannya buat Author ya, biar makin semangat buat update setiap hari disini dan semoga kalian suka...
...Sekali lagi terimakasih buat semuanya🙏😊...
.
.
...JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN FAVORIT, TERIMAKASIH ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Relung Awan
Kak, aku kasih bunga buatmu.. krna udah bikin cerita seseru ini..😉 next vote ya ..
2021-12-13
1
Enita Triana
bagus Ceritanya
2021-11-30
1
CebReT SeMeDi
marathon nnti
2021-10-19
0